Beranda
Media
Peran Tertanggung dan Perbedaannya dengan Pemegang Polis

Peran Tertanggung dan Perbedaannya dengan Pemegang Polis

tertanggung adalah | lifepla.co.id

Sebelum memutuskan untuk membeli polis asuransi, penting bagi kamu untuk memahami berbagai istilah yang terkait dengan produk tersebut. Salah satu istilah kunci yang sering muncul dalam dunia asuransi adalah “tertanggung.” Apakah kamu sudah familiar dengan istilah ini? Tertanggung merupakan pihak yang mendapatkan perlindungan atau manfaat dari polis asuransi. Namun, peran tertanggung tidak hanya sebatas itu saja. Mari kita bahas lebih lanjut tentang pengertian, peran, serta perbedaan antara tertanggung dan pemegang polis agar kamu memiliki pemahaman yang lebih komprehensif.

Apa Itu Tertanggung dalam Asuransi?

Tertanggung adalah individu atau entitas yang menjadi pihak yang dilindungi dalam sebuah polis asuransi. Tertanggung juga merupakan pihak utama yang menerima manfaat dari polis tersebut. Dalam kasus asuransi kesehatan, misalnya, tertanggung akan mendapatkan kompensasi untuk biaya medis jika mereka mengalami sakit atau kecelakaan. Begitu juga dalam asuransi jiwa, ahli waris tertanggung akan menerima uang pertanggungan jika tertanggung meninggal dunia.

Dalam konteks asuransi jiwa, tertanggung biasanya adalah orang yang hidupnya diasuransikan, sementara dalam asuransi properti, tertanggung bisa berupa pemilik rumah atau bisnis yang diasuransikan.

Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat ini hanya dapat diterima jika tertanggung memenuhi syarat dan ketentuan yang tercantum dalam polis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang polis sangat penting untuk memastikan bahwa perlindungan yang diberikan sesuai dengan harapan.

Peran Tertanggung dalam Polis Asuransi

Berikut beberapa peran Tertanggung dalam polis asuransi:

1. Pihak yang menerima manfaat perlindungan asuransi

Peran tertanggung sangat penting karena mereka adalah pihak yang akan menerima manfaat jika terjadi klaim. Misalnya, jika tertanggung mengalami kecelakaan atau sakit, maka perusahaan asuransi akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan polis. Oleh karena itu, memahami siapa yang termasuk sebagai tertanggung dalam polis sangatlah krusial untuk memastikan bahwa perlindungan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.

2. Memberikan informasi yang benar

Saat mengajukan asuransi, tertanggung harus memberikan data yang jujur tentang kondisi kesehatan, aset, atau risiko yang diasuransikan. Informasi ini akan digunakan oleh perusahaan asuransi untuk mengevaluasi risiko melalui proses underwriting dalam asuransi . Jika informasi yang diberikan tidak akurat, polis bisa dibatalkan atau klaim ditolak di masa mendatang.

3. Melaporkan klaim

Tertanggung memiliki tanggung jawab tertentu dalam menjaga validitas polis. Salah satu tanggung jawab utama tertanggung adalah melaporkan klaim secara tepat waktu. Misalnya, jika tertanggung mengalami kecelakaan atau kerugian material, mereka harus segera melaporkan insiden tersebut kepada perusahaan asuransi agar proses klaim dapat berjalan lancar.

Namun dalam asuransi jiwa, tertanggung adalah orang yang hidupnya diasuransikan. Jika tertanggung meninggal dunia, ahli waris yang akan mengajukan klaim dan menerima uang pertanggungan sesuai dengan ketentuan polis

Perbedaan Pemegang Polis dan Tertanggung

Perbedaan utama antara tertanggung dan pemegang polis dalam asuransi terletak pada hak dan tanggung jawab mereka:

1. Pemegang polis

  • Pihak yang membeli dan memiliki polis asuransi.
  • Bertanggung jawab membayar premi kepada perusahaan asuransi.
  • Berhak mengubah atau membatalkan polis.
  • Bisa sama atau berbeda dengan tertanggung.

2. Tertanggung

  • Pihak yang dilindungi oleh polis asuransi.
  • Jika terjadi risiko (misalnya sakit, kecelakaan, atau kematian), tertanggung yang akan menerima manfaat asuransi.
  • Tidak selalu menjadi pemegang polis (misalnya, dalam asuransi kesehatan keluarga, suami bisa menjadi pemegang polis sementara istri dan anak menjadi tertanggung).

Contoh:

  • Jika seorang ayah membeli asuransi jiwa untuk dirinya sendiri, maka dia adalah pemegang polis dan tertanggung sekaligus.
  • Jika seorang ibu membeli asuransi kesehatan untuk anaknya, maka ibu adalah pemegang polis, sedangkan anaknya adalah tertanggung.

Jadi, pemegang polis memiliki kontrol atas polis, sementara tertanggung adalah pihak yang mendapatkan perlindungan asuransi.

Siapa yang Bisa Menjadi Tertanggung?

Tertanggung tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga bisa mencakup entitas seperti perusahaan atau organisasi, tergantung pada jenis asuransi yang dipilih.

1. Individu sebagai tertanggung (Diri sendiri atau anggota keluarga)

Dalam banyak kasus, tertanggung adalah individu, baik itu diri sendiri, pasangan, atau anggota keluarga lainnya. Misalnya, dalam asuransi kesehatan keluarga, setiap anggota keluarga dapat didaftarkan sebagai tertanggung. Hal ini memastikan bahwa seluruh anggota keluarga mendapatkan perlindungan finansial jika menghadapi risiko medis.

2. Perusahaan atau organisasi sebagai tertanggung dalam asuransi komersial

Selain individu, perusahaan atau organisasi juga bisa menjadi tertanggung dalam polis asuransi komersial. Misalnya, dalam asuransi properti bisnis, perusahaan adalah tertanggung yang akan menerima kompensasi jika terjadi kerugian material akibat kebakaran, bencana alam, atau pencurian. Dalam hal ini, perusahaan bertindak sebagai pihak yang dilindungi oleh polis asuransi.

Contoh lain adalah asuransi tanggung gugat (liability insurance), di mana perusahaan menjadi tertanggung untuk melindungi diri dari tuntutan hukum yang diajukan oleh pihak ketiga.

Manfaat Perlindungan bagi Tertanggung

Manfaat perlindungan bagi tertanggung dalam asuransi bisa berbeda, tergantung dari jenis asuransi yang dibeli dan ketentuan polisnya. Secara umum, berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh Tertanggung dalam asuransi:

  1. Perlindungan finansial
  2. Rasa tenang dan kepastian
  3. Akses ke layanan kesehatan yang lebih baik
  4. Perlindungan aset dan investasi
  5. Dukungan dalam masa sulit

Singkatnya, perlindungan asuransi membantu tertanggung menghadapi risiko dengan lebih siap tanpa harus mengalami kerugian finansial yang besar.

Tips Memilih Asuransi yang Tepat untuk Tertanggung

Memilih polis asuransi bukanlah keputusan yang bisa diambil secara sembarangan, terutama karena ini berkaitan dengan perlindungan finansial jangka panjang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan tertanggung.

1. Pastikan cakupan polis sesuai dengan kebutuhan tertanggung

Langkah pertama dalam memilih asuransi adalah memastikan bahwa cakupan polis sesuai dengan kebutuhan tertanggung. Misalnya, jika kamu mencari asuransi kesehatan, pastikan bahwa polis tersebut mencakup biaya rawat inap, rawat jalan, dan obat-obatan. Jangan hanya fokus pada harga premi, tetapi juga perhatikan apakah cakupan polis benar-benar memberikan perlindungan yang kamu butuhkan.

2. Pilih premi sesuai dengan kemampuan finansial

Premi asuransi adalah biaya yang harus dibayarkan secara berkala untuk menjaga polis tetap aktif. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa premi sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Jika premi terlalu tinggi, kamu mungkin kesulitan untuk membayar secara konsisten, yang dapat menyebabkan polis menjadi tidak aktif. Sebaliknya, jika premi terlalu rendah, cakupan polis mungkin tidak cukup untuk melindungi dari risiko besar.

3. Pahami batasan dan pengecualian dalam polis

Setiap polis asuransi memiliki batasan dan pengecualian tertentu yang perlu dipahami oleh tertanggung. Misalnya, beberapa polis mungkin tidak mencakup klaim yang diajukan setelah periode tertentu (masa tunggu).

Selain itu, pastikan untuk memahami apa saja yang tidak dicakup oleh polis, seperti kondisi medis pre-existing atau risiko yang disebabkan oleh bencana alam tertentu. Dengan memahami batasan ini, kamu bisa menghindari kejutan saat mengajukan klaim.

4. Pertimbangkan asuransi dengan opsi tambahan (rider) 

Beberapa polis asuransi menawarkan opsi tambahan, atau yang dikenal sebagai “rider,” untuk meningkatkan cakupan perlindungan. Misalnya, dalam asuransi jiwa, kamu bisa menambahkan rider untuk perlindungan penyakit kritis atau cacat total tetap. Rider ini memungkinkan kamu mendapatkan manfaat tambahan tanpa harus membeli polis baru.

Namun, pastikan bahwa rider yang kamu pilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan tertanggung. Jangan memilih rider hanya karena tersedia, tetapi pertimbangkan apakah itu akan memberikan nilai tambah bagi perlindungan kamu.

5. Bandingkan berbagai produk asuransi di Lifepal

Terakhir, disarankan untuk membandingkan produk asuransi dari beberapa penyedia sebelum membuat keputusan. Setiap perusahaan asuransi menawarkan cakupan, premi, dan layanan yang berbeda. Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menggunakan marketplace asuransi seperti Lifepal, yang memungkinkan kamu membandingkan berbagai produk asuransi dari berbagai perusahaan dalam satu platform.

Lifepal merupakan marketplace asuransi terbaik di Indonesia, menyediakan berbagai jenis asuransi mobil terbaik dan kesehatan terpercaya yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Kunjungi Lifepal.co.id sekarang!