Ketahui Cara Menghitung Torsi Gearbox yang Lengkap!
Cara menghitung torsi gearbox seringkali merupakan hal yang harus diketahui oleh para pemilik kendaraan khususnya mobil.
Torsi gearbox ini akan bekerja dengan ditentukan oleh daya dan kecepatan. Selain itu, torsi ini merupakan besaran yang dapat dinyatakan oleh seberapa besar gaya dorong yang dapat diproduksi oleh sebuah mesin.
Oleh sebab itulah, torsi gearbox di dalam mobil memiliki fokus untuk urusan akselerasi dan percepatan.
Pada prinsipnya, dalam sistem transmisi tentu akan bekerja dengan menggunakan perbandingan rasio gearbox sehingga terdapat perbedaan kecepatan yang dapat dicapai apabila hal tersebut berubah.
Oleh sebab itulah, cara menghitung torsi gearbox akan membantu kendaraan mendapatkan kecepatan dan momen putar mesin yang sesuai dengan jalanan saat berkendara.
Lalu bagaimana cara menghitung torsi gearbox? Simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!
Cara menghitung torsi gearbox
Torsi gearbox ini memiliki rasio atau perbandingan antara roda gigi yang saling bersinggungan. Perbandingan ini dinilai dari jumlah mata giginya seperti 2, 4, ataupun 5 gigi.
Jadi perhitungannya bisa dilakukan pada bagian transmisi menggunakan kombinasi gigi (4 atau 5) pada setiap tingkat percepatannya. Jadi, rasio torsi gearbox ini dinilai berdasarkan dari perbandingan gigi itu sendiri.
Penting untuk diketahui jika torsi gearbox ini bagian dari sistem pemindah tenaga (speed reducer) yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga ke bagian mesin lainnya sehingga dapat bergerak dan menghasilkan putaran.
Jadi, alat ini menjadi sangat dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan daya dari mesin yang berputar agar dapat menjadi tenaga yang lebih besar.
Sebagai contoh, berikut adalah cara menghitung torsi gearbox saat diperlukan khususnya sebagai seorang teknisi diantaranya adalah:
1. Menghitung lewat rasio kecepatan
Gearbox menjadi suatu komponen yang berisi banyak gear untuk memindahkan tenaga gerak dari Input Speed atau mesin penggerak menuju ke output shaft atau mesin yang akan digerakkan.
Pada gearbox ini biasanya akan ada Name Plate yang berisikan:
- N1: jumlah putaran awal (input shaft)
- N2: jumlah putaran yang dihasilkan oleh Outfit shaft
- Ratio (i): perbandingan putaran dari input shaft dan output shat
- Torsi: kekuatan putarnya.
Sebagai contoh, apabila kamu hendak mengetahui cara menghitung torsi gearbox seperti Belt Conveyor dengan putaran 15 rpm dengan listrik 1500 rpm, dan Gearbox yang ada memiliki Ratio: 50, maka torsinya dapat dihitung dengan rumus :
N2 = N1 : Ratio (i)
Keterangan:
- N2 = N1 : Ratio (i)
- N2 = 1500 : 50
- N2 = 30 rpm
Jadi, putaran mesin (torsi) yang ditandai dengan N2 ini pada sebuah kendaraan dengan motor listrik 1500 rpm dan gearbox ratio: 50 yaitu adalah sebesar 30 rpm. Jadi, bila kamu ingin menurunkan putaran mesin hingga 15 rpm maka tentu putaran N2 (torsi) juga harus diturunkan.
2. Menghitung lewat rasio pulley pada motor listrik
Ada 2 cara agar rpm mesin dapat diturunkan yaitu dengan menurunkan putaran motor listrik (N1) dengan perbandingan puller maupun menurunkan N2 gearbox dengan rasio Sprocket pada mesin.
Sebagai gambaran, apabila putaran mesin yang diinginkan (N2) adalah 15rpm dan rasio gearbox 50 maka,
- N1 = N2 x Ratio
- N1 = 15 x 50
- N1 = 750 rpm
Jadi, apabila torsi gearbox untuk memutar motor listrik adalah 1500 rpm maka kamu perlu menurunkannya dengan menggunakan rasio puller agar bisa menjadi 750 rpm.
Supaya bisa mendapatkan rasio pulley yang tepat maka jika awalnya putaran motor listrik ini adalah 1500 rpm dan harus diturunkan dengan perbandingan pulley agar mencapai 750 rpm, berikut adalah cara menghitungnya:
Putaran motor listrik pertama dianggap sebagai 1500 rpm (N1) dan putaran yang diinginkan adalah 750 rpm (N2) maka rasio pulley-nya adalah
- Ratio Pulley = N2 : N1
- Ratio Pulley = 750 : 1500
- Ratio Pulley = 1 : 2
Oleh sebab itulah, agar putaran (torsi) yang masuk ke dalam gearbox dapat mencapai 750 rpm, kamu perlu menurunkan putaran motor listrik dengan perbandingan Puller 1:2 (1 untuk motor mesin dan 2 untuk gearbox).
Jadi, perbandingan pulley 1:2 ini dapat menggunakan berbagai pilihan pulley baik 4 maupun 8 inchi yang akan dipasang pada Input Shaft Gearbox (4 : 8 = 1 : 2) ataupun ukuran pulley lainnya selama perbandingannya masih tetap dalam skala 1:2.
Contoh cara menghitung torsi gearbox yang satu ini akan memberikan hasil putaran input pada Gearbox setelah dipasang perbandingan Pulley sekitar 750 rpm dengan rasio gearbox-nya 50.
Oleh sebab itulah putaran yang dihasilkan oleh mesin Belt Conveyor (N2) = 750 rpm. Hasil ini didapatkan dengan rumus N2= N1 : Ratio (i) atau 750 rpm : 50 = 15 Rpm.
3. Menghitung rasio sprocket
Cara menghitung torsi gearbox kemudian juga dapat dilanjutkan dengan menghitung rasio sprocket, agar putaran mesin Belt Conveyor menjadi 15 rpm sesuai yang dengan perhitungan sebelumnya.
Oleh sebab itulah kamu perlu menurunkan output Gearbox dengan perbandingan Sprocket 1 : 2 (1 untuk Output Shaft Gearbox dan 2 untuk Mesin). Angka ini didapatkan dari,
- Ratio Sprocket = N2 : N1
- Ratio Sprocket = 15 : 30
- Ratio Sprocket = 1 : 2
Jadi, apabila kamu hendak mendapatkan rasio Sprocket 1 : 2, ada berbagi pilihan ukuran Sprocket yang dapat digunakan seperti jenis 12 Teeth yang dipasang pada Output Shaft Gearbox.
Selain itu, kamu juga dapat memilih Sprocket 24 Teeth dipasang pada Shaft Mesin Belt Conveyor (12T : 24T = 1 : 2). Tentu saja kamu tetap dapat memilih ukuran lainnya selama perbandingannya masih tetap dalam skala 1:2.
Tips dari Lifepal! Cara menghitung torsi gearbox nyatanya cukup sederhana yaitu dengan mempertimbangkan banyak hal seperti rasio kecepatan, rasio pulley dan juga sprocket untuk mengatur besaran putaran mesin yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
Simak pula ulasan mengenai apa itu torsi dan juga torsi mobil di artikel Lifepal lainnya!
Lindungi mobil kesayanganmu selama 24 jam dengan asuransi mobil terbaik. Pilihlah asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu. Simak video di bawah ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi mobil terbaik:
Pertanyaan seputar cara menghitung torsi gearbox
Hal yang sama berlaku untuk sebaliknya, apabila angka rasio gear semakin kecil tentu akan semakin tinggi kecepatan puncaknya.