Fungsi Resonator Knalpot Mobil dan Cara Pasangnya
Resonator knalpot mobil merupakan komponen mobil yang memiliki peran sebagai peredam suara saat mesin mobil bekerja dan pengubah aliran gas buangan menjadi tenaga dorong serta torsi. Bentuk reson knalpot mobil yakni tabung yang terletak di sistem exhaust tergantung dari desain tiap-tiap desain exhaust mobil.
Struktur resonator yakni terdiri dari downpipe atau header, mid-pipe, muffler, dan exhaust tip. Pada beberapa mobil tertentu, komponen peredam suara knalpot ini ada di bagian depan catalytic converter.
Fungsi resonator mobil yang cukup vital ini perlu diperhatikan perawatannya. Sebab, bila ternyata resonator mobil kamu kurang bisa berfungsi maksimal atau bahkan rusak, maka dampaknya adalah suara mesin mobil terdengar lebih keras dan dampak-dampak buruk lainnya.
Apa Itu Resonator Mobil
Secara spesifik, bentuk reson knalpot mobil seperti tabung kaleng minuman di mana di dalamnya terdapat sekat yang bentuknya spiral. Letaknya berada di bagian sistem exhaust, lebih tepatnya di bagian tengah sistem. Kendati demikian tidak semua resonator disimpan di bagian tengah, tergantung dari desain exhaust itu sendiri.
Perannya cukup penting untuk menghadirkan kenyamanan dalam berkendara. Sebab, dengan adanya komponen ini maka mesin mobil bisa diredam sehingga kamu tak perlu mendengar suara yang tidak nyaman atau merasakan getaran dari dalam kabin mobil.
Namun, cara pasang dan sistem kerja resonator knalpot ini lebih kompleks sehingga diperlukan ketelitian khusus saat merawat dan memasangnya. Apabila kamu ragu, maka sebaiknya andalkan ahli atau teknisi yang mampu untuk melakukanya.
Fungsi Resonator Knalpot Mobil
Secara umum, fungsi resonator adalah sebagai alat peredam dan penghalus suara mesin mobil sehingga menciptakan rasa nyaman saat berkendara. Selain itu, bagian knalpot ini juga berfungsi sebagai alat konversi aliran gas buangan menjaga tenaga dorongan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Peredam suara mesin mobil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi resonator yang utama adalah sebagai peredam suara mesin mobil sehingga menghasilkan suara mesin yang lebih halus dan meminimalisir dengungan terdengar sampai dalam kabin mobil.
Terlebih lagi bila kamu melakukan modifikasi dengan menggunakan knalpot racing, maka resonator memiliki peran yang cukup penting supaya suara knalpot tersebut tidak mengganggu orang yang berada di sekitar mobil.
2. Konversi aliran gas buangan menjadi tenaga tambahan
Sebenarnya, gas buangan hasil pembakaran memiliki tekanan yang cukup tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tenaga dorongan mesin tambahan apabila gas ini dikonversi menjadi tenaga. Sayangnya, di dalam struktur knalpot mobil tidak ada filter khusus untuk mengkonversinya.
Oleh karena itu, peran resonator sebagai alat pengubah gas buangan menjadi tenaga cukup diperlukan sehingga mobil memiliki performa mesin yang jauh lebih maksimal dengan penggunaan bahan bakar yang irit.
3. Membentuk back pressure
Selain mengubah aliran gas buangan, komponen peredam knalpot ini juga menghasilkan tekanan energi lain yang biasa disebut velocity energy atau energi yang menghasilkan tenaga dorong.
Secara tidak langsung dengan memasang resonator maka kamu bisa menciptakan back pressure. Back pressure merupakan tekanan balik pada aliran gas buangan di mana besaran tekanan tersebut tergantung dari jenis-jenis resonator yang kamu gunakan. Apabila ingin mengetahui besaran back pressure maka kamu perlu mengetahui perbedaan resonator panjang dan pendek.
Cara Pasang Resonator Knalpot Mobil
Mengingat sistem kerja resonator mobil yang cukup kompleks, maka perlu kehatian-hatian saat akan memasangnya supaya komponen ini bisa berfungsi dengan baik. Kamu bisa menggunakan mesin las untuk memasang dan menyambungnya dengan komponen lain.
Namun, cara pemasangan resonator berbeda-beda tergantung beberapa faktor. Faktor pertama adalah desain mobil, khususnya desain sistem exhaust mobil untuk mengetahui di mana posisi terbaik untuk menyimpan reson knalpot mobil.
Ada beberapa mobil yang meletakkan reson knalpot mobil di bagian depan catalytic converter atau dekat dengan header, di belakang catalytic converter atau berada di dekat muffler.
Selain itu, pemasangan resonator untuk mobil bertransmisi otomatis dan manual berbeda. Bahkan pemasangannya juga tergantung dari jenisnya. Jenis-jenis resonator ada yang pendek, panjang, ulir ataupun lurus. Keempat jenis ini memiliki cara pemasangan resonator yang berbeda-beda.
Walaupun sudah berusaha dengan maksimal tetapi kamu masih ragu-ragu, sebaiknya bawa mobil ke bengkel untuk dilakukan pemasangan resonator kepada ahli atau teknisi yang berpengalaman supaya resonator mobil bisa berfungsi dengan maksimal.
Efek Jika Knalpot Mobil Tidak Memiliki Resonator
Resonator mobil memiliki peran yang cukup vital dalam memberikan kenyamanan kepada pengemudi dan penumpang serta meningkatkan performa mobil supaya lebih maksimal tetapi tetap irit konsumsi bahan bakar.
Hal ini terjadi karena back pressure akan tercipta melalui resonator knalpot mobil yang berasal dari gas buangan. Sejalan dengan itu, energi velocity juga tercipta untuk mendukung percepatan laju mobil Bagaimana bila mobil tidak menggunakan resonator knalpot mobil? apa efeknya?
Berikut ini penjelasannya.
1. Suara knalpot mobil jadi lebih berisik
Suara knalpot mobil yang bising dan berisik sangat mengganggu pengendara mobil dan penumpang, bahkan pengguna jalan di sekitar mobil akan ikut terganggu mendengar suaranya. Apalagi saat kamu melakukan akselerasi dengan angka RPM yang tinggi, maka suara yang ditimbulkan akan semakin besar dan mengganggu semua orang yang berada di sekitar mobil.
2. Konsumsi bahan bakar boros
Untuk menghasilkan performa dan tenaga mobil yang lebih maksimal, kebanyakan pengendara terlalu bersemangat untuk terus menekan pedal gas mobilnya. Padahal, kebiasaan tersebut justru menimbulkan penggunaan bahan bakar yang semakin boros. Apalagi bila kamu menggunakan knalpot mobil racing dan jenis knalpot mobil modifikasi lainnya.
3. Penurunan performa mesin mobil
Selain untuk meredam suara mesin mobil, komponen peredam knalpot mobil ini juga berfungsi sebagai penambah performa mesin dengan menciptakan back pressure dari aliran gas buangan.
Melalui back pressure, maka irama pada aliran gas buangan akan ditentukan di semua silinder. Saat knalpot mobil tidak memiliki resonator maka berpotensi terjadi penurunan performa mesin mobil sehingga tenaga dorong yang dibutuhkan mobil jadi berkurang.
Namun, untuk memasang resonator mobil dibutuhkan ketelitian ekstra karena sistem kerjanya yang kompleks sehingga membutuhkan kehati-hatian. Sekalipun sudah mencari tahu cara memasang resonator mobil, tetapi ada baiknya untuk pemasangannya dilakukan oleh teknisi andal.
Perbedaan Resonator dan Muffler
Jika kamu pernah membuka kap mesin mobil atau melihat sistem knalpot secara lebih mendalam, mungkin kamu akan menemukan komponen seperti resonator dan muffler. Meskipun fungsi utama keduanya adalah untuk meredam suara dari gas buang, sebenarnya terdapat perbedaan signifikan antara kedua komponen ini.
Yuk, ketahui perbedaan utama antara keduanya dalam hal fungsi, cara kerja, kontribusi terhadap performa kendaraan, dan efek terhadap estetika.
1. Fungsi Utama
Kedua komponen ini sebenarnya berbagi fungsi dasar yang sama, yaitu meredam suara dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin kendaraan. Namun, cara kerja keduanya berbeda, sehingga memberikan dampak yang sedikit berbeda pula. Komponen resonator bekerja dengan memantulkan dan membatalkan gelombang bunyi, sedangkan muffler menggunakan baffle dan serat berbentuk spiral untuk mengubah aliran gas buang dan meredam suara.
2. Letak Pemasangan
Perbedaan lainnya adalah letak pemasangan keduanya dalam sistem knalpot. Resonator umumnya ada di dekat catalytic converter atau di sekitar header. Beberapa juga ditemukan di belakang catalytic converter atau berdekatan dengan muffler.
Sementara itu, muffler biasanya berada di bagian belakang knalpot, di ujung sistem knalpot. Karena letaknya yang berbeda, keduanya juga memiliki dampak yang berbeda terhadap sistem knalpot dan performa kendaraan.
3. Cara Kerja
Cara kerja resonator dan muffler menjadi perbedaan signifikan antara keduanya. Resonator bekerja melalui prinsip memantulkan dan membatalkan gelombang bunyi, sedangkan muffler menggunakan baffle dan serat berbentuk spiral untuk mengubah aliran gas buang.
Resonator cenderung lebih fokus pada meredam suara dengan dampak yang lebih terbatas pada performa, sementara muffler dapat memberikan keseimbangan antara meredam suara dan mendukung efisiensi bahan bakar serta performa mesin.
4. Kontribusi Terhadap Performa Kendaraan
Perbedaan lainnya adalah kontribusi terhadap performa kendaraan. Resonator dapat menciptakan back pressure yang mempengaruhi performa mesin dengan meningkatkan tekanan di sistem knalpot. Sebaliknya, muffler dapat memberikan keseimbangan antara meredam suara dan mendukung peningkatan efisiensi bahan bakar serta performa mesin.
5. Efek Terhadap Estetika
Tak hanya fungsi dan cara kerja, muffler juga memiliki efek tambahan terhadap estetika penampilan kendaraan. Desain dan ukuran muffler dapat memberikan sentuhan visual pada bagian belakang mobil. Sebaliknya, resonator cenderung memiliki peran yang lebih fungsional dalam meredam suara dan tidak berpengaruh signifikan pada tampilan eksterior kendaraan.
Manfaatkan Asuransi Mobil untuk Meng-Cover Biaya Perbaikan Di Bengkel
Memiliki mobil tentu sudah harus siap dengan berbagai biaya yang menyertainya. Yang biasanya paling menguras kantong adalah biaya perbaikan mobil di bengkel. Karena itu, agar keuangan kamu tidak terbebani karena mahalnya biaya servis mobil, gunakan asuransi mobil terbaik yang bisa meng-cover biaya kerusakan baik kecil maupun besar.
Kalau kamu masih bingung terkait dengan harga premi, coba hitung biaya premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator premi asuransi mobil yang sudah sesuai dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan berikut ini.