Apa Itu Risk Based Capital atau RBC dalam Asuransi?
RBC atau Risk Based Capital, apa dan bagaimana manfaatnya bagi pemegang polis asuransi ataupun nasabahnya? Artikel Lifepal kali ini mau membahas apa itu Risk Based Capital yang sangat membantu orang-orang yang hendak beli asuransi.
Sebelum tahun 2020 berakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan aturan baru mengenai kesehatan keuangan asuransi.
Aturan ini akan memuat revisi dan tambahan bagi aturan yang telah ada sebelumnya, yaitu POJK No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Aturan baru ini lahir untuk merespons beberapa kasus gagal bayar dan salah kelola dana investasi dalam industri asuransi akhir-akhir ini.
Salah satu poin yang mendapat banyak perhatian adalah adanya perubahan ketetapan Risk Based Capital atau RBC yang menjadi salah satu indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi.
Karena itu, penting banget untuk cek RBC perusahaan sebelum memtusuan beli produknya. Baik perusahaan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga asuransi mobil!
Masih bingung dengan istilah satu ini? Berikut penjelasan singkat mengenai Risk Based Capital.
Apa itu RBC atau Risk Based Capital?
Risk Based Capital atau yang biasa dikenal dengan singkatan RBC adalah metode pengukuran batas tingkat solvabilitas untuk melihat tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi.
Sejatinya, semakin besar rasio solvabilitas yang dimiliki perusahaan asuransi, semakin sehat kondisi keuangannya.
Sedikitnya, ada dua hasil yang ingin dicapai melalui pengukuran batas tingkat solvabilitas perusahaan asuransi ini.
- Pertama, memastikan kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya, termasuk dalam pembayaran klaim.
- Kedua, mengetahui modal yang dibutuhkan perusahaan berdasarkan tingkat risiko yang dihadapinya dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.
Mengingat pentingnya mengetahui RBC suatu perusahaan asuransi, pemerintah melalui OJK pun telah mengatur ketetapan nilai minimum RBC yang harus dicapai perusahaan dan dilaporkan secara berkala.
Manfaat Risk Based Capital
Kesehatan keuangan perusahaan asuransi sangat penting karena bisnis industri asuransi adalah jaminan atas penggantian kerugian yang diderita nasabahnya sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Perusahaan asuransi harus dapat dipercaya nasabahnya mampu memenuhi jaminan yang ditawarkan. Jika tidak, nasabah akan berhenti membeli produknya.
Salah satu indikator yang dapat mengukuhkan kepercayaan publik adalah pembuktian bahwa perusahaan asuransi dalam kondisi keuangan yang sehat.
Inilah salah satu manfaat utama RBC. Selain membantu mengukur tingkat kesehatan finansial perusahaan, masih ada beberapa manfaat lain dari RBC, yaitu:
- Menjadi data untuk melihat kebutuhan modal perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi
- Menentukan faktor risiko terhadap kondisi kepailitan
- Mengantisipasi dan mengurangi biaya kepailitan
- Mengantisipasi masalah keuangan, seperti gagal bayar, di masa depan
- Menjadi data bagi pemerintah untuk mengukur nilai aktual suatu ekuitas
- Menjadi data bagi publik untuk memilih perusahaan asuransi yang bisa dipercaya
Ketentuan RBC Menurut OJK
Ketentuan Risk Based Capital atau RBC minimum menurut OJK , berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, adalah 120 persen.
Ini berarti besarnya nilai aset bebas atau aset yang tersisa setelah perusahaan asuransi memenuhi kewajibannya minimal adalah 120 persen dari nilai risiko yang dihadapinya.
Secara berkala, perusahaan asuransi wajib melaporkan rasio solvabilitasnya ke pemerintah. Bila nilai RBC dan nilai Rasio Kecukupan Investasi perusahaan kurang dari 100 persen pada tahun terakhir, perusahaan tersebut dinyatakan mengalami kesulitan keuangan dan perlu menjalani upaya penyehatan.
Tak hanya menetapkan nilai minimum RBC, OJK juga berhak meminta perusahaan asuransi untuk meningkatkan tingkat solvabilitasnya jika dinilai perlu.
Perusahaan pun wajib memenuhi target solvabilitas yang telah ditentukan. Jika tidak, perusahaan dilarang membayarkan dividen atau memberikan imbalan dalam bentuk apa pun kepada pemegang saham atau stake holder lainnya.
Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mencapai target tingkat solvabilitasnya terlebih dahulu dan menjamin keuangan perusahaan asuransi dalam kondisi sehat.
Korelasi risk based capital dengan kondisi keuangan perusahaan
Risk based capital adalah sebuah konsep yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk mengukur tingkat risiko yang terkait dengan keuangan mereka.
Konsep ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengukur dan mengendalikan risiko yang terkait dengan aset, liabilitas, dan pendapatan mereka.
Dengan menggunakan risk based capital, perusahaan asuransi dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan keuangan mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk meningkatkan kinerja keuangan dan mengurangi risiko yang terkait dengan operasi mereka.
Bagi pelanggan, mengetahui rasio RBC yang dimiliki oleh perusahaan asuransi sangat penting untuk melihat gambaran perusahaan saat ini dan kedepan.
Perusahaan asuransi jiwa konvensional dengan RBC tertinggi
Berdasarkan riset yang dilakukan Lifepal terhadap laporan keuangan Q3 2021, sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencatatakan RBC yang luar biasa pada laporan keuangannya. Misalnya saja Hanwha Life Insurance Indonesia yang mencatatkan RBC sebesar 6836%.
Berikut daftar lengkap RBC asuransi jiwa konvensional di Indonesia per Q3 2021.
Cara menghitung Risk Based Capital atau RBC
Sesuai SK DJLK No. 5314/LK/1999, ada empat komponen yang perlu diperhatikan dalam metode perhitungan Risk Based Capital atau RBC. Apa saja?
- Schedule A–Asset Default
- Schedule B–Currency Mismatch
- Schedule C–Claim Experience Worse than Expected
- Schedule D–Reinsurance Risk
1. Schedule A–Asset Default
Schedule ini digunakan untuk menghitung jumlah modal atau dana yang diperlukan guna mengantisipasi risiko penurunan nilai kekayaan dan/atau menghilangnya pendapatan yang bersumber dari kekayaan tersebut.
2. Schedule B–Currency Mismatch
Schedule ini digunakan untuk menghitung jumlah modal atau dana yang diperlukan guna mengantisipasi risiko fluktuasi setiap jenis mata uang yang dapat memicu peningkatan jumlah kewajiban yang harus ditanggung perusahaan.
Penghitungan ini hanya diperlukan jika perusahaan memiliki kekayaan dan/atau kewajiban dalam bentuk mata uang asing.
Sebagai catatan, jika kewajiban perusahaan dalam suatu mata uang lebih besar daripada kekayaannya, setiap selisih kewajiban atas kekayaan perlu dikenakan faktor sebesar 0,5.
3. Schedule C–Claim Experience Worse than Expected
Schedule ini digunakan untuk menghitung jumlah modal atau dana yang diperlukan guna mengantisipasi risiko perbedaan antara klaim yang diperkirakan dan klaim yang sesungguhnya diajukan.
Penerapan penghitungan ini antara lain untuk mengantisipasi klaim atas asuransi kecelakaan diri dan asuransi kesehatan.
4. Schedule D–Reinsurance Risk
Schedule ini digunakan untuk mengitung jumlah modal atau dana yang diperlukan guna mengantisipasi risiko reasuransi karena kesulitan keuangan dan mengakibatkan gagal memenuhi kewajibannya untuk membayar klaim.
Jadi, mulai sekarang, sebelum membeli produk asuransi yang kamu inginkan, kamu bisa mencoba mencari tahu nilai RBC perusahaan asuransi tersebut.
Sebelum membeli produk asuransi, sebaiknya pelajari juga fungsi dan pengertian asuransi, istilah-istilah dalam polis serta kenali berbagai jenis asuransi di Indonesia supaya kamu bisa mendapatkan manfaat optimal dari asuransi piilihanmu nantinya.
Tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan dana darurat yang bisa digunakan tidak hanya untuk keperluan mendadak, tetapi juga untuk pengeluaran tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan.
Kamu bisa gunakan kalkulator dana darurat di bawah ini untuk menghitung dana darurat sesuai dengan usia.
Demikianlah pembahasan mengenai kepanjangan RBC dan manfaat risk based capital dalam menentukan asuransi mobil yang bagus. Semoga bermanfaat, ya.
Lindungi keluargamu dengan asuransi kesehatan terbaik
Seperti yang kita tahu, resiko kesehatan dapat menimpa siapa saja tanpa terkecuali dan terjadi kapan saja tanpa diduga. Untuk memberikan proteksi finansial dari risiko kesehatan, penting untuk kamu memiliki asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan.
Dengan begitu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya berobat di rumah sakit yang mahal dan bisa menyimpan uang untuk kebutuhan lainnya.
Cari tahu di Lifepal daftar asuransi kesehatan terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri pilihan polis dan manfaat pertanggungan yang ditawarkan. Dapatkan diskon hingga 20% dan cashback 10% jika kamu membeli asuransi kesehatan di Lifepal.
Pertanyaan seputar Risk Based Capital
Sedikitnya, ada dua hasil yang ingin dicapai melalui pengukuran batas tingkat solvabilitas perusahaan asuransi ini. Pertama, memastikan kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya, termasuk dalam pembayaran klaim.
Kedua, mengetahui modal yang dibutuhkan perusahaan berdasarkan tingkat risiko yang dihadapinya dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.