Mobil Listrik di Indonesia – Ketahui Pilihan Merek dan Harganya

mobil listrik indonesia

Mobil listrik di Indonesia, kian populer seiring dengan kesadaran masyarakat saat ini untuk hidup dengan gaya hidup ‘go green’ semakin tinggi. Banyak yang berusaha untuk berpartisipasi dalam mengurangi emisi karbon dalam menjaga agar bumi lebih berumur lebih panjang. 

Belum lama ini, penggunaan atau pemakaian mobil listrik menjadi booming. Penyebabnya selain karena kesadaran masyarakat dunia akan gaya hidup go green adalah produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla berhasil memproduksi mobil listrik yang canggih. 

Desain yang elegan dilengkapi dengan fitur teknologi yang canggih begitu membuat masyarakat dunia kepincut. Jika di benua Amerika dan Eropa telah lama menggunakan mobil listrik, bagaimana dengan Indonesia?

Berhasilkah mobil listrik menarik perhatian industri otomotif tanah air? Dan mobil listrik apa yang digandrungi masyarakat Indonesia? Untuk mengetahuinya, mari simak artikel berikut ini.  

Mobil listrik pertama di Indonesia 

Jika Amerika Serikat punya Elon Musk sebagai otak dari produsen mobil listrik dunia, maka Indonesia punya Ricky Elson yang berhasil memproduksi mobil listrik lokal. Memang nama Ricky belum setenar Elon Musk, tapi ia punya andil besar dalam pembuatan mobil listrik pertama di Indonesia. 

Sebagai peneliti dan pengembang teknologi di mesin listrik, Ricky memulai eksperimennya pada tahun 2010 ketika masih bekerja di perusahaan listrik dengan melakukan sejumlah riset tentang mobil listrik. 

Singkat cerita ia berhasil mengembangkan mobil listrik balap di Jepang. 

Bertemu dengan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada tahun 2012, Ricky diminta untuk ‘pulang kampung’ setelah sekian lama menetap di Jepang. Ia lantas diminta mewujudkan untuk mulai membuat mobil listrik Indonesia yang kemudian berhasil terealisasi pada tahun 2012.   

Mobil listrik yang kemudian dinamai dengan ‘Mobil listrik Selo’ ini hanya diproduksi dalam waktu kurang 6 bulan saja dan langsung diperkenalkan pada KTT Apec 2013. Sayang, meski telah berhasil menyita perhatian publik serta memberikan harapan akan ada mobil listrik karya anak bangsa, kini mobil listrik Selo tak lagi terdengar kabarnya. 

Hal ini terjadi tidak lolos uji emisi mobil dan dinyatakan tidak layak produksi. Sebab, mobil listrik ini hanya mampu berjalan dengan kecepatan 29 km/jam dan bila dikendarai lebih dari 80 km/jam akan berdampak overheat.

Meski begitu, kabar baiknya seperti dikutip dari Liputan6.com mobil listrik Selo komponennya hingga 70% berasal dari lokal. Hanya baterai dan motor listriknya saja yang harus diimpor. 

Mengapa mobil listrik menjadi tren?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gaya hidup masyarakat yang menyadari ingin mengurangi emisi menjadi salah satu pendorong konsumsi mobil listrik. 

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan mendorong produsen otomotif berlomba-lomba membuat mobil listrik dan mengganti mobil berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik.

Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani berpendapat dengan penjualan mobil listrik di tanah air yang masih rendah, peluang untuk tumbuh dan mendominasi pasar kendaraan otomotif sangatlah besar.

Apalagi, Indonesia menjadi salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Sebagaimana diketahui, nikel menjadi sumber baterai untuk mobil listrik. 

Berikut sejumlah alasan yang membuat mobil listrik menjadi tren: 

  • Lebih hemat karena tidak perlu mengisi bahan bakar lebih sering ketimbang melakukan pengisian energi dengan listrik. Pengisian listrik juga bisa dilakukan di rumah. 
  • Praktis karena tidak perlu harus mengganti suku cadang mobil atau melakukan servis rutin ke bengkel. 
  • Penggunaan teknologi teranyar yang bisa membantu penggunanya ketika berkendara 
  • Mewah dan nyaman karena dilengkapi dengan penggunaan teknologi pada mobil 
  • Mengurangi kebisingan di jalan raya sehingga menekan polusi suara 
  • Dukungan dari Pemerintah 

    Dengan berbagai kelebihan dan potensi mobil listrik, lalu bagaimana kesiapan industri otomotif, pemerintah dan masyarakat dalam menyambut era transportasi baru di masa depan?

    Sebab seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sambutan pasar cukup baik meski masih terdapat kendala dan masalah yang dihadapi. 

    Salah satu persiapan yang menjadi perhatian adalah kesiapan baterai atau energi dari mobil listrik. Pemerintah Indonesia sangat concern terhadap hal ini, sebab Indonesia dinilai mampu menjadi salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia. 

    Mengapa? Karena negara ini punya sumber daya alam (SDA) nikel yang melimpah. Hal ini bisa diwujudkan bila konsorsium PT Industri Baterai Indonesia yang menggandeng LG, Korea Selatan mulai memproduksi jumlah baterai. 

    Kongsi ini menelan biaya investasi hingga Rp 142 triliun dengan membangun industri hulu ke hilir dari mining, smelter, prekursor, katode hingga recycle di Indonesia.   

    Bersamaan dengan itu, regulasi juga mulai disiapkan payung hukum kendaraan listrik Indonesia pertama adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai pada 12 Agustus 2019. 

    Selanjutnya dilengkapi didukung dengan regulasi sebagai berikut: 

    1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
    2. Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 45 Tahun 2020 Tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik.
    3. Permen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai. Aturan ditetapkan 4 Agustus 2020 oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan diundangkan 7 Agustus.
    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2020.
    5. Permenperin Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
    6. Permenperin Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap.

    Bagaimana kesiapan industri untuk memproduksi mobil listrik

    Lampu hijau dari pemerintah terkait pengembangan mobil listrik, disambut gembira oleh industri otomotif dan beberapa industri penyokongnya. Bahu membahu mulai mempersiapkan industri mobil listrik. 

    Bagaimana kesiapannya? Berikut progresnya yang dirangkum dari sejumlah media massa online: 

    1. Pembangunan Stasiun Kendaraan Listrik Umum dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum hingga tahun 2025 telah digagas oleh Pemerintah 
    2. PT Toyota Astra Motor misalnya, berencana memulai produksi mobil listrik di Indonesia mulai tahun 2022.
    3. PT Bakrie Autoparts (BA), BNBR bekerja sama dengan produsen bus asal China, BYD  Auto  Co.Ltd untuk mengembangkan bus listrik.
    4. Mitsubishi berinvestasi dengan peningkatan kapasitas produksi mobil listrik yang akan dimulai pada tahun 2025. 
    5. Hyundai berencana akan membangun pabrik mobil listrik di Bekasi, Jawa Barat. Pabrik akan dibangun di Delta Mas Cikarang ini dan akan memulai produksi pada tahun 2022. 

    Daftar harga mobil listrik di Indonesia terbaru 

    Kamu tertarik untuk memiliki mobil listrik? Sebelum memutuskan untuk membelinya, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu harga mobil listrik di Indonesia supaya bisa mencocokkan dengan budget yang kamu miliki. 

    Nah, berikut list harga terbaru mobil listrik di Indonesia terkini: 

    Tesla – mulai dari Rp4 miliar 

    Mungkin semua orang saat ini ingin memiliki merek mobil listrik besutan Elon Musk ini. Masuk dalam daftar mobil listrik yang paling canggih pada abad ini, Tesla Model S merupakan salah satu pilihan favorit di pasar. 

    Tesla S disebut mobil listrik paling aman karena memiliki sensor yang menggerakkan pengemudi melakukan pengerem otomatis, bila dalam bahaya. Selain itu dengan baterai berdaya 100 kWh bisa mencapai top speed 233 kmph dengan tenaga 412 HP serta torsi puncak di 1.073 Nm.

    Berapa harganya? Untuk memiliki mobil ini, kamu harus merogoh kocek mulai dari Rp 4,4 miliar ya! 

    Toyota Corolla Cross – mulai dari Rp490 juta

    Merupakan mobil hybrid besutan Toyota yang disebut sebagai cikal bakal mobil listrik Toyota.  Memang tenaga mobil ini masih dibagi dua yakni dengan bensin dan listrik. 

    Jadi sangat cocok buat kamu yang hendak berkendara dalam jarak jauh yang belum tersedia fasilitas pengisian baterai.

    Salah satu keunggulan dari Toyota Corolla Cross ini juga soal keamanan. Fitur keselamatan dan keamanan lengkap seperti: Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA) dan Emergency Brake Signal (EBS). 

    Untuk memudahkan parkir sudah terpasang kamera parkir dan sensor depan-belakang. Tertarik? Kamu harus menyiapkan budget sebesar  Rp 497,8 juta ya untuk melego SUV terbaru dari Toyota ini. 

    Hyundai Kona Electric – mulai dari Rp680 juta

    Hyundai Kona Electric menjadi salah satu merek mobil listrik yang paling banyak diminati di pasar Indonesia. Membidik segmen milenial dan anak muda membuat Hyundai Kona Electric laku di pasaran. 

    Desain yang stylish berpadu dengan power baterai dimana mobil mampu menempuh jarak 305 Kilometer membuat Hyundai Kona Electric jadi pilihan. 

    Yang membuat istimewa, Hyundai Kona Electric dapat diisi dengan daya maksimal full selama 1 jam. Tentu, hal ini sangat efisien bagi kamu yang punya aktivitas segudang. 

    Harganya? Saat ini di pasar Hyundai Kona Electric sebesar Rp680 jutaan. 

    Nissan Leaf – mulai dari Rp600 juta

    Nissan Indonesia juga tidak mau kalah dalam perlombaan mobil listrik. Mereka merilis Nissan Leaf yang merupakan varian merek mobil listrik dari Nissan. 

    Untuk harga mobil listrik di Indonesia dari Nissan ini dipatok sebesar Rp600 jutaan. Nantinya, Nissan juga bakal memberikan fasilitas home charger berikut instalasinya. Sementara untuk segmen korporasi, tidak tanggung-tanggung Nissan bakal membuatkan charger station, loh.

    Dari segi spesifikasi, Nissan Leaf menggunakan batre lithium-ion 40 kWh yang membuat pengguna bisa menempuh jarak 311 kilometer hanya dalam satu kali charging. 

    Renault Twizy – mulai dari Rp400 juta

    Merek mobil listrik di Indonesia lainnya yang juga bisa kamu pertimbangkan adalah Renault Twizy. Berdasarkan informasi yang dikutip dari gerai resmi Prestige Renault Indonesia, mobil ini dibanderol seharga Rp408 juta. 

    Mesin elektrik Renault Twizy mampu menghasilkan kekuatan 13 kW atau setara 17 dk. Dengan kekuatan sebesar ini, Renault Twizy mampu mencapai 0-45 km per jam dalam 6,1 detik, dengan kecepatan puncak hingga 80 km/jam.

    Dari segi ketahanan baterainya juga lumayan. Hanya butuh 2,5 jam pengecasan untuk mencapai jarak 80 km. 

    Demikian artikel tentang mobil listrik Indonesia. Semoga bisa membantu kamu dalam menentukan pilihan mobil listrik yang sesuai budget, ya! Namun yang lebih, kamu tentu harus merencanakan keuanganmu dengan tepat untuk mendapatkan mobil listrik yang diinginkan. 

    Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal!

    Pertanyaan seputar mobil listrik di Indonesia

    Indonesia pernah menggagas sebuah mobil listrik bernama Selo yang dirancang oleh Ricky Elson. Namun, sayangnya belum ada kabar lagi mengenai progres proyek mobil listrik Indonesia ini.  Sementara pemerintah Indonesia sendiri tengah mempersiapkan PT Industri Baterai Indonesia yang akan menjadi pendukung industri mobil listrik.
    Untuk menanggung biaya servis dan perbaikan mobil, kamu bisa memanfaatkan asuransi mobil. Asuransi mobil akan menjaminmu dari mahalnya biaya perbaikan dan servis mobil sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Sama manfaatnya dengan asuransi motor yang bisa menanggung biaya perawatan dan perbaikan motor.