Beranda
Media
Oli Power Steering: Cara Kerja dan Tips Memilihnya

Oli Power Steering: Cara Kerja dan Tips Memilihnya

oli power steering

Oli power steering merupakan salah satu jenis oli yang wajib digunakan pada mobil dengan sistem hidrolik agar kinerja transmisi dapat berjalan dengan baik dan mesin menjadi lebih bertenaga. 

Power steering sendiri adalah komponen yang berfungsi memperkuat tekanan mesin mobil pada saat mobil sedang digunakan. Power steering dapat bekerja dengan baik apabila dibantu dengan pelumas yang sesuai, yaitu oli power steering.

Fungsi Oli Power Steering

Oli power steering adalah cairan hidrolik yang digunakan dalam sistem kemudi untuk menciptakan hubungan hidrolik antara roda kemudi dan roda depan. Hal ini mengurangi jumlah upaya yang diperlukan untuk memutar roda.

Oli power steering juga melumasi bagian yang bergerak di dalam sistem kemudi. Ini menekan pembentukan busa dan mencegah korosi di gigi kemudi dan pompa kemudi (pompa oli power steering), yang menjaga kendaraan bekerja secara optimal.

Jika oli power steering habis dan tidak segera diganti, kemungkinan hal tersebut akan menyebabkan sejumlah masalah seperti kemudi yang terlalu berat, muncul suara berisik pada mobil hingga menyebabkan kerusakan pada komponen. 

Beda Oli Power Steering, Oli Transmisi, dan Oli Mesin

Oli yang digunakan khusus untuk power steering ini berbeda dengan oli mesin maupun oli transmisi. Untuk membedakannya, yuk simak pembahasannya berikut ini. 

1. Oli Power Steering

Oli power steering mobil dibuat dengan kekentalan single grade di mana fungsi fluida ini sendiri adalah sebagai anti aus dan anti korosi. Bahan aditif penyusunnya pun lebih sedikit dibandingkan oli mesin. 

Jika dilihat dari kekentalan dan juga formulanya, oli power steering dan oli transmisi memang sangat mirip. Maka tak heran banyak yang beranggapan bahwa keduanya memiliki fungsi yang sama. 

Namun hal ini berlaku untuk mobil bertransmisi otomatis atau matic. Sedangkan untuk mobil manual dan mobil-mobil keluaran Eropa yang mengharuskan penggunaan oli khusus untuk power steering, penggunaan oli power steering dan oli transmisi ternyata berbeda. 

Mobil-mobil ini tidak boleh mengganti oli power steering dengan oli transmisi manual.

2. Oli Transmisi

Oli transmisi adalah fluida yang melumasi dan mendinginkan komponen dalam sistem transmisi kendaraan, serta membantu dalam transmisi daya. Sedangkan, oli power steering digunakan untuk mentransfer tekanan dari pompa power steering ke sistem kemudi, memudahkan pengendalian roda. 

Jadi, meski keduanya adalah fluida yang membantu operasional kendaraan, fungsi dan aplikasi mereka berbeda.

3. Oli Mesin

Oli mesin mobil merupakan fluida yang memiliki kekentalan multigrade, memiliki fungsi menjaga kekentalan, sebagai zat anti gesekan dan juga sebagai pembersih ruang bakar. Oli mesin terdiri dari lebih banyak bahan adiktif jika dibandingkan dengan kedua jenis oli lainnya. 

Baik oli power steering, oli mesin maupun oli transmisi memang merupakan jenis fluida yang berfungsi untuk membantu pergerakan komponen mobil. Yang membedakan ketiganya adalah kekentalan dan juga bahan-bahan penyusunnya.

Cara Kerja Oli Power Steering

Power steering terbagi menjadi dua komponen penting yaitu pinion dan rack, di mana keduanya bekerja dengan bantuan oli power steering yang memberikan tekanan. Di bagian atas pinion dan rack terdapat komponen lain yaitu pompa steering yang bekerja dengan memberikan pengaruh pada gerak putaran setir. 

Oli power steering memegang peranan membuat putaran setir menjadi lebih ringan ketika digerakkan. 

Selain itu, ada juga komponen lain yang memegang peran penting dalam sebuah sistem hidrolik yaitu tabung yang berada di atas pompa oli. Disini oli power steering bekerja aktif sebagai suplai dalam fungsi setir. 

Jenis Power Steering

Sistem kemudi atau power steering merupakan komponen penting dalam kendaraan yang membantu pengemudi mengendalikan arah. Ada tiga jenis utama sistem power steering, yaitu power steering hidrolik, power steering elektrik, dan hybrid power steering.

1. Power Steering Hidrolik

Power steering hidrolik adalah jenis sistem kemudi yang paling umum dan telah digunakan selama beberapa dekade. Sistem ini menggunakan pompa yang didorong oleh mesin untuk memompa cairan hidrolik melalui sistem. 

Cairan ini menghasilkan tekanan yang membantu memudahkan putaran roda kendaraan. Meski efektif, sistem ini dapat mengurangi efisiensi bahan bakar karena selalu menggunakan daya mesin, bahkan ketika kemudi tidak berputar.

2. Power Steering Elektrik

Power steering elektrik merupakan teknologi yang lebih baru dan semakin populer, terutama di kalangan mobil modern. Sistem ini menggunakan motor listrik yang terhubung ke sistem kemudi untuk memberikan bantuan. 

Berbeda dengan sistem hidrolik, sistem elektrik ini hanya menggunakan tenaga ketika roda kemudi berputar, sehingga lebih efisien dari segi konsumsi energi. Teknologi ini juga mengurangi kompleksitas mekanis dan berat keseluruhan kendaraan.

3. Hybrid Power Steering

Hybrid power steering adalah sistem yang menggabungkan teknologi hidrolik dan elektrik. Dalam sistem ini, pompa hidrolik digerakkan oleh motor listrik daripada langsung oleh mesin kendaraan. I

ni menggabungkan keuntungan dari kedua sistem: tenaga dan responsivitas sistem hidrolik, serta efisiensi energi sistem elektrik. Sistem ini semakin umum di beberapa kendaraan terbaru.

Kapan Harus Ganti Oli Power Steering?

Saran terbaik untuk melakukan penggantian oli power steering adalah setiap 40.000 km sekali. Apabila oli power steering tidak diganti maka otomatis akan membuat kinerja mobil menjadi berkurang. 

Hal ini juga bisa membuat power steering menjadi aus dan berkarat karena kondisi oli yang sudah tidak bagus atau kurangnya oli. Apabila kondisi oli buruk maka sistem hidrolik tidak dapat bekerja dengan baik. 

Salah satu tandanya adalah setir yang sulit digerakkan dan juga kemudi yang menjadi lebih berat. Kerusakan juga bahkan bisa terjadi pada komponen lain seperti steering, pinion dan rack. 

Selain karena kondisi oli yang buruk, power steering juga bisa dapat mengalami kerusakan akibat cara mengemudi yang kurang baik. Misalnya saja sering melakukan manuver ekstrim dan memutar setir hingga titik maksimal. 

Gejala yang Timbul Jika Power Steering Mengalami Kerusakan

Sama seperti komponen mobil lainnya, power steering pada kendaraan juga memiliki potensi untuk mengalami kerusakan, seringkali disebabkan oleh sistem hidrolik yang tidak dapat bekerja secara maksimal atau kurangnya suplai oli power steering. Jika terjadi kerusakan, beberapa gejala bisa muncul sebagai tanda.

Gejala paling umum adalah kemudi menjadi berat. Jika kamu merasa sulit memutar setir, ini bisa menjadi indikasi bahwa tabung yang ada di atas pompa oli kekurangan suplai oli steering. Akibatnya, setir menjadi berat dan komponen seperti rack, pinion, dan steering bisa mengalami kerusakan.

Kerusakan power steering juga bisa disebabkan oleh faktor lain selain kurangnya suplai oli, seperti cara mengemudi dan manuver yang ekstrem. Sering melakukan putaran setir hingga titik maksimal ketika kendaraan berhenti juga bisa berakibat pada kerusakan serupa. 

Oleh karena itu, mengemudi dengan hati-hati dan memastikan sistem power steering terjaga dengan baik adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan.

Tips Memilih Oli Power Steering

Penggunaan oli power steering dengan berbagai merk sebetulnya tidak menjadi masalah, karena umumnya sebuah merk oli power steering memang dapat digunakan untuk berbagai jenis mobil. 

Misalnya saja penggunaan minyak power steering Toyota, oli power steering Avanza, oli power steering mobil Daihatsu atau mobil lainnya bisa jadi sama tergantung dari pilihan pemilik mobil. 

Bukan melulu soal merek, beberapa hal yang justru harus diperhatikan saat memilih oli power steering yaitu:

1. Kekentalan oli

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa oli power steering menggunakan sistem single grade, berbeda dengan oli mesin yang menggunakan multi grade. Maka hal pertama yang mesti dilihat ketika akan memilih oli untuk power steering adalah kekentalan oli

Umumnya oli power steering memiliki kekentalan single grade SAE 30 sampai 80.

2. Kandungan zat aditif

Kandungan zat aditif pada oli untuk power steering berfungsi untuk mencegah adanya keausan dan karat. Meski begitu kandungan zat aditif oli power steering memang tidak sebanyak pada oli mesin. Pastikan bahwa oli power steering yang akan kamu pilih mengandung zat aditif yang sesuai. 

3. Oli dengan stop leak

Memilih oli dengan stop leak dapat membantu menjaga kondisi karet agar tetap hidup dan memiliki daya tahan yang lebih lama. Oli dengan stop leak lebih baik dibandingkan dengan ATF karena ada kandungan anti buih dan anti bocor sehingga kinerja pompa menjadi lebih baik. 

Umumnya, oli untuk power steering sudah dilengkapi dengan kandungan khusus yang dapat menjaga kinerja seal agar tetap dapat berfungsi maksimal.

Rekomendasi Oli Power Steering Terbaik

Menjaga kinerja power steering mobil kamu pada kondisi terbaik sangatlah penting. Salah satu caranya adalah dengan memilih oli power steering yang tepat. Berikut beberapa rekomendasi oli power steering yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Castrol ATF Dex 3

Castrol ATF Dex 3 merupakan salah satu pilihan oli power steering yang bisa kamu pertimbangkan. Oli ini telah dirancang khusus untuk sistem power steering dan transmisi otomatis. 

Produk ini memiliki kekentalan yang tepat untuk memastikan komponen bergerak dengan lancar dan bebas gesekan. Selain itu, Castrol ATF Dex 3 memiliki sifat anti-korosi dan anti-oksidasi yang kuat sehingga melindungi sistem power steering kamu dari kerusakan.

Dengan menggunakan oli ini, kamu bisa merasakan kemudi yang lebih responsif dan halus saat berkendara. Untuk harganya sendiri cukup terjangkau yakni sekitar Rp80 ribuan per liter.  

2. Mobil 1

Mobil 1 adalah merek lain yang dapat menjadi pilihan kamu yang ingin mengganti oli power steering. Keunggulan dari oli power steering ini adalah kemampuannya menjaga komponen dari suhu panas sehingga memastikan performa yang stabil bahkan dalam kondisi yang ekstrem sekalipun. 

Oli power steering merek Mobil 1 juga dilengkapi dengan teknologi Friction Modifiers yang efektif mencegah aus dan gesekan, memberikan perlindungan maksimal bagi sistem power steering kamu. Selain itu, oli ini bisa digunakan untuk berbagai jenis transmisi mobil matic non CVT, menawarkan fleksibilitas yang lebih baik. 

Dengan harga sekitar 125 ribu, Mobil 1 menawarkan kualitas tinggi dengan nilai yang sangat baik.Termasuk terjangkau untuk oli power steering dengan kualitas yang bagus. 

3. TMO ATF T-IV4

Jika kamu memiliki mobil Toyota seperti Avanza, Rush, Daihatsu Xenia, atau Terios, maka TMO ATF T-IV4 ini bisa menjadi pilihan oli power steering yang tepat. Produk ini dirancang khusus untuk menjaga komponen dari panas dan oksidasi, yang berarti sistem power steering kamu akan lebih awet. 

Selain itu, TMO ATF T-IV4 telah diformulasikan untuk memperpanjang umur pemakaian mesin transmisi, memberikan manfaat tambahan bagi kendaraan kamu. Cocok digunakan untuk transmisi mesin matic non CVT semua jenis mobil Toyota. 

Harga oli power steering merek TMO ATF T-IV4 ini terbilang cukup mahal yakni Rp285 ribu, tetapi masih sebanding karena menawarkan kualitas tinggi. 

4. Unilub ATF Power Steering

Minyak power steering merek Unilub ATF Power Steering adalah pilihan lain yang bisa kamu pertimbangkan. Oli ini didesain khusus untuk iklim tropis Indonesia, menjadikannya cocok untuk digunakan. 

Soal kualitas tidak perlu khawatir, Unilub dibuat dari bahan-bahan berkualitas standar Amerika Serikat. Produk ini cocok digunakan pada mesin transmisi otomatis dan mampu melindungi sistem transmisi dari level oksidasi tinggi dan menjaga performa mesin transmisi tetap optimal. Unilub ATF Power Steering dijual dengan harga sekitar Rp65 ribu, cukup terjangkau bukan?

5. Honda PSF II

Bagi pengguna mobil Honda, minyak power steering merek Honda PSF II bisa menjadi pilihan yang tepat untuk oli power steering. Produk ini memiliki lapisan halus yang dapat mencegah benturan antar logam, memastikan keausan minimal pada komponen sistem power steering.

Produk ini merupakan salah satu oli power steering yang bagus karena mengandung formula anti gores dan anti aus. Oli ini juga menawarkan perlindungan maksimal bagi sistem kemudi kamu. 

Honda PSF II cocok digunakan untuk semua sistem Power Steering Honda dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Adapun harga minyak power steering ini sekitar Rp150 ribu. 

6. Top 1 Lifetime

Rekomendasi minyak oli power steering lainnya adalah Top 1 Lifetime yang bisa digunakan pada berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil penumpang hingga truk dan kendaraan berat lainnya. 

Merek oli power steering ini mampu mengurangi gesekan antar komponen dan meredam panas berlebihan, memastikan sistem power steering kamu berfungsi dengan optimal. Selain itu, Top 1 Lifetime juga efektif dalam menghaluskan suara dan getaran mesin sehingga memberikan pengalaman berkendara yang nyaman. Harga oli power steering ini adalah Rp85.000.

7. STP 

STP adalah salah satu merek oli power steering yang layak kamu pertimbangkan. Oli ini sangat efektif dalam mengurangi putaran setir yang kurang lancar, memberikan pengendalian yang lebih baik. 

Dalam hal pemeliharaan, STP dapat mencegah keausan dalam pompa power steering, memastikan pengoperasiannya tetap lancar tanpa gangguan. Salah satu keunggulan lainnya adalah kemampuannya menjaga kekenyalan dan mengembangkan seal-seal yang terendam, membantu mencegah kebocoran. 

Oli STP juga menyediakan perlindungan terhadap karat atau korosi, mencegah pembuihan dan menghambat oksidasi. Oli STP ini harganya hanya sekitar Rp100 ribuan saja untuk ukuran 900 mili.

Harga Oli Power Steering

Di pasaran ada banyak pilihan oli khusus power steering dengan range harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah.  Berikut beberapa daftar harga oli power steering yang ada di pasaran.

Merk oliHarga
STP Power Steering Fluid + Stop LeakRp60.000
Power Steering Prestone RedRp52.000
Shell Spirax S3 ATF MD3 1 LiterRp80.000
Castrol ATF Dex 3 1 LiterRp85.000
Dobeli PF 20 Power Steering Fluid 350 mLRp50.000
Hino Genuine 1 literRp50.000
Honda Power Steering Fluid PSF-SRp140.000
Dexron II DRp42.000
TMO ATF Power Steering Fluid D-II 0.8 LiterRp 66.000

Tips dari Lifepal! Oli power steering adalah salah satu hal penting yang harus kamu perhatikan agar performa mobil kamu bisa maksimal dan bertenaga.

Perlu diingat jika oli untuk power steering ini berbeda dengan oli untuk mesin mobil lainnya. Jadi, kamu harus memperhatikan dengan betul pemilihan oli power steering yang tepat.

Kamu bisa mengikuti tips yang sudah Lifepal berikan dalam memilih oli power steering. Jangan lupa juga untuk memiliki asuransi mobil untuk memproteksi finansialmu, ya.

Pentingnya Memiliki Asuransi Mobil

Asuransi mobil merupakan salah satu produk asuransi yang memberikan pertanggungan ganti rugi untuk kerugian atau kerusakan yang terjadi pada mobil yang dijaminkan. 

Berbagai resiko yang ditanggung umumnya berupa kerusakan akibat tabrakan, perbuatan jahat, terperosok, hingga kerugian akibat pencurian. 

Dengan adanya asuransi mobil maka kamu tak perlu menderita banyak kerugian finansial ketika terjadi resiko yang tidak diinginkan. 

Selain memberikan pertanggungan berupa ganti rugi terhadap kerugian atau kerusakan, asuransi mobil juga bisa memberikan berbagai manfaat lain seperti misalnya:

  • Memberikan rasa aman dan tenang ketika berkendara
  • Manfaat perlindungan tambahan berupa asuransi kecelakaan diri
  • Manfaat pendukung lain seperti mobil derek, mobil ambulance dan sebagainya

Manfaat tambahan ini biasa juga diberikan melalui asuransi tambahan atau rider, tergantung dari jenis produk asuransi yang dipilih. 

Pertanyaan Seputar Oli Power Steering

Oli power steering bisa bocor karena beberapa alasan. Beberapa penyebab umum meliputi usia dan keausan komponen, kerusakan pada segel atau O-ring, atau kerusakan pada selang atau pipa. Penggunaan kendaraan yang ekstrem juga bisa mempercepat keausan dan potensi bocor.
Power steering menggunakan oli power steering yang diformulasikan khusus dengan kekentalan single grade, karena fungsi dari fluida ini sendiri hanyalah sebagai anti aus dan anti korosi.
Minyak rem sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti oli power steering, karena keduanya memiliki kandungan yang berbeda. Namun dalam beberapa kondisi yang darurat, oli power steering justru dapat digantikan sementara dengan minyak sayur atau minyak goreng.
Oli power steering pada mobil idealnya diganti setiap 40.000 km atau sekira 2 tahun sekali. Namun perlu diperhatikan bahwa waktu penggantian ini dapat berbeda tergantung pada kondisi penggunaan mobil kamu, ya.
Bunyi saat belok dapat disebabkan oleh pompa power steering yang bermasalah. Beberapa masalah yang mungkin terjadi meliputi kerusakan pada seal pompa, ausnya rotor pompa, atau pemasangan yang tidak pas antara selang dan pompa.