Kenali Risiko Pasang Gigi Palsu Tanpa Cabut Akar Gigi
Memasang gigi tiruan tak bisa dilakukan secara sembarangan. Salah satunya ketika pasang gigi palsu, tidak boleh dilakukan tanpa cabut akar gigi terlebih dahulu. Kenali dulu risiko pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi.
Meninggalkan akar gigi sebelum memasang gigi palsu, menimbulkan dampak buruk, lho. Walaupun akar gigi tidak terlihat sekalipun tidak dicabut, tetapi ada berbagai risiko yang berbahaya yang menyerang gigi dan mulut yang akan siap mengintaimu.
Untuk itulah, kalau kamu berencana pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi terlebih dahulu, mari simak dulu artikel dari Lifepal berikut ini.
Bisakah pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi?
Memasang gigi palsu tanpa mencabut akar gigi terlebih dahulu sangatlah tidak direkomendasikan. Perlu diingat, walaupun mahkota gigi sudah hilang, bukan berarti kamu sudah sepenuhnya ompong dan bisa langsung pasang gigi palsu.
Sebab, di dalamnya masih ada akar gigi yang tersisa dan mesti dicabut terlebih dahulu sebelum menutupi gusi tersebut dengan gigi tiruan.
Ketika akan memasang gigi tiruan, dokter akan melakukan sederet pemeriksaan, termasuk mencabut akar gigi terlebih dahulu. Jika akar gigi tidak dicabut dan langsung ditutup oleh gigi tiruan, maka itu akan menjadi penyebab infeksi.
Sebab, akar gigi akan menjadi tempat kotoran akibat penumpukan sisa makanan. Kotoran inilah yang jadi pemicu infeksi, yang pada akhirnya menjadi radang hingga menyebabkan abses gusi.
Abses gusi, atau dalam disebut juga abses gingiva merupakan infeksi bakteri yang akan membuat gusi jadi dipenuhi nanah. Kamu akan merasakan sakit berdenyut di area yang mengalami abses gusi. Kemudian, rasa sakit itu semakin kuat sehingga membuat pipi menjadi bengkak.
Jika tidak segera ditangani, infeksi ini akan menjalar ke bagian tulang rahang. Pada akhirnya, membuat wajah akan menjadi asimetris karena kelenjar di leher ikut membengkak.
Pada tingkat gejala yang parah, pasien yang pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi bisa mengalami demam, mual, dan kesulitan menelan.
Nah, kalau tak mau risiko itu kamu alami, maka jangan pernah memasang gigi palsu tanpa cabut akar, ya!
Dokter akan menyarankan sisa akar gigi harus dicabut dulu, pada 1-4 minggu barulah prosedur pasang akar gigi dilakukan karena tulang akan menyusut 20 persen sehingga gigi tiruan yang baru bisa pas di gusi.
Risiko pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika kamu tetap pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi, bisa memicu timbulnya infeksi dan abses gigi.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini dampak dan risiko jika tetap pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi:
Infeksi, salah satu risiko pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi
Akar gigi yang tersisa karena tidak dicabut akan menjadi sumber infeksi di rongga mulut. Walaupun kamu tidak bisa melihatnya, tetapi akar gigi ini menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Bakteri yang berkumpul memicu gusi bengkak, timbul nanah (abses gusi) dan mudah berdarah.
Hal ini bisa terjadi karena akar yang sudah tertutup gigi palsu, tidak tersentuh pembersih gigi, air liur, dan cairan lain yang membantu membunuh bakteri di mulut.
Pemasangan gigi palsu tidak pas
Jika kamu tidak mencabut akar gigi sebelum pasang gigi palsu, maka bisa berdampak pemasangan gigi tiruan yang tidak pas. Baik itu gigi tiruan lepasan maupun permanen, tidak bisa melekat dengan baik ke gusi kalau di bawahnya masih terdapat akar gigi yang mengganjal.
Ketika tidak pas, maka penggunaannya pun jadi tidak nyaman karena kemampuan untuk menggantikan fungsi gigi jadi tidak maksimal.
Kesehatan mulut jadi terganggu
Gangguan pada kesehatan mulut ini merupakan efek samping dari infeksi dan pemasangan gigi palsu yang tidak pas dan tetap dipaksa digunakan.
Berikut ini beberapa diantaranya:
- Memicu nyeri gigi karena gigi antagonis atau yang arahnya berlawanan dengan gigi palsu, mendapatkan tekanan berlebihan.
- Luka di gusi, lidah, langit-langit mulut, dan sudut bibir.
- Jadi lebih sering mengalami sariawan.
- Sakit rahang, apalagi ketika mengunyah.
- Wajah jadi tidak simetris seperti terlihat kempot.
- Mengganggu pencernaan karena kemampuan mengunyah ikut terganggu.
Bau mulut, jadi risiko pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi
Risiko terakhir yang paling banyak dihindari yaitu masalah bau mulut. Akibat pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi, mulut jadi tidak tidak steril karena jadi sarang bakteri.
Bakteri yang terus menerus dibiarkan menumpuk di akar bisa bisa memicu bau mulut yang parah. Bukan hal yang tidak mungkin lama-kelamaan akar gigi tersebut bisa busuk lantaran tertutup gigi palsu.
Pemasangan gigi palsu yang benar
Selain memasang gigi palsu di dokter gigi, sebenarnya ada alternatif lain yang jauh lebih murah yaitu di tukang gigi. Tetapi pasang gigi tiruan di tukang gigi sangat tidak direkomendasikan.
Jika kamu ingin memperoleh manfaat gigi tiruan yang maksimal, maka sebaiknya dilakukan dengan benar di dokter gigi. Proses pasang gigi palsu di dokter melalui serangkaian proses, diantaranya:
Pemeriksaan awal
Ketika akan memasang gigi palsu, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan awal dengan mengecek kondisi rongga mulut secara keseluruhan.
Kalau masih ada akar gigi yang tersisa, dokter akan mencabutnya terlebih dahulu. Lalu, dokter juga akan menambal gigi berlubang. Apalagi jika gigi tersebut akan dijadikan pegangan gigi palsu.
Rontgen panoramik
Masih di tahap pemeriksaan, dokter akan merujuk pasien untuk melakukan rontgen panoramik. Prosedur ini diperlukan untuk melihat susunan gigi dan rahang, serta mengetahui apakah ada akar gigi yang tertinggal di dalam gusi.
Dokter akan mencabutnya terlebih dahulu jika ditemukan akar gigi yang tersisa. Biasanya, 1-4 minggu setelah cabut akar gigi, barulah proses pemasangan gigi palsu dilakukan.
Mencetak gigi tiruan
Setelah dokter memastikan bahwa tidak ada masalah di gigi maupun rahang, selanjutnya proses pencetakan gigi tiruan bisa dilakukan. Pencetakan gigi ini dilakukan di rahang atas dan bawah.
Tujuan pencetakan ini untuk melihat lebih jelas struktur susunan gigi serta merancang rencana perawatan yang paling sesuai.
Gigi tiruan dibuat di laboratorium
Hasil cetakan gigi yang sudah direncanakan, kemudian dicetak di laboratorium. Cetakan dan rencana perawatan, yaitu desain, bahan yang dipilih, dan warna gigi yang sebelumnya telah dicocokan dengan gigi di sampingnya, dibawa ke laboratorium untuk dibuat.
Umumnya, pasien harus menunggu selama kurang lebih satu minggu.
Proses pengepasan gigi
Gigi tiruan yang sudah dicetak, lalu akan dilakukan pengepasan di rongga mulut. Kalau gigi tiruan tersebut sudah terpasang dengan pas dan pasien merasa nyaman, maka kamu sudah diperbolehkan untuk pulang.
Tetapi, jika ternyata pemasangannya belum sempurna, misalnya ada yang mengganjal, terlalu longgar, atau malah terasa lebih sempit, maka dokter akan kembali melakukan penyesuaian.
Kontrol pasca pemasangan
Meskipun gigi palsu berhasil dipasang, kamu tetap harus melakukan kontrol setelah pemasangan. Umumnya, kontrol dilakukan satu minggu setelah pemasangan. Tujuannya untuk mengetahui kenyamanan dan apakah ada risiko kerusakan di jaringan sekitarnya.
Sebagai informasi, ketika pertama kali dipasang, gigi tiruan memang akan terasa tidak nyaman di mulut. Namun, lama kelamaan kamu akan merasa nyaman karena sudah terbiasa.
Tips dari Lifepal! Memasang gigi palsu tanpa mencabut akar gigi terlebih dahulu sangatlah tidak direkomendasikan. Perlu diingat, walaupun mahkota gigi sudah hilang, bukan berarti kamu sudah sepenuhnya ompong dan bisa langsung pasang gigi palsu.
Sebab, di dalamnya masih ada akar gigi yang tersisa dan mesti dicabut terlebih dahulu sebelum menutupi gusi tersebut dengan gigi tiruan.
Akar gigi dapat menjadi tempat kotoran akibat penumpukan sisa makanan. Kotoran inilah yang jadi pemicu infeksi, yang pada akhirnya menjadi radang hingga menyebabkan abses gusi. Abses gusi, atau dalam disebut juga abses gingiva merupakan infeksi bakteri yang akan membuat gusi jadi dipenuhi nanah.
Sebelum memasang gigi palsu, sebaiknya simak informasi seputar jenis gigi palsu di Lifepal!
Jagalah kesehatan gigi dan rongga mulut kamu, sebab biaya pengobatan itu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.
Pentingnya asuransi kesehatan dengan manfaat gigi
Pemasangan gigi palsu merupakan solusi praktis ketika kamu kehilangan gigi asli. Tetapi pemasangan gigi yang benar harus dilakukan dengan mencabut akar gigi terlebih dahulu.
Jika pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi, maka akan menimbulkan risiko infeksi dan gangguan kesehatan mulut dan gigi.
Maka dari itu, pemasangan gigi palsu lebih baik dilakukan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kondisi rongga mulut sebelum gigi tiruan dipasang.
Pemasangan gigi palsu oleh dokter gigi memang lebih detail, sehingga biayanya memang akan lebih besar.
Soal biaya pasang gigi palsu, kamu sebenarnya bisa mengatasinya dengan memiliki asuransi kesehatan yang memiliki manfaat gigi di dalamnya.
Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.
Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:
Asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya.
Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse.
Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal!