Beranda
Media
Uang Pertanggungan Asuransi: Manfaat dan Cara Menghitungnya

Uang Pertanggungan Asuransi: Manfaat dan Cara Menghitungnya

uang pertanggungan adalah | lifepal.co.id

Uang pertanggungan asuransi adalah salah satu elemen kunci yang harus kamu pahami saat memilih produk asuransi. Banyak orang sering kali bingung dengan istilah ini, terutama ketika mereka baru pertama kali membeli polis asuransi.

Artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu uang pertanggungan, jenis-jenis asuransi yang memberikan manfaat ini, cara menghitungnya, serta istilah-istilah terkait lainnya. Mari kita mulai dari dasar-dasarnya.

Apa itu Uang Pertanggungan Asuransi?

Uang pertanggungan adalah jumlah uang yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi kepada pihak tertanggung atau ahli warisnya jika terjadi risiko yang telah disepakati dalam polis asuransi. Ini sering kali menjadi salah satu pertimbangan utama saat seseorang memilih produk asuransi, karena nilainya mencerminkan seberapa besar perlindungan finansial yang akan diterima.

Peran uang pertanggungan sangat penting, terutama dalam melindungi keuangan individu atau keluarga. Misalnya, jika kamu sebagai pencari nafkah utama mengalami risiko meninggal dunia, maka uang pertanggungan dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan finansial keluarga yang ditinggalkan.

Selain itu, uang pertanggungan juga berbeda dengan premi asuransi. Premi adalah biaya yang harus kamu bayarkan secara berkala kepada perusahaan asuransi, sedangkan uang pertanggungan adalah manfaat yang akan diterima jika klaim disetujui.

Jenis-Jenis Asuransi yang Memberikan Uang Pertanggungan

Penting untuk mengetahui bahwa tidak semua jenis asuransi memberikan uang pertanggungan. Namun, ada beberapa produk asuransi yang secara khusus dirancang untuk memberikan perlindungan finansial melalui manfaat uang pertanggungan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Polis asuransi jiwa: jika tertanggung meninggal dunia selama polis aktif, maka uang pertanggungan diberikan kepada ahli waris.
  • Polis asuransi kecelakaan diri: uang pertanggungan diberikan jika mengalami cacat tetap atau meninggal dunia akibat kecelakaan.
  • Polis asuransi penyakit kritis: uang pertanggungan diberikan jika tertanggung terdiagnosis salah satu dari jenis penyakit kritis yang tercantum dalam polis.
  • Polis asuransi kredit: uang pertanggungan diberikan jika tertanggung meninggal dunia selama masa kredit berlansung.
  • Polis asuransi pendidikan: uang pertanggungan akan diberikan jika orang tua meninggal dunia, sehingga biaya pendidikan anak tetap terjamin.
  • Polis liability insurance: jika tertanggung terlibat dalam kecelakaan atau risiko lainnya yang menyebabkan kerugian pada pihak ketiga, maka asuransi akan memberikan uang pertanggunan sesuai dengan nilai ganti rugi atau limit yang tercantum dalam polis.\

Manfaat Uang Pertanggungan

Uang pertanggungan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas finansial  tertanggung dan keluarga saat terjadi risiko tak terduga. Berikut beberapa manfaat uang pertanggungan secara umum:

1. Perlindungan finansial bagi keluarga jika terjadi risiko

Salah satu manfaat utama dari uang pertanggungan adalah memberikan perlindungan finansial bagi keluarga jika tertanggung mengalami risiko seperti meninggal dunia atau kecelakaan serius. Dalam situasi seperti ini, uang pertanggungan dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga, seperti biaya makan, pendidikan anak, hingga cicilan rumah.

Dengan adanya uang pertanggungan, keluarga atau orang tercinta tetap memiliki kemampuan finansial untuk melanjutkan hidup. 

2. Penggantian biaya medis atau pendidikan

Uang pertanggungan juga bisa digunakan untuk mengganti biaya medis atau pendidikan. Misalnya, jika tertanggung terdiagnosa penyakit kritis dan memiliki proteksi asuransi penyakit kritis, maka uang pertanggungan yang diberikan dapat digunakan untuk menutupi biaya pengobatan tersebut. Kasus lainnya, jika tertanggung adalah pencari nafkah utama dalam keluarga, uang pertanggungan juga dapat dialokasikan untuk memastikan bahwa anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka tanpa harus khawatir tentang biaya.

3. Melunasi hutang atau kewajiban finansial lainnya

Jika terjadi risiko medis atau meninggal dunia, uang pertanggunan tidak hanya dapat digunakan untuk menutup kebutuhan sehari-hari, tapi juga untuk melunasi kredit yang masih berjalan atau kewajiban finansial lainnya. Misalnya, jika tertanggung memiliki cicilan rumah, mobil, atau pinjaman bank lainnya yang masih berjalan, uang pertanggungan dapat digunakan untuk melunasi semua kewajiban tersebut sehingga keluarga tidak terbebani oleh kredit yang tersisa.

Contoh Perhitungan Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Perhitungan Uang Pertanggungan (UP) sangat penting agar perlindungan yang diberikan cukup untuk menutup kebutuhan finansial di masa depan. Sebagai salah satu contoh, berikut cara perhitungan uang pertanggungan asuransi jiwa:

1. Income Based Value (IBV)

Metode ini menghitung uang pertanggungan berdasarkan penghasilan tahunan yang dihasilkan saat ini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa keluarga tetap memiliki sumber penghasilan meskipun tertanggung tidak lagi mampu bekerja.

Metode ini mempertimbangkan pengeluaran tahunan keluarga dan menghitung jumlah dana yang harus tersedia agar dapat menggantikan pendapatan tertanggung.

Namun, penting untuk memperhitungkan inflasi dan biaya hidup yang mungkin meningkat di masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya menambahkan margin tertentu untuk memastikan bahwa nilai uang pertanggungan tetap relevan dalam jangka panjang.

Rumus: UP= (pengeluaran tahunan x jumlah tahun perlindungan) + hutang dan kewajiban

2. Human Life Value (HLV)

Metode ini lebih kompleks karena mempertimbangkan berbagai faktor seperti usia, penghasilan, tanggungan, hingga harapan hidup. Human Life Based Value menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan keluarga hingga anak-anak dewasa atau cicilan utang lunas.

Misalnya, jika tertanggung memiliki tanggungan anak yang masih kecil dan cicilan rumah 15 tahun lagi, maka uang pertanggungan harus cukup untuk menutupi semua kebutuhan tersebut.

Rumus: UP= pendapatan tahunan tertanggung x jumlah tahun produktif yang tersisa.

3. Financial Needs Based

Pendekatan ini menghitung kebutuhan finansial keluarga setelah tertanggung meninggal, termasuk biaya hidup, pendidikan anak, cicilan hutang, dan dana darurat.

Rumus: UP=( biaya hidup + biaya pendidikan + hutang ) – aset yang dimiliki

Contoh Simulasi Perhitungan Uang Pertanggungan

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh simulasi perhitungan uang pertanggungan menggunakan metode Income Based Value :

  • Penghasilan tahunan : Rp100 juta.
  • Jumlah tahun perlindungan yang diinginkan : 10 tahun.
  • Inflasi tahunan : 5%.

Maka, uang pertanggungan yang dibutuhkan adalah:

  • Penghasilan tahunan x Jumlah tahun perlindungan = Rp100 juta x 10 = Rp1 miliar.
  • Penyesuaian inflasi: Rp1 miliar x (1 + 5%)^10 = Rp1,63 miliar.

Dengan demikian, uang pertanggungan yang ideal adalah sekitar Rp1,63 miliar untuk memastikan perlindungan finansial selama 10 tahun ke depan.

Dengan memilih produk asuransi yang tepat dan memahami cara menghitung kebutuhan uang pertanggungan, kamu dapat memastikan bahwa keluargamu akan tetap aman secara finansial meskipun terjadi risiko tak terduga.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mengevaluasi kebutuhan asuransi secara berkala, terutama jika ada perubahan besar dalam hidup seperti pernikahan, kelahiran anak, atau pembelian rumah.

Jika kamu masih bingung mencari asuransi yang sesuai dengan kebutuhanmu, kamu bisa mengunjungi lifepal.co.id. Semoga membantu, ya!