Cara Mengetahui dan Menyetel Angka Standar RPM Mobil Injeksi
Standar RPM mobil wajib diketahui oleh para pengguna mobil. Angka standar RPM mobil biasanya ada pada mobil-mobil injeksi.
Dalam menyetel RPM mobil normal sebenarnya caranya mudah. Yang penting, harus diketahui dulu angka standarnya.
Kenapa harus paham RPM normal mobil dalam angka standar? Tujuannya supaya pengaturan yang kamu pilih sesuai dengan standar pabrikan. Dengan begitu, mobil kamu akan terhindar dari RPM yang tidak stabil.
Cara baca RPM mobil
Apa itu RPM pada mobil? RPM sendiri adalah kepanjangan dari Revolutions Per Minute, atau putaran yang dilakukan mesin dalam 1 menit. Mulai dari ujung depan crankshaft atau poros engkol ke ujung belakangnya flywheel atau roda gila.
Jadi 1 perputaran pulley sama dengan 1 RPM tapi hitungannya per menit.
Pada kendaraan, informasi besaran RPM ini ditunjukkan di takometer, biasanya berdampingan bersama speedometer. Lokasinya ada di dasbor atau di belakang kemudi.
Besaran angka yang ditunjukkan oleh jarum tachometer dikalikan 1.000, misalnya mengarah pada angka 1, itu berarti 1.000 RPM.
Posisi jarum pada tachometer juga dipengaruhi seberapa dalam pedal gas diinjak. Bisa juga, semakin tingginya RPM bisa ditandai dengan besarnya suara raungan mesin.
Untuk posisi idle standar-nya bermacam macam, RPM normal mobil saat idle rata-rata di angka 700 RPM dengan AC tidak menyala. Namun jika AC mobil menyala bisa menyentuh angka 1.000 RPM.
Informasi soal cara baca RPM mobil bisa dilihat pada tabel spesifikasi mobil maupun motor. Angka RPM selalu disandingkan dengan jumlah tenaga dan torsi pada spesifikasi mesin dalam tabel informasi.
Contohnya, jika dalam satu model mobil diinformasikan kalau torsinya 120 Nm @4000. Artinya, torsi maksimum yang dimiliki kendaraan itu adalah 120 newton meter, bisa dicapai pada 4.000 RPM.
Begitu juga ketika membicarakan soal tenaga, 100 tk @6.000RPM, berarti tenaga maksimum 100 tk yang bisa dicapai di 6.000 RPM.
Artinya, kedalaman menginjak pedal sangat berpengaruh terhadap tenaga kendaraan yang dihasilkan, termasuk konsumsi bahan bakar.
Singkatnya, untuk mengetahui RPM yang bermasalah bisa kalian ketahui melalui jarum RPM yang menunjukkan indikator naik turun.
Jika mendapati jarum berada dalam kondisi tidak normal seperti ini dan putaran mesin tidak stabil, maka itu merupakan tanda terdapat komponen di bagian dalam mesin yang mengalami masalah.
Standar RPM mobil injeksi dalam keadaan normal
Pengaturan Standar RPM mobil injeksi yang ideal adalah kisaran antara 750 hingga 850 RPM. Saat berada di angka ini, maka bisa mesin mobil kalian bisa tetap stabil alias tidak naik turun.
Namun ada juga beberapa hal yang mempengaruhi angka RPM bisa tidak stabil. Beberapa diantaranya harus kalian pahami agar bisa menemukan masalahnya.
Penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi
Tahukah kalian kenapa RPM mobil naik turun? Penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi berasal dari beberapa faktor.
Untuk mengetahui alasan kenapa RPM mobil naik turun tidak stabil, maka berikut beberapa alasan yang jadi penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi.
1. Ketidaknormalan idle speed control
Penyebab RPM naik turun pada mobil injeksi yang pertama adalah karena idle speed control atau ISC yang tidak stabil.
ISC memiliki fungsi yang penting untuk kelangsungan hidup dari mesin mobil kalian. Keadaan ISC yang tidak stabil bisa karena kotor, sehingga suplai udara yang dibutuhkan intake manifold akan tersumbat.
Maka dari itu harus segera dibersihkan, dengan bantuan carburator cleaner. Atau kalian bisa membawanya ke bengkel langganan untuk membersihkannya.
2. Mass air flow bermasalah
Alasan kedua kenapa RPM mobil naik turun tidak stabil adalah adanya masalah pada mass air flow.
Perlu diketahui bahwa mass air flow berfungsi untuk mendeteksi jumlah massa udara yang bisa masuk ke dalam mesin. Hal ini sesuai dengan kecepatan alirannya.
Jadi kalau mass air flow bermasalah, maka jumlah udara yang masuk tidak akan terdeteksi dengan sempurna.
3. Throttle body kurang bersih
Penyebab terakhir kenapa RPM mobil naik turun tidak stabil adalah karena bagian throttle body kurang bersih.
Maka untuk membersihkannya kalian harus mengeluarkan throttle body dari tempatnya, kemudian bersihkan menggunakan carbon cleaner.
Dengan membersihkannya, maka kalian membantu mengurangi resiko RPM mobil yang tidak stabil dan naik turun tiba-tiba.
Cara menyetel RPM mobil injeksi
Jika kalian sudah paham mengenai masalah angka RPM mobil yang tidak stabil. Kini kalian harus paham juga cara setting RPM mobil injeksi.
Hal ini tentu wajib dikuasai agar kalian mendapatkan kenyamanan saat mengendarai mobil injeksi, karena RPM normal mobil saat idle.
Ohya, bagi kalian yang belum paham istilah idle atau juga biasa disebut langsam adalah sensor dalam mobil injeksi yang berfungsi untuk menunjukkan kestabilan kondisi mobil.
Fungsi idle ini untuk mengetahui apabila mobil sedang stabil atau bermasalah. Ketika RPM normal mobil saat idle maka baik, namun jika sebaliknya berarti ada masalah.
Masalah ini bisa dilihat dari ketika mobil tidak lancar atau tersendat-sendat saat dikendarai.
Perlu diketahui, ada dua kondisi di mana idle sedang tidak stabil, yaitu idle yang menurun atau meningkat secara mendadak atau drastis.
Jika kondisi seperti ini berulang, maka sebaiknya kalian mempelajari cara menyetel RPM mobil injeksi.
Jadi kalian juga bisa paham cara menurunkan RPM mobil injeksi begitupun menaikannya. Lalu bagaimana caranya? Berikut cara menyetel RPM mobil injeksi agar mobil nyaman dikendarai.
1. Putar ISAS screw ke kiri
Cara menyetel RPM mobil agar stabil bisa dilakukan dengan memutar komponen Idle Speed Adjusting Screw (ISAS) ke kiri.
Hal ini berguna berguna untuk menaikkan RPM mesin injeksi agar tetap stabil.
Kalian hanya putar secukupnya saja, dan tidak perlu berlebihan, karena RPM idling malah jadi tidak stabil apabila diputar tanpa mengetahui batasannya.
Perlu diingat juga bahwa posisi komponen ISAS yang berubah ini merupakan salah satu penyebab mengapa idle mobil bisa naik turun dengan tidak stabil.
2. Putar ISAS Screw ke kanan
Sebenarnya cara menurunkan RPM mobil injeksi adalah dengan kebalikan dari poin sebelumnya.
Putar ISAS ke arah kanan, saat idle mesin naik secara drastis. Memutar ISAS ke arah kanan ini bertujuan untuk menurunkan idling mesin sehingga kembali stabil.
Hindari memutar terlalu kencang karena bisa membuat RPM turun dengan tidak stabil.
Jangan biarkan RPM idle mesin selalu naik, karena pengalaman berkendara kamu akan diganggu dengan suara raungan mesin.
Parahnya lagi, mesin bisa overheat dan berujung pada kerusakan.
Perlu diingat kembali, memutar ISAS ke kiri berguna untuk menaikkan idling mesin, sedangkan memutar ke arah kanan bertujuan untuk menurunkannya.
3. Setel RPM idling mesin seperlunya
Kemudian, jika ternyata idle mesin injeksi malah naik turun dengan tidak stabil. Maka solusinya adalah menyetel RPM mobil injeksi dari angka normal, yaitu 750 hingga 850 RPM.
Dengan angka RPM tersebut, kalian bisa nyalakan lampu dan AC mobil sehingga ada beban dalam mobil untuk dites kestabilannya.
Jika mesin mobilnya tiba-tiba mati, putarlah ISAS ke kiri agar RPM naik sehingga seperempat putaran.
Putar terus, tapi jangan terlalu kencang, sehingga lampu dan AC mobil kembali menyala.
Kalian juga harus memperhatikan bahwa angka RPM mobil injeksi saat lampu dan AC dalam keadaan mati, apakah tetap normal atau tidak. Misal angka RPM-nya tinggi, mobil bisa boros bensin daripada berada dalam kondisi normal.
Perlu diketahui juga bahwa angka RPM yang tinggi bisa saja menandakan adanya masalah tertentu. Kamu harus tahu penyebab RPM mobil tinggi yang benar.
Praktekkan cara menyetel RPM mobil injeksi di atas dalam tiga kondisi yang berbeda, yaitu saat langsam sedang turun, naik atau bergerak tidak stabil.
Jika sudah disetel masih tetap tidak stabil, maka sebaiknya bawa mobil kalian ke bengkel langganan.
Penyebab RPM tidak stabil pada mobil non injeksi
Selain mobil injeksi, mobil dengan karburator dan diesel juga sering menghadapi masalah yang sama yaitu tidak stabilnya RPM atau naik turun.
Padahal masing-masing mesin memiliki angka RPM sendiri. Mulai dari angka standar RPM mobil karburator dan juga angka standar RPM mobil diesel.
Lalu berapakah angka standar RPM mobil karburator dan angka standar RPM mobil diesel? Serta penyebab RPM tersebut tidak stabil dan naik turun. Berikut penjelasannya.
Penyebab RPM mobil karburator naik turun
Pada mobil karburator juga ada angka standar RPM mobil karburator. Sama seperti mesin injeksi, RPM karburator juga bisa naik turun tidak stabil.
Karena standar RPM mobil karburator saat posisi idle harus stabil pada angka 7.500-8.500 RPM.
Penyebab gagalnya tercapai angka standar RPM mobil karburator dan suka naik turun biasanya juga ada beberapa faktor.
Untuk mengatasinya tentu kalian harus ketahui semua faktor tersebut, biar tidak berlama-lama larut dan membuat kenyamanan berkendara terganggu.
Berikut ini beberapa faktor penyebabnya
1. Idle jet kotor
Idle jet adalah saluran output bahan bakar ke intake manifold saat mesin berada dalam RPM rendah, termasuk kondisi idle.
Biasanya, saluran ini diatur dengan menggunakan sekrup idle jet. Namun masalah sering terjadi seperti sekrup idle jet yang dilonggarkan membuat RPM cenderung naik turun.
Sementara, kalau sekrupnya dikencangkan, maka mesin mobil justru akan mati. Jika sudah begini kondisinya, maka idle jet kotor dan perlu dibersihkan.
Tentunya perlu dibersihkan segera agar tidak menjadi penyebab RPM mobil karburator naik turun.
Sebagai saran, sebaiknya membersihkan idle jet di bengkel atau minta tolong ke teknisi yang berpengalaman.
Hal ini dikarenakan banyak sekali sistem tambahan di dalamnya yang kalau tersenggol atau salah sedikit saja bisa menyebabkan masalah baru.
2. Celah pada platina terlalu lebar
Pada jenis kendaraan tipe konvensional, terkadang sistem pengapiannya masih menggunakan platina.
Sistem ini mengharuskan kalian rutin menyetel atau mengatur celah platinanya. Karena jika tidak, maka celah platina ini bakal menjadi penyebab RPM mobil karburator naik turun tidak stabil.
Lakukanlah servis berkala untuk memastikan celah platina sudah sesuai dengan standar masing-masing mobil.
3. Selang vakum karburator retak
Selanjutnya yang membuat standar RPM mobil karburator tidak tercapai adalah karena selang vakum karburator retak.
Perlu diketahui komponen karburator mobil, terdapat banyak sekali sistem, salah satunya adalah sistem untuk menambah pasokan bahan bakar ke silinder (sistem vakum).
Cara kerjanya adalah dengan menyambungkan selang dari ruang vakum karburator ke intake manifold.
Ketika mesin terbebani, maka kevakuman pada intake menjadi rendah dan memicu ruang vakum karburator menambah pasokan bensin.
Namun, jika selang dalam sistem vakum ini rusak, hal tersebut bakal jadi penyebab RPM mobil karburator naik turun.
Kondisi ini dikarenakan sistem vakum yang menambah pasokan bensin ke silinder sehingga RPM naik dan turun tak terkontrol.
Maka solusinya adalah mengganti selang rusak dengan yang baru, sudah tak perlu servis langsung ganti baru.
3. Selang vakum advancer retak
Selanjutnya adalah karena selang vakum advancer retak. Komponen ini adalah sistem tambahan pada pengapian platina yang fungsinya memajukan dan memundurkan waktu pemercikan busi sesuai beban yang diterima mesin.
Cara kerjanya adalah memanfaatkan kevakuman di dalam intake manifold.
Ketika mesin terbebani, kevakuman di dalam intake manifold akan rendah dan kondisi ini dimanfaatkan vakum advancer untuk memanipulasi posisi platina sehingga keseluruhan waktu pengapian bisa berubah.
Maka jika selang vakum advancer rusak, sudah pasti jadi penyebab RPM mesin karburator naik turun karena pengapian akan maju mundur meski mesin tidak terbebani.
4. Baut pengikat intake manifold bocor
Terakhir adalah karena baut pengikat intake manifold dol atau bocor yang jadi penyebab hilangnya daya tekan terhadap intake manifold ke arah kepala silinder.
Dampaknya, udara bisa masuk melalui celah baut yang tidak rapat sehingga sistem vakum karburator dan advancer mengalami error.
Kalau sistem sudah eror, alhasil RPM mobil naik turun, brebet, dan mesin ngempos saat menginjak gas.
Penyebab RPM mesin diesel naik turun
Untuk mobil diesel, juga kadang mendapati tak tercapai angka standar RPM mobil diesel. Namun, masalah juga tak hanya pada mesin injeksi dan karburator, pada diesel pun RPM sering tidak stabil dan suka naik turun.
Maka dari itu berikut kenali penyebab RPM mesin diesel naik turun yang sering terjadi.
1. Throttle body kotor
Sama seperti pada mesin injeksi, penyebab sulitnya mencapai angka standar RPM mobil diesel adalah karena throttle body kotor.
Throttle body pada mesin diesel merupakan tempat untuk mengatur supply udara ke ruang bakar. Komponen satu ini di dalamnya memiliki beberapa lubang udara berukuran kecil, sehingga membuatnya mudah kotor dan tersumbat.
Kondisi ini cukup banyak terjadi pada mobil yang mesinnya sudah memakai sistem TAC atau drive by wire.
Sehingga tidak lagi menggunakan kawat kabel sebagai media untuk menghubungkan throttle body dengan pedal gas, melainkan sudah disematkan motor elektrik pada katup gas.
Sehingga membuat katup ini akan membuka serta menutup dengan otomatis dan menyebabkan gas mobil tidak stabil, ditunjukkan dengan RPM yang naik turun.
Namun, teknologi TAC ini jauh lebih sensitif apabila terjadi perubahan kondisi. Sebab di dalamnya terdapat banyak sensor.
Alhasil, kondisi throttle body yang kotor, bisa menjadi penyebab RPM mesin diesel naik turun karena merusak sistem kerja TAC ini.
Maka sebagai solusi, kalian bisa secara rutin melakukan perawatan sekaligus pembersihan mesin mobil.
2. Idle speed control bermasalah
ISC atau idle speed control merupakan komponen dalam mesin mobil, yang berperan sebagai pengatur kondisi RPM idle.
Dengan komponen satu ini, maka RPM idle akan tetap berjalan stabil dan konstan, sesuai dengan perintah dari komputer mesin atau sistem ECU mobil.
Umumnya kondisi kerja mesin selalu berubah, maka RPM idle tersebut harus selalu dalam keadaan stabil.
RPM idle ini sangat penting berada pada kondisi stabil saat mesin mobil mengalami akselerasi, deselerasi, maupun saat AC dinyalakan.
Maka dari itu idle speed control atau ISC sendiri yang merupakan pengatur RPM idle juga harus dalam keadaan baik.
Jika komponen ini bermasalah, tentunya RPM bisa kacau dan mengakibatkannya mengalami naik turun.
3. Mass air flow kotor
Mass air flow (MAF) yang kotor juga bisa menjadi penyebab RPM mesin diesel naik turun.
Pasalnya komponen ini memiliki fungsi yaitu untuk mendeteksi berapa massa udara, yang dimasukkan ke dalam mesin atas dasar kecepatan aliran yang dimiliki.
Letak dari mass air flow ini sendiri berada pada area filter udara. Sehingga komponen tersebut terbilang mudah sekali kotor, dan membuat keakuratan membaca pada sensor pun akan terganggu.
Maka dari itu penting sekali untuk selalu mengecek bagian ini, agar tidak sampai terlalu kotor hingga mengganggu kinerja mesin mobil.
Namun untuk mengatasi masalah tersebut, kalian perlu mendeteksi terlebih dahulu apakah masalahnya memang terletak pada bagian sensor atau pada bagian rangkaian sensornya.
Cek kabel dan konektor kabel yang terhubung dengan sensor MAF, lalu bersihkan bagian ini dengan carbon cleaner dan sejenisnya maka penyebab RPM mesin diesel naik turun bisa diatasi.
Penyebab mobil bergetar saat RPM rendah
Berbicara mengenai standar RPM mobil, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi ketika RPM mobil rendah. Permasalahan tersebut seperti mobil bergetar ketika RPM rendah, AC mobil tidak dingin saat RPM rendah dan masih banyak lainnya.
Mengapa bisa terjadi seperti ini? Dalam artikel berikut, Lifepal membahas salah satu permasalahannya saja yakni mobil bergetar ketika RPM rendah.
Injektor mesin ada yang tersumbat
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke intake manifold. Penyebab mobil bergetar ketika RPM rendah bisa jadi karena injektor mobil yang tersumbat.
Jika salah satu injektor tersumbat atau rusak makaa akan pincang dan RPM otomatis akan naik. Inilah yang kemudian menyebabkan getaran yang terasa hingga kabin.
Permasalahan ini bisa terjadi karena pemilik mobil jarang melakukan servis rutin. Jika kamu ingin memperbaikinya, mintalah untuk mendapatkan layanan fuel injection cleaning and inspection.
Kampas kopling sudah aus
Penyebab mobil bergetar saat rpm rendah selanjutnya adalah kampas kopling yang sudah aus. Saat pengemudi melepaskan kopling, bodi kendaraan menjadi bergetar.
Hal ini terutama sekali dirasakan saat pengemudi menyalakan mesin pada RPM yang rendah. Cek lagi, jika mobil kamu sudah mencapai jarak tempuh 30.000 km dan belum ganti kopling, maka komponennya dipastikan sudah aus.
Ban mobil tidak rata/bergelombang
Ban mobil yang tidak rata atau bergelombang sebenarnya cukup berbahaya, entah kamu mengendarai saat RPM tinggi maupun rendah. Cek lagi ban mobil kamu apakah ada gelombang maupun cekungan sehingga menyebabkan mobil bergetar saat RPM mobil rendah.
Demikianlah pembahasan mengenai standar RPM mobil yang semoga bermanfaat untuk kamu. Selain mengetahui cara menyetel RPM mobil, kamu juga sebaiknya memahami penyebab rpm mobil tinggi maupun permasalah seputar RPM mobil lainnya.
Tips dari Lifepal! Selalu upayakan agar skema RPM mobil berada di kisaran ideal antara 750 hingga 850 RPM. Selain itu, kamu juga perlu melakukan servis mobil secara rutin untuk mempertahankan nilai ideal dari RPM mobil tersebut.
Nah, untuk membantu meringankan beban finansial saat harus membawa mobil kesayangan ke bengkel, gunakan saja asuransi mobil terbaik. Asuransi mobil dapat memberikan proteksi berupa penggantian biaya perbaikan baik besar maupun kecil, lho.
Manfaatkan asuransi mobil untuk mengcover biaya perbaikan di bengkel
Memiliki mobil tentu sudah harus siap dengan berbagai biaya yang menyertainya. Yang biasanya paling menguras kantong adalah biaya perbaikan mobil di bengkel.
Karena itu, agar keuangan kamu tidak terbebani karena mahalnya biaya servis mobil, gunakan asuransi mobil terbaik yang bisa mengcover biaya kerusakan baik kecil maupun besar.
Temukan asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan kamu melalui kuis asuransi mobil terbaik dari Lifepal berikut ini.
Setelah itu, hitung biaya premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator premi asuransi mobil yang sudah disesuaikan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Pertanyaan seputar standar RPM mobil
Produk asuransi mobil terbagi dua, yaitu asuransi all risk dan asuransi TLO. Asuransi all risk memberikan jaminan biaya perbaikan berskala ringan hingga berat. Asuransi TLO memberikan jaminan biaya perbaikan khusus untuk tingkat kerusakan berskala berat dan jaminan penggantian unit baru andai mobil nasabah asuransi mobil hilang akibat pencurian.