Mengenal Apa Itu Atrofi Otak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Pernah mendengar bahwa otak bisa mengecil”font-weight: 400;”>brain atrophy. Kondisi ini tidak hanya terjadi karena faktor usia, tetapi kemungkinan juga oleh faktor lainnya, seperti penyakit atau cedera otak.
Otak manusia memiliki berbagai sel saraf yang saling terkoneksi satu sama lain dan memiliki peran dalam mengatur seluruh sistem di dalam tubuh, khususnya organ tubuh. Untuk mengatur semuanya otak sangat membutuhkan sel saraf otak atau neuron.
Namun, bila sel-sel saraf otak tersebut hilang akan menyebabkan kerusakan otak dan kemungkinan komunikasi antar sel juga terganggu.
Bentuk otak akan menyusut dan berubah bentuk. Bila tidak segera mendapatkan penanganan khusus maka gangguan kesehatan lain seperti demensia tak bisa dihindari lagi.
Gejala atrofi otak
Atrofi otak tak mampu mengatur otot dan respon atau pengambilan keputusan juga bisa terganggu. Ada beberapa jenis gejala atrofi otak yang terjadi, antara lain:
1. Kejang
Terjadi karena adanya getaran atau lonjakan listrik yang tidak normal di otak dan tiba-tiba. Gejala atrofi otak ini bisa terjadi dengan adanya tanda seperti gerakan yang berulang, kehilangan kesadaran, atau relaksasi otak yang sangat cepat.
Kejang juga bisa terdiri dari dua jenis, yaitu parsial dan umum. Terjadinya kejang pada satu sisi otak disebut dengan kejang parsial, sedangkan kejang umum terjadi pada kedua sisi otak.
Kondisi ini bisa juga terjadi dengan adanya disfungsi motorik atau sensorik pada bagian organ tertentu atau menyebar ke organ lainnya.
Penyebab kejang sendiri bisa dari epilepsi, kejang demam, hipoglikemia, tumor otak, meningitis, hingga overdosis obat.
2. Demensia
Gejala ini ditandai dengan adanya penurunan memori dan fungsi intelegensi secara perlahan. Seseorang yang mengalami demensia akan mengalami kesulitan belajar dan berpikir abstrak.
Penderita bisa saja mengalami kelemahan dalam kemampuan bekerja dan berinteraksi sosial. Demensia memiliki berbagai jenis, tetapi yang populer ialah alzheimer.
Demensia dapat terjadi dari perubahan protein dan untuk demensia vaskular terjadi karena gangguan pembuluh darah otak. Terjadi stroke berulang adalah salah satu akibat terjadinya demensia vaskular.
3. Aphasia
Gejala ini merupakan gangguan komunikasi dan sulit memahami bahasa dari orang lain. Penderita kerap kesulitan menentukan tata bahasa yang utuh dan sulit mencerna ucapan.
Aphasia juga dapat membuat penderitanya mengalami penurunan dalam membaca atau menulis. Hal ini terjadi adanya cedera atau kerusakan pada area bahasa di otak.
Kondisi ini tidak merusak kecerdasan seseorang, hanya saja menimbulkan kesulitan memahami bahasa.
Penderita sulit menentukan kata yang benar untuk menyelesaikan apa yang ingin disampaikan.
Penyebab atrofi otak
Penyebab atrofi otak bisa dari berbagai faktor, seperti kecelakaan/cedera, infeksi, atau penyakit. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Stroke
Penyakit ini menyebabkan aliran darah ke otak mengalami masalah atau terhambat. Otak tidak mendapatkan banyak asupan oksigen yang sangat penting untuk fungsi otak.
Jika otak tidak mendapatkan oksigen, neuron yang ada di dalam otak akan mati. Fungsi tubuh yang dikendalikan oleh otak bisa tidak berfungsi.
2. Cedera otak
Terjadinya cedera otak bisa karena kecelakaan, seperti terjatuh atau terbentur pada bagian kepala. Kecelakaan juga bisa dari jatuh dari motor atau mobil dan mengalami benturan keras pada kepala.
Cedera otak memiliki dua jenis, yaitu traumatik dan non-traumatik. Kondisi cedera otak traumatik penyebabnya dari luar, seperti jatuh, kekerasan, kecelakaan motor atau mobil, atau cedera olahraga.
Kondisi cedera otak non-traumatik bisa terjadi karena faktor internal, seperti stroke, kekurangan oksigen, tumor, infeksi otak atau peradangan, hingga kelainan metabolik.
3. Cerebral palsy
Kondisi cerebral palsy terjadi sejak dari kandungan, yaitu lumpuh otak yang disebabkan oleh gangguan otak ketika di dalam kandungan. Penderita mengalami gangguan dalam koordinasi otak.
Penderita juga kemungkinan mengalami kesulitan berjalan atau gangguan menggerakkan bagian tubuh lainnya.
Banyak diderita oleh anak-anak karena dalam perkembangan otaknya mengalami gangguan.
4. Penyakit huntington
Kondisi ini bisa terjadi karena keturunan, yaitu penyakit yang bisa menyebabkan tubuh bergerak tidak terkontrol. Tubuh bergerak seperti menari dan sulit dikendalikan.
Biasanya mulai muncul pada usia remaja atau separuh baya. Bahkan, penyakit ini terkadang mampu membuat penderita merasa stres dan depresi.
5. AIDS
Penyakit AIDS lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Memang tidak langsung menyerang neuron, tetapi dapat merusak koneksi antarsel.
6. Ensefalitis
Penyakit peradangan pada otak yang disebabkan oleh virus, seperti herpes simplex (HSV). Virus lainnya yang bisa menyebabkan ensefalitis, yaitu west nile dan zika.
Virus tersebut bisa menyebabkan kejang, kelumpuhan, atau kebingungan otak. Jadi, memang tidak bisa diremehkan, perlu penanganan sejak awal agar risiko atrofi otak tidak terjadi lebih parah.
Cara mengatasi atrofi otak
Penyakit ini bisa menjadi kondisi yang permanen dan ukuran otak juga tidak bisa dikembalikan seperti semula. Hal yang bisa dilakukan ialah melakukan pencegahan.
Beberapa kondisi seperti penyakit huntington bisa dilakukan dengan pengobatan dan kamu bisa menanganinya dengan konsultasi ke dokter.
Sangat perlu melakukan pengobatan sejak awal karena huntington dan alzheimer bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Memilih memperbaiki pola hidup sehat menjadi salah satu cara terapi atrofi otak yang sangat sederhana.
Hidup yang sehat akan menghindari risiko penyakit stroke ataupun timbulnya virus yang bisa menyebabkan ensefalitis.
Menghindari penyakit AIDS bisa melakukan pencegahan seks bebas atau menggunakan pengaman (kondom) ketika berhubungan seks.
Selain itu, pencegahan tersebut juga bisa menghindari dari risiko virus sifilis atau infeksi HIV.
Atrofi otak menjadi penyakit yang tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi ada faktor lain. Dengan begitu, menghindari sejak awal akan lebih baik agar tidak semakin parah pada usia lansia.
Pentingnya memiliki asuransi kesehatan
Bila sudah berkaitan dengan organ penting satu ini, biaya perawatan dan pengobatan cukup fantastis. Apalagi bila kamu harus melakukan serangkaian pemeriksaan medis menggunakan teknologi canggih.
Daripada memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan dan melindungi isi dompet, ada baiknya kamu percayakan masalah biaya perawatan dan pengobatan kepada asuransi kesehatan terbaik.
Asuransi kesehatan akan melindungi finansial kamu dari tagihan rumah sakit yang jumlahnya tidak sedikit.
Beli asuransi kesehatan di Lifepal mulai dari Rp50 ribu aja dan kamu akan mendapatkan banyak manfaat.
Tips dari Lifepal! Seperti yang sudah disebutkan jika seseorang yang sudah mengalami atrofi otak maka tidak bisa disembuhkan.
Untuk itu, yuk mulai hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, dan mengurangi makanan junk food.
Selagi masih muda, sebaiknya rawat tubuh dengan baik dan jaga kesehatan, ya! Jangan lupa juga untuk mempersiapkan dana darurat.
FAQ seputar atrofi otak
Atrofi otak adalah hilangnya sel otak atau jaringan neuron yang dapat menyebabkan otak mengalami penciutan. Kondisi ini bisa berlangsung secara berkelanjutan dan bisa terjadi di bagian otak tertentu.
Penyebab atrofi otak di antaranya karena stroke, cedera otak, cerebral palsy, aids, ensefalitis, dan penyakit huntington.
Biaya premi asuransi kesehatan di Lifepal mulai dari Rp50 ribu per bulan. Beli asuransi kesehatan sekarang juga dan finansial kamu akan aman.