Waspadai Tumor Kelopak Mata, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya
Benjolan di mata tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda kamu menderita tumor kelopak mata. Sayangnya, banyak yang menganggap benjolan ini sepele, bahkan sering dikaitkan dengan mitos terlalu sering mengintip dan dibiarkan begitu saja agar sembuh sendiri.
Namun dalam dunia medis, benjolan di kelopak mata bisa menjadi tanda seseorang mengidap tumor. Sehingga, akan berbahaya jika ternyata diagnosis menunjukan tumor termasuk kategori ganas.
Oleh sebab itu, penting mengetahui lebih dalam seputar penyebab, gejala hingga cara tepat mengobatinya agar tidak bertambah parah.
Pembentukan tumor terjadi karena pertumbuhan sel yang tidak sempurna atau abnormal. Benjolan dapat timbul pada lapisan epidermis maupun di dalam bola mata sekalipun.
Meskipun tidak selalu ganas, tetapi kemunculannya sering menimbulkan rasa tidak nyaman bagi si penderita.
Apabila tumor termasuk kategori ganas, maka penyebarannya berpotensi meluas ke organ lain. Tentunya akan sangat berbahaya jika terus dibiarkan tanpa penanganan. Kelompok orang berisiko mengidap kanker ini diantaranya adalah orang berkulit putih.
Lantaran, kadar melanin dalam tubuh yang cenderung rendah jadi salah satu faktor penyebabnya.
Jenis-jenis tumor kelopak mata
Jenis tumor kelopak mata dibedakan berdasarkan tipenya, yaitu ganas dan jinak. Apabila menderita kanker jinak, umumnya hanya diperlukan langkah observasi dan tindakan medis sederhana.
Sedangkan pada kasus ganas, dilakukan tindakan medis menengah hingga berat untuk membunuh sel atau menghilangkan jaringan abnormal.
Tumor jinak di kelopak mata
Tidak semua benjolan atau bintil di mata menandakan penyakit serius dan mengancam jiwa. Kondisi kulit yang terganggu juga bisa menjadi penyebabnya. Misalnya radang atau bintitan yang dapat sembuh melalui pengobatan herbal.
Selain itu, tidak semua tumor masuk dalam kategori ganas adapula yang jinak dan tak memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Paling sering dijumpai di masyarakat adalah papiloma dan tahi lalat. Munculnya papiloma atau bintik di bagian mata atas ataupun bawah, diketahui terjadi akibat infeksi virus HPV.
- Papiloma tidak menyebabkan iritasi atau gejala pada kulit. Pengobatannya bisa dengan obat-obatan atau pembedahan kecil. Meskipun demikian, papiloma kerap membuat orang jadi tidak percaya diri terlebih jika muncul di bagian wajah.
- Tak jauh berbeda dengan papiloma, tahi lalat atau dalam bahasa medisnya adalah nevus, juga tidak menyebabkan seseorang mengalami penurunan kualitas hidup. Kemunculan nevus identik berwarna gelap. Umumnya, tahi lalat muncul sejak lahir.
- Syringoma, merupakan tumor yang terletak di kelopak mata bawah, biasanya disebabkan oleh kelenjar yang aktif sehingga menimbulkan bintil.
Penderita nevus atau papiloma tetap bisa beraktivitas tanpa hambatan. Sebab, memang keduanya bukanlah tipe ganas yang perlu penanganan medis segera.
Tumor ganas di kelopak mata
Beralih ke tumor ganas, sesuai dengan namanya tumor yang masuk kategori ini berpotensi menyebar lebih luas hingga ke jaringan dan organ lainnya. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, akibatnya jaringan atau organ ikut mengalami gangguan fungsi.
Diantara banyaknya jenis, paling populer adalah karsinoma sel basal, skuamosa, melanoma eyelid tumor, dan kelenjar sebasea.
- Karsinoma sel basal terjadi akibat terpapar sinar matahari yang berlebihan. Radiasi sinar UV yang berbahaya menjadi faktor pertumbuhan sel abnormal. Kelompok yang berisiko mengalami tumor jenis ini adalah orang dengan usia dewasa dan lansia. Penderita akan mengalami ruam di bagian terpapar dan rentan terluka.
- Skuamosa, karsinoma sel skuamosa berisiko menyerang organ dan tulang apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat. Pertumbuhan sel abnormal pada lapisan menengah dan luar, menyebabkan penderita mengalami bintil keras dan bersisik.
- Melanoma eyelid tumor merupakan jenis tumor yang muncul di kelopak mata atas ataupun bawah. Ciri mengalami tumor ini adalah timbul titik hitam di iris hingga alami penglihatan kabur.
- Karsinoma kelenjar sebasea, menyerang kelenjar penghasil minyak, sehingga menyebabkan bintil yang kian membesar dan mengganggu fungsi mata. Fatalnya, jika telat memberikan pengobatan maka dapat menyerang organ penting seperti hati.
Gejala tumor kelopak mata
Pada kasus tertentu, gejala tumor kelopak mata tidak dapat dideteksi. Kemunculan bintil penyebab tumor umumnya datang tanpa tanda. Sehingga, sebagian orang terlambat mengobati dan jadi semakin parah. Terlebih jika menderita tumor ganas.
Berikut ciri tumor kelopak mata wajib kamu ketahui, agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk menerima penanganan medis.
- Tampilan kelopak mata berubah
- Muncul benjolan keras
- Pembengkakan di bagian mata disertai merah dan terbakar
- Mengalami masalah penglihatan
- Timbul pendarahan pada jenis tumortertentu
- Kelopak mata terasa tebal
- Iritasi yang kian memburuk
Ciri di atas dapat berbeda-beda di setiap orang. Namun, umumnya penderita mengalami satu hingga dua dari gejala tersebut. Apabila merasakan gejala, segera konsultasi untuk mendapatkan diagnosis terbaik.
Penyebab tumor kelopak mata
Tumor pada kelopak mata masih perlu diteliti lebih lanjut. Namun, beberapa ahli menyebutkan adanya kaitan antara dampak sinar UV terhadap peluang menderita tumor. Selain itu pada kasus tumor jinak, umumnya terjadi akibat faktor genetik, kondisi lingkungan, dan infeksi virus.
Melansir dari Very Well Health, orang dengan masalah autoimun dan memiliki kerabat penderita kanker, berisiko tinggi menderita tumor kelopak mata.
Cara mengobati tumor kelopak mata
Mengobati benjolan kecil tumor kelopak mata banyak ragamnya, mulai dari prosedur sederhana hingga jalur pembedahan. Penderita akan menerima saran untuk melakukan pengobatan sesuai dengan tipe dan tingkat keparahan. Berikut prosedur untuk membantu menghilangkan jaringan abnormal.
1. Pengambilan sampel jaringan
Prosedur pertama adalah menentukan diagnosis untuk mencari tahu tipe dan tingkat keganasan melalui biopsi. Jaringan dalam kelopak mata akan diambil dan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui hasilnya.
2. Scanning
Tes pencitraan merupakan langkah lanjutan yang digunakan untuk mengetahui tumor lebih jelas seperti ukuran, letak, dan jangkauan penyebarannya.
Penderita akan melakukan serangkaian tes diantaranya CT, MRI, PET (Positron Emission Tomography), dan USG.
3. Bedah listrik dan operasi laser
Arus listrik akan dialiri ke dalam tubuh untuk menghilangkan pembentukan sel abnormal. Cara ini ditempuh untuk menghilangkan tumor dengan meminimalkan bekas luka pasca perawatan.
Sedangkan prosedur operasi laser, menggunakan gelombang laser khusus untuk menghambat dan memangkas pertumbuhan sel.
4. Cryotherapy
Krioterapi adalah pemberian cairan bersuhu rendah atau dingin ke dalam tubuh. Tujuannya agar sel membeku dan perlahan mati. Hal ini umum dilakukan sebagai upaya menghentikan penyebaran sel tumor dan kanker.
5. Radioterapi dan Kemoterapi
Penanganan kanker dan tumor paling sering dijumpai adalah radioterapi dan kemoterapi. Pasien akan menerima sinar yang mampu menghentikan bahkan menghilangkan sel abnormal.
Radioterapi umumnya dijalani bersama dengan kemoterapi yaitu pemberian obat yang bersifat keras untuk menghancurkan sel abnormal agar tak menyebar dan kembali menjangkiti.
6. Pembedahan
Cara alternatif menyembuhkan tumor yang telah menjalar dan semakin membesar, yakni operasi.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan sel abnormal hingga ke akarnya untuk mencegah risiko pembentukan kembali di masa mendatang.
7. Reconstructive surgery
Pembedahan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi mata yang terganggu pasca operasi. Selain itu, memperbaiki penampilan agar bisa kembali seperti semula.
Pentingnya asuransi kesehatan
Gejala yang datang tiba-tiba dan kadang tak disadari, menyebabkan sebagian orang terlambat melakukan upaya pengobatan. Alhasil, jika terdiagnosis tumor ganas, proses penyembuhan dan pemulihan berlangsung lebih lama.
Ditambah lagi biaya untuk pengobatan yang terbilang bervariasi tergantung tindakan medis yang dilakukan. Apabila kamu menjalani proses operasi, tak menutup kemungkinan biaya jadi bertambah besar.
Maka dari itulah, penting untuk memiliki proteksi dari asuransi kesehatan yang meng-cover risiko penyakit yang terjadi pada mata. Jadi, ketika risiko tersebut terjadi, kamu tidak perlu mengambil pos pengeluaran lain untuk membiayai tindakan khusus tersebut.
Banyaknya pilihan polis dan brand, calon nasabah harus lebih teliti dalam memilih manfaat asuransi kesehatan yang akan dibeli. Tak perlu khawatir, kamu bisa menyaksikan video berikut ini untuk tahu asuransi kesehatan apa yang cocok untukmu.
Tak kalah penting, siapkan juga dana darurat yang bisa kamu gunakan sewaktu-waktu. Hitung sendiri dana darurat yang harus kamu siapkan memakai kalkulator Lifepal berikut.
Lengkapi perlindungan dengan menambah manfaat tambahan dari asuransi penyakit kritis karena dapat melindungi kamu dari biaya mahal yang harus dibayarkan saat melakukan tes atau operasi untuk tumor, kista hingga kanker. Semoga informasi ini bermanfaat!
Pertanyaan seputar tumor kelopak mata
Terkait tumor kelopak mata, yuk simak informasinya di Lifepal.
Temukan produk asuransi kesehatan terbaik di Indonesia lebih hemat di Lifepal.