Asuransi Kesehatan Syariah Terbaik, Manfaat dan Keunggulannya
Asuransi kesehatan syariah adalah produk asuransi berbasis hukum Islam yang menawarkan manfaat pertanggungan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Asuransi kesehatan syariah bertujuan untuk saling tolong menolong dan saling melindungi antar peserta dalam menghadapi risiko kesehatan di masa depan.
Asuransi kesehatan syariah berpegang pada prinsip sharing of risk di mana risiko satu orang dibebankan kepada semua peserta. Hal ini berbeda dengan asuransi konvensional yang memegang prinsip transfer of risk yang mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi./
Menurut informasi dari OJK, asuransi syariah ini sendiri sudah dijamin halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Dewan Syariah Nasional dengan Fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah.
Tim Lifepal telah membandingkan polis asuransi kesehatan syariah terbaik dari berbagai brand, simak ulasannya di bawah ini!
Rekomendasi Asuransi Kesehatan Syariah
Berikut daftar rekomendasi asuransi syariah untuk kesehatan terbaik di Indonesia:
1. Asuransi Takaful Kesehatan
2. Asuransi Allianz Syariah
3. Asuransi Kesehatan Syariah Prudential
4. Asuransi AXA Mandiri Syariah
5. Asuransi FWD Syariah
6. Asuransi JMA Syariah
7. Asuransi Manulife Syariah
8. Asuransi Sinarmas MSIG Life
Apa Itu Asuransi Kesehatan Syariah?
Pengertian asuransi kesehatan syariah adalah produk asuransi yang menjamin biaya pengobatan dan perawatan kesehatan ketika tertanggung sakit atau kecelakaan dengan pengelolaan dana yang sesuai prinsip syariat Islam. Sama halnya dengan asuransi syariah lain prinsipnya adalah tolong-menolong antara nasabah satu dengan yang lain.
Pengelolaan dana pada asuransi kesehatan syariah dilakukan melalui investasi ke aset dengan pola pengembalian sesuai dengan syariah yaitu menghadapi risiko tertentu melalui akad atau perikatan. Jadi, nasabah sudah bisa cukup yakin bahwa premi asuransi kesehatan yang mereka bayarkan dikelola sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan syariah.
Manfaat Asuransi Kesehatan Syariah
Meskipun memiliki unsur dan prinsip yang berbeda sebenarnya manfaat asuransi syariah sama dengan konvensional. Fungsi asuransi syariah yaitu memfasilitasi nasabah yang ingin menggunakan asuransi yang berdasarkan syariat Islam. Jadi, produk asuransi kesehatan syariah tentu saja melindungi nasabah dari risiko biaya rumah sakit yang tidak terduga.
Artinya, nasabah akan terlindungi dari biaya perawatan rumah sakit yang semakin naik setiap tahunnya ketika memiliki produk asuransi kesehatan. Tidak hanya itu saja, menggunakan asuransi syariah tentunya juga bebas riba.
Secara umum, manfaat asuransi kesehatan syariah adalah sebagai berikut:
1. Manfaat rawat inap
Jika ada nasabah jatuh sakit dan harus menjalani perawatan inap di rumah sakit, maka nasabah berhak mendapatkan penggantian biaya. Biaya rawat inap di rumah sakit biasanya cukup mahal yang meliputi biaya kamar, biaya kunjungan dokter umum/spesialis, biaya tindakan hingga biaya sebelum dan sesudah rawat inap.
2. Manfaat rawat jalan
Bukan hanya rawat inap, asuransi kesehatan syariah juga menanggung biaya rawat jalan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya. Fasilitas ini akan sangat bermanfaat sekali untuk meng-cover biaya konsultasi maupun biaya pengobatan yang tidak memerlukan rawat inap. Biasanya, manfaat rawat jalan ini juga termasuk:
- Biaya konsultasi dokter umum dan dokter spesialis
- Biaya cuci darah
- Biaya pemantauan dan perawatan penyakit kanker
- Biaya tindakan bedah rawat jalan
- Biaya rawat jalan darurat
3. Manfaat lainnya
Asuransi kesehatan syariah juga memiliki manfaat dana marhamah yakni santunan jika peserta meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan. Dana ini sangat bermanfaat untuk mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan.
Prinsip Asuransi Kesehatan Syariah
Mekanisme dan cara kerja asuransi syariah melibatkan pihak ketiga, yaitu Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai pengawas dalam segala aktivitas asuransi. Selain itu, berbeda dengan asuransi konvensional, asuransi syariah menggunakan prinsip berbagi risiko (risk sharing) antarpeserta.
Dengan kata lain, sesama nasabah asuransi syariah lainnya akan memiliki keterikatan dalam hal tolong-menolong (ta’awun) menanggung beban risiko. Jadi, asuransi syariah tidak akan mengandung unsur-unsur seperti gharar atau tidak pasti, judi, riba (bunga), kezaliman, sogok menyogok, suap, kecurangan, dan sebagainya.
Beberapa hal tersebut sangat dihindari tidak terkecuali pada asuransi kesehatan syariah. Untuk itu, berikut prinsip-prinsip asuransi kesehatan syariah yang perlu Anda ketahui:
1. Dana Akan Dikembalikan
Salah satu perbedaan asuransi konvensional dan syariah adalah adanya dana yang akan dikembalikan. Ketika Anda pemilik asuransi syariah dalam masa polis tidak mengajukan klaim, maka dana bisa saja dikembalikan. Namun kebijakan ini kembali pada kesepakatan dengan perusahaan asuransi.
2. Amal Ibadah
Prinsip prinsip asuransi syariah lainnya adalah amal ibadah. Sebab dalam produk asuransi syariah bukan menganut jual beli seperti prinsip asuransi konvensional. Dalam asuransi syariah prinsipnya adalah tolong menolong. Itu artinya premi yang Anda bayarkan digunakan untuk melindungi diri sendiri juga orang lain sesama pemegang polis.
3. Takaful dan Tabarru’
Perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional dalam hal prinsip adalah adanya takaful dan tabarru. Yang artinya prinsip takaful asuransi kesehatan menggunakan sharing risk. Dimana prinsip asuransi adalah akan saling bekerjasama untuk menanggung risiko sesama nasabah pemegang polis.
Dengan begitu, bisa dikatakan pengelolaan risiko dan mekanisme dari asuransi syariah yang benar menggunakan prinsip sharing of risk, di mana risiko dibebankan atau dibagi kepada perusahaan dan peserta asuransi itu sendiri. Sementara perusahaan asuransi hanya berperan sebagai pengelola dana. Dana yang dikelola tersebutlah yang dikatakan sebagai tabarru’ atau hibah.
Selain itu, pada mekanisme dan cara kerja asuransi syariah juga ada pihak ketiga DPS (Dewan Pengawas Syariah) yang bertugas sebagai pengawas dalam segala aktivitas asuransi. Tujuannya agar asuransi syariah halal dan sesuai dengan syariat Islam, yaitu tidak mengandung unsur riba.
Tabel Perbedaan Asuransi Kesehatan Syariah dan Konvensional
Faktanya, pengertian asuransi kesehatan syariah dikelola mengikuti prinsip syariah atau syariat Islam, yaitu akad tolong menolong. Sedangkan, asuransi kesehatan konvensional terfokus pada akad jual beli. Selain itu, konsep pengelolaan asuransi syariah adalah sharing Risk sedangkan asuransi konvensional (non syariah) transfer Risk.
Lantas, apakah asuransi kesehatan syariah di Indonesia termasuk riba? Menurut pandangan Islam, proteksi ini diperbolehkan asalkan dana yang terkumpul dikelola sesuai dengan syariat Islam. Syariat Islam yang dimaksud adalah mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No: 21/DSN-MUI/X/2001 terkait pedoman asuransi syariah. Berikut tabel perbedaan asuransi syariah dan konvensional:
Perbedaan | Asuransi Syariah | Asuransi Konvensional |
Pengelolaan dana | Pengelolaan dana bersifat transparan dan penggunaannya untuk kebaikan nasabah pemegang polis. | Pengelolaan dana bersifat tertutup dan perusahaan yang menentukan jumlah premi dan biaya lain. Keuntungan hanya dinikmati perusahaan asuransi. |
Hasil Investasi | Semua hasil investasi adalah dana kolektif yang dimiliki peserta asuransi. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membayar klaim yang diajukan peserta asuransi. Jadi, ketika nilai kontribusi lebih besar dari nilai klaim, maka akan didapat surplus keuntungan. | Hasil investasi tentu sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan asuransi. Kecuali polis yang dipilih berkaitan dengan investasi atau asuransi kesehatan unit link. |
Dana Kontribusi atau Premi yang Dibayarkan | Dana tabarru’ atau premi yang dibayarkan akan diakumulasikan ke dalam dana tabarru’. Sehingga tidak hangus dan semata-mata menjadi keuntungan perusahaan. | Premi yang telah dibayarkan pada asuransi kesehatan konvensional akan hangus jika tidak ada klaim hingga masa akhir polis. Kecuali perusahaan asuransi memberikan manfaat no claim bonus. |
Surplus Underwriting | Jika ada surplus underwriting, maka dana tersebut akan dibagikan ke dana tabarru’. | Dalam asuransi konvensional tidak ada istilah surplus underwriting |
Jenis Asuransi Kesehatan Syariah
Jenis asuransi kesehatan syariah terdiri atas asuransi kesehatan murni dan asuransi kesehatan tambahan, asuransi kesehatan syariah untuk keluarga, asuransi melahirkan, asuransi perawatan gigi, asuransi rawat jalan, asuransi penyakit kritis, dan asuransi Hospital Cash Plan (HCP).
Berikut penjelasan dari masing-masing jenis asuransi kesehatan syariah:
Faktor Penentu Premi Asuransi Kesehatan Syariah
Besaran premi asuransi syariah atau dana kontribusi adalah sejumlah dana yang dibayarkan setiap bulan atau dalam kurun waktu tertentu oleh peserta ketika membeli produk asuransi baik itu, konvensional maupun syariah. Untuk besaran premi asuransi syariah akan menyesuaikan dengan polis yang Anda pilih. Umumnya untuk besaran premi atau dana kontribusi cara perhitungannya menyesuaikan dengan faktor berikut ini:
Sehingga nantinya, premi asurasi yang harus dibayarkan oleh nasabah setiap bulannya, sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan beberapa faktor-faktor di atas. Contohnya saja, Asuransi BNI Life Multi Protection dengan iuran per bulan premi dasar mulai Rp200 ribu dengan manfaat 100 persen uang pertanggungan sekaligus nilai investasi ketika tertanggung meninggal dunia.
Contoh Asuransi Kesehatan Syariah Terbaik dengan Premi Murah
Premi asuransi kesehatan syariah terbaik berkisar mulai dari Rp60 ribu per bulan. Namun, iuran asuransi syariah tersebut kembali lagi pada beberapa faktor yaitu kondisi kesehatan calon tertanggung, jumlah tertanggung, manfaat tambahan, serta profesi calon tertanggung.
Berikut ini contoh perhitungan premi asuransi kesehatan syariah dari berbagai perusahaan terbaik di Indonesia.
Cara Klaim Asuransi Kesehatan Syariah
Cara klaim asuransi kesehatan ayariah sebenarnya hampir sama dengan asuransi konvensional. Pada Asuransi Syariah, sejak akad (perjanjian awal asuransi) pemegang polis telah diberitahukan mengenai sumber dana klaim yaitu dana tabarru’ yang merupakan kumpulan kontribusi (premi) para peserta asuransi.
Klaim adalah hak semua peserta yang tertimpa musibah. Itu sebabnya, wajib bagi pengelola melakukan proses klaim secara cepat dan tepat. Hal ini dijelaskan dalam Fatwa MUI Nomor 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah terkait klaim adalah sebagai berikut:
- Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian
- Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan
- Klaim atas akad tija’rah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya
- Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad
Pengecualian Asuransi Kesehatan Syariah
Polis asuransi syariah maupun konvensional memiliki beberapa pengecualian. Jadi, ketika Anda mengalami risiko tersebut maka saat mengajukan klaim bisa saja ditolak. Berikut adalah beberapa kerugian dan pengecualian yang tidak ditanggung oleh asuransi:
- Tertanggung mengonsumsi obat-obatan terlarang dan mengalami sakit.
- Peristiwa bencana alam.
- Terjadinya serangan terorisme.
- Terjadinya kecelakaan yang sudah direncanakan.
- Tindakan yang melawan hukum.
- Cidera akibat mengikuti kejuaraan tertentu.
- Ibu hamil yang mengalami keguguran karena melakukan perjalanan jauh tanpa izin dari dokter.
- Penyakit HIV/AIDS.
- Penyakit yang sudah ada sebelum Anda membeli asuransi.
- Penyakit kritis stadium awal.
- Penyakit akibat adanya wabah.
- Penyakit bawaan.
- Penyakit langka.
- Penyakit yang berhubungan dengan psikologis.
Tips dan Cara Agar Klaim Asuransi Kesehatan Syariah Tidak Ditolak
Premi asuransi kesehatan tidak bisa diambil kembali. Namun, Anda bisa mengajukan klaim ketika mengalami risiko tertentu. Agar klaim asuransi kesehatan syariah Anda tidak ditolak, perhatikan beberapa hal yang tercantum di dalam polis. Salah satunya tidak telat membayar premi karena jika Anda telat, maka polis lapse dan manfaat yang seharusnya Anda terima ketika mengalami sakit, jadi tidak bisa digunakan.
Selain itu, perhatikan informasi penting berikut agar Anda tidak mengalami penolakan klaim.
- Pre-existing condition yaitu semua penyakit sudah diderita oleh tertanggung (baik diketahui atau tidak diketahui oleh tertanggung) sebelum polis disetujui maka asuransi kesehatan tidak mengganti atas klaim penyakit tersebut.
- Asuransi memiliki periode eliminasi, yaitu klaim tidak akan dibayar jika menjalani rawat inap yang disebabkan penyakit dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penerbitan polis atau perubahan polis (Addendum). Dalam hal ini, Anda tidak bisa klaim sebelum 30 hari dari polis aktif.
- Perusahaan asuransi menetapkan daftar sejumlah penyakit yang tidak bisa diklaim dalam waktu 12 bulan sejak polis diterbitkan. Jika tertanggung klaim salah satu penyakit yang dari daftar tersebut sebelum 12 bulan, maka klaim akan ditolak.
- Pengecualian untuk poin kedua dan ketiga tidak berlaku apabila tertanggung dan/atau tanggungan menjalani rawat inap akibat kecelakaan.
Tips Memilih Asuransi Kesehatan Syariah Terbaik di Indonesia
Memilih asuransi kesehatan syariah murah harus melalui banyak pertimbangan. Untuk itu, berikut cara memilih asuransi kesehatan syariah murah dan terbaik yang bisa menjadi pertimbangan Anda.
1. Cari referensi dan tentukan produk yang ingin diambil
Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum membeli asuransi kesehatan syariah adalah mencari referensi dan menentukan produk sesuai kebutuhan. Anda bisa mencari informasi seputar perusahaan asuransi terbaik ketika ingin membeli polis asuransi kesehatan.
Hal yang perlu menjadi perhatian Anda adalah bagaimana pelayanan perusahaan asuransi syariah tersebut. Baik itu menangani klaim, informasi keuangan perusahaan, dan lain-lain.
2. Pilih asuransi kesehatan syariah untuk keluarga
Mendaftarkan asuransi kesehatan keluarga syariah akan lebih bagus dibandingkan secara individu. Sebab asuransi kesehatan individu memiliki harga yang lebih mahal. Selain itu, asuransi kesehatan keluarga juga akan memberikan diskon dan manfaat pertanggungan lain misalnya saja biaya melahirkan.
3. Pilih asuransi kesehatan syariah terbaik sesuai kebutuhan
Setelah mencari referensi perusahaan asuransi syariah terbaik dan berbagai produk, selanjutnya pilih polis sesuai kebutuhan. Jadi Anda bisa memilih asuransi kesehatan dengan manfaat pertanggungan sesuai dengan kebutuhan. Jika Anda masih ragu setelah membaca berbagai review asuransi kesehatan syariah, bisa mengkonsultasikan dengan Tim Lifepal. Caranya cukup dengan mengisi formulir diatas, maka Tim Lifepal akan membantu Anda.
4. Bandingkan harga premi sebelum membelinya
Harga premi atau akad asuransi kesehatan setiap perusahaan berbeda. Itulah sebabnya Anda wajib membandingkan berbagai brand untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Pilihan harga asuransi kesehatan (premi) termurah dan manfaat pertanggungan yang sesuai ketika ingin membeli asuransi kesehatan syariah. Anda juga bisa melakukan perbandingan polis lebih dari 50 perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia dengan mengisi dibawah ini.
5. Lihat apa saja pengecualian pada polis
Tips memilih asuransi kesehatan syariah yang bagus, Anda juga harus melihat pengecualian pada polis. Biasanya asuransi kesehatan tidak akan menanggung pre-existing condition atau penyakit yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, sebelum mendapatkan manfaat sesuai ketentuan polis, akan ada masa tunggu. Umumnya masa tunggu berkisar 30 sampai 60 hari.
6. Pilih asuransi kesehatan murni untuk mendapatkan harga premi murah
Agar mendapatkan harga premi termurah Anda harus memilih asuransi syariah murni tanpa manfaat tambahan. Contoh produknya adalah asuransi kesehatan syariah keluarga murni adalah Allianz Allisya Care. Produk dari Asuransi Syariah Allianz ini memberikan manfaat pertanggungan tanpa embel-embel proteksi jiwa, sehingga preminya lebih murah.
7. Pastikan perusahaan asuransi memiliki kredibelitas terpercaya
Perusahaan asuransi yang baik dan aman tentunya harus terdaftar di OJK. Selain itu, untuk asuransi syariah juga diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah). Sebab sistem dan cara kerja asuransi yang memberikan manfaat pertanggungan berupa kompenasisi atau penggantian atas risiko tertentu sesuai dalam polis harus berdasarkan syariat Islam dan bebas riba.
Tidak hanya itu saja, asuransi syariah terbaik di Indonesia juga harus memiliki kesehatan finansial yang baik. Anda bisa melihatnya pada laporan keuangan yang harus melampaui ketentuan POJK.
8. Cari tahu sistem pengelolaan dana asuransi syariah
Langkah selanjutnya yang juga harus Anda perhatikan adalah carilah informasi mengenai sistem asuransi kesehatan syariah dalam hal pengelolaan dana. Sebab biasanya prinsip asuransi syariah adalah tolong menolong dan bebas riba. Jadi, ketika asuransi kesehatan tersebut mengandung unsur jual beli, bisa dikatakan riba. Sebab asuransi tidak memiliki wujud. Untuk itu, pastikan bahwa produk asuransi kesehatan yang Anda dapatkan pengelolaan dana perusahaannya sudah sesuai syariat Islam tentunya akan lebih tenang.
9. Pahami ketentuan dalam asuransi syariah
Produk asuransi syariah akan menggunakan akad tolong menolong dan menyumbangkan sebagian atau sepenuhnya dana tabarru’. Selain itu askes syariah juga melarang unsur Gharar (ketidakpastian atau ketidakjelasan), Maysir (perjudian), Riba (pengambilan tambahan atau melebihkan jumlah, bunga), Zulmu (penganiayaan), Riswah (suap), barang haram, dan perbuatan maksiat.
Pertanyaan Seputar Asuransi Kesehatan Syariah
Berikut beberapa tips dan pertanyaan yang sering diajukan atau dicari mengenai asuransi kesehatan syariah di Indonesia.