5 Tips Menghemat Biaya Khitanan Anak

biaya khitanan anak

Sunatan atau khitanan anak menjadi tradisi yang dilakukan sebagian besar warga Indonesia. Tradisi khitanan anak bahkan punya cara berbeda di sejumlah daerah di Indonesia. Ada yang rumit, tapi ada pula yang sederhana.

Di Lampung. misalnya, ada tradisi busunat. Dalam tradisi ini, anak yang dikhitan harus berjalan dengan pakaian tradisional ditemani rombongan yang didominasi perempuan ke rumah kakek/neneknya dari pihak ayah.

Sepanjang perjalanan, rombongan ini harus bernyanyi dan memainkan rebana.

Di Aceh Selatan, proses khitanan anak lebih rumit dengan serangkaian acara yang membutuhkan bantuan banyak orang. Proses khitanan di Jawa dan Betawi lebih sederhana, tapi tetap ada prosesi.

Di kalangan suku Tengger bahkan yang menyunat harus tetua setempat dengan peralatan sederhana.

Tapi betapapun rumitnya khitanan anak, banyak yang tetap melakukan tradisi turun-temurun ini. Walau biaya khitanan anak pun kadang membebani keuangan, kewajiban itu tak lantas ditinggalkan. Berbagai cara ditempuh untuk mempertahankan tradisi tersebut.

Untuk menyiasati besarnya biaya khitanan anak dan menjaga tradisi khitanan tetap hidup, kita bisa melakukan sejumlah penghematan. Simak tipsnya di bawah ini:

1. Menyiapkan tabungan

Setelah menikah dan punya anak, tentu kita sudah punya pandangan tentang pengeluaran keluarga ke depannya. Pendidikan anak sudah pasti masuk rencana tabungan.

Tapi, selain tabungan pendidikan, masukkan juga bujet untuk menyelenggarakan khitanan dan tradisi-tradisi lain, termasuk pesta ulang tahun. Dengan begitu, ketika akan mengkhitankan anak, kita sudah punya anggaran.

Adanya bujet yang sudah direncanakan ini berguna agar kita tak terlalu merasa terbebani biaya khitanan anak. Ini bakal berbeda jika kita tak punya bujet dan tahu-tahu harus menyiapkan dana secara tiba-tiba untuk mengkhitankan anak. Dengan memiliki bujet, kita pun tak perlu berutang untuk membayar biaya tersebut.

2. Kurangi tamu

Kita bisa memfokuskan pengeluaran pada proses khitanan, bukan tamu undangan. Jadi, anggaran untuk mendatangkan tamu bisa dikurangi. Lalu jika memungkinkan anggaran untuk menggelar upacara, seperti menyewa baju adat dan membeli peralatan upacara, bisa ditambah.

Karena khitanan anak terhitung acara yang relatif tidak memerlukan undangan yang banyak, kita bisa membatasi tamu hanya pada keluarga, tetangga di lingkungan RT, dan teman dekat.

Beda jika kita menggelar upacara pernikahan buat anak. Dengan mengurangi tamu, artinya pengeluaran kita pun berkurang.

3. Cari paket

Agar pengeluaran lebih efektif, kita bisa mencari jasa khitanan anak yang menyediakan paket. Paket ini antara lain termasuk meja-kursi, dekorasi, baju adat, dan katering.

Ketimbang mencari sendiri-sendiri, jasa paketan ini lebih murah. Kita pun tak perlu pusing-pusing lagi mencari satu-satu jasa tersebut. Bahkan ada juga yang menyediakan jasa foto plus video dalam paket itu.

Tapi paket ini biasanya tidak termasuk jasa pengaturan upacara adat. Artinya, kita sendiri yang menjadi event organizer (EO) untuk upacara adat khitanan tersebut.

4. Sederhana saja

Karena fokus utamanya adalah tradisi, kemewahan pastinya tidak perlu terlalu ditunjukkan. Yang penting tradisi dijalankan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan.

Contoh kesederhanaan ini misalnya menyewa baju adat yang tak perlu mahal, yang penting layak dipakai. Lalu menggunakan dekorasi secukupnya, yang penting enak dilihat. Kita juga bisa menggunakan rumah sebagai tempat pesta ketimbang menyewa gedung.

Kesederhanaan dalam menjalankan tradisi khitanan anak lebih baik daripada bermewah-mewah tapi banyak menyimpang dari adat. Dengan menggelar pesta khitanan secara sederhana, kita pun bisa sekaligus mengajarkan anak untuk berlaku sederhana dalam hidup.

5. Do it yourself

Do it yourself atau melakukan semuanya sendiri juga bisa menghemat biaya khitanan anak. Untuk melakukannya, kita bisa mengerahkan seluruh anggota keluarga besar. Jika perlu, kita juga bisa meminta bantuan tetangga kiri-kanan.

Hal yang bisa kita lakukan sendiri antara lain memasak makanan pesta dan mendekorasi tempat penyelenggaraan. Caranya, bikin panitia untuk menentukan tim yang mengurusi hal tersebut.

Dengan melakukan semuanya sendiri, kita tak perlu keluar duit berlebih. Duit jasa fotografer pun bisa kita pangkas kalau mau dengan meminta bantuan sanak saudara untuk menjadi fotografer dadakan dengan modal kamera pocket atau bahkan handphone.

Sebagai warga negara yang memiliki tradisi ini, apalagi jika diatur dalam agama yang dianut, kita wajib melangsungkan khitanan anak sesuai dengan adat.  Agar kondisi keuangan keluarga tak terganggu oleh besarnya biaya khitanan anak, kita bisa mempraktekkan tips yang direkomendasikan di atas.