Sering Disamakan, Ini Perbedaan Batu Ginjal dan Kencing Batu
Meski terdengar hampir sama, baik batu ginjal dan kencing batu memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaannya meliputi penyebab, ciri-ciri atau gejala, titik letak penyakit, dan pengobatan.
Kedua penyakit ini sering dikeluhkan beberapa orang. Pasalnya, keduanya bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat dan biasanya membutuhkan tindakan medis untuk mengatasinya.
Lifepal telah merangkum secara detail mengenai perbedaan dari batu ginjal dan kencing batu yang dapat terjadi di saluran kemih pada artikel di bawah ini.
Apa penyebab dari batu ginjal dan kencing batu?
Setelah mengetahui bahwa batu ginjal dan kencing batu merupakan hal yang beda satu sama lain, kamu perlu mengetahui penyebab keduanya agar dapat melakukan pencegahan lebih awal.
Berbagai hal yang bisa menyebabkan batu ginjal meliputi:
- Mengalami dehidrasi dan kurang minum air
- Memiliki berat badan lebih atau mengidap obesitas
- Menerapkan pola makan tak sehat (tinggi protein, gula dan garam atau bisa menimbulkan asam urat)
- Akibat efek samping operasi pada area organ pencernaan
- Adanya masalah pencernaan (diare kronis atau penyakit peradangan usus)
- Mengidap kondisi medis tertentu (infeksi saluran kemih atau hiperparatiroidisme)
- Riwayat keluarga dengan penyakit batu ginjal
Mengutip dari NHS dan Cleveland Clinic, kencing batu dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Memiliki kadar kolesterol yang tinggi
- Memiliki berat badan lebih atau mengidap obesitas
- Berjenis kelamin perempuan, khususnya jika sudah memiliki anak dan sedang mengonsumsi pil KB
- Berusia 40 tahun ke atas
- Riwayat keluarga dengan penyakit kencing batu
- Mengidap diabetes atau Chron’s Disease
- Menerapkan pola makan tinggi lemak dan kolesterol
- Sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol
- Mengalami kelainan pada darah
- Pernah kehilangan banyak berat badan dalam waktu yang singkat
Apakah ciri-ciri kencing batu dan batu ginjal sama?
Baik kencing batu dan batu ginjal memiliki ciri-ciri atau gejala yang beda. Namun, keduanya sering kali tidak menunjukkan gejala di awal pembentukan batu.
Seperti halnya batu ginjal, penyakit ini baru bisa terdeteksi apabila ukuran batu sudah besar saat tertahan pada ginjal atau saat berpindah ke dalam organ sistem kemih bernama ureter.
Jika terjadi infeksi, gejala juga bisa muncul dan menimbulkan rasa nyeri hebat yang disebut sebagai kolik ginjal. Berikut ciri-ciri dari batu ginjal yang perlu Anda tahu:
- Sering buang air kecil
- Mengalami nyeri saat buang air kecil (disuria)
- Sedikit mengeluarkan urin
- Perubahan warna urin menjadi merah muda, merah atau cokelat
- Nyeri pada punggung bagian bawah hingga ke pangkal paha
- Pada pria, rasa nyeri bisa menyebar hingga ke testis dan skrotum
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil
- Merasa gelisah
Lain halnya dengan kencing batu, gejala seperti rasa sakit bisa muncul apabila batu empedu terperangkap di saluran dalam kantong empedu.
Rasa sakit yang dikenal dengan kolik bilier ini akan menyerang perut dan biasanya berlangsung antara 1 hingga 5 jam. Bahkan beberapa orang bisa mengalami komplikasi, seperti radang kantong empedu (kolesistitis).
Beberapa gejala dari kencing batu yang mungkin menyerang meliputi:
- Sakit di perut bagian tengah atas kanan atas
- Menguningnya kulit dan mata (jaundice)
- Suhu badan menjadi tinggi
- Nyeri dada dan nyeri di bahu kanan
- Mual dan muntah
Apa perbedaan lain dari batu ginjal dan kencing batu?
Bedanya batu ginjal dan kencing batu adalah titik letak penyakitnya di dalam organ pencernaan. Sebagai gambaran, kencing batu biasanya menyebabkan rasa sakit yang intens di perut bagian tengah atas yang bisa menyebar ke punggung atau bahu kanan.
Sementara itu, batu ginjal biasanya menimbulkan rasa sakit yang hebat pada bagian punggung bawah atau di samping tubuh. Rasa sakit ini bisa menjalar hingga ke perut bagian bawah dan selangkangan.
Apa bedanya pengobatan batu ginjal dan kencing batu?
Bila kencing batu kerap menimbulkan rasa sakit yang tertahankan, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk dilakukan prosedur bedah atau operasi yang dikenal dengan kolesistektomi laparoskopi.
Pengobatan batu ginjal yang tergolong masih kecil (< 10 mm) biasanya tidak memerlukan prosedur medis khusus untuk mengeluarkan batu yang terbentuk, karena batu akan bisa lewat dengan sendirinya.
Dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk banyak minum air dan minum obat pereda nyeri sampai batu ginjal yang kamu miliki hilang.
Berbeda cerita, jika rasa sakit yang dialami terlalu parah, maka prosedur medis non-bedah yang disebut lithotripsy akan dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Selama prosedur ini, gelombang kejut energi tinggi akan membantu memecah batu menjadi potongan-potongan kecil berbentuk butiran pasir, agar bisa melewati saluran kemih pasien.
Apa penderita batu ginjal bisa sembuh total? Tentu bisa disembuhkan dengan beberapa cara, yaitu dengan prosedur non-bedah yang melibatkan konsumsi obat yang disarankan oleh dokter, dan dengan prosedur bedah.
Bagaimana pantangan penyakit batu ginjal dan kencing batu?
Pengidap penyakit batu ginjal dan kencing batu, ada beberapa pantangan makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan penyakit tersebut muncul lagi.
Apakah pantangan antara pasien batu ginjal dengan pasien kencing batu sama? Tentunya berbeda. Simak perbedaannya pada penjelasan di bawah ini.
Pantangan makanan & minuman pasien batu ginjal
Pada pasien batu ginjal, pantangan-pantangan di bawah ini sebaiknya dihindari agar penyakit tersebut tidak kambuh.
1. Batasi konsumsi garam
Kadar natrium atau garam yang tinggi dalam tubuh ternyata dapat meningkatkan penumpukan kalsium dalam urin. Hal ini bisa memicu batu ginjal terjadi pada pasien.
Maka dari itu, kurangi menambahkan garam pada makanan, dan selalu periksa label makanan untuk melihat kandungan natriumnya. Bila sedang makan di luar, pesanlah makanan dengan kandungan garam yang sedikit.
2. Kurangi asupan protein hewani
Sumber protein hewani seperti daging merah, unggas dan telur berpotensi meningkatkan jumlah asam urat pada tubuh kamu. Maka dari itu, mulailah mengurangi asupan makanan tersebut, atau konsultasikan dengan dokter untuk menentukan porsi yang tepat.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengonsumsi protein nabati seperti yang terkandung dalam quinoa, tahu (bean curd), hummus, biji chia, dan greek yoghurt.
3. Hindari konsumsi oksalat
Makanan tinggi oksalat seperti, cokelat, buah bit, teh, bayam, dan ubi jalar ternyata bisa meningkatkan pembentukan batu ginjal, loh. Oleh sebab itu, kamu mungkin harus menghindari konsumsi segala makanan dan minuman yang mengandung oksalat.
Jika sudah terlanjur, pastikan kamu selalu makan atau minum sumber kalsium setelah mengonsumsi oksalat. Dilansir dari Healthline, kalsium dapat membantu mengikat kalsium selama proses pencernaan berlangsung.
4. Hentikan konsumsi soda
Mulailah menghentikan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung soda. Pasalnya, soda bisa mengandung banyak fosfat dan bahan kimia lainnya yang bisa mendorong pembentukan batu ginjal.
5. Asupan gula tambahan
Tahukah kamu? Asupan gula tambahan, sukrosa dan fruktosa ternyata bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Maka dari itu, selalu perhatikan jumlah gula yang kamu konsumsi baik dalam makanan olahan, minuman ringan, buah, bahkan jus.
Kamu mungkin juga harus memperhatikan takaran gula yang terkandung dalam sirup jagung, madu, nektar, sirup beras merah dan gula tebu.
Pantangan makanan & minuman pasien kencing batu
Bagaimana dengan kencing batu? Pantangan apa yang harus diketahui untuk mencegah penyakit ini muncul lagi? Daftar berikut akan membantu kamu untuk menentukan apa yang boleh dikonsumsi atau tidak bagi pasien kencing batu.
- Minyak sayur dan minyak kacang
- Makanan putih olahan seperti roti, pasta, gula
- Asupan tinggi lemak
- Makanan yang diproses
- Alkohol
- Tembakau
Tips dari lifepal! Batu ginjal dan kencing batu merupakan penyakit yang bisa menimbulkan rasa nyeri hebat bagi pasiennya dan dalam beberapa kasus dapat berakibat fatal.
Maka dari itu, pastikan pasien mengonsumsi nutrisi yang tepat dan menghindari makanan dan minuman yang dilarang untuk melindungi kesehatan ginjal dan saluran kemih.
Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi nutrisi yang tepat agar penyakit batu ginjal dan kencing batu tidak kambuh.
Atasi biaya pengobatan urologi dengan asuransi
Asuransi kesehatan kini menjadi hal yang penting untuk dimiliki karena biaya kesehatan semakin meningkat setiap tahunnya. Terlebih lagi, sekarang sudah banyak asuransi kesehatan dengan biaya yang terjangkau dan bisa disesuaikan dengan anggaran kamu.
Khususnya bagi pasien dengan gangguan urologi seperti batu ginjal dan kencing batu, asuransi kesehatan dapat menekan berbagai biaya perawatan kesehatan. Mulai dari konsultasi dengan dokter, rawat jalan, rawat inap, hingga biaya bedah urologi, khususnya biaya operasi batu ginjal.
Tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan dana darurat yang bisa digunakan tidak hanya untuk keperluan mendadak non kesehatan, tetapi juga untuk pengeluaran tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan.
Kamu bisa gunakan kalkulator dana darurat di bawah ini untuk menghitung dana darurat sesuai dengan usia.
Pertanyaan seputar perbedaan batu ginjal dan kencing batu
Namun, biasanya batu ginjal hanya terjadi pada satu ginjal dan belum tentu menyebabkan gagal ginjal. Sementara gagal ginjal baru terjadi apabila batu berukuran besar menyumbat ginjal kanan dan kiri. Baca selengkapnya di sini.
Sebelum bedah dilakukan, akan ada pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan urin, USG dan BNO IVP untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran batu, serta lokasi batu.