12 Penyebab Leher Bengkak dan Cara Mengobatinya
Ketika leher bengkak, apalagi muncul secara tiba-tiba, tentu akan sangat mengkhawatirkan. Pembengkakan pada leher umumnya terjadi saat ada penumpukan cairan di jaringan leher maupun peradangan di leher.
Meskipun leher bengkak merupakan kondisi yang biasanya tidak membahayakan, tetapi kamu juga perlu tahu bahwa sejumlah gangguan kesehatan yang ditandai dengan pembengkakan leher. Penyebabnya bisa karena infeksi, cedera, hingga kanker.
Untuk mengetahui lebih pasti apa penyebab leher bengkak, maka harus mengenali sejumlah gejala terkait yang menyertainya.
Jika kamu memiliki benjolan atau pembengkakan di leher, mari simak sejumlah penyebab, gejala terkait, hingga cara mengobatinya berikut ini.
Penyebab leher bengkak
Ada beberapa kondisi yang memicu pembengkakan hingga leher terasa berat. Ketika mengalami bengkak leher, baik di sisi kanan dan kiri, biasanya karena ada gangguan karena di dalamnya banyak jaringan, otot, pembuluh darah, saraf, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid dan paratiroid.
Berikut ini penyebab leher bengkak dan gejala yang menyertainya.
1. Leher bengkak sebelah kanan karena pembesaran kelenjar getah bening
Leher bengkak di sebelah kanan akibat munculnya benjolan kemungkinan merupakan pertanda bahwa kamu mengalami pembesaran kelenjar getah bening. Fungsi kelenjar getah bening sebagai pembentuk kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan sel kanker ini akan membesar ketika kamu terserang infeksi.
Artinya, ketika kelenjar getah bening membengkak, maka ini merupakan respons terhadap infeksi, penyakit, obat-obatan, dan stres. Adapun gejala yang menyertainya yaitu:
- Kelenjar getah bening dianggap bengkak jika ukurannya lebih dari 1-2 cm.
- Terdapat benjolan kecil, keras, berbentuk kacang muncul di ketiak, di bawah rahang, di sisi leher, di selangkangan, atau di atas tulang selangka.
- Bengkak terletak di satu atau lebih tempat di seluruh tubuh, termasuk leher.
- Bisa terasa nyeri atau tidak nyeri
2. Infeksi
Infeksi adalah penyebab paling umum yang menyebabkan leher bengkak. Hal ini masih berkaitan dengan fungsi kelenjar getah bening yang mengandung sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi dan menyerang sel-sel ganas, atau kanker. Jadi, saat kamu sakit, kelenjar getah bening bisa membesar untuk membantu melawan infeksi.
Adapun infeksi ini bisa terjadi pada:
- Infeksi telinga
- Infeksi sinus
- Tonsilitis atau radang amandel
- Infeksi gigi
- Radang tenggorokan
- Infeksi bakteri pada kulit kepala
- Infeksi mononukleosis yang disebabkan oleh virus Epstein-barr (EBV).
3. Nodul tiroid
Leher bengkak yang disebabkan oleh nodul tiroid terjadi ketika terjadi pertumbuhan abnormal sel tiroid yang membentuk benjolan di dalam kelenjar tersebut. Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang yang berusia 60 tahun tanpa penyebab yang pasti,
Pada sebagian kasus, nodul tiroid akan menghasilkan hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Umumnya, pembengkakan leher karena nodul tiroid tidak menimbulkan gejala. Tetapi kondisi ini juga memiliki ciri sebagai berikut:
- Benjolan padat atau berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid.
- Bisa dingin, hangat, atau panas, tergantung pada apakah mereka menghasilkan hormon tiroid atau tidak.
- Nodul tiroid biasanya tidak berbahaya, tetapi mungkin merupakan tanda penyakit seperti kanker atau disfungsi autoimun.
- Kelenjar tiroid bengkak atau kental, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan atau leher, kesulitan menelan atau bernapas adalah gejala yang mungkin terjadi.
- Gejala dapat menunjukkan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroid). Jika terjadi ini maka kamu akan mengalami tremor, penurunan berat badan tanpa sebab, dan jantung yang berdebar-debar.
4. Lipoma
Penyebab lain dari leher bengkak adalah lipoma. Benjolan lemak yang tumbuh lambat di antara kulit dan lapisan otot ini biasanya terasa lunak dan mudah bergerak saat ditekan oleh jari. Kamu tidak akan merasakan sakit sekalipun benjolan ini ditekan.
Jika penyebab leher bengkak karena lipoma, maka kamu tidak perlu khawatir karena ini bukanlah kanker dan tidak berbahaya. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang berusia 40 tahun ke atas. Berikut ini tanda-tanda leher bengkak karena lipoma:
- Lembut saat disentuh dan bergerak dengan mudah jika didorong dengan jari.
- Bentuknya kecil, berada tepat di bawah kulit.
- Pucat atau tidak berwarna
- Selain di leher, lipoma juga terletak punggung, atau bahu.
- Hanya menyakitkan jika tumbuh menjadi saraf
5. Gondongan
Gondongan atau disebut juga mumps termasuk infeksi berbahaya yang sangat menular. Penyebabnya karena virus gondongan (paramyxovirus). Penyebarannya bisa melalui air liur, melalui bersin dan batuk, serta kontak pribadi dengan orang yang sedang terinfeksi.
Sebagai upaya pencegahan, vaksinasi MMR bisa dilakukan untuk melindungi terhadap infeksi gondok dan komplikasi gondok.
Gejala yang menandakan gondongan adalah sebagai berikut:
- Bengkak di leher karena kelenjar ludah mengalami pembengkakan.
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri tubuh, terutama pada bagian pipi dan leher
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa menimbulkan Komplikasi infeksi meliputi meningitis, radang testis (orkitis), radang ovarium, gangguan pendengaran permanen, hingga pankreatitis.
6. Difteri
Penyakit bengkak di leher, baik di sebelah kiri maupun kanan, juga dapat menjadi tanda kamu mengalami difteri. Kondisi ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.
Biasanya, bengkak ini akan muncul ketika 2-5 hari usai infeksi. Adapun gejala yang menandakan difteri selain bengkak pada leher antara lain:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Tubuh terasa lemas
- Sakit kepala
- Batuk
- Keluar cairan dari hidung yang mengandung darah atau nanah
- Sesak nafas
7. Abses
Abses terjadi saat nanah yang terkumpul di satu area pada bagian tubuh tertentu, termasuk leher. Sebagian besar abses memicu peradangan dan pembengkakan di daerah sekitarnya. Kondisi ini merupakan reaksi alami tubuh ketika terjadi perlawanan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi pada sel atau jaringan di sekitarnya.
Umumnya, abses akan terasa sakit saat disentuh dan terasa hangat. Leher bengkak karena abses tang terjadi di mulut sehingga membuat bengkak bernanah di bawah gigi atau di gusi.
Ketika infeksi menyebar ke jaringan di bawah mulut, maka kondisi ini memicu bagian bawah mulut dan leher membengkak dan merah. Kondisi ini disebut dengan angina Ludwig.
8. Kista
Leher yang bengkak karena kista karena di dalamnya terdapat benjolan yang dapat berisi cairan, udara atau nanah. Kondisi ini bukan suatu hal yang membahayakan, tetapi akan memicu rasa tidak nyaman dan menyebabkan nyeri.
Selain itu, kista yang membuat pembengkakan leher bisa berbahaya jika disertai gejala berikut:
- Ukurannya terus membesar
- Tidak sembuh dalam waktu 3 minggu.
- Jika disentuh terasa keras tetapi tidak bergerak ketika ditekan.
- Sulit menelan
- Sesak napas.
- Demam tinggi
- Berkeringat di malam hari selama lebih dari 3-4 hari
9. Kanker, salah satu penyebab leher bengkak
Sebagian besar bengkak di leher bersifat jinak, tetapi tidak menutup kemungkinan penyebabnya adalah kanker. Jenis kanker yang muncul dengan tanda pembengkakan dan benjolan di leher dapat meliputi:
- Kanker tiroid
- Kanker tenggorokan
- Limfoma Hodgkin
- Kanker jaringan kepala dan leher
- Limfoma non-Hodgkin
- Leukemia
- Kanker jenis lain, termasuk paru-paru, tenggorokan, dan payudara
- Kanker kulit, seperti actinic keratosis dan melanoma
10. Virus dan bakteri
Pembengkakan leher juga bisa disebabkan oleh virus dan bakteri yang menginfeksi area di sekitarnya. Sejumlah infeksi bakteri atau virus yang dapat memicu bengkak di leher diabtaranya:
- Infeksi virus Epstein-Barr
- Cacar air
- Rubella atau campak
- HIV AIDS
- Herpes simpleks
- Mononukleosis menular
- Virus faringitis
11. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun bisa menyebabkan pembesaran sebagian atau seluruh area leher. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel dan jaringan tubuh yang sehat. Padahal, fungsi utamanya untuk melawan kuman, virus, dan parasit yang menjadi penyebab infeksi dan sel kanker.
Penyakit autoimun yang membuat leher bengkak di sebelah kanan maupun sisi lainnya, antara lain:
- Lupus
- Penyakit Graves
- Rheumatoid arthritis
12. Gondok
Terakhir, leher bengkak juga bisa disebabkan oleh gondok. Kondisi ini dialami ketika terjadi pembengkakan kelenjar tiroid yang terlihat sebagai benjolan di leher. Biasanya, hal ini terjadi pada wanita, terutama yang berusia 40 tahun ke atas.
Kondisi yang menyebabkan penyakit gondok yaitu:
- Kekurangan yodium
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (Hipertiroidisme)
- Perubahan hormon ketika menopause dan kehamilan
- Kanker tiroid
Cara mengobati leher bengkak
Setelah mengetahui penyebab-penyebab leher bengkak, maka kamu bisa menemukan cara yang tepat untuk mengobatinya. Namun biasanya pembengkakan leher akan menghilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Pengobatan diperlukan jika kamu mengalami gejala tambahan yang menandakan suatu penyakit tertentu.
Adapun beberapa pengobatan lain ketika leher bengkak adalah:
- Kompres hangat pada area yang bengkak menggunakan kain lap yang dibilas dengan air panas dan diletakkan di area yang sakit dapat membantu meredakan rasa sakit.
- Istirahat yang cukup.
- Minum antibiotik, jika disebabkan infeksi bakteri.
- Minum obat anti radang, jika pembengkakan terjadi pada jaringan
- Jika terasa sakit, kamu bisa mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas seperti Acetaminophen, aspirin, dan ibuprofen.
Kunjungi dokter untuk mengetahui penyebab pasti leher bengkak
Tips dari Lifepal! Pembengkakan di leher akan menghilang dalam 2-3 minggu ketika tubuh berhasil melawan infeksi. Namun, jika lebih dari waktu tersebut kamu masih mengalaminya, maka sebaiknya segera menghubungi dokter.
Apalagi jika kamu merasakan gejala tambahan lain, seperti demam, keringat malam, sakit perut, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Dokter akan melakukan diagnosa penyakit yang tepat, mulai dengan mengumpulkan rincian tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Selain itu, dokter juga bisa melakukan tes berikut:
- Tes darah
- sinar X
- Ultrasound
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
- Biopsi
- Pemindaian PET
- Computed tomography
Untuk melalui serangkaian tes ini, tentu kamu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itulah, sangat penting untuk memiliki perlindungan asuransi kesehatan.
Jika, perlu tambahkan manfaat penyakit kritis yang akan menanggung risiko penyakit kritis, seperti kanker.
Apalagi bengkak di leher dapat terjadi pada siapa saja yang harus dipastikan apa penyebabnya supaya memperoleh penanganan yang tepat.
Seperti semua penyakit, lebih baik untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan sedini mungkin, terutama jika bengkak di leher ternyata disebabkan oleh sesuatu yang serius.
Uang pertanggungan dari asuransi
Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.
Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:
Perlu diketahui, asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya.
Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse.
Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal!
Pertanyaan seputar leher bengkak
- Leher bengkak sebelah kanan karena pembesaran kelenjar getah bening
- Infeksi
- Nodul tiroid
- Lipoma
- Gondongan
- Difteri
- Abses
- Kista
- Kanker
- Virus dan bakteri
- Penyakit autoimun
- Gondok