Gimana Sih Cara Kerja Analis Kredit Bank dalam Menilai Permohonan Kredit Kita?

Pegawai Bank

Banyak yang penasaran ketika tahu bahwa permohonan kreditnya ditolak bank. Soalnya mereka merasa semua syarat sudah dipenuhi.

Tapi kerja bank, khususnya analis kreditnya, gak cuma melototin syarat dari calon debitur. Mereka punya metode tersendiri dalam menilai permohonan kredit.

Menurut Profesor Gunarto Suhardi dalam bukunya yang berjudul Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum, analisis permohonan kredit harus dibuat secara tertulis dengan bentuk, format, dan kedalaman yang ditetapkan bank. Selain itu, analisis gak boleh hanya didasari pertimbangan permohonan kredit tersebut.

Artinya, cara kerja analis kredit bank menilai permohonan kredit harus benar-benar terstruktur, jelas, dan obyektif. Meski gak ada utang dan catatan kreditnya bagus, bisa saja permohonan kredit usaha seseorang ditolak.

Mungkin permohonan ditolak karena analis menghitung potensi bisnisnya kecil. Jadi, kemungkinan terjadi kredit macet alias gagal bayar cicilan setelah kredit diberikan besar.

Syarat yang disepelekan

Tapi terkadang kita merasa udah memenuhi syarat dokumen, padahal ada yang terlupakan. Jadi analis belum sampai ke tahap analisis udah menolak permohonan.

Salah satu berkas yang sering disepelekan adalah dokumen nomor pokok wajib pajak (NPWP). NPWP penting bagi bank untuk mengecek kondisi keuangan pemohon kredit. Kalau pinjam dalam jumlah besar tapi ternyata suka ngemplang pajak, bukan gak mungkin cicilan juga dikemplang. 

Terlebih syarat NPWP untuk permohonan kredit udah diatur lewat Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-06/PJ.23/1995 dan Surat Dirjen Pajak Nomor S-136/PJ.23/1995. Jadi, gak ada alasan untuk gak menyertakan NPWP.

Syarat berupa laporan keuangan juga sering dianggap remeh. Laporan keuangan ini mencakup slip rekening 3 bulan terakhir dan buku pemasukan-pengeluaran bisnis buat pengusaha.

Laporan keuangan dalam bentuk fisik diperlukan sebagai bukti konkret bagi analis untuk melakukan perhitungan secara terstruktur. Laporan ini penting saat analis melakukan cross check terhadap kondisi keuangan pemohon. 

Laporan dalam bentuk sederhana seperti yang dipunyai pengusaha mikro pun bakal diterima. Yang penting, laporan itu dibuat dengan jujur. Pada dasarnya, segala syarat yang diminta bank harus diberikan yang sebenar-benarnya. 

Kebohongan pemohon, bahkan yang gak disengaja, bisa dideteksi dengan mudah oleh analis yang cermat dalam melakukan perhitungan sesuai dengan prinsip analisis permohonan kredit. Kalau sampai analis menemukan satu pun data yang janggal, ucapkan goodbye buat permohonan kredit.

Prinsip analisis dalam cara kerja analis bank

Umumnya analis bank setidaknya akan menerapkan prinsip 5C seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel cara agar aplikasi kartu kredit disetujui. Di samping prinsip itu, ada prinsip lain yang juga dipakai bank, yaitu 5P. Prinsip 5P mencakup:

Personality alias kepribadian

Kepribadian pemohon, termasuk riwayat hidup dan hobi, akan ditelisik. Misalnya pemohon hobi berfoya-foya, kemungkinan besar aplikasinya ditolak.

Purpose alias tujuan

Bank bakal menyelidiki buat apa sebenarnya pinjaman itu. Misalnya cari kredit tanpa agunan buat biayai uang muka kredit rumah. Bank bisa saja menolak permohonan karena besarnya risiko kredit itu.

Prospect alias prospek/potensi

Bank akan melihat bagaimana prospek pemasukan pemohon. Misalnya ngajuin kredit saat perusahaan tempatnya bekerja dililit banyak utang. Kemungkinan besar permohonannya ditolak.

Payment alias pembayaran

Cara pemohon membayar cicilan sampai lunas akan dipastikan. Pemohon yang gak punya cicilan di tempat lain lebih mungkin diterima daripada yang masih harus bayar cicilan lain, misalnya kendaraan.

Party alias golongan

Berdasarkan data dari pemohon dan wawancara, analis mengelompokkan pemohon menurut modal, loyalitas, dan karakternya. Penggolongan ini menentukan nilai kredit yang akan disetujui.

Misalnya modal atau asetnya banyak, terus loyalitasnya untuk bayar cicilan lainnya tinggi, dan karakter orangnya gak bakal lari dari tanggung jawab. Dia berpeluang besar memperoleh pinjaman sesuai dengan yang diajukan.

Prinsip-prinsip ini gak dijelaskan secara terang-benderang oleh pihak bank saat kita akan mengajukan permohonan kredit. Sebab cara kerja analis kredit bank menilai permohonan kredit berbeda-beda tergantung banknya.

Karena itulah bisa saja permohonan kredit kita di satu bank ditolak, tapi di bank lain diterima. Padahal syarat yang ditentukan sama.

Yang pasti, kita sebagai pemohon harus memberikan persyaratan sesuai dengan ketentuan. Toh, bila permohonan ditolak, kita masih bisa memasukkannya ke bank lain. 

Tapi terus bukan berarti bisa sembarang pilih bank yang penting diterima. Kita tetap harus memperhatikan syarat dan ketentuan pinjaman itu, terutama bunga dan biaya-biaya lain. 

Kan, gak lucu, permohonan kredit diterima, tapi bunganya tinggi tiada tara. Bisa empot-empotan bayar cicilannya.