Beranda
Media
Pemeriksaan SADARI: Manfaat, Cara, dan Waktu Melakukannya

Pemeriksaan SADARI: Manfaat, Cara, dan Waktu Melakukannya

pemeriksaan sadari

Pemeriksaan SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang perlu dilakukan sejak dini untuk mendeteksi risiko kanker payudara. 

Sebenarnya, tidak ada tes tunggal yang dapat mendeteksi semua jenis kanker payudara secara dini. Akan tetapi, banyak ahli percaya bahwa melakukan pemeriksaan payudara sendiri, bila dikombinasikan dengan metode skrining lainnya, bisa meningkatkan kemungkinan deteksi dini.

Apa itu pemeriksaan SADARI?

Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI adalah aktivitas untuk memeriksa, meraba ataupun melihat payudara sendiri. Tujuan tindakan ini adalah melihat kemungkinan jika adanya perubahan fisik pada payudara. 

Cara pemeriksaan SADAR cukup banyak, namun tujuan utamanya adalah mengetahui perubahan yang menjadi ciri kanker payudara atau penyakit yang lebih serius. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula kondisi akan ditangani.

Pemeriksaan payudara sendiri dianggap sebagai proses skrining yang baik untuk kanker payudara. Ini akan membantu kamu membiasakan diri dengan bentuk, ukuran, dan tekstur payudara. 

Sehingga, ketika terjadi perubahan pada payudara, kamu akan lebih mudah untuk mengenalinya dan membedakan ciri-ciri kondisi payudara yang normal atau tidak normal.

Manfaat melakukan pemeriksaan SADARI

Meskipun tidak mudah, melakukan pemeriksaan ini dapat membantu dalam memahami payudara dan kesehatannya secara keseluruhan. Secara garis besar, manfaat melakukan pemeriksaan SADARI adalah sebagai berikut.

Mendeteksi dengan cepat

Tujuan utama dari SADARI adalah memantau kesehatan payudara, serta untuk mencari benjolan atau perubahan lainnya. Beberapa perubahan yang dapat dipantau diantaranya:

  • Benjolan
  • Iritasi pada kulit
  • Nyeri atau bengkak
  • Penebalan atau kemerahan pada puting atau kulit

Jika dilakukan secara rutin dan dicatat secara berkala, kamu bisa mengenali potensi masalah, sehingga bisa segera memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter. 

Meskipun tidak semua benjolan bersifat kanker, dan tidak semua kelainan mengakibatkan kanker payudara, ada baiknya untuk memantau perubahan pada tubuh.

Mengurangi stres akibat masalah payudara

Memeriksa payudara secara teratur dapat membantu seseorang merasa mengendalikan tubuh dirinya sendiri. Perasaan tersebut akan mencegah timbulnya stres.

Risiko kanker payudara meningkat hampir dua kali lipat jika memiliki riwayat genetik. Jika ada kerabat yang menderita kondisi tersebut, bisa saja kamu menjadi stres dan khawatir.

Melakukan pemeriksaan mandiri dan mammogram secara berkala bisa membantu mengurangi stres dan memberikan ketenangan. 

Belajar mengenali bentuk payudara

Tidak semua wanita benar-benar memahami bentuk payudara yang normal. Padahal, kamu perlu mengetahui ciri-ciri payudara normal agar bisa mendeteksi tanda-tanda kanker sejak dini.

Melakukan pemeriksaan mandiri secara rutin akan membantu kamu untuk lebih memahami dan mengenali bentuk payudara sendiri. Secara khusus, pemeriksaan ini disarankan untuk wanita yang berusia di bawah 40 tahun.

Cara melakukan pemeriksaan SADARI

Ada lima langkah yang perlu dilakukan ketika akan melakukan pemeriksaan SADARI. Berikut ini langkah-langkahnya.

Langkah 1

Mulailah dengan melihat payudara di cermin. Posisikan tubuh dengan bahu lurus dan lengan di pinggul. Dari pantulan cermin, perhatikan dua hal berikut: 

  • Payudara dengan ukuran, bentuk, dan warna yang biasa
  • Payudara yang berbentuk merata tanpa distorsi atau pembengkakan yang terlihat

Langkah 2

Pada langkah kedua, angkat tangan ke arah atas. Ketika tangan digerakkan, payudara akan bergerak dan mengalami perubahan bentuk. Perhatikan apakah ada perubahan signifikan ketika tangan sedang terangkat.

Langkah 3

Sambil tetap bercermin, perhatikan juga apakah ada tanda-tanda cairan yang keluar, baik dari salah satu maupun dari kedua puting payudara. Cairan ini bisa berupa cairan biasa ataupun darah yang encer.

Langkah 4

Selanjutnya, posisikan tubuh dalam posisi berbaring. Sambil berbaring, raba payudara dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri dan sebaliknya.

Ketika meraba, pastikan sentuhan tangan tidak terlalu kuat, tetapi juga tidak terlalu halus. Gerakan melingkar harus mencakup ke seluruh area payudara, dari atas ke bawah dan sisi ke sisi.

Sambil meraba, coba rasakan apakah ada tekstur atau benjolan payudara yang terasa sedikit berbeda.

Langkah 5

Terakhir, rasakan payudara saat berdiri atau duduk. Banyak wanita menemukan bahwa cara termudah untuk merasakan payudara mereka adalah ketika kulit mereka basah dan licin. 

Caranya, basahi payudara terlebih dahulu, lalu lakukan gerakkan memutar seperti pada langkah 4. Bedanya, gerakan ini bukan lagi dilakukan dengan posisi berbaring, melainkan duduk. 

Tanda-tanda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter

Banyak wanita menemukan benjolan atau perubahan pada payudaranya setelah melakukan pemeriksaan SADARI. Ketika menemukan perubahan atau benjolan di payudara, kamu tidak perlu panik. 

Pada dasarnya, payudara sering terasa berbeda di tempat yang berbeda. Hal itu tidak selalu menandakan bahwa kamu berisiko kanker payudara.

Misalnya, tonjolan tegas di sepanjang bagian bawah setiap payudara adalah normal. Tampilan dan nuansa payudara juga akan berubah seiring bertambahnya usia.

Kamu hanya perlu melakukan pemeriksaan ke dokter apabila hasil pemeriksaan mandiri menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Benjolan atau simpul keras di dekat ketiak
  • Penebalan yang menonjol di sekitar payudara
  • Kerutan, benjolan atau tonjolan pada kulit payudara
  • Puting susu tampak terdorong ke dalam, bukannya mencuat
  • Kemerahan, bengkak atau nyeri
  • Gatal, sisik, luka atau ruam
  • Keluarnya cairan dari puting susu

Dokter mungkin merekomendasikan tes dan prosedur tambahan untuk menyelidiki alasan perubahan payudara. Pemeriksaan meliputi tes fisik, mammogram, dan ultrasound.

Tapi, jangan langsung panik ketika menemukan benjolan atau kelainan. Ingatlah bahwa sebagian besar kelainan payudara ternyata jinak, atau bukan kanker. Selain kanker, benjolan di payudara bisa disebabkan oleh:

  • Fibroadenoma, tumor jinak pada jaringan payudara
  • Penyakit payudara fibrokistik, payudara kental yang disebabkan oleh perubahan hormon
  • Papiloma intraduktal, tumor jinak kecil dari saluran susu
  • Nekrosis lemak payudara, yaitu benjolan yang terbentuk oleh jaringan lemak yang memar, mati, atau terluka

Waktu yang tepat melakukan pemeriksaan SADARI

Waktu pemeriksaan SADARI yang tepat adalah beberapa hari setelah siklus menstruasi berakhir. Jangan lakukan sebelum atau saat sedang menstruasi.

Karena, perubahan hormon menjelang dan saat menstruasi dapat memengaruhi ukuran dan bentuk payudara. Sehingga sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah payudara dalam keadaan normal.

Wanita yang tidak menstruasi harus memilih hari tertentu untuk melakukan pemeriksaan, seperti hari pertama setiap bulan. Lakukan pemeriksaan di waktu yang sama setiap bulannya.

Ketika memeriksa pun, kamu harus mencatat dan menyimpan catatan tersebut untuk melacak setiap perubahan pada payudara.

Pentingnya memiliki asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan bisa membantu kamu untuk mendapatkan perawatan medis tepat waktu tanpa hambatan biaya. Biaya pengobatan yang cenderung besar bisa diatasi jika kamu memiliki asuransi.

Oleh sebab itu, sebaiknya milikilah asuransi sejak dini sebagai bentuk perlindungan untuk pengobatan kesehatan di waktu mendatang. 

Tips dari Lifepal! Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan secara berkala guna mendeteksi risiko kanker payudara sedini mungkin. Jika mencurigai adanya benjolak, segera lakukan pemeriksaan medis untuk memastikan benjolan di payudara bersifat kanker atau bukan. 

Hasil pemeriksaan bisa dikonsultasikan dengan dokter untuk dilakukan diagnosa. Seluruh biaya untuk pemeriksaan dan konsultasi mungkin tidak sedikit. 

Kamu bisa memanfaatkan asuransi rawat jalan agar sesi konsultasi dan pemeriksaan tidak terasa memberatkan.

FAQ seputar pemeriksaan SADARI

Sebaiknya, SADARI dilakukan dengan rutin untuk wanita di usia reproduktif, yaitu di rentang usia 20-40 tahun setiap tiga tahun sekali. Lakukan pemeriksaan setelah siklus menstruasi berakhir dan tetap imbangi dengan pemeriksaan mammogram rutin setiap dua tahun sekali.
Asuransi kesehatan bisa memudahkan kamu untuk menanggung biaya berobat. Kamu tidak perlu lagi mengkhawatirkan kendala biaya ketika ingin menjalani pengobatan ketika sudah memiliki asuransi.