Mengenal OBD Mobil: Pengertian, Fungsi dan Cara Pakainya
OBD mobil adalah komponen yang membantu memberikan informasi mengenai letak masalah pada mesin mobil. Komponen ini paling pertama dilihat oleh mekanik saat akan mengidentifikasi masalah mobil.
Dulu, komponen OBD hanya bisa memberi isyarat melalui lampu indikator untuk menunjukkan adanya kerusakan tertentu pada kendaraan.
Tapi, OBD model baru sudah terkoneksi dengan jaringan digital, bahkan bisa diakses melalui smartphone. Lalu, seperti apa OBD dan bagaimana cara pakainya?
Apa itu OBD pada mobil?
OBD mobil adalah sistem komputer yang mampu mendiagnosis atau pun memindai permasalahan kendaraan menjadi sebuah informasi. Komponen ini pertama kali digunakan di tahun 1968.
Kemudian, OBD mendapat pembaruan dan pada tahun 1980 mulai mampu memberikan isyarat kepada pengguna jika kendaraan mengalami masalah. Isyarat diberikan lewat lampu indikator.
Sumber lainnya menyatakan, OBD mobil adalah salah satu komponen mobil yang memudahkan mekanik untuk bisa menangani dari identifikasi masalah yang dialami mobil dengan lebih mudah dan cepat.
Seiring berjalannya waktu, OBD menjadi semakin canggih, dapat memberikan data yang lebih akurat dari bantuan port komunikasi digital dan bisa dicek melalui smartphone.
Saat ini sudah tercipta OBD II yang merupakan upgrade dari OBD I, dengan perbedaan pin out dan protokol sinyal listrik, dan format untuk mengirimkan pesan.
Nah, pin out yang dimiliki OBD-II ini memberikan daya listrik yang berasal dari baterai dan ditujukan kepada alat pemindai (scanner).
Kemudian, hubungan dan pengiriman permintaan yang ditampilkan pada komputer dilakukan dengan menggunakan satu perangkat OBD.
Kemampuan OBD-II ini lah yang memudahkan mekanik untuk mendiagnosa berbagai masalah kendaraan dengan data yang lebih akurat.
Fungsi OBD pada mobil
Fungsi OBD pada mobil adalah mengidentifikasi adanya masalah mobil. Selain itu, ada juga beberapa fungsi lainnya, di antaranya sebagai berikut.
1. Mendiagnosis masalah mobil
Fungsi pertama adalah dapat mendiagnosis masalah mobil. Dengan fungsi ini, akan memudahkan mekanik maupun pemilik kendaraan untuk menangani masalah pada mobil.
Adapun fungsi OBD yang lain bisa mendeteksi masalah pada engine RPM sedang dalam kondisi normal maupun masalah. Selain itu, OBD juga mampu mendeteksi sensor oksigen mesin, temperatur mesin, dan lain-lain.
Intinya, OBD dapat melakukan pengecekan kondisi dari semua bagian mesin kendaraan dengan data yang cukup akurat.
2. Mengetahui performa mesin dengan lebih murah
OBD bisa jadi salah satu alternatif yang murah untuk mendeteksi kerusakan atau permasalahan pada mesin dengan lebih dini.
Sehingga, bisa menekan biaya servis dan perbaikan yang lebih mahal. Selain menghemat biaya, fungsi OBD juga dapat menghemat waktu.
3. Menghemat bahan bakar
Fungsi lainnya adalah memindai informasi mengenai seberapa banyak bahan bakar yang digunakan oleh mesin pada sistem pembakaran.
Informasi ini didapatkan dari Fuel Trim yang terlihat pada layar alat scanner mobil dengan bentuk persentase.
Apabila pemakaian bahan bakar masih normal, maka akan menunjukkan persentase 0.0%. Hal ini berarti sistem bahan bakar bekerja dengan normal.
4. Mengecek RPM idle mesin
Mengecek RPM mesin berjalan normal atau tidak dapat dengan mudah dilakukan oleh OBD. Idealnya, kecepatan idle mobil di antara 600 dan 1000 rpm.
Kamu juga bisa memastikannya dengan mengecek buku manual. Jika kurang dari kecepatan ideal tersebut, maka akan membuat mesin mobil menjadi kurang efisien.
Biasanya kondisi ini disebabkan oleh masalah pada katup kontrol idle (idle speed control), atau bisa juga disebabkan kebocoran vakum pada mesin.
5. Mengecek Manifold Absolute Pressure (Sensor MAP)
OBD juga bisa dipakai untuk mengecek sensor MAP (Manifold Absolute Pressure). Sensor MAP sendiri berfungsi untuk mengetahui aliran udara di dalam intake manifold yang terdapat dalam mesin mobil.
Fungsi lainnya, untuk membantu CPU mesin dapat menentukan rasio udara yang sesuai.
Jika terjadi masalah pada sensor MAP akan menyebabkan boros penggunaan bahan bakar, kekurangan daya, hingga tidak dapat uji remisi.
Daftar OBD scanner mobil terbaik
Kamu bisa membeli alat OBD yang bagus dan berkualitas di toko aksesoris, bengkel, maupun di e-commerce. Ada beberapa merk dan harga yang dijual di pasaran.
Berikut ini adalah beberapa daftar OBD scanner mobil terbaik dari e-Commerce yang bisa dijadikan pilihan mobilmu.
Merek | Harga |
OM500 OBD2 JOBD OBD Mate Scanner Mobil | Rp490.000 |
VGATE Scanner Mobil VS890 OBD 2 OBD II | Rp525.000 |
MS309 OBD 2 II OBDII Scanner Mobil Car Diagnostic Code Reader Tool | Rp238.000 |
LAUNCH X431 CR3001 CR 319 OBD2 OBD OBDII Scanner Engine | Rp375.000 |
Ancel Scanner Car Diagnostic Tool Scan Mobil AD310 | Rp669.000 |
Vlinker BM+ BLE (BT 4.0) – BMW – OBD OBD2 OBD II | Rp750.000 |
Thinkdiag Scanner Mobil Full System OBDII | Rp1.699.000 |
Kingbolen Engine Scanner Alat Pembaca Kode Diagnosa Mobil OBD2 | Rp325.000 |
Konnwei KW-850 OBD 2 Scanner | Rp880.000 |
CR619 OBD OBD2 Car Scanner Mobil ABS SRS Airbag Reader | Rp1.719.000 |
Cara pakai OBD scanner mobil
Lantas, bagaimana cara menggunakan OBD? Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Cara pakai OBD scanner mobil dengan bluetooth
Jika kamu menggunakan OBD yang bisa disambungkan dengan bluetooth, berikut cara penggunaannya:
- Hubungkan bluetooth ke port OBD
- Nyalakan sistem pengapian mobil sebelum menghidupkan mesin
- Tambahkan dan pasangkan bluetooth, klik kanan pada ikon Bluetooth dari Windows > Taks Manager > Add Device
- Luncurkan software OBD dan hubungkan ke mobil. Kini kamu sudah bisa menggunakan OBD pada kendaraanmu
Cara pakai OBD scanner mobil universal
Meskipun ada beberapa merek yang dijual di pasaran, disarankan untuk membeli OBD scanner yang universal.
Tujuannya agar OBD bisa dipakai pada semua tipe dan merek mobil. Nah, berikut cara menggunakan OBD scanner universal:
- Pasang OBD scanner mobil dengan kabel DLC yang memiliki fungsi untuk menghubungkan scanner dengan adaptor pada mobil.
- Sambungkan scanner pada port OBD yang terdapat pada adaptor.
- Setelah tersambung ke port adaptor mobil, nyalakan scanner dengan menekan tombol power.
- Setelah scanner nyala, pilih merek dan tipe mobil yang tertera pada layar dengan menekan panah atas maupun bawah.
- Pilih Auto Diagnosis, kemudian pilih komponen elektronik yang akan didiagnosa. Beberapa pilihannya adalah kerusakan pada mesin, rem dan lain sebagainya. Setelah itu, klik OK.
- Terdapat beberapa pilihan sistem yaitu, DTC, Clear DTC, Data Stream dan juga Test Function. Kamu bisa memilih sesuai dengan keperluan.
- Setelah tahapan selesai, scanner akan mulai mendeteksi otomatis kerusakan pada mesin, dan informasi akan muncul pada layar scanner mobil yang bisa dijadikan informasi untuk menangani masalah mobil.
Cara pakai OBD scanner mobil dengan konektor
Cara pakai OBD scanner yang terakhir adalah dengan konektor. Kali ini Lifepal akan menjelaskan caranya dengan memakai kontektor SAEJ1962 dengan OBD-II.
- Matikan mesin mobil dan colokkan scanner ke konektor data link ke kabel data mobil.
- Hidupkan mobil sambil menunggu scanner OBD menyala.
- Setelah itu, masukan semua data yang diperlukan seperti, model, jenis, mesin, VIN mobil yang kamu miliki.
- Berikan akses pada perangkat untuk membaca diagnosa kendaraan.
- Kemudian akan muncul beberapa kode, dan catat kode tersebut pada laptop atau ponsel.
- Cek kode-kode masalah untuk mengetahui arti dari masing-masing kode. Kamu juga bisa mengecek melalui internet kode-kode yang muncul yang mengindikasikan masalah tertentu pada mobil.
- Jika sudah merekam kode-kode tersebut, matikan mesin. Lalu, cabut OBD scanner pelan-pelan.
Alasan perlu punya asuransi mobil
Memiliki OBD mobil penting untuk mengetahui permasalahan pada mesin mobil, khususnya buat kamu yang masih awam dengan dunia otomotif memiliki OBD menjadi pilihan yang tepat.
Selain rutin mengecek kondisi kendaraan dengan OBD, lindungi mobil kesayanganmu juga dengan asuransi mobil terbaik. Sebab, asuransi mobil sangatlah penting. Simak penjelasannya di video berikut.
Kamu bisa memilih asuransi mobil sesuai dengan kebutuhan. Terdapat dua pilihan asuransi mobil yang bisa kamu pilih yaitu, all risk dan asuransi TLO (Total Loss Only).
Asuransi all risk, sesuai namanya, mampu menanggung segala macam risiko mulai dari kerusakan ringan hingga berat, serta risiko kehilangan akibat pencurian.
Sementara, asuransi TLO akan menanggung kerugian yang nilainya besar, mencapai lebih dari 75 persen nilai kendaraan pada saat ini.
Untuk menentukan mana jenis asuransi mobil yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, coba ikuti kuis asuransi mobil terbaik berikut ini.