Manajemen Keuangan Suami Istri yang Sama-Sama Kerja, Tapi Tanpa Ngikutin Ego Yaaa..

Diskusikan kondisi keuangan secara berkala dengan pasangan

Dalam dunia nyata, hubungan suami istri pastinya gak pernah luput dari yang namanya permasalahan, salah satunya problema keuangan. Gak bisa dipungkiri kalau masih banyak pasangan suami istri yang gak aware soal manajemen keuangan rumah tangga.

 

Padahal, menurut William Betcher, M.D, yang bersama Robie Macauley menulis buku The Seven Basic Quarrels of Marriage, berpendapat bahwa masalah keuangan mendominasi masalah dalam kehidupan rumah tangga.

 

Bukan cuma permasalahan perempuan yang lagi datang bulan aja lho yang sensitif, tapi masalah keuangan juga. Pasangan suami isteri yang sama-sama bekerja cenderung punya ego yang sama-sama tinggi.

 

Padahal nih, dalam sebuah keluarga itu udah nggak ada istilah ‘saya’ atau ‘kamu’, tapi ‘kita’. Jadi wajar dong kalau semua hal harus diputuskan bersama, terutama dalam hal keuangan.

 

Gak mau kan kehidupan pernikahan kamu hanya dipenuhi dengan konflik bahkan berujung dengan perceraian gara-gara uang, amit-amit deh! Makanya, buat suami istri yang sama-sama bekerja, mulai bicara serius dan membuat manajemen keuangan suami istri deh sebelum terlambat.

 

[Baca : Begini Status kepemilikan Rumah WNI yang Menikah dengan WNA]

 

 

Bingung harus mulai dari mana? Simak baik-baik ya beberapa saran di bawah ini :

 

1. Membuat Catatan Pengeluaran dan Penghasilan

 

Coba deh mulai dengan bikin catatan pos pengeluaran dan penghasilan suami, istri dan juga bersama. Kita buat contoh kasus ya, Billy dan Anne, pasangan suami istri yang keduanya bekerja dengan nominal penghasilan yang cukup besar.

 

 

manajemen keuangan suami istri

Jangan malas bikin pembukuan sederhana untuk mencatat semua pengeluaran

 

 

Contoh bentuk pengeluaran setiap bulan yang bisa dibuat seperti berikut :

 

Pos Pengeluaran :

 

Billy (suami)

  • Bensin + tol + parkir (22 hari) = Rp 2.700.000
  • Makan siang x 22 hari kerja =  Rp 1.100.000
  • Servis mobil per bulan = Rp 200.000
  • Pulsa = Rp 300.000
  • Belanja kebutuhan pria = Rp 1.000.000
  • Total = Rp 5.300.000
  •  

    Anne (istri)

  • Bensin + tol + parkir = Rp 2.700.000
  • Makan siang x 22 hari kerja = Rp 1.100.000
  • Servis mobil / per bulan = Rp 200.000
  • Pulsa =  Rp 300.000
  • Belanja kebutuhan wanita = Rp 1.000.000
  • Total = Rp 5.300.000
  •  

    Bersama (Billy + Anne)

  • Kebutuhan rutin sehari-hari = Rp 2.000.000
  • Tagihan-taghan = Rp 3.000.000
  • Biaya senang-senang / gaya hidup = Rp 2.000.000
  • Tabungan bersama = Rp 5.000.000
  • Dana darurat = Rp 5.000.000
  • Asuransi = Rp 3.000.000
  • Total = Rp 20.000.000
  •  

    Pos Pemasukan :

     

    Billy (Suami)  = Rp 20.000.000 / bulan

     

    Anne (Isteri) = Rp 15.000.000 / bulan

     

    Bersama = Rp 20.000.000 + Rp 15.000.000 = Rp 35.000.000 / bulan

     

    Total pengeluaran pribadi + Bersama per bulan= Rp 10.600.000 + Rp 20.000.000 =

    Rp 30.600.000

     

    Sisa = Rp 35.000.000 – Rp 30.600.000 = Rp 4.400.000

     

    Nah, sisa sejumlah Rp 4.400.000 itu daripada buat foya-foya gak jelas, lebih baik dimanfaatin buat investasi kan? Kalau berencana punya anak, bisa alokasi ke sana dong!

     

    [Baca : Belajar Investasi di Reksa Dana untuk Pemula Gak Ribet Gak Bikin Pusing]

     

     

    manajemen keuangan suami istriSekecil apapun semua pengeluaran harus tercatat dan terbuka ya, apalagi antara suami istri

     

     

    Catatan pengeluaran yang detail setiap bulannya itu bisa jadi bahan evaluasi. Jangan males membahas dan menganalisa. Cek lagi, apakah masih ada pengeluaran yang terlalu besar atau mungkin belum tercatat.

     

    2Membuka Rekening Bersama

     

    Saat sudah menikah, selain memiliki tabungan pribadi, suami istri wajib membuka tabungan bersama.

     

    Buat apa? Ya untuk menyimpan semua uang yang dibutuhkan bagi kehidupan rumah tangga mereka. Aliran uang masuk dan keluar juga jadi lebih jelas dan bisa terlacak.

     

    3Komunikasi Terbuka Soal Masalah Keuangan

     

    Inget ya, gak ada lagi deh yang namanya uang suami itu uang bersama tapi giliran uang istri milik istri seorang. Terbuka dan blak-blakan dalam keuangan bukan berarti mengekang atau membatasi ya. Hargai keinginan masing-masing untuk membelanjakan sebagian dari penghasilan untuk hobi misalnya.

     

    Hal ini juga termasuk masalah utang. Jika ternyata suami atau istri masih memiliki kewajiban utang ya semuanya harus dibuka secara gamblang dan detail, lengkap dengan nominal dan plafon utang misalnya.

     

    4. Tentukan dan Sepakati Gaya Manajemen Keuangan

     

    Setiap pasangan bebas kok menentukan gaya manajemen keuangan yang seperti apa yang  paling nyaman untuk mereka berdua. Bentuknya pun boleh seperti apa saja yang hanya mereka berdua yang mengerti. Biarlah jadi urusan dapur kalian aja ya!

     

    [Baca : 3 Trik yang Bikin Belanja Bulanan di Supermarket Lebih Menguntungkan]

     

     

    Kalau kamu tanya, emang harus ya dibuat terpisah seperti contoh di atas? Gak ada yang mewajibkan dan gak bakal masuk penjara juga sih kalau kamu dan pasangan gak bikin seperti contoh tersebut.

     

    Catatan keuangan terpisah seperti di atas, bisa ngasih kamu gambaran cara paling mudah dan jelas untuk membuat manajemen keuangan yang lebih teratur dan terbuka.

     

     manajemen keuangan suami istriSiapa sih yang gak ingin punya keluarga yang bahagia dan bebas dari problema keuangan? 

     

     

    Intinya sih memanfaatkan cinta dan kasih sayang satu sama lain buat menyusun keuangan keluarga itu penting.  Dengan menyepakati sistem manajemen keuangan suami istri yang sama-sama kerja tanpa ego, keluarga pasti bakal lebih langgeng dan harmonis.

     

     

     

    Image Credit :

  • http://media.shafira.com/wp-content/uploads/2013/12/cerdas-ibu-rumah-tangga.jpg
  • http://www.bloggerbanua.com/wp-content/uploads/2015/07/tips-mengelola-dan-manajemen-keuangan-keluarga.jpg
  • http://www.bundakonicare.com/MFfiles/artikel/artikel_1432549229.jpg