Beranda
Media
Simak Perbedaan Injeksi dan Karburator, Kelebihan dan Kekurangannya

Simak Perbedaan Injeksi dan Karburator, Kelebihan dan Kekurangannya

berapa lama aki mobil bertahan I Lifepal.co.id

Kalau kamu sedang bingung memilih kendaraan dengan sistem karburator atau sistem injeksi, tenang aja, kamu nggak sendirian! Meski sama-sama berfungsi untuk melakukan pembakaran, namun terdapat perbedaan injeksi dan karburator pada mobil maupun motor. Kedua sistem ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karburator terkenal lebih simpel dan lebih mudah dimodifikasi, tapi sistem injeksi hadir dengan teknologi yang lebih modern, menawarkan efisiensi bahan bakar dan emisi yang lebih rendah.

Jadi, mana yang lebih unggul? Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas perbedaan keduanya, kelebihan, dan kekurangannya, biar kamu bisa tentukan mana yang cocok buat kebutuhanmu!

Perbedaan Injeksi dan Karburator

Supaya lebih memahami keduanya, yuk cari tahu beda injeksi dengan karburator melalui penjelasan berikut ini:

1. Cara kerja bahan bakar

Injeksi mengugunakan sistem yanglebih canggih, pakai sensor dan komputer untuk mengatur berapa banyak bahan bakar yang disuntikkan ke mesin. Semua diatur otomatis!

Sedangkan karburator menggunakan sistem yang lebih manual. Udara bercampur dengan bahan bakar di karburator sebelum masuk ke mesin, jadi nggak se-presisi injeksi.

2. Penghematan bahan bakar

Sistem Injeksi bisa lebih hemat karena pembakaran lebih efisien, bahan bakar yang dipakai pas sesuai kebutuhan mesin.

Sedangkan karburator bisa lebih boros karena nggak bisa atur campuran bahan bakar dan udara dengan akurat, apalagi kalau sering dipakai di jalan macet.

3. Respons mesin

Injeksi, gas lebih cepat responsnya, nggak ada delay, langsung ngegas karena bahan bakar disuntikkan langsung ke ruang bakar.

Karburator, agak lambat. Pas kamu tekan pedal gas, ada jeda sedikit sebelum mesin merespons.

4. Perawatan

Karena sistem injeksi lebih canggih, perawatan butuh mekanik khusus dan biaya agak mahal.

Sedangkan perawatan karburator, lebih mudah dan murah, tapi kamu perlu sering servis manual buat setelan campuran bahan bakarnya.

5. Emisi gas buang

Sistem injeksi, lebih ramah lingkungan, pembakarannya lebih sempurna, jadi emisi gas buangnya lebih bersih.

Sedangkan karburator, emisinya lebih kotor karena pembakaran nggak seefisien injeksi, apalagi kalau karburatornya sudah usang.

6. Performa di cuaca ekstrem

Sistem injeksi lebih mudah menghadapi cuaca ekstrem. Baik panas, dingin, atau hujan deras, performanya tetap stabil karena diatur elektronik.

Sedangkan karburator, cukup sulit menghadapi cuaca yang terlalu dingin atau terlalu panas, karena membuat campuran bahan bakar jadi nggak pas.

7. Harga awal kendaraan

Harga motor atau mobil dengan sistem injeksi lebih mahal karena teknologi yang lebih modern.

Harga kendaraan dengan karburator biasanya lebih murah, terutama kendaraan model lama yang masih pakai karburator.

8. Penyesuaian di Ketinggian

Mesin Injeksi, otomatis menyesuaikan jumlah bahan bakar kalau kendaraan dipakai di daerah tinggi (seperti di pegunungan), jadi tetap efisien.

Sedangkan mesin karburator, butuh penyesuaian manual kalau sering dipakai di daerah ketinggian. Bisa repot kalau nggak tahu cara setel karburator.

9. Umur mesin

Mesin injeksi cenderung lebih awet karena campuran bahan bakar lebih presisi, nggak bikin mesin kerja terlalu berat.

Mesin karburator lebih cepat aus karena campuran bahan bakar sering nggak pas, bikin mesin bekerja lebih keras.

10. Konsumsi listrik

Sistem injeksi butuh daya listrik dari aki buat sensor dan injektor. Kalau aki lemah, injeksinya juga bisa bermasalah.

Sedangkan sistem Karburator, tidak membutuhkan listrik, jadi lebih simpel dan nggak terpengaruh aki.

11. Kemudahan modifikasi

Mesin injeksi sulit buat diutak-atik karena sistemnya terhubung ke ECU (komputer mobil), jadi modifikasinya harus pakai alat khusus.

Mesin karburator lebih gampang dimodifikasi, bisa diutak-atik sendiri kalau tahu cara setelnya. Banyak mekanik lokal juga lebih familiar sama sistem ini.

Nah, itulah beberapa perbedaan utama antara injeksi dan karburator. Kalau kamu mau kendaraan yang lebih praktis, efisien, dan ramah lingkungan, injeksi bisa jadi pilihan. Tapi, kalau kamu suka utak-atik kendaraan dan lebih suka yang simpel, karburator masih oke kok!

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Karburator dan Injeksi

Berikut beberapa kelebihan dari sistem karburator dan injeksi:

Kelebihan sistem karburator

  • Mudah dimodifikasi sehingga performa kendaraan dapat disesuaikan dengan keinginan.
  • Perawatannya lebih mudah dan murah. Pada beberapa permasalahan mesin ringan, bahkan dapat dibetulkan sendiri.
  • Jika bensin habis, potensi terjadinya kerusakan kecil. Hanya perlu mengisi bensin dan motor akan menyala seperti semula.

Kekurangan sistem karburator

  • Konsumsi bahan bakar lebih boros karena proses pencampuran bahan bakar dan udara hanya mengandalkan kevakuman udara dari gerak piston.
  • Beberapa karburator terkadang agak macet sehingga pasokan bahan bakar di respon lambat dan membuat mesin cenderung tidak halus.

Kelebihan sistem injeksi

  • Penggunaan bahan bakar lebih optimal karena penyemprotan bahan bakar sesuai takaran yang dibutuhkan sehingga gas hasil buangan juga lebih sedikit.
  • Akselerasi lebih baik dan tidak mudah rusak.
  • Perawatan tidak perlu dilakukan terlalu sering.

Kekurangan sistem injeksi

  • Biaya servis cukup mahal dan tidak bisa dilakukan di sembarang tempat mengingat sistem injeksi berbasis sensor yang rumit.
  • Tidak dapat dimodifikasi karena sistem injeksi sudah memiliki standar tersendiri supaya dapat bekerja.
  • Jika bensin habis, kendaraan mungkin tidak bisa menyala meski sudah diisi bahan bakar sehingga memerlukan servis.

Komponen sistem karburator

Setiap komponen pada karburator berperan penting dalam mengoptimalkan suplai bahan bakar ke ruang bakar. Berikut komponen-komponen pada sistem karburator:

  • Inlet house. Berfungsi sebagai penghubung aliran bensin dari ujung selang bahan bakar ke ruang pelampung.
  • Jarum pelampung. Berfungsi membuka dan menutup inlet house.
  • Pelampung (floater). Berfungsi untuk mengatur posisi jarum pelampung sesuai dengan volume bensin agar tetap stabil.
  • Bak pelampung. Berfungsi untuk menampung bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar.
  • Needle jet. Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya bahan bakar yang keluar dari saluran main jet.
  • Main jet. Berfungsi untuk mengontrol kebutuhan bahan bakar sesuai dengan kecepatan mesin yang berjalan.
  • Throttle valve. Katup yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya udara bersih untuk ruang bakar.
  • Main nozzle. Berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar.
  • Slow jet. Berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar yang sudah tercampur dengan udara ke ruang bakar saat mesin dalam kondisi idle.
  • Venturi. Sebuah ruangan sempit dalam intake untuk mempercepat aliran udara.
  • Choke valve. Berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan cara menutup saluran udara saat suhu mesin dingin sehingga saat piston melakukan isap, bahan bakar yang masuk semakin banyak.
  • Screw control. Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya bahan bakar dan udara.

Komponen sistem injeksi

Berbeda dengan sistem karburator, komponen sistem injeksi didominasi dengan sensor yang kemudian akan mengirimkan informasi ke ECU sehingga kebutuhan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dapat terukur. Berikut komponen pada sistem injeksi

  • ECU (Electronic Control Unit). Berfungsi untuk mengatur, menerima, dan mengukur informasi dari kerja semua sensor sesuai dengan kondisi mesin.
  • MAP (Manifold Absolute Pressure). Sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tekanan udara yang masuk ke intake manifold.
  • EAT (Engine Air Temperature). Sensor yang berfungsi memberikan informasi mengenai suhu udara yang masuk ke intake manifold.
  • TP (Throttle Position). Sensor yang berfungsi untuk memberi informasi tentang posisi katup gas.
  • EOT (Engine Oil Temperature). Sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai suhu oli.
  • BAS (Bank Angle Sensor). Sensor yang berfungsi untuk menginformasikan sudut kemiringan kendaraan. Apabila kemiringan melebihi batas wajar, ECU akan otomatis mematikan sistem kerja mesin.
  • WTS (Water Temperature). Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kondisi air pendingin di dalam mesin.

Selain melakukan perawatan secara rutin, apa sih hal lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kendaraan kesayanganmu? Jawabannya adalah asuransi mobil.

Risiko seperti kecelakaan hingga kehilangan tidak dapat dihindari 100%, satu-satunya cara untuk melindungi kendaraanmu adalah dengan asuransi kendaraan. Kamu jadi bisa menghindari kerugian finansial apabila risiko ini terjadi. Dapatkan penawaran terbaik dengan diskon hingga 25% untuk asuransi kendaraan di Lifepal.