Beranda
Media
Kalkulator Dana Darurat – Simulasi Persiapkan Dana Darurat

Kalkulator Dana Darurat – Simulasi Persiapkan Dana Darurat

Kalkulator dana darurat

Kalkulator dana darurat dapat membantu kamu menghitung kebutuhan dana darurat setiap bulannya untuk mencapai tujuan keuangan. 

Dengan kalkulator dana darurat, kamu tinggal memasukkan tujuan tabunganmu dan berapa lama sampai kamu mencapai tujuan keuangan. Kalkulator akan menghitung berapa banyak yang perlu kamu sisihkan setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut.

Jika kamu ingin mendapatkan jumlah tabungan dana darurat alias emergency fund yang diperlukan untuk mencapai tujuan pada tanggal tertentu, cobalah kalkulator menabung dana darurat ini.

Apa itu dana darurat?

Dana darurat adalah sejumlah dana yang perlu diadakan atau disediakan dalam anggaran keuangan. Dana darurat ini nantinya secara khusus akan digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi yang tidak diinginkan dalam keseharian. 

Jadi dana ini nantinya akan digunakan hanya untuk keperluan darurat yang tidak bisa diatasi dengan anggaran lainnya. 

Bagaimana menghitung dana darurat?

Karena fitur dana darurat ini berfungsi untuk menghitung kebutuhan dana darurat yang kamu butuhkan, berikut ini langkah-langkah untuk menghitung dana darurat berikut

  • Masukkan pengeluaran bulanan: yaitu besarnya pengeluaranmu setiap bulan.
  • Pilih status kamu saat ini: apakah lajang, menikah (belum punya anak), menikah dan memiliki anak.

1. Cara menghitung dana darurat untuk yang sudah berkeluarga

Berikut ini cara menghitung dana darurat untuk kamu yang sudah berkeluarga, yakni memiliki istri dan anak.

Misalnya: pengeluaran bulanan keluarga Pak Rahmad adalah Rp10.000.000 per bulan dengan usia saat ini 40 tahun. Pak Rahmad saat ini memilik istri dan dua orang anak, maka dana darurat yang dibutuhkan keluarga Pak Rahmad adalah 12 bulan pengeluaran dikalikan Rp10.000.000.

Maka, besaran dana darurat yang harus dikantongi Pak Rahmad adalah sesuai perhitungan di atas, yaitu Rp120.000.000.

2. Cara menghitung dana darurat untuk yang masih single

Meskipun kamu masih hidup sendiri dan belum memiliki tanggungan seperti istri atau anak, kamu tetap harus mengumpulkan dana darurat. Namun, besaran dana darurat untuk kamu yang masih single tentunya berbeda, ya.

Untuk yang masih single, kebutuhan akan dana darurat yakni 3-6 kali dari jumlah pengeluarannya.

Sebagai contoh, pengeluaran kamu setiap bulannya untuk bayar sewa kos, makan, dan hiburan adalah sekitar Rp4 juta. Maka dana darurat yang kamu butuhkan yakni sekitar Rp12 juta hingga Rp24 juta.

3. Cara menghitung dana darurat untuk pengantin baru

Jika kamu baru saja menikah dan belum dikaruniai anak, maka kebutuhan dana darurat kamu adalah 6-9 kali pengeluaran kamu.

Jadi, jika sebulan pengeluaran kamu adalah Rp6 juta, maka dana darurat yang kamu butuhkan adalah Rp36 juta hingga Rp54 juta.

Berapa persen untuk dana darurat?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebutuhan dana darurat setiap orang tentunya berbeda-beda. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti pendapatan, banyaknya jumlah tanggungan, hingga tujuan yang ingin dicapai.

Oleh sebab itu, kamu perlu mengatur keuangan yang matang termasuk dalam hal menentukan besaran uang yang harus kamu sisihkan setiap bulannya untuk dana darurat.

Berdasarkan perencanaan keuangan dengan metode 50:30:20, uang yang harus kamu sisihkan untuk dana darurat masuk ke bagian 20. Kemudian, di bagian ini akan dibagi lagi untuk kebutuhan tabungan, investasi, dana darurat, dan sedekah.

Sehingga, kebutuhan untuk dana darurat adalah sekitar 5% dari total pemasukkan kamu. Jadi, kalau gaji kamu sebulan adalah Rp5 juta, maka kamu harus menyisihkan sekitar Rp250 ribu untuk dana darurat, ya.

Kumpulkan terus uang Rp250 ribu setiap bulannya hingga jumlahnya memenuhi dana darurat yang kamu butuhkan.

Alasan kenapa harus memiliki dana darurat

Untuk nilainya akan semakin besar jika kamu sudah memiliki keluarga atau tanggungan misalkan istri dan anak. Oleh karena itu dana darurat penting dimiliki setiap orang.

Apalagi di masa pandemi seperti ini, di mana finansial jadi tidak stabil, kamu tentunya membutuhkan dana darurat jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak.

Ohiya, beberapa ahli juga menganjurkan untuk memiliki dana darurat lebih banyak di masa pandemi seperti ini. Jika biasanya kamu dianjurkan memiliki dana darurat sebesar 3-9 kali pengeluaran, maka kini kamu harus memiliki dana darurat sebanyak 12 kali pengeluaran bahkan lebih.

Berikut beberapa alasan mengapa kamu perlu mengantongi dana darurat dari penghasilan.  

1. Tidak terjerat utang

Saat memiliki dana darurat setiap bulannya yang sudah dipersiapkan, akan membuat kamu tidak perlu berutang. Dengan begitu kamu tidak perlu nih memenuhi deretan biaya yang tidak dianggarkan.

2. Hidup hanya dari gaji saja

Pentingnya memiliki dana darurat adalah ketika kamu hanya mempunyai satu penghasilan aja alias gaji dari tempat bekerja saat ini. Ketika memiliki dana darurat dapat membantu kamu saat mengalami PHK, jadi emergency fund ini bisa digunakan untuk hidup sehari-hari. 

3. Wiraswasta

Bagi wiraswasta rasanya penting memiliki dana darurat lantaran kamu tidak mengantongi dana pensiun layaknya pekerja kantoran. Oleh karena itu bagi wiraswasta memiliki dana darurat dan mulai berhemat dari sekarang. 

4. Memiliki rumah pribadi

Bagi kamu yang memiliki tempat tinggal sendiri atau rumah, penting nih mempunyai dana darurat. Kamu tidak akan pernah tahu kapan rumah memerlukan perbaikan ketika mengalami kerusakan. 

5. Tinggal jauh dari keluarga

Bagi kamu yang berstatuskan perantau, rasanya perlu lho untuk memiliki dana darurat. Pasalnya, kamu memerlukan biaya untuk pulang kampung setiap tahunnya demi mengunjungi sanak saudara dan keluarga. 

6. Memiliki masalah kesehatan

Memiliki asuransi kesehatan terbaik bukan berarti kamu menyepelekan tidak menyiapkan dana darurat. Saat mempunyai asuransi kesehatan yang bisa diklaim bila terjadi masalah kesehatan, dana darurat tetap penting nih untuk dipersiapkan. 

7. Mempunyai rencana keuangan dan tujuan lain

Setiap orang tentunya memiliki tujuan keuangan masing-masing. Pada umumnya mereka memiliki tujuan seperti untuk liburan bersama keluarga, membayar DP KPR, biaya pendidikan anak hingga mau membangun sebuah bisnis.

8. Bisa memiliki perlindungan terbaik

Agar bisa menyisihkan dana darurat di setiap bulannya, akan lebih bijaksana untuk kamu melengkapi dengan perlindungan terbaik berupa asuransi. 

Salah satunya, asuransi jiwa untuk peristiwa seperti cacat total tetap atau meninggal dunia. Ada juga produk tabungan yang memberi jaminan untuk meneruskan setoran hingga periode berakhir jika nasabah karena suatu hal tidak bisa meneruskannya.

Dengan asuransi jiwa, kamu dan keluargamu bisa mereguk manfaat terlindungi dari beban finansial akibat tidak ada pemasukan lagi.

Perlindungan lain juga bisa kamu peroleh dari beragam produk asuransi lainnya. Untuk mengetahui selengkapnya bisa lihat di Lifepal!

Tips menyimpan dana darurat

Kamu mungkin bertanya-tanya, di mana menyimpan dana darurat yang aman?

Dalam menyimpan dana darurat kamu perlu memikirkan beberapa hal, di antaranya adalah ketika membutuhkan secara tiba-tiba mudah untuk diambil. Jadi saat memilih cara untuk menyimpan dana darurat, kamu perlu perhatikan beberapa hal ini.

  • Aman dan risiko rendah
  • Mudah dicairkan saat memerlukannya tiba-tiba
  • Mudah diakses 

Pasalnya, dana darurat memang dipersiapkan untuk berjaga-jaga, jadi sebisa mungkin pilih instrumen yang aman plus risiko sangat rendah. Dengan begitu kamu akan mendapatkan uangnya saat dibutuhkan dalam keadaan utuh nominalnya.

Berapa jumlah dana darurat yang ideal

Dalam menentukan dana darurat pastinya kamu harus menyisihkan dari penghasilan setiap bulannya. Ada baiknya kamu menyisihkan 5 persen sampai 10 persen gaji hingga tabungan yang digunakan untuk dana darurat dapat membiayai 3-6 bulan pengeluaran.

Sebenarnya ada formula yang dapat digunakan oleh setiap orang. Mulai dari yang masih melajang hingga sudah menikah dengan dua anak. Misalkan kamu yang masih lajang sebisa mungkin memiliki 4 kali dari pengeluaran bulanan. Berbeda dengan yang sudah menikah, kamu setidaknya harus mengantongi 6 kali dari pengeluaran bulanan. 

Bagi yang sudah menikah dengan 1 anak, kamu mesti mengantongi dana darurat 9 kali dari pengeluaran bulanan. Berbeda lagi bagi kamu yang sudah menikah dengan 2 anak, maka harus mengantongi 12 kali dari pengeluaran bulanan. Untuk yang bekerja sebagai wirausaha atau freelance mesti mengantongi dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan.  

Kita akan mengambil contoh, misalkan kamu belum menikah dan pengeluaran bulanan Rp5 juta per bulan, maka diperlukan Rp20 juta sebagai dana darurat selama 4 bulan. Jadi begitulah kira-kira dana darurat yang bisa kamu persiapkan jika masih berstatuskan lajang atau belum menikah. 

Pertanyaan seputar dana darurat

Kalkulator dana darurat membantu menghitung kebutuhan dana darurat yang dibutuhkan di setiap bulannya.
Dalam kondisi normal dan ideal, dana darurat yang disarankan adalah 3 sampai 12 kali pendapatan, tergantung profil tiap individu. Untuk kamu yang masih single sebaiknya punya dana darurat minimal 3 kali pendapatan, yang sudah menikah dan punya anak, disarankan memiliki dana darurat minimal 6 kali pendapatan.

Namun, saat terjadi pandemi seperti ini, saat ada urgensi ngumpulin buat yang belum mulai, kamu bisa kumpulkan mulai dari 3 kali pengeluaran primer sebagai pengganti angka pendapatan. Karena yang penting bisa hidup serta membayar kewajiban. Saat terdesak, bujet tabungan dan investasi dapat ditangguhkan untuk sementara.

Tidak boleh. Dana darurat harus disimpan pada tabungan atau produk lain yang likuiditasnya tinggi. P2P lending dan saham yang disebutkan, bersifat gak pasti. Sementara pada saat krisis, semua orang butuh yang pasti-pasti saja.

Pasalnya, investasi P2P lending mengharapkan imbal hasil dari UMKM yang menjalankan bisnis. Sayangnya, pada kondisi seperti ini, semua usaha sedang sulit bahkan untuk sekadar bertahan. Gak mau dong dana darurat kamu mandek karena dipinjamkan? Belum lagi ada kemungkinan terburuk berupa gagal bayar.

Sedangkan investasi saham memiliki fluktuasi yang sangat tinggi. Saat berinvestasi saham selalu disarankan menggunakan uang yang gak ada rencana untuk dipakai dalam jangka panjang. Jangan korbankan dana darurat yang berharga ke pasar saham yang saat pandemi kondisinya ikut tak menentu.

Menyimpan dana darurat dalam mata uang asing lebih disarankan untuk kamu yang punya berbeda. Misalnya, kamu mendapat gaji dalam bentuk US$, tapi kerja di Indonesia, maka home currency-nya adalah dolar Amerika dan rupiah. Tapi kalau memang mau diversifikasi, boleh saja simpan dalam bentuk US$ atau USD.

Untuk dana darurat dalam bentuk logam mulia (LM) punya sifat likuid, tapi dengan akses terbatas. Sehingga, cocok untuk kamu yang sering memakai dana tabungan.

LM cocok menjadi dana darurat untuk kamu dengan kondisi di atas sebagai pertahanan diri. Pasalnya, harga LM terkontrol cukup baik, mudah dijual, dan saat ini terbukti sedang menguat tepat saat dibutuhkan. Namun, harga beli dan jual perlu diperhatikan. Karena jika dibeli saat sedang mahal-mahalnya, rasanya kurang strategis dan gak menguntungkan.

Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan