Beranda
Media
Kalkulator Inflasi – Simulasi Kenaikan Harga Masa Depan

Kalkulator Inflasi – Simulasi Kenaikan Harga Masa Depan

pinjam uang online

Kalkulator inflasi membantu kamu dalam membuat perencanaan keuangan yang tepat sehingga nilai aset atau uangmu terjaga dan terhindar dari penyusutan yang disebabkan inflasi.

Kamu pun dapat memperkirakan kenaikan harga di masa depan secara tahunan dan memutuskan ke mana aset atau uang milikmu sebaiknya diinvestasikan agar nilainya tetap bisa mencukupi seluruh kebutuhan pada masa mendatang.

Cara menghitung dengan kalkulator inflasi

Menggunakan kalkulator inflasi, kamu dapat menghitung uang di masa lampau dan seluruh kebutuhan di masa mendatang berdasarkan inflasi tahunan. Karena, nilai uang dari tahun ke tahun bisa berbeda.

Misalnya, uang Rp100.000 yang kamu punya saat ini mungkin nilainya berbeda dengan 10 tahun yang lalu.

Uang Rp100.000 di 10 tahun yang lalu, mungkin bisa digunakan untuk membeli 50 buah apel. Kalau sekarang, hanya bisa membeli 20 buah apel saja dengan uang Rp100.000.

Dengan kalkulator ini, kamu bisa memperkirakan nilai sejumlah uang di tahun tertentu. Kalkukator ini menghitung nilai uang berdasar data rata-rata inflasi tahunan yang dirilis oleh BPS.

Fungsi kalkulator inflasi

Berikut ini sejumlah fungsi kalkulator inflasi terkait perencanaan keuangan.

1. Sebagai kalkulator finansial atau kalkulator keuangan

Tujuan keuangan menjadi fokus utama dalam perencanaan keuangan. Tujuan keuangan dicapai dengan melakukan akumulasi uang yang nantinya dibelanjakan untuk membeli aset riil, keinginan konsumtif, hingga mempersiapkan dana masa depan.

Menghitung besaran uang yang diakumulasi harus memasukkan inflasi sebagai komponen perhitungannya. 

Manfaatkan kalkulator inflasi di atas sebagai kalkulator finansial atau kalkulator keuangan untuk memproyeksikan seberapa besar dana yang harus terkumpul sehingga jelas ke mana uang harus diinvestasikan.

2. Sebagai cara menghitung future value

Future value adalah nilai aset saat ini yang nantinya berkembang di masa mendatang yang dihitung berdasarkan asumsi pertumbuhan (bunga). Future value biasanya bersanding present value. Present value adalah nilai jumlah uang saat ini.

Cara menghitung future value menggunakan rumus: Future Value = Jumlah Uang yang Diinvestasikan x (1 + (Bunga x Jumlah Tahun)).

Memanfaatkan kalkulator inflasi di atas juga cukup membantu dalam menghitung future value dari aset yang dimiliki. Misalnya aja aset milikmu bertumbuh dengan bunga 7 persen, kamu bisa mengubah persentase inflasi untuk menghitung future value.

Apa itu inflasi

Pengertian inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara di mana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang disebabkan tidak seimbangnya arus uang dan barang. 

Pada kenyataannya, kenaikan harga akibat inflasi tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas pengendalian saja.

Penyebab inflasi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum, penyebab inflasi karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Secara rincinya, berikut adalah beberapa penyebab inflasi:

Meningkatnya permintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang/jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang/jasa tersebut terjadi secara menyeluruh (agregat demand).

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Meningkatnya belanja pemerintah
  • Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
  • Meningkatnya permintaan barang untuk swasta
  • Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku, misalnya:

  • Harga bahan bakar naik
  • Upah buruh naik

Tingginya peredaran uang

Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap, sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.

Bagaimana cara menjaga agar uang tak sampai tergerus inflasi?

Jika kamu sudah menyadari inflasi mengurangi nilai uang, maka tentu bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. 

Pada umumnya, sebagian besar orang akan melakukan kegiatan investasi untuk menekan laju inflasi ini di dalam keuangan mereka. Karena hingga saat ini, investasi dianggap sebagai langkah tepat yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah inflasi di dalam keuangan. 

Namun, sebelum berinvestasi, kamu juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang terdapat di dalam investasi itu sendiri. 

Untuk menghindari berbagai kerugian di masa yang akan datang, jangan sampai niat mendapatkan keuntungan dan melawan laju inflasi justru berakhir dengan sejumlah kerugian di dalam keuangan.

Selain melakukan investasi, lakukan juga beberapa langkah penting ini di dalam keuangan untuk mengatasi laju inflasi: 

Investasikan dana ke deposito

Alokasikan sebagian dana ke dalam bentuk deposito. Pasalnya, bunga deposito pada umumnya setara atau bahkan sedikit lebih tinggi dari rata-rata tingkat inflasi, sehingga nilai uang tidak akan tergerus habis di dalam tabungan. 

Tetap punya tabungan

Selain deposito, kamu sebaiknya tetap memiliki dana yang disimpan dalam tabungan biasa. Dengan tabungan, tidak perlu menunggu masa jatuh tempo jika ingin mencairkannya. Tabungan yang dimiliki juga cukup bertahan melawan laju inflasi. 

Miliki dana darurat

Selain tabungan, kamu juga tetap perlu memiliki dana darurat. Pastikan pisahkan rekening tabungan dengan rekening dana darurat ini, agar dana tersebut tidak tercampur antara satu dengan yang lainnya. Dengan memiliki dana darurat, keuangan akan terkendali karena sudah ada dana cadangan jika sewaktu-waktu membutuhkannya. 

Miliki perlindungan terbaik

Agar bisa mendapat manfaat proteksi terhadap inflasi, akan lebih bijaksana untuk kamu melengkapi dengan perlindungan terbaik berupa asuransi. 

Salah satunya, asuransi jiwa untuk peristiwa seperti cacat total tetap atau meninggal dunia. Ada juga produk tabungan yang memberi jaminan untuk meneruskan setoran hingga periode berakhir jika nasabah karena suatu hal tidak bisa meneruskannya.

Dengan asuransi jiwa, kamu dan keluargamu bisa mereguk manfaat terlindungi dari beban finansial akibat tidak ada pemasukan lagi.

Perlindungan lain juga bisa kamu peroleh dari beragam produk asuransi lainnya. Untuk mengetahui selengkapnya bisa lihat di Lifepal!

Pertanyaan-pertanyaan seputar inflasi


Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi adalah naiknya seluruh harga dan berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Perlu diingat, satu atau dua barang yang harganya naik gak serta merta memicu kenaikan tingkat inflasi.

  • Tingkat inflasi yang terus-menerus naik dapat menggerus nilai mata uang. Kalau Rp 300 juta itu harga rumah sekarang, inflasi bisa membuat menjadi Rp 500 juta di masa mendatang.
  • Uang yang disimpan dalam deposito berkembang seiring naiknya inflasi karena Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebagai langkah meredam laju inflasi.
  • Inflasi yang tinggi membuat orang-orang menahan diri buat berbelanja karena naiknya harga-harga sehingga daya beli dan daya jual turun dan berakibat pada lesunya ekonomi.
  • Inflasi yang tinggi mendorong Pemerintah mengambil kebijakan buat menaikkan pajak penghasilan.
  • Inflasi yang terukur berdampak pada turunnya angka pengangguran. Sebab inflasi yang terukur bisa menjaga daya beli dan daya jual.
  • Inflasi turut memengaruhi nilai tukar rupiah. Banyaknya rupiah yang ditukarkan ke dolar berakibat pada melemahnya nilai rupiah yang juga membuat inflasi naik.

  • Supply dan demand: permintaan yang tinggi terhadap produk atau jasa, tetapi pasokannya rendah membuat inflasi tinggi.
  • Naiknya ongkos produksi di dunia usaha berperan dalam kenaikan inflasi sebab ongkos produksi yang naik membuat pengusaha menaikkan harga jual.
  • Naiknya penghasilan atau gaji termasuk kenaikan ongkos produksi. Karena itu, harga barang atau jasa naik karena naiknya penghasilan yang otomatis mendorong kenaikan ongkos produksi.
  • Banyaknya uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat berdampak pada naiknya inflasi.

Bank Indonesia (BI) membagi inflasi ke dalam dua jenis, yaitu:

  • Inflasi inti
  • Inflasi Non-Inti

Selain itu, inflasi juga dibagi dalam beberapa jenis menjadi:

  • Demand-pull inflation
  • Cost-push inflation

Di Indonesia inflasi dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK). Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung IHK dengan memasukkan barang atau jasa yang ditentukan berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH).

Berikut ini rumus hitung inflasi: Tingkat Inflasi = ((IHK 2 – IHK 1) / IHK 1) x 100. IHK 2 adalah IHK periode berjalan (bisa tahun ini atau bulan ini) dan IHK 1 adalah IHK periode sebelumnya (bisa tahun ini atau bulan ini).

Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan