Beranda
Media
Mengenal Apa Itu CBU di Industri Otomotif Indonesia

Mengenal Apa Itu CBU di Industri Otomotif Indonesia

apa itu cbu

Apa itu CBU? Label ini sering muncul di beberapa mobil-mobil mewah dan langka. CBU atau mobil built up pertama kali muncul di Indonesia menjelang era millennium yaitu pada 1999.

Di tahun itu, pemerintah membuka keran impor mobil secara utuh. Sehingga di era ini, semakin variatif jenis kendaraan roda empat yang masuk Indonesia.

Saat itu masih banyak orang yang belum tahu apa itu CBU? Namun dengan gencarnya regulasi impor mobil ini, lama kelamaan geliat mobil CBU mulai bergairah. Mobil-mobil pabrikan luar negeri yang mewah nan mempesona, mulai meramaikan pasar otomotif lokal.

Pengertian apa itu CBU

CBU merupakan singkatan dari Completely Built Up. Mobil dengan label CBU adalah mobil yang langsung didatangkan dari luar negeri, atau istilahnya diimport dari negara asal dalam kondisi utuh. Ya, utuh karena perakitannya di negara asalnya.

Untuk itu biasanya harga mobil CBU dihargai lebih mahal ketimbang dari harga pasar. Hal ini dikarenakan biaya lebih yang dibutuhkan untuk ekspor impor mobil tersebut.

Umumnya mobil built up adalah mobil yang pabrik manufakturnya belum ada di Indonesia, seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche, Lexus, dan lain sebagainya.

Jika mobil yang membeli langsung dari luar negeri disebut CBU, maka mobil yang dirakit di negeri sendiri biasanya adalah CKD.

Pengertian CKD

CKD atau Completely Knock Down adalah jenis mobil yang dirakit di dalam negeri. Meskipun sparepart dan komponen lainnya dibeli dari luar, namun jika tetap dirakit di dalam negeri maka mobil tersebut masih disebut mobil CKD.

Harga mobil CKD tentu jauh lebih murah ketimbang CBU, karena tidak kena pajak impor komponen. Biasanya, mobil CKD adalah mobil yang paling laris di pasaran. Mobil-mobil yang penjualannya bisa langsung dalam skala besar.

Untuk itu, dalam segi budget mobil CKD tentu jauh lebih unggul dengan mobil CBU. Hal ini lantaran meskipun komponennya dari luar, namun datangnya terpisah. Sehingga ongkos yang dikeluarkan untuk pajak/cukai ketika masuk ke Indonesia jauh lebih murah.

Baik mobil CBU maupun CKD, sebaiknya sama-sama diasuransikan. Asuransi adalah solusi tepat untuk memberikan proteksi terhadap keuanganmu.

Ketika mobilmu mengalami kerusakan ataupun kehilangan, asuransi bisa menanggung biaya perbaikan yang dibutuhkan. Jadi, kamu tidak perlu menggunakan tabungan sendiri untuk membayar biaya-biaya tersebut.

Kelebihan CBU

Meski dari budget CKD jauh lebih murah dari CBU. Namun ada banyak hal juga yang membuat kalian kepincut dengan mobil built up. Berikut beberapa hal yang menjadi daya tarik mobil built up.

1. Komponen

Membeli mobil CBU artinya mendapatkan seluruh bagian utuh mobil secara lengkap langsung dari pabriknya di luar negeri. Hal ini membuat seluruh mobil CBU dilengkapi komponen-komponen yang tidak dimiliki di dalam negeri.

Teknologi, daya tahan hingga material dari luar negeri biasanya berbeda dengan dalam negeri. Hal ini karena keadaan cuaca, lingkungan dan medan yang ada di luar dan di dalam beda.

Sehingga komponen dari luar negeri bisa jadi lebih tangguh karena siap dengan cuaca 4 musim, beda dengan di Indonesia yang hanya dua musim.

Sehingga meskipun yang dibeli hanya Toyota Rush, tentu jeroan dan desain interiornya sedikit berbeda dengan buatan dalam negeri. Bukan berarti buatan dalam negeri jelek, namun komponennya yang sedikit eksklusif bagi mobil CBU.

2. Eksklusif

Daya tarik dari mobil CBU selanjutnya adalah kebanggaan memiliki mobil buatan luar negeri langsung. Sensasi menjajal yang biasa orang luar negeri gunakan di jalanan dalam negeri.

Seperti sebuat keeksluivitas tersendiri, berkendara dengan mobil yang digadang-gadang memiliki kualitas yang lebih baik dari mobil CKD. Terlebih kalian bisa saja mengendarai mobil yang sama kualitasnya dengan mobil yang kalian sukai di film Hollywood misalnya.

3. Harga jual tinggi

Untuk mendapatkan mobil CBU tentunya butuh banyak usaha dan pengorbanan. Namun itu akan sebanding dengan nilai jualnya kelak. Komponen yang sulit dicari dan diproduksi dalam jumlah terbatas membuat daya tarik mobil CBU terus meningkat.

Spesifikasi yang eksklusif ditambah, biasanya mobil CBU adalah mobil-mobil mewah hingga supercar. Maka akan sangat mudah jika kalian ingin menjualnya kembali, karena peminatnya pun masih banyak.

4. Performa baik

Mobil CBU dirancang dengan ide dan teknologi dari luar negeri. Hal ini membuat spesifikasi yang ada dalam mobil CBU jauh lebih bertenaga dan siap dengan berbagai kendala cuaca.

Meskipun sama-sama menggunakan bahan bakar bensin, performa yang dihasilkan mobil CBU sangat fantastis. Tidak hanya mesin, namun juga kaki-kaki, velg, ban, hingga keamanan dan kenyamanan mobil CBU di atas rata-rata mobil CKD.

5. Kualitas

Mobil CBU dinilai lebih berkualitas dibanding mobil CKD. Hal ini karena mobil CKD biasanya adalah mobil yang laris di pasaran, kemudian diproduksi secara massif sehingga pabrikan lebih fokus kepada hasil yang cepat dan banyak.

Hal ini membuat mobil CKD mengurangi beberapa fitur guna menekan cost, dan waktu saat pembuatan.

Berbeda dengan mobil CBU yang dibuat terbatas, sehingga pengerjaan lebih detail, kemudian lebih banyak penanaman fitur-fitur baru, oleh karena itu harga CBU jadi jauh lebih mahal.

Kekurangan mobil CBU

Beauty is pain, itulah istilah yang sepertinya melekat pada mobil CBU. Dengan segala eksklusivitas, dan komponen yang premium. Ada juga beberapa kekurangan mobil CBU yang membuat kalian harus berpikir berkali-kali ketika membelinya.

1. Harga

Seperti yang sudah diketahui semua tentang apa itu CBU? Maka jelas bahwa hal yang menjadi kekurangan dari mobil CBU adalah harganya yang tinggi. Harga satu unit mobil harus ditambah biaya ongkos kirim yang di dalamnya termasuk biaya bea cukai CBU.

Meskipun mobil CKD juga mengimport komponennya dari luar, namun jelas bahwa biaya kirim satu mobil utuh dengan komponen-komponen kecil jauh lebih mahal.

2. Komponen sulit

Selain harganya yang selangit, mobil CBU sedikit menyusahkan ketika masuk bengkel. Hal ini lantaran spare part dan komponen mobil CBU yang tidak ada di dalam negeri.

Biasanya untuk mendapatkan komponen dari luar untuk mobil built up, pelanggan harus sangat bersahabat karena barangnya inden.

Hal ini membuat banyak waktu terbuang hanya untuk memperbaiki mobil. Kemudian ditambah juga dengan sulitnya menemukan tempat service untuk mobil built up. Karena setiap mobil built up memiliki perakitan yang berbeda-beda.

3. Pajak mobil CBU

DIkutip dalam situs online-pajak.com, tarif PPnBM sudah diatur pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.03/2017 tentang Jenis Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Tata Cara Pemberian Pembebasan dari Pengenaan Pajak Penjualan atas barang Mewah.

Pada Permen tersebut, pemerintah tidak membedakan pajak mobil CBU dan CKD. Namun besaran pajak dibedakan antara jenisnya baik sedan, lalu dengan jenis lainnya.

Seperti contoh, PPnBM untuk sedan dengan mesin mencapai 1.500 cc akan dikenai PPnBM sebesar 30%. Sedangkan untuk mesin dari 1.501ccc – 3.000 cc dikenakan tarif sebesar 40%. Jika mesinnya di atas 3.001 cc, maka nilai tarifnya akan luar biasa yaitu sebesar 125%.

Kemudian untuk, tarif PPnBM mobil yang memiliki kapasitas atau kubikasi mesin kurang dari 1.500 cc-2.500 cc dikenakan tarif sebesar 10%-20%. Maka jelas sudah bahwa, tarif pajak mobil tidak dibedakan asal pabriknya, namun pada kubikasi mesin.

Geliat ekspor mobil CBU di Indonesia

Di tahun 2021, ekspor mobil CBU sepanjang kuartal I cenderung stagnan, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini diungkap oleh data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2021.

Total pengapalan mobil CBU sudah sebanyak 78.820 unit pada tiga bulan pertama pada 2021, atau naik sebesar 0,3 persen secara tahunan. Namun secara bulanan, ekspor mengalami penurunan sebesar 10,7 persen ketimbang Februari 2021.

Menurut data Gaikindo, Toyota menjadi perusahaan yang mengekspor mobil CBU terbanyak di Indonesia dengan capaian 62 persen terhadap ekspor otomotif nasional.

Total sudah mengekspor 17.216 unit mobil, di 51 negara tujuan ekspor yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.

Sedangkan di peringkat kedua terbanyak mengekspor mobil CBU adalah PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) membukukan pertumbuhan ekspor mobil sebesar 12 persen.

Suzuki XL7 sebagai kontributor terbesar. Dibantu juga dengan Karimun Wagon R, Ertiga dan juga Carry Pick Up.

Itulah semua jawaban dari pertanyaan apa itu CBU dalam industri mobil? Selanjutnya kembali lagi ke pilihan masyarakat, mau membeli mobil built up atau CKD.

Mobil memang sifatnya tersier, namun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat mobil kini jadi kebutuhan primer.

Semoga kalian sudah menemukan pilihannya, dan utamakan keselamatan sebelum berkendara ke jalan.

Cari tahu selengkapnya tentang cara bayar pajak mobil online supaya proses pembayaran pajakmu menjadi lebih praktis dan pastinya tidak tertunda lagi.