Jenis Biaya Asuransi yang Harus Dibayar Nasabah dan Fungsinya

Biaya asuransi adalah salah satu faktor utama yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli polis. Tidak hanya premi asuransi, tetapi juga berbagai biaya tambahan seperti administrasi, pengelolaan dana, dan biaya penebusan polis.
Memahami komponen biaya ini akan membantu kamu mengelola anggaran dengan lebih bijak dan memastikan perlindungan finansial yang optimal. Ketahui lebih dalam mengenai apa saja biaya asuransi dan fungsinya dalam artikel Lifepal berikut ini.
Apa Itu Biaya Asuransi?
Biaya asuransi adalah seluruh pengeluaran yang harus dibayarkan oleh pemegang polis untuk mendapatkan perlindungan dari perusahaan asuransi. Biaya ini tidak hanya mencakup premi asuransi, tetapi juga berbagai biaya tambahan seperti biaya administrasi, biaya akuisisi, dan biaya pengelolaan dana investasi.
Setiap jenis asuransi memiliki struktur biaya yang berbeda-beda. Misalnya, dalam asuransi unit link, ada biaya tambahan yang digunakan untuk investasi. Sementara itu, dalam asuransi jiwa atau kesehatan tradisional, biaya lebih terfokus pada premi dan administrasi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami rincian biaya sebelum memilih polis asuransi.
Jenis-jenis Biaya Asuransi
Dalam setiap polis asuransi, ada berbagai biaya yang perlu kamu pahami agar tidak terkejut dengan pengeluaran tambahan. Berikut penjelasannya.
1. Biaya asuransi
Biaya asuransi adalah biaya utama yang harus dibayarkan oleh pemegang polis untuk mendapatkan perlindungan sesuai dengan perjanjian asuransi. Biaya ini mencakup premi asuransi yang harus dibayarkan secara berkala dan dapat bervariasi tergantung pada jenis asuransi yang dipilih, usia tertanggung, serta manfaat perlindungan yang diberikan.
Selain itu, dalam asuransi syariah, biaya ini disebut sebagai dana Tabarru’, yaitu dana tolong-menolong yang dikelola dengan prinsip syariah untuk membayar klaim peserta lain yang mengalami risiko.
2. Biaya akuisisi
Biaya akuisisi asuransi adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan asuransi untuk menutup pengeluaran terkait pemasaran, administrasi, dan komisi agen dalam proses perolehan polis baru. Besarannya bervariasi tergantung produk unit link dan umumnya berlaku selama 3-5 tahun sesuai dengan pemberian komisi kepada agen asuransi.
Dalam premi reguler unit link, terdapat premi dasar reguler dan premi top-up reguler. Biaya akuisisi umumnya lebih tinggi pada awal polis dan berkurang seiring waktu. Agar investasi lebih optimal, disarankan untuk membayar premi top-up reguler lebih besar dibandingkan premi dasar reguler.
3. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan untuk layanan operasional yang diberikan kepada pemegang polis. Biaya ini digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti:
- Notifikasi tagihan jatuh tempo
- Konfirmasi penerimaan premi atau kontribusi melalui handphone
- Layanan informasi saldo investasi
- Layanan lainnya terkait pengelolaan polis
Besaran biaya administrasi berkisar antara Rp10.000 – Rp50.000 per bulan, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan asuransi. Biaya ini bersifat wajib dan akan terus dikenakan selama polis masih aktif.
4. Biaya pengelolaan dana investasi
Biaya pengelolaan dana investasi adalah biaya yang dikenakan pada polis asuransi yang memiliki unsur investasi, seperti asuransi unit link. Biaya ini digunakan untuk membayar pengelolaan dana yang dilakukan oleh manajer investasi dan bank kustodian yang menyimpan dana investasi nasabah.
Besarnya biaya pengelolaan investasi bervariasi, biasanya berkisar antara 1% – 5% per tahun dari total dana investasi. Biaya ini secara otomatis dipotong dari hasil investasi yang diperoleh pemegang polis.
5. Biaya penarikan dan penebusan polis
Biaya penarikan dan penebusan polis adalah biaya yang dikenakan kepada pemegang polis yang ingin mencairkan dana investasi atau mengakhiri polis sebelum jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian. Biaya ini umum diterapkan dalam asuransi unit link, karena sebagian dana premi dialokasikan untuk investasi yang memiliki aturan pencairan tertentu.
Besaran biaya penarikan dana atau withdrawal fee biasanya berkisar antara 1% – 5% dari dana yang ditarik, tergantung pada kebijakan perusahaan asuransi dan usia polis. Beberapa perusahaan membebankan biaya ini hanya dalam beberapa tahun pertama, sementara yang lain menerapkannya sepanjang masa polis.
Sementara itu, biaya penebusan polis (surrender charge) adalah biaya yang dikenakan kepada pemegang polis yang ingin mengakhiri kontrak asuransi sebelum masa polis berakhir. Besarnya biaya ini bergantung pada usia polis—semakin cepat polis dibatalkan, semakin tinggi biaya yang harus dibayarkan.
6. Biaya pengalihan dana (switching)
Biaya pengalihan dana (switching fee) adalah biaya yang dikenakan kepada pemegang polis asuransi unit link yang ingin memindahkan sebagian atau seluruh dana investasinya ke instrumen investasi lain dalam portofolio perusahaan asuransi. Biaya ini berlaku untuk setiap transaksi switching yang dilakukan di luar ketentuan gratis yang biasanya diberikan dalam jumlah terbatas per tahun.
Besarnya biaya switching bervariasi, biasanya sekitar Rp10.000 – Rp50.000 per transaksi, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Beberapa perusahaan memberikan sejumlah transaksi pengalihan dana gratis dalam satu tahun, sementara transaksi tambahan akan dikenakan biaya.
Biaya ini bertujuan untuk menghindari terlalu seringnya perubahan alokasi dana yang dapat mengganggu strategi investasi jangka panjang. Oleh karena itu, sebelum melakukan switching, pemegang polis sebaiknya mempertimbangkan tujuan investasi dan prospek kinerja instrumen yang dipilih.
7. Biaya pajak
Dalam beberapa jenis asuransi, terdapat biaya pajak yang dibebankan kepada pemegang polis. Pajak ini bisa dikenakan pada premi, manfaat asuransi, atau hasil investasi, tergantung pada regulasi yang berlaku di masing-masing negara.
Jenis pajak yang umumnya dikenakan dalam polis asuransi meliputi:
- Pajak atas premi asuransi – Pajak yang dikenakan pada premi yang dibayarkan oleh pemegang polis.
- Pajak atas manfaat asuransi – Dalam beberapa kasus, manfaat asuransi yang diterima bisa dikenakan pajak penghasilan, tergantung kebijakan perpajakan.
- Pajak atas hasil investasi – Untuk produk asuransi yang memiliki komponen investasi seperti unit link, keuntungan dari investasi bisa dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pajak ini berbeda-beda tergantung peraturan pemerintah dan jenis asuransi yang dimiliki. Oleh karena itu, penting bagi pemegang polis untuk memahami kewajiban pajak terkait dengan polis yang mereka miliki.
Cari asuransi terbaik di Lifepal
Jangan menunda perlindungan bagi dirimu dan aset berhargamu. Dengan memiliki asuransi, kamu dapat mengantisipasi berbagai risiko finansial yang tak terduga dan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Kunjungi Lifepal, marketplace asuransi terpercaya yang telah membantu lebih dari 52.000 nasabah menemukan perlindungan terbaik. Dapatkan rekomendasi asuransi sesuai kebutuhanmu dan pilih polis yang paling sesuai untuk masa depan yang lebih terjamin!