Beranda
Media
Arti Kode Oli, Cara Membaca, Jenis, dan Waktu Mengganti

Arti Kode Oli, Cara Membaca, Jenis, dan Waktu Mengganti

kode oli

Kamu harus mengetahui 3 arti kode oli serta jenisnya supaya bisa mengganti oli sebelum batas waktunya. Bagaimana cara membacanya? Yuk simak artikel berikut.

Sebelum memilih oli untuk kendaraan, kamu perlu mengetahui arti kode oli yang sesuai. Ketidaktahuan ini tidak masalah jika kamu melakukan ganti oli di bengkel resmi karena di sana ada teknisi yang lebih memahaminya.

Namun, pada keadaan tertentu bukan tidak mungkin kamu harus mengganti oli sendiri dan mengetahui arti kode oli yang biasanya tertulis pada kemasan.

Setidaknya, terdapat tiga kode oli yang berbeda yaitu SAE, API, dan JASO. Kode-kode ini dibedakan menurut standarisasi dari asosiasi yang berbeda-beda. Lantas, apa perbedaan di antara ketiganya?

Arti kode oli

Terdapat 3 jenis kode oli yang berasal dari asosiasi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:

Kode oli SAE

SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineer yang dijadikan kode untuk kekentalan sebuah oli.

Sementara itu, SAE sendiri merupakan asosiasi yang bertugas mengatur standarisasi berbagai bidang di antaranya rancang desain teknik dan manufaktur. Singkatnya SAE adalah standar internasional untuk kekentalan oli.

Kode SAE oli akan ditulis dengan diikuti campuran huruf dan angka seperti SAE 10W-40, 20W-40, atau 5W-30.

Dilansir motorplus-online, angka di depan seperti 10W, 20W digunakan sebagai penunjuk kekentalan oli pada suhu dingin, baik oleh udara sekitar maupun saat mesin baru dinyalakan. W sendiri merujuk pada kata Winter.

Maka, semakin kecil angka di depan huruf W, semakin encer pula oli tersebut di suhu dingin.

Sementara itu, 2 angka dibelakang huruf W seperti 40 atau 30 menunjukkan kekentalan pelumas di suhu yang tinggi. Maka, semakin kecil angka di belakang semakin encer pula oli tersebut di suhu tinggi.

Kode SAE dengan kombinasi ini menunjukkan bahwa oli bersifat multigrade atau memiliki kemampuan merubah kekentalan sesuai suhu. 

Cara membaca kode oli SAE

Agar kamu tidak bingung, berikut beberapa contoh cara membaca kode SAE:

SAE 10W-40

Arti kode oli 10W-40 menunjukkan bahwa oli ini akan memiliki sifat kekentalan 10 di suhu dingin (hingga -20°C). Kemudian, oli akan mengental hingga 40 pada suhu yang panas (hingga 100°C).

SAE 20W-50

Pada suhu dingin, kekentalan oli ini 20. Namun saat suhu panas, kekentalannya akan menjadi 50.

Selain multigrade, ada pula SAE Oli single grade yang artinya kekentalan oli tidak akan banyak berubah meski terjadi perubahan suhu. Oli ini cocok digunakan di daerah dengan suhu stabil.

Di Indonesia sendiri, jenis oli yang paling banyak digunakan adalah SAE Oli 10W-30 atau 15W-50. Sementara di daerah yang lebih dingin digunakan SAE 5W-30.

Perlu diketahui, pengujian kekentalan ini dilakukan pada kondisi suhu -30 dan -35 derajat Celsius.

Kode oli API

API merupakan singkatan dari American Petroleum Institute yang bertugas menentukan kualitas oli. Jika SAE menggunakan huruf W dan angka maka API menggunakan 2 huruf tambahan di belakang kode API seperti SN atau CH.

Huruf pertama, menunjukkan jenis kendaraan. Pada kendaraan dengan bensin atau gasoline maka olinya berkode S, sedangkan pada mesin diesel digunakan kode C.

Sementara itu, huruf kedua menunjukkan kualitas terbaru oli. Semakin dekat huruf dengan Z maka semakin bagus kualitasnya, misalnya oli API SN lebih bagus daripada oli API SJ.

Untuk mobil keluaran terbaru, sebaiknya gunakan kode oli dengan huruf mendekati Z. Namun, untuk mobil lama sebaiknya tidak menggunakan oli terbaru karena mesinnya telah dirancang menggunakan oli dengan kekentalan tertentu.

Kode Oli JASO

JASO merupakan singkatan dari Japanese Automotive Standard Association, sebuah lembaga dari Jepang yang bertugas menilai standar kualitas oli. Berbeda dengan API dan SAE, kode oli JASO digunakan khusus untuk motor, bukan mobil.

Kode oli JASO diikuti dengan dua huruf yaitu MA dan MB. MA berarti bahwa oli cocok digunakan untuk motor dengan kopling basah seperti motor sport atau bebek.

Oli dengan kode JASO MA telah dirancang untuk mencegah gesekan kopling tidak selip.

Sementara itu, JASO MB dirancang untuk motor matic atau skutik dengan kopling kering. Oli ini memiliki daya gesek lebih rendah dibanding JASO MA.

Fungsi oli

Salah satu hal mengapa perlu mengetahui jenis oli paling tepat untuk kendaraan kamu adalah karena fungsi oli pada kendaraan yang cukup vital.

Oli memegang peranan penting dalam mesin kendaraan. Oli mesin berfungsi untuk mendinginkan dan melapisi lapisan halus yang ada dalam komponen mesin.

Mesin yang telah dilapisi oleh oli akan terlindungi dari benturan logam yang terjadi selama kendaraan digunakan.

Oli tersebut yang melindungi agar bergesekan seminimal mungkin. Untuk itu, tanpa adanya oli tentu mesin kendaraan akan cepat rusak.

Sebab, komponen mesin akan bergerak dan tidak ada pelumas yang melindungi saat terjadi pergesekan antar logam mesin.

Oli mesin yang tersedia dalam berbagai mereka di pasaran memiliki jenis yang berbeda. Kamu sebagai pemilik mobil setidaknya mengetahui jenis oli mesin yang akan digunakan untuk kendaraanmu.

Jenis oli mesin

Masing-masing kendaraan memiliki jenis oli yang paling cocok untuk digunakan. Setidaknya ada tiga jenis oli dengan bahan berbeda yang dapat kamu pilih.

1. Oli mineral

Oli jenis ini terbuat dari material yang berasal dari minyak bumi. Oleh karena itu, wajar jika penggunaannya perlahan mulai ditinggalkan.

Oli mineral biasa digunakan untuk mobil dengan mesin diesel. Meski harganya terbilang cukup terjangkau, namun penggunaan oli ini tidak ramah lingkungan.

2. Oli semi sintetik

Oli jenis ini terbuat dari bahan alami yang dicampur dengan bahan aditif serta indeks viskositas. Kandungan mineral oli semi sintetik sekitar 50%.

Beberapa jenis mobil keluaran terbaru kebanyakan menggunakan oli jenis ini.

3. Oli sintetik

Jenis oli selanjutnya adalah oli sintetik. Pelumas ini terbuat dari material zat buatan tanpa adanya campuran minyak bumi.

Dengan kualitas yang bisa diatur sesuai keinginan, wajar jika harga oli sintetik tergolong lebih mahal daripada jenis oli lainnya.

Mobil yang menggunakan oli sintetik adalah mobil penumpang dan mobil sport.

Kapan waktu paling tepat untuk mengganti oli?

Pada kendaraan seperti sepeda motor yang digunakan setiap hari, setidaknya ganti oli sebelum menyentuh 5.000 km.

Sementara untuk kendaraan yang jarang digunakan, pakai patokan mengganti mobil setiap 5.000 km atau maksimal 7.000 km sekali, atau 6 bulan sekali.

Sedangkan untuk mobil, sebaiknya oli diganti setelah mencapai 10.000 km saat pertama kali dan setiap 6 bulan setelahnya.

Usahakan untuk mengganti oli sebelum mengering atau berkurang kualitasnya karena dalam keadaan tersebut, performa mesin dapat terganggu.

kamu juga dapat melakukan pada kualitas oli kendaraan setiap kali melakukan servis rutin di bengkel kepercayaan kamu.

Berapa harga oli kendaraan?

Setiap melakukan penggantian oli, setidaknya kamu harus membayar harga oli dan harga jasa ganti oli. Harga oli untuk motor dan oli untuk mobil pun berbeda tergantung kualitasnya.

Tips dari Lifepal! Jika kamu kesulitan dalam membaca kode oli, kamu bisa meminta bantuan petugas bengkel untuk memilihkan jenis oli terbaik untuk kendaraanmu.

Sebaiknya buat jadwal servis agar kamu tidak lupa untuk melakukan servis rutin. Jangan sampai kamu telat mengganti oli karena bisa berakibat fatal pada mesin kendaraanmu.

Pentingnya asuransi mobil

Servis rutin dan berkendara dengan hati-hati saja ternyata tidak cukup untuk melindungi kendaraanmu. Ada risiko lain seperti kecelakaan dan kehilangan yang tidak dapat kamu hindari sepenuhnya.

Belum lagi risiko seperti banjir dan juga bencana alam lainnya. Tentu jika hal ini terjadi, kendaraan kamu bisa jadi salah satu yang terkena imbasnya.

Maka dari itu, kamu butuh asuransi mobil sebagai proteksi mobil kesayanganmu. Secara umum terdapat dua jenis asuransi mobil, yaitu asuransi TLO dan all risk.

Asuransi all risk memberikan pertanggungan untuk kerusakan kecil hingga besar, sedangkan asuransi TLO memberikan pertanggungan untuk kerusakan lebih dari 75% atau kehilangan.

Mana yang cocok untuk kendaraan kamu? Cek dengan kalkulator berikut ini:

Pertanyaan seputar kode oli

Kode oli SAE menunjukkan kekentalan oli. SAE atau Society of Automotive Engineer merupakan asosiasi yang bertugas mengatur standarisasi berbagai bidang di antaranya rancang desain teknik dan manufaktur. Singkatnya SAE adalah standar internasional untuk kekentalan oli.
Asuransi kendaraan memberikan pertanggungan apabila terjadi risiko seperti kecelakaan hingga kehilangan. Kamu bisa memilih antara asuransi TLO dan asuransi all risk yang sesuai kebutuhanmu. Pilihan ini juga biasanya menyesuaikan usia kendaraan. Dapatkan penawaran khusus dan diskon hingga 25% untuk asuransi kendaraan di Lifepal!