Beranda
Media
11 Komponen Rangkaian CDI Mobil Platina, Ini Daftarnya

11 Komponen Rangkaian CDI Mobil Platina, Ini Daftarnya

rangkaian cdi mobil platina

Rangkaian CDI mobil platina adalah rangkaian komponen yang dianalogikan sebagai jantung bagi kendaraan. Sebab, CDI sendiri berfungsi untuk mengatur pengapian di mesin dan sebagai pengganti platina. 

CDI adalah singkatan dari Capacitor Discharge Ignition. CDI mengatur waktu untuk percikan api pada busi yang membakar kabut hasil dari campuran bahan bakar dengan udara. 

Jika dilihat dari fungsinya, meski CDI bentuknya kecil namun jika terjadi masalah dapat menyebabkan mobil mogok dan kerusakan fatal lainnya. 

Rangkaian CDI mobil platina

CDI mobil platina umumnya memiliki rangkaian yang berbeda-beda, tergantung cara kerjanya. Setiap rangkaian memiliki fungsi yang saling berhubungan untuk menciptakan percikan api di dalam ruang bakar. 

Pada umumnya, CDI mobil platina terdiri dari tiga rangkaian utama yaitu, nok, ignition coil dan distributor. Jadi, dengan rangkaian tersebut busi tidak menciptakan percikan api sendiri.

Selain itu, secara garis besar, ada 11 bagian dari rangkaian CDI mobil platina. Berikut ini daftar komponen CDI mobil.

1. Spul dan rotor magnet

Skema rangkaian CDI mobil yang pertama adalah spul yang berbentuk seperti kumparan statis, dan terletak di dalam rotor magnet. 

Sedangkan, rotor magnet berbentuk tromol yang tersambung ke poros engkol mesin. Kemudian dari putaran ini lah yang menghasilkan listrik AC dan menjadi sumber tenaga dalam pengapian. 

2. Baterai

Rangkaian baterai yang dimiliki CDI mobil platina ini berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Meskipun spul juga menghasilkan sumber listrik, baterai menjadi komponen yang cukup penting untuk mengaktifkan ECU. 

3. Pulse igniter/pick up coil

Bagi sebagian orang, pulse igniter ini juga disebut dengan pick up coil. Fungsinya untuk menerima sinyal yang menunjukkan waktu pengapian mesin. 

Pada dasarnya, cara kerja pulse igniter ini hampir sama dengan spul, namun dalam versi yang lebih sederhana. 

Jadi, cara kerjanya dalam satu putaran engkol, hanya terjadi satu kali perpotongan. Sehingga, bukan arus listrik yang dikirimkan, tetapi sinyal yang menunjukkan RPM dan waktu pengapian. 

4. Voltage converter 

Rangkaian voltage converter inilah yang berfungsi mengkonversi  arus discharge dengan ketegangan lebih tinggi. 

Lebih lanjut, dari konversi tegangan tinggi inilah pada satuan milisecond dari spul dapat dinaikkan hingga 300 volt untuk mengisi kapasitor. 

5. CDI unit 

CDI unit merupakan rangkaian CDI mobil platina yang menjadi modul utama dalam sistem pengapian. Fungsinya untuk penyalur tegangan ke coil melalui cara discharge. 

Di dalam CDI unit sendiri terdiri dari  komponen kapasitor yang berfungsi untuk menyerap arus listrik, dan menyimpan arus listrik agar dapat diserap dan dilepaskan secara otomatis. 

6. Kunci kontak

Kunci kontak merupakan komponen CDI mobil yang berfungsi sebagai sakelar utama pada sistem pengapian mobil

Komponen ini mulai bekerja saat kunci kontak dalam keadaan off. Dalam posisi itu, maka CDI tidak akan memperoleh arus listrik dari spul. 

7. Sekering atau fuse

Sekering atau fuse adalah salah satu rangkaian yang tidak boleh dilupakan. Pasalnya, rangkaian ini memiliki fungsi sebagai pengamanan rangkaian kelistrikan dari short to ground atau jika terjadi korsleting. 

Cara kerja sekring atau fuse adalah memutus kawat tipis secara otomatis ketika terjadi korsleting atau melebihi batasan. 

8. Ignition coil

Ignition coil merupakan salah satu rangkaian CDI mobil platina yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik menjadi tegangan super tinggi hingga 200 KV. 

Proses ini disebut juga dengan induksi spontan yang memiliki kemiripan cara kerjanya dengan trafo step up. 

9. Cop busi

Umumnya cop busi terletak di ujung kabel busi yang ditempelkan pada ujung busi. Fungsi rangkaian CDI mobil platina ini untuk menghubungkan antara kabel busi dan businya. 

Perlu diperhatikan juga bahwa bentuk cop busi tidak boleh sembarangan.

Sebab, kawat dari kabel busi bisa saja tidak melekat dengan baik pada konduktor cop busi, sehingga akan menyebabkan tegangan yang sampai busi jadi lebih kecil.

10. Kabel busi

Kabel busi berfungsi untuk penyalur listrik yang bertengangan tinggi dari ignition coil. Umumnya, kabel busi ini terdiri dari satu helai kawai tembaga dengan diameter cukup besar. 

Kemudian, terdapat beberapa helai serabut tembaga yang mengelilinginya. 

11. Busi

Last but not least, rangkaian CDI mobil platina yang tidak kalah penting adalah busi. Fungsi busi ini adalah untuk membuat percikan api pada ruang bakar yang berasal dari skema induksi elektromagnetik pada coil. 

Kemudian, cara kerja busi ini dengan mendekatkan elektroda yang memiliki muatan positif menuju masa yang bermuatan negatif. 

Cara kerja CDI mobil 

Setelah mengetahui apa saja skema rangkaian CDI mobil platina, hal yang perlu kamu ketahui berikutnya adalah cara kerja dari CDI. Pada dasarnya, cara kerja CDI mobil menggunakan arus DC. 

Jadi, ketika kunci kontak pada posisi ON, arus dari baterai akan mengalir ke saklar dan diteruskan menuju kumparan penguat arus (koil) yang terletak di dalam CDI mobil.

Selanjutnya, arus yang dilalui oleh koil akan meningkatkan tegangan baterai dari 12 volt DC menjadi 220 volt AC. Kemudian arus tersebut akan dikirimkan oleh dioda dan dialirkan menuju kondensor. 

Kemudian, berlanjut dari hasil putaran mesin yang menyala dari arus tadi, akan menghidupkan SCR, hingga membuat kondensor mengalirkan arus ke kumparan primer coil pada sistem pengapian mobil. 

Dari proses tersebut menghasilkan tegangan induksi pada kedua kumparan. Tegangan inilah yang akan membuat busi memercikan bunga api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang terdapat pada ruang bakar.

Apabila alur kerja CDI tidak berjalan lancar, maka kamu akan merasakan adanya tanda-tanda gejala CDI mobil rusak.

Alasan perlu punya asuransi mobil

CDI mobil platina yang meskipun berukuran kecil memiliki peranan yang cukup penting. Pasalnya, jika terjadi masalah bisa mengakibatkan mobil mogok. 

Jika mobil mogok maka kamu harus menyiapkan biaya untuk perbaikan dan perawatan. Biaya perbaikan mobil mogok tentu tidak murah, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah. 

Maka dari itu, gunakan asuransi mobil untuk memberikan proteksi finansial dari kerugian atau risiko kerusakan mobil. 

Nah, supaya tidak perlu pusing lagi dengan tagihan perawatan atau servis mobil lindungi dengan asuransi mobil all risk

Asuransi ini, akan memberikan jaminan dan ganti rugi biaya kerusakan dari ringan, sedang hingga berat. Bahkan, bisa juga menanggung kerugian berupa kehilangan karena pencurian. 

Setelah membeli asuransi mobil, nantinya kamu harus membayar premi. Perkirakan dulu estimasi preminya dengan kalkulator premi asuransi mobil berikut ini.

FAQ seputar rangkaian CDI mobil platina

Cara kerja rangkaian CDI mobil platina dimulai dari kunci kontak berada pada posisi ON, kemudian terjadi aliran listrik dari baterai CDI unit. Setelah itu, arus baterai akan melewati converter yang menaikkan tegangan dari baterai hingga 300 volt. 

Tegangan yang dihasilkan ini membuat busi memercikan bunga api, dan membakar campuran bahan bakar dengan udara yang terjadi pada ruang bakar.

Asuransi mobil diperlukan untuk memberikan perlindungan berupa penggantian biaya servis di bengkel akibat kerusakan mobil hingga kerugian akibat kecelakaan maupun bencana alam. Dengan demikian, kamu akan terhindar dari risiko finansial yang besar karena mahalnya biaya perbaikan mobil di bengkel.
Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan