Beranda
Media
Nyeri Otot Dada – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Nyeri Otot Dada – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Nyeri Otot Dada

Nyeri otot dada bukan hanya disebabkan karena serangan jantung, banyak sekali penyebab lainnya seperti refluks, radang pada sendi tulang rusuk di dekat tulang dada serta penyebab lainnya.  

Jika kamu mengalami nyeri otot dada, sebaiknya tidak boleh diabaikan begitu saja. Untuk itu kamu perlu mengenali penyebab dan bagaimana cara mengatasinya. 

Artikel Lifepal berikut akan membahasnya untuk kamu, maka dari itu simak terus ya!

Beberapa penyebab nyeri otot dada

Kamu perlu mengetahui apa saja yang menjadi penyebab nyeri otot dada, apalagi jika kamu sering mengalaminya. Penyebabnya sangat bervariasi akan tetapi kondisi tersebut akan lebih berbahaya jika hal itu disebabkan oleh penyakit jantung.

Untuk itu berikut adalah beberapa penyebab sakit otot dada yang perlu kamu pahami:

Ulkus peptikum

Ulkus peptikum adalah salah satu penyebab nyeri pada otot dada, yang merupakan luka pada lapisan perut atau luka di bagian saluran cerna. 

Hal ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit yang begitu hebat, akan tetapi bisa mengakibatkan ketidaknyamanan di dada kamu berulang-ulang. 

Otot yang tegang

Tendon dan radang otot pada sekitar tulang rusuk bisa menyebabkan nyeri dada yang terus berulang. Apabila rasa sakit dirasa lebih buruk saat melakukan aktivitas, bisa jadi itu adalah gejala ketegangan otot.

Otot yang tegang biasanya menyebabkan nyeri otot dada kanan, karena otot sedang mengalami trauma berlebihan.

Tulang rusuk mengalami luka

Luka pada tulang rusuk seperti halnya patah, memar ataupun patah tulang dapat menyebabkan nyeri otot dada. Mungkin diantara kamu pernah mendengar suara seperti retakan bahkan merasakan sakit yang luar biasa ketika cedera apabila tulang rusuknya patah.

Robeknya paru-paru

Saat ruang antara paru-paru dan tulang rusuk dipenuhi tumpukan udara, paru-paru dapat runtuh hingga menyebabkan nyeri dada secara mendadak saat bernafas. 

Apabila kamu mengalami paru-paru kolaps, kamu juga bisa mengalami kelelahan, sesak napas hingga detak jantung yang sangat cepat.

Angina

Angina atau angin duduk dapat menyebabkan nyeri dada. Hal ini bisa terjadi setelah kamu baru melakukan aktifitas fisik yang berat atau karena nyeri otot dada setelah olahraga.

Angin duduk atau angina ini disebabkan oleh keadaan penyempitan arteri ke jantung, sehingga aliran darah tidak dapat berjalan normal hingga jantung pun bekerja lebih keras.

Ketika terjadi angina, muncul beberapa gejala, yakni penderita akan merasa sesak napas dan nyeri otot dada sebelah kiri yang terasa amat menusuk. Tidak jarang, karena gejala ini angina sering disalah tafsirkan sebagai serangan jantung.

Kostokondritis

Penyebab nyeri otot dada yang cukup umum lainnya yakni kostokondritis, yang mana merupakan keadaan ketika tulang rusuk bersentuhan dengan tulang rawan kamu. Penyebabnya bisa beragam, dari mulai cedera pada dada hingga virus. 

Keadaan tersebut ditandai dengan adanya gejala seperti tekanan pada dinding dada yakni otot dada yang tegang.

Asam Lambung

Asam lambung dalam kondisi tertentu dapat naik ke kerongkongan yang mana kondisi ini disebut dengan refluks asam lambung. Akibat dari keadaan ini penderita akan merasakan seolah-olah terbakar di area tulang dada hingga dianggap sebagai serangan jantung.

Apabila kamu mengalami refluks asam lambung lebih dari dua kali dalam seminggu, alangkah baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter. Hal tersebut pasalnya merupakan gejala yang bernama GERD (Gastroesophageal reflux disease) dan harus segera diobati.

Hal tersebut biasanya menyebabkan nyeri otot dada kiri karena gas yang menumpuk dapat mendorong usus.

Itu adalah beberapa penyebab nyeri otot dada khususnya nyeri otot dada kanan selain dari serangan jantung. Mungkin itu adalah sebagian penyebabnya karena sistem pada tubuh begitu kompleks dan tentunya saling terikat.

Stress

Jika kamu mengalami stress yang tidak terkendali, khususnya dapat menjadi penyebab nyeri otot dada sebelah kiri. Keadaan ini dapat diperparah dengan kurang sehatnya gaya hidup kamu seperti kebiasaan merokok, memiliki berat badan berlebih atau sering mengonsumsi alkohol.

Jika hal itu tidak segera ditangani,  nyeri otot dada sebelah kiri dapat mengarah pada penyakit jantung kronis.

Gejala nyeri otot dada

Rasa nyeri otot dada yang kamu atau orang-orang alami, baik muda ataupun tua bisa berbeda-beda, tergantung dari dasar penyebabnya. Gejala nyeri dada sangat bervariasi seperti:

  • Terasa nyeri otot dada kanan dan kiri, nyeri otot dada tengah bahkan seluruh bagian dada.
  • Nyeri otot dada yang semakin memburuk ketika beraktivitas.
  • Rasa nyeri timbul dan hilang yang berlangsung selama beberapa menit ataupun nyeri yang berlangsung lama dalam hitungan jam dan terus menerus.
  • Rasa sakit yang terasa seperti terbakar, tertusuk bahkan terasa seperti ditekan.
  • Sakit dada yang membaik ataupun memburuk saat posisi tubuh kamu berubah.
  • Rasa sakit menjalar ke area tubuh lainnya.
  • Nyeri otot dada semakin meningkat ketika kamu menarik napas ataupun batuk.

Beberapa orang yang mengalami sakit dada bisa juga disebabkan oleh keluhan lain sesuai dengan penyakit apa yang dialaminya. Contohnya mulut terasa pahit, batuk, sulit menelan bahkan timbul ruam pada bagian kulit.

Cara mengatasi nyeri otot dada

Cara mengatasi nyeri otot dada tergantung dari penyebab yang mendasarinya, begitupun dengan jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri otot dada. 

Berikut beberapa cara mengatasi nyeri otot dada sebagai pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan.

  • Untuk penanganan pertama, segeralah beristirahat dan kompres bagian yang nyeri dengan handuk yang diisi es kurang lebih selama 20 menit hingga terasa lebih nyaman.
  • Selain mengompres, cara menghilangkan nyeri otot dada lainnya kamu juga bisa membalut bagian dada dengan perban.
  • Kamu bisa mengambil sikap duduk dengan tegak dan hindari posisi berbaring ketika merasakan nyeri otot dada. 

Adapun beberapa jenis obat yang bisa kamu gunakan sebagai pereda nyeri otot di dada sebelah kiri, kanan ataupun tengah diantaranya:

  • Nitrogliserin, obat yang bisa kamu gunakan untuk melebarkan pembuluh darah jantung.
  • Aspirin atau heparin, jenis obat yang dapat mengencerkan darah.
  • Penghambat pompa proton, yakni obat yang dapat mengurangi produksi asam lambung.
  • Fluoxetine, sebagai obat antidepresan
  • Streptokinase yakni obat penghancur gumpalan darah.
  • Obat antituberkulosis atau obat pereda batuk, sebagai pereda nyeri dada karena batuk. 

Kapan harus menemui dokter?

Kamu perlu menemui dokter jika memang yakin bahwa nyeri dada disebabkan oleh penyakit atau memang beberapa penyebab nyeri otot dada yang sulit untuk diatasi sendiri. 

Adapun beberapa penyebab nyeri otot dada yang harus kamu pahami hingga harus menemui dokter yakni:

  • Mengalami sesak berlebihan atau pernapasan yang semakin cepat.
  • Rasa sakit yang terus memburuk dari waktu ke waktu hingga obat pereda nyeri pun tidak ada efeknya.
  • Lebih dari satu jam merasakan mati rasa
  • Sulit bergerak
  • Merasa lemas dan lesu
  • Terjadi kemerahan atau radang pada area yang terasa sakit.
  • Terdengar suara “letupan” ketika terasa nyeri.

Tindakan medis yang dilakukan dokter

Setelah kamu menemui dokter, akan ada beberapa hal yang dokter lakukan untuk menangani masalah nyeri dada yang kamu rasakan, diantaranya:

  • Memperbaiki diseksi aorta

Dalam hal ini dokter akan memperbaiki pembuluh darah yang sudah robek dengan melakukan tindakan operasi.

  • Memasang ring jantung

Memasang ring jantung dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan aliran darah jantung untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat dengan menggunakan ring dan balon.

  • Melakukan operasi bypass jantung

Operasi bypass dilakukan dengan cara menghubungkan pembuluh darah yang baru sebagai jalan atau jalur alternatif dari pembuluh darah yang tadinya tersumbat.

  • Reinflasi paru-paru

Reinflasi paru-paru dalam prosesnya dilakukan dengan cara tabung dimasukkan ke rongga dada untuk mengembalikan bentuk paru-paru yang mengempis atau kolaps.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar nyeri otot dada. Jika nyeri otot dada terasa kamu bisa lakukan beberapa pertolongan pertama diatas. 

Kesehatan itu mahal jadi sangat perlu untuk selalu melakukan pola hidup sehat, baik dari makanan hingga beraktivitas sehari-hari. 

Tips dari Lifepal! Saat kamu mengalami kram atau nyeri otot dada, usahakan jangan panik agar rasa nyeri tidak bertambah parah. Apabila nyeri otot dada masih terasa walaupun kamu sudah beristirahat dan minum obat pereda nyeri. 

Alangkah baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selalu jaga kesehatan ya!

Lengkapi perencanaan finansialmu dengan asuransi kesehatan terbaik

Setiap orang pasti memiliki tujuan finansial yang ingin dicapai seperti memiliki rumah, membeli mobil, atau melanjutkan pendidikan. Dalam upaya mencapai hal tersebut, orang membuat perencanaan keuangan untuk mewujudkan keinginannya. 

Agar kamu bisa fokus untuk mewujudkan tujuan finansial, miliki asuransi yang dapat mengcover biaya tidak terduga. Salah satu asuransi yang paling vital adalah asuransi kesehatan yang bermanfaat untuk mengcover biaya berobat di rumah sakit. 

Asuransi kesehatan memberikan manfaat berupa penggantian biaya rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) lainnya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir keuanganmu akan terkuras bila terpaksa harus berobat. 

Cari tahu daftar asuransi kesehatan terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri biaya premi dan manfaat pertanggungannya. Dapatkan diskon hingga 20% jika kamu membeli premi asuransi di Lifepal

Pertanyaan seputar nyeri otot dada

Terdapat beberapa penyebab kenapa terjadi nyeri otot dada, yakni mulai dari gangguan pencernaan, otot yang tegang, terjadi refluks, peradangan pada sendi tulang rusuk di dekat tulang dada hingga herpes zoster.

Sistem pada saraf tubuh sangat kompleks, jadi sakit otot dada bisa terjadi karena disebabkan dari tempat lain pada tubuh seperti perut yang mana terjadi gangguan pada saluran cerna.

Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.