Penyebab Muntah Darah dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
Jangan sepelekan kondisi muntah darah. Kondisi ini bisa jadi pertanda kalau tubuh sedang tidak baik-baik saja.
Pada dasarnya, kondisi ini ditandai dengan adanya cairan darah yang keluarnya bersamaan dengan isi perut. Perlu diketahui apa penyebabnya agar bisa mencari upaya pengobatan yang tepat.
Penyebab muntah darah
Darah yang keluar bisa saja berupa darah yang bercampur dengan isi lambung. Namun, tak jarang darah yang keluar berupa darah murni saja. Ada beberapa penyebab terjadinya muntah darah.
Menelan racun
Racun umumnya memiliki zat asam yang bersifat korosif atau arsenik, sehingga apabila tidak sengaja di konsumsi, tubuh akan menolak zat asing yang masuk dengan memuntahkannya.
Zat korosif yang masuk bisa menyebabkan luka melepuh pada kerongkongan dan lambung. Inilah yang memicu darah ikut keluar melalui muntahan.
Menelan darah mimisan
Kondisi ini juga bisa disebabkan saat kamu tidak sengaja menelan darah pada saat mimisan. Darah yang tertelan akan memengaruhi isi lambung dan terlihat juga pada feses yang tampak berwarna lebih gelap.
Pecahnya pembuluh darah di kerongkongan atau lambung
Ketika muntah terus menerus, ada risiko dinding kerongkongan akan terluka. Dinding kerongkongan terluka akibat cairan asam lambung. Hal ini dapat dialami oleh penderita penyakit GERD atau maag.
Perdarahan pada duodenum
Duodenum atau usus dua belas jari berada pada bagian awal usus halus yang berbatasan dengan lambung. Perdarahan pada duodenum dapat disebabkan oleh luka pada usus.
Luka ini disebut duodenitis, yaitu radang pada lapisan duodenum disebabkan oleh infeksi helicobacter pylori atau mengonsumsi obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Penyakit pada lambung atau kerongkongan
Kemungkinan penyebab muntah darah yang terakhir adalah adanya penyakit dalam tubuh. Penyakit akan memengaruhi cara respon tubuh.
Jika ada penyakit serius seperti tumor pada lambung atau kanker perut, maka darah bisa saja keluar. Penyakit tumor atau kanker lambung dapat memberikan luka pada lambung sehingga dalam lambung terdapat darah.
Perbedaan gejala muntah darah yang perlu diwaspadai
Gejala muntah darah perlu diwaspadai. Wujud darah bisa menunjukkan perbedaan pada kondisi yang diderita.
Apabila darah yang dimuntahkan berwarna gelap, artinya darah sudah lama bercampur dengan asam lambung sebelum dimuntahkan. Sedangkan, darah berwarna merah cerah berarti pendarahan baru saja terjadi.
Ada beberapa perbedaan gejala yang perlu diwaspadai berdasarkan dengan kondisi yang diderita.
Muntah darah saat hamil
Mual dan muntah merupakan gejala umum yang dialami setiap ibu hamil. Akan tetapi, kalau sudah keluar darah bersama dengan muntahan, maka para ibu hamil harus lebih waspada.
Dalam beberapa kasus, muntah darah saat hamil bisa terjadi secara khusus di masa trimester 3. Darah yang keluar bisa saja terjadi akibat maag atau salah mengonsumsi obat yang memberikan dampak buruk bagi janin.
Muntah darah saat batuk
Beberapa orang mengalami muntah darah ketika sedang batuk. Ini bisa terjadi apabila kamu mengalami GERD.
GERD akan membuat asam lambung naik yang naik (refluks asam). Ini dapat mengiritasi kerongkongan hingga menyebabkan peradangan.
Penderita akan terbatuk-batuk untuk melindungi saluran pernapasan akibat refluks asam lambung. Bila berlangsung lama, maka memicu batuk kronis dan menyebabkan pendarahan.
Muntah darah disertai gejala TBC
Muntah darah disertai gejala TBC seperti nyeri dada atau batuk, lemas, demam dapat membuat penderitanya mengalami anemia.
Dan juga, gejala TBC akan membuat tubuh dalam kondisi lemah dan rentan terserang penyakit. TBC disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
Penyebaran mycobacterium tuberculosis dapat semakin cepat apabila terdapat luka pada bagian kerongkongan. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, bakteri masuk melalui luka dan menyerang pernapasan.
Muntah darah dan sesak napas serta nyeri dada
Muntah darah dan sesak napas disertai dengan nyeri dada dapat disebabkan dengan beberapa faktor, seperti terjadinya peningkatan asam (GERD), atau bisa juga disebabkan adanya gangguan karena gangguan pernapasan atau jantung.
Apabila disertai dengan gejala lain seperti pusing, pandangan mengabur, dan detak jantung lebih cepat sebaiknya segera dilakukan pengecekan ke dokter.
Muntah darah disertai BAB berdarah
Muntah darah disertai dengan BAB berdarah disebabkan adanya darah dalam lambung dan ikut berproses hingga tercampur dalam feses atau terlukanya saluran pencernaan. Luka dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan kanker kolon bila tidak diobati dengan segera.
Diagnosis muntah darah
Karena ada banyak kemungkinan penyebab, perlu adanya pemeriksaan secara medis untuk mencari tahu penyebab pasti munculnya darah.
Diskusikan dengan dokter mengenai gejala yang dirasakan. Saat ini, ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab muntah darah, yaitu:
- Tes darah untuk mengetahui jumlah darah yang berkurang dan mendeteksi kelainan darah
- Biopsi untuk memeriksa adanya infeksi, peradangan, atau kanker
- Tes koagulasi untuk memeriksa apakah keluarnya darah disebabkan oleh gangguan pembekuan darah
- Tes pencitraan seperti CT scan, USG, X-ray, dan MRI untuk mengetahui sumber pendarahan akibat adanya organ tubuh yang pecah atau pertumbuhan yang tidak normal
- Endoskopi untuk memeriksa secara langsung sumber perdarahan pada saluran pencernaan
Pengobatan untuk muntah darah
Pengobatan yang dilakukan tergantung dengan kondisi yang diderita. Ada beberapa upaya pengobatan yang mungkin diterapkan bagi penderita.
Transfusi darah
Transfusi darah dilakukan apabila kapasitas darah dalam tubuh berkurang drastis. Karena, penurunan kadar darah akan menyebabkan banyak jumlah darah yang hilang, sehingga perlu diganti dengan darah donor.
Pemberian infus
Pemberian infus dilakukan guna menjaga cairan tubuh tetap ada dalam jumlah yang memadai. Dengan begitu, penderita bisa terhindar dari dehidrasi.
Resep obat
Resep obat diberikan apabila darah yang keluar disebabkan adanya luka di bagian dalam tubuh. Obat akan diberikan agar luka terhindar dari infeksi. Selain itu, resep obat juga dapat mengurangi asam lambung.
Endoskopi
Endoskopi dilakukan dengan memasukkan alat menyerupai selang panjang dengan ujung kamera. Dengan kamera tersebut, dokter bisa melihat kerusakan bagian dalam secara langsung dan mengobati sumber perdarahan kecil.
Operasi
Operasi ditujukan pada penderita yang mengalami pendarahan hebat atau yang tidak dapat ditangani dengan endoskopi.
Selain itu, khusus untuk penderita maag dan GERD, perlu menjaga pola makan dengan menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu asam lambung.
Pentingnya punya asuransi kesehatan
Tips dari Lifepal! Selain mewaspadai penyebab dan gejala muntah darah, kamu juga perlu mengantisipasi tingginya biaya pengobatan yang cukup tinggi di masa depan.
Adanya asuransi kesehatan bisa memberikan perlindungan terhadap risiko tingginya biaya pengobatan di masa depan. Pilihlah asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhanmu.