Panduan Menyusun Bisnis Plan Lengkap dan Contohnya
Buat yang pengin terjun ke dunia bisnis, ada baiknya kamu mulai dulu dengan belajar cara membuat bisnis plan. Membuat bisnis plan alias rencana bisnis itu ibarat membaca peta terlebih dulu sebelum berangkat ke tujuan.
Dengan begitu, kamu gak bakal nyasar buat mencapai tempat tujuan. Gak cuma gak bakal nyasar, perjalanan kamu juga lebih efektif karena gak buang-buang waktu.
Demikian pula dengan sebuah bisnis plan. Memiliki bisnis plan, kamu bakal bisa memetakan usaha. Kemudian, kamu juga tahu langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Intinya, kamu gak bakal alokasikan bujet secara sembarang.
Yang namanya bisnis pasti menyangkut soal uang, dan uang. Kamu gak pengin habis modal tetapi malah gak hasilkan apa-apa, kan?
Yang paling penting, bisnis plan benar-benar dibutuhkan buat mengumpulkan modal. Khususnya yang belum bisa keluarkan modal dari kocek sendiri, kamu perlu tunjukkan bisnis plan yang meyakinkan.
Dengan begitu, kamu bisa memberikan presentasi kepada investor untuk penggalangan dana atau mengajukan pinjaman usaha ke bank.
Persiapan sebelum dan saat membuat bisnis plan
Sebelum dan saat memyusun sebuah bisnis plan, kamu bisa mulai dengan langkah-langkah berikut ini:
Kenali dulu bidang bisnis kamu
Yang pertama harus dilakukan tentu aja mengenal terlebih dahulu bisnis yang akan kamu jalankan. Kamu gak cuma tahu bakal jalankan bisnis apa, tetapi juga bagaimana detail bisnis tersebut.
Beberapa di antaranya adalah mengenali kekuatan dan kelemahan bisnis maupun perusahaan kamu. Kemudian, kamu juga perlu membaca peluang yang ada serta kompetitornya.
Menentukan target pasar
Selanjutnya, kamu juga perlu menentukan dan memahami target pasar yang sesuai dengan bisnis kamu. Gak lupa juga, kamu bisa sesuaikan rencana bisnis dengan target pasar.
Dengan begitu, kamu bisa menyusun rencana dan strategi yang tepat di bisnis plan.
Siapkan rencana bisnis
Di tahap ini, kamu bakal diajak buat merealisasikan rencana bisnis kamu yang tertuang dalam bentuk proposal.
Memang sih, membuat bisnis plan gak selalu harus dilakukan saat kamu pengin mulai usaha. Ada beberapa usaha yang mungkin gak perlu sebuah rencana bisnis.
Kemudian, bila kamu punya modal sendiri, mungkin kamu juga merasa gak harus membuat rencana bisnis.
Tapi, jika kamu membuat rencana bisnis secara matang, hal tersebut bakal membantumu mulai berbisnis dengan lebih terstruktur.
Nah, biar gak makin bingung, kamu bisa contek panduan lengkap berikut saat buat bisnis planning.
Secara ringkas, sebuah bisnis plan biasanya terdiri atas:
- Ringkasan eksekutif
- Latar belakang perusahaan
- Analisis pasar dan pemasaran
- Analisis produk
- Analisis manajemen atau SDM
- Analisis keuangan
- Rencana pengembangan usaha
- Risiko bisnis
Panduan lengkap membuat proposal bisnis plan
Berikut panduan lengkap dan cara membuat bisnis plan lengkap step by step-nya buat kamu.
Ringkasan eksekutif
Pada bagian ini, kamu bisa menceritakan tentang bisnis yang bakal dijalankan. Di sini kamu perlu mendeskripsikan bisnis kamu, inovasi, serta kapan bisnis bakal dimulai.
Namun, ingat, namanya ringkasan ya gak perlu panjang-panjang. Usahakan buat gak melebihi dua halaman buat penjabaran ini.
Halaman ringkasan eksekutif ini pula yang menjadi daya tarik buat pendana. Jadi, kamu perlu ceritakan semenarik mungkin mengenai bisnis kamu.
Latar belakang perusahaan
Kemudian, kamu bisa menjabarkan dengan beberapa poin mengenai perusahaan kamu.
Kamu bisa jabarkan mulai dari sejarah, pihak yang terlibat, kondisi keuangan, rencana pengembangan usaha, produk, serta penjelasan mengenai usaha kamu.
Berikut poin-poin yang bisa kamu masukkan:
- Sejarah berdirinya perusahaan
- Pihak yang terlibat atau bertanggung jawab
- Kondisi keuangan
- Rencana pengembangan
- Produk atau jasa yang ditawarkan
- Penjelasan tentang usaha yang dijalankan, mencakup:
- Aspek perizinan usaha
- Siapa yang turut bekerja sama
- Jenis usaha
- Penjelasan tentang produk, mencakup:
- Produk yang ditawarkan
- Manfaat produk tersebut
- Gambaran mengenai kompetitor bisnis
- Keunggulan yang dimiliki produk
- Penjelasan mengenai lokasi bisnis, mencakup:
- Jelaskan jenis lokasi, sewa atau milik sendiri
- Jelaskan mengenai luas lokasi
- Jelaskan keunggulan lokasi tersebut
Khusus di bagian rencana pengembangan, pada poin tersebut kamu sebaiknya menceritakan tentang seberapa besar bisnis tersebut bakal berkembang di masa mendatang.
Kamu juga perlu menambahkan exit strategy atau strategi keluar dari bisnis plan tersebut.
Analisis pasar dan pemasaran
Pada bagian ketiga, kamu bisa cerita mengenai target konsumen produk yang bakal dijual. Kamu perlu jabarkan analisis kuantitatif dan kualitatif, karakteristik, tingkat kompetisi, strategi promosi, dan harga.
Plus, jangan lupa jelaskan pula mengenai produk itu sendiri. Mulai dari kemasan hingga proses produksi.
Berikut poin-poin yang bisa kamu masukkan pada bagian ketiga di proposal bisnis planning.
- Analisis pemasaran
- Profil target konsumen
- Potensi pasar dan prospek pertumbuhan
- Market-share
- Analisis kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk bagan
- Karakteristik konsumen
- Tingkat kompetisi
- Strategi produk yang bakal ditawarkan, harga dan service, mencakup:
- Strategi kesan dan image produk
- Strategi penerapan harga produk
- Strategi metode penjualan
- Strategi pemasaran, termasuk iklan.
Analisis produk
Selesai dengan analisis pasar, kamu perlu menjabarkan lebih dalam mengenai produk yang bakal dijual.
Meski sudah disinggung di bagian target pasar, analisis produk yang lebih detail bakal meyakinkan calon pendana.
Berikut poin-poin yang perlu kamu jabarkan:
- Definisi produk atau penjelasan mengenai produk tersebut
- Perbandingan, berupa keunggulan dan kekurangan dibandingkan dengan kompetitor
- Pertimbangan lain yaitu penjelasan tentang bahan baku dan tahap produksi
Analisis manajemen atau SDM
Pada bagian kelima, kamu bisa jabarkan daftar dan struktur manajemen bisnis kamu. Berikut poin-poin penjelasan yang bisa kamu jelaskan:
- Analisis manajemen atau SDM
- Struktur manajemen dalam bisnis kamu
- Detail mengenai jumlah pegawai dan masing-masing keahliannya
- Sistem penggajian karyawan dan tunjangannya
- Jelaskan mengenai keunggulan dan kelemahan manajemen tersebut.
Analisis keuangan
Di bagian ini kamu bisa jelaskan mengenai kondisi keuangan perusahaan serta proyeksi dana pada masa mendatang. Kamu perlu menuliskannya secara jujur. Berikut ini poin-poinnya.
- Analisis keuangan perusahaan.
- Perkiraan pendapatan perusahaan.
- Modal yang sekarang dimiliki.
- Besaran dana yang diperlukan.
- Detail biaya operasional harian, bulanan hingga tahunan.
- Dana darurat perusahaan
Melihat poin-poin yang sudah dijabarkan di atas, kamu sekarang udah punya gambaran untuk menyusun proposal bisnis plan deh.
Lindungi keuangan perusahaan dengan asuransi
Satu hal lagi yang dibutuhkan sebagai bagian dari perencanaan bisnis adalah asuransi.
Mengasuransikan aset-aset perusahaan akan melindungi keuangan perusahaan dari pengeluaran mendadak yang terlalu besar.
Dengan adanya perlindungan dari asuransi properti untuk usaha, manajemen tidak perlu khawatir dari kerugian akibat kerusakan atau kehilangan aset karena asuransi akan menanggung ganti rugi.
Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya tentang perencanaan bisnis, kamu bisa langsung menanyakannya kepada para pakar di bidang bisnis melalui Tanya Lifepal!
Contoh proposal bisnis plan minuman boba
1. Latar belakang
Yang harus dipikirkan sebelum membuat bisnis plan di bagian paling awal adalah komponen latar belakang atau sebagian orang menyebutnya sebagai Executive Summary.
Di poin ini, kamu bisa menuliskan alasan-alasan mengapa ingin menghadirkan sebuah kedai minuman “Si Boba”, sejarah penemuan ide minuman boba, prestasi/keunggulan, hingga potensi yang mungkin bisa berkembang di masa depan.
Contoh penulisan latar belakang bisnis plan kedai boba
“Kedai boba merupakan usaha potensial yang mengedepankan bahan baku minuman segar dengan topping boba. Kedai kopi yang terletak di Sudirman, Bogor ini juga hanya menjual menu minuman topping boba racikan chef………”
Nah, di bagian latar belakang bisa diisi dengan tinjauan pustaka atau kutipan hasil penelitian manfaat mengonsumsi minuman boba dari universitas yang bisa dipertanggung jawabkan.
2. Penjelasan visi dan misi
Langkah selanjutnya adalah, menyusun visi misi usaha. Bagian ini sebaiknya dibuat dengan jelas dan gamblang agar tidak disalahartikan calon investor.
Contoh penulisan visi misi usaha di dalam bisnis plan
- Visi: Menciptakan kedai minuman boba nikmat yang bisa diterima semua orang.
- Misi: Memberikan cita rasa minuman boba terbaik dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
3. Gambaran produk
Kamu juga wajib mendeskripsikan produk bisnis dengan jelas dan mudah dimengerti ketika mengajukan bisnis plan ke calon investor.
Contoh penulisan gambaran produk di dalam bisnis plan
“Bisnis kedai Si Boba menjual minuman boba sebagai menu andalan. Selain itu, ada pula beberapa menu pendamping seperti aneka cake dan pastry, hingga makanan berat seperti pizza.”
4. Rencana usaha
Di bagian terakhir memuat informasi teknis yang cukup mendetail seputar bisnis yang ingin dikelola, di antaranya meliputi:
Persiapan
Seperti halnya menjalankan usaha pada umumnya, persiapan di sini meliputi informasi penjelasan seputar proses pencarian bahan baku, pengolahan, hingga bisa sampai ke target pasar. Contoh:
“Dalam usaha kedai Si Boba, bahan baku dibeli setiap tiga hari sekali. Jam operasionalnya sendiri mulai dari pukul 3 sore hingga jam 11 malam setiap hari.”
Strategi pemasaran
Nah, di bagian ini bisa diisi dengan berbagai metode pemasaran digital maupun tradisional untuk menarik calon pelanggan.
Kamu juga bisa menampilkan juga strategi pemasaran yang terdiri dari segmen pasar, target pasar, serta positioning produk agar bisa lebih bersaing dengan jenis usaha sejenis. Misalnya:
“Agar kedai Si Boba lebih dikenal, akan ada promo dari buzzer dan influencer sosial media. Selain itu, ada pula akun sosial media khusus untuk melakukan promosi lengkap dengan website yang berisi informasi promo dan konten-konten viral untuk menarik minat calon pelanggan.”
Meski promosi ini membutuhkan biaya, tetap tidak perlu dikhawatirkan sebab langkah ini merupakan salah satu instrumen investasi.
Rencana anggaran
Di bagian ini, kamu bisa menulis harga dan bahan baku yang digunakan secara detail dan terperinci. Misalnya:
- Sewa ruko: Rp1.100.000
- Pembelian boba: @Rp100.000 x3 = Rp300.000
- Paper cup: @Rp250 x 100 = Rp25.000
- Biaya lainnya.
Sumber anggaran
Sumber anggaran bisa berasal dari dana pribadi, investasi, atau pinjaman. Tulislah keterangan informasi dari sumber dana tersebut secara rinci dan gamblang. Misalnya:
- Modal pribadi: Rp15.000.000
- Dana pinjaman: Rp5.000.000
- Perkiraan dana dari investor: Rp20.000.000
- Pendanaan lainnya.
Struktur organisasi
Yang namanya menjalani sebuah bisnis, tentu kita juga harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan bisa diminta pertanggungjawaban.
Nah, untuk bisnis rintisan seperti kedai Si Boba, kamu tidak perlu memiliki struktur bisnis hingga level direktur, yang penting ada batasan yang jelas antara manajemen dan pengurus harian. Contoh:
- Manager: Lufi
- Bendahara: Stella
- Pemasaran: Qori
- Staf divisi lainnya
Investasikan keuntungan pada instrumen yang tepat
Keuntungan bersih dari perusahaan sebaiknya disimpan dan diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan berluipat ganda.
Tapi kamu sebagai pemilik perusahaan mungkin belum yakin mau berinvestasi pada instrumen yang mana. Temukan jawabannya melalui profil risiko investasi Lifepal berikut.
Semoga penjelasan bisnis plan di atas bisa bantu kamu memulai bisnis dan jadi seorang pebisnis sukses. Selamat mencoba!
FAQ seputar bisnis plan
- Kenali dulu bidang bisnis kamu untuk membaca peluang dan persaingan usaha.
- Menentukan target pasar untuk mendapatkan strategi bisnis yang tepat.
- Siapkan rencana bisnis dalam bentuk proposal.
Kalau mau tahu lebih lengkap mengenai cara membuat bisnis plan, yuk, baca artikel Lifepal!
- Ringkasan eksekutif
- Latar belakang perusahaan
- Analisis pasar dan pemasaran
- Analisis produk
- Analisis manajemen atau SDM
- Analisis keuangan
- Rencana pengembangan usaha
- Risiko bisnis
- Analisis keuangan perusahaan
- Perkiraan pendapatan perusahaan
- Modal yang sekarang dimiliki
- Besaran dana yang diperlukan
- Detail biaya operasional harian, bulanan hingga tahunan
- Dana darurat perusahaan
Satu hal lagi yang dibutuhkan sebagai bagian dari perencanaan bisnis adalah asuransi. Dengan adanya perlindungan dari asuransi properti untuk usaha, manajemen tidak perlu khawatir dari kerugian akibat kerusakan atau kehilangan aset karena asuransi akan menanggung ganti rugi.