Beranda
Media
Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping Obat Ondansetron

Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping Obat Ondansetron

Ondansetron

Ondansetron adalah salah satu obat yang berguna untuk mencegah rasa mual dan muntah yang muncul setelah melakukan pengobatan penyakit kanker. Penggunaan dosis pada obat yang satu ini sangat perlu di perhatikan setiap saat agar mencegah efek samping yang ditimbulkan setelah mengkonsumsinya.

Oleh karena itu, setiap mengkonsumsi obat ondansetron harus selalu memperhatikan panduan yang telah diberikan oleh dokter.

Ondansetron tergolong obat keras sehingga dalam membeli akan memerlukan adanya resep dokter. Sebelum menggunakannya kamu perlu mengetahui bagaimana ketentuan dosis normal, kegunaan bagi tubuh, dan efek samping yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat ondansetron ini.

Apa itu obat ondansetron?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa ondansetron adalah obat yang termasuk obat keras sehingga setiap pembelian harus memiliki resep dokter. Pasien-pasien yang biasanya mengkonsumsi obat yang satu ini sendiri meliputi seperti pasien pembedahan, kemoterapi, hingga radiasi. 

Tubuh manusia memiliki salah satu zat alami “serotonin” yang dapat memicu seseorang merasakan mual dan muntah setelah melakukan pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya. Untuk menghambat kinerja dari zat serotonin dapat dengan mengkonsumsi ondansetron sesuai dosis yang ditentukan.

Kegunaan obat ondansetron

Obat ini digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang menjadi efek samping dari pengobatan tertetu, seperti kemoterapi. Ondansetron biasanya sekitar satu hingga dua jam baru bekerja secara efektif.

Dosis Obat Ondansetron

Dosis yang diberikan kepada setiap pasien akan berbeda-beda tergantung dari usia dan kondisi kesehatan.

Obat ini memiliki varian kemasan yang bermacam-macam seperti, Ondansetron Tablet (4 mg dan 8 mg), Ondansetron Sirup, Ondansetron HCL, dan Ondansetron Injeksi.

Berikut ini beberapa takaran dosis yang biasa diberikan oleh dokter kepada pasien yaitu antara lain:

1. Anak-anak

Dosis yang diberikan kepada anak-anak akan berbeda antara usia 4-11 tahun dan 12-17 tahun. Untuk usia 4-11 tahun, dosis yang diberikan sendiri sebesar 4 mg dengan waktu konsumsi 30 menit sebelum kemoterapi. Pasien bisa mengkonsumsi kembali ondansetron setelah empat hingga delapan jam dengan dosis ondansetron 4 mg. 

Pascakemoterapi dosis yang dikonsumsi akan sama saja sebesar 4 mg dengan waktu minum 3 kali sehari.

Sementara itu, anak-anak usia 12-17 tahun bisa mencegah rasa mual dan muntah dengan dosis sebesar 8 mg yang dikonsumsi 30 menit sebelum kemoterapi. Sama seperti ketentuan usia 4-11 tahun waktu kembali ondansetron setelah empat hingga delapan jam dengan dosis ondansetron 8 mg.

Pascakemoterapi dosis yang dikonsumsi akan sama saja sebesar 8 mg dengan waktu minum 3 kali sehari.

2. Dewasa

Untuk mencegah rasa mual dan muntah sebelum dilakukan tindakan medis pasien akan diberikan dosis tunggal 24 mg yang diminum 30 menit sebelum kemoterapi. Jika pasien tidak memiliki riwayat mual dan muntah yang besar biasanya akan diberikan dosis yang lebih kecil sebesar 8 mg sebelum kemoterapi.

Waktu minum ondansetron nantinya akan diulangi 8 jam setelah kemoterapi atau tindakan medis lainnya. Untuk pasca kemoterapi sekitar 1-2 hari kamu perlu mengkonsumsi obat ondansetron dengan dosis 8 mg selama dua kali sehari. Usahakan waktu minum sesuai dengan anjuran dokter.

3. Lansia

Lansia adalah usia yang membuat kinerja organ tubuh seperti ginjal akan kurang maksimal dari sebelumnya. Kondisi ini akan memperlambat waktu proses obat di tubuh mereka. Hal yang dikhawatirkan efek samping dari obat ini akan berbahaya bagi tubuh mereka yang telah rentan.

Untuk mencegah resiko yang ditimbulkan dari obat ini kemungkinan dokter akan membuat ketentuan yang berbeda dari biasanya. Dosis dan jadwal minum akan disesuaikan agar mencegah endapan obat yang terlalu banyak di tubuh dalam waktu lama.

Lansia juga membutuhkan asuransi khusus yang sesuai kebutuhannya. Cari tahu selengkapnya tentang asuransi untuk lansia.

Efek samping obat ondansetron

Dalam mengonsumsi obat seperti ondansetron biasanya akan menimbulkan efek samping yang berbeda-beda. Setiap orang dapat merasakan efek samping yang ringan atau berat setelah mengkonsumsi ondansetron. Untuk efek samping yang paling umum dari obat yang satu ini hanya merasakan kantuk.

Sementara itu, masih ada beberapa efek samping dari ondansetron yaitu sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Diare
  • Konstipasi
  • Pening/Pusing
  • Mengantuk

Berikut di atas adalah beberapa efek samping yang ringan dari ondansetron. Umumnya efek ini akan menghilang dalam hitungan hari atau minggu. Namun, ondansetron juga memiliki efek samping yang berat sehingga memerlukan arahan dari dokter. Berikut ini beberapa efek samping berat dari obat ondansetron yaitu:

  • Cemas dan gelisah
  • Halusinasi yang berlebihan
  • Detak jantung yang kencang
  • Keringat yang berlebuhian
  • Gerah/kepanasan
  • Merasakan kaku pada otot
  • Tremor
  • Mual dan muntah
  • Koma

Jika kamu mengalami salah satu efek samping setelah mengkonsumsi ondansetron sangat dianjurkan untuk pergi ke dokter dan meminta arahan agar efek samping yang dialami bisa cepat disembuhkan.

Peringatan dan perhatian obat ondansetron

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum konsumsi obat ini untuk mencegah terjadinya gangguan pada kesehatanmu.

  • Kamu perlu memastikan petunjuk penggunaan dan dosis yang diberikan sesuai aturan. Biasanya petunjuk penggunaan berada di balik kemasan obat ini atau dapat meminta penjelasan dari petugas saat membeli obat yang satu ini.
  • Ikuti semua aturan pakai jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang telah ditentukan. Alangkah baiknya jika kamu berkonsultasi terlebih dahulu terkait riwayat penyakit kepada dokter.
  • Jangan mengkonsumsi obat ondansetron dengan obat-obat lainnya. Penggunaan secara bersamaan mempunyai potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan di tubuh.
  • Simpan obat ini di tempat yang terhindar dari cahaya matahari secara langsung. Penyimpannya juga harus jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Segera mungkin datang ke dokter kalau merasakan efek samping dari penggunaan obat ondansetron ini. Konsultasikan riwayat penyakit dan kesehatan agar dokter paham kondisi kesehatanmu saat ini.
  • Ondansetron untuk ibu hamil diperbolehkan. Obat ini masuk golongan B menurut FDA yang artinya tidak ditemukan efek negatif pada janin jika dikonsumsi saat hamil.

Tips dari Lifepal! Obat ini merupakan obat keras yang hanya bisa dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Jadi jangan sampai disalahgunakan ya.

Apabila kamu mendapati keluhan efek samping, jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika sudah diresepkan oleh dokter, konsumsi sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan.

Pentingnya asuransi kesehatan

Obat satu ini digunakan sebagai obat untuk mengatasi efek samping akibat kemoterapi yang merupakan pengobatan kanker. Jadi bisa disimpulkan ya kalau perawatan kanker sendiri tentunya rumit dan membutuhkan banyak penanganan medis.

Tentu dengan banyaknya terapi dan obat yang dibutuhkan, biaya pengobatannya tidak murah. Meskipun begitu, jangan khawatir. Ternyata pengobatan kanker juga ditanggung oleh asuransi lho.

Kamu mungkin juga akan membutuhkan asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis sendiri merupakan rider atau manfaat tambahan dari asuransi kesehatan.

Jenis asuransi penyakit kritis tidak hanya menanggung biaya penyakit seperti kanker, tapi juga penyakit kritis lain seperti diabetes, jantung, stroke, dan penyakit kritis lainnya.

Pertanyaan terkait obat ondansetron

Iya harus memiliki resep dokter terlebih dahulu, obat ondansetron ini menjadi salah satu obat keras sehingga dalam penggunaanya harus telah dikonsultasikan dengan dokter.
Pengobatan kanker biasanya tidak ditanggung sebagai manfaat dasar asuransi kesehatan. Namun kamu bisa mendapatkan manfaat penanggungan bila memiliki asuransi penyakit kritis.