Beranda
Media
Angka Tensi Normal Lansia dan Cara Menjaganya Tetap Stabil

Angka Tensi Normal Lansia dan Cara Menjaganya Tetap Stabil

Tensi Normal Lansia

Mengetahui berapa nilai tensi normal lansia adalah hal yang penting. Seiring bertambahnya usia, terdapat banyak hal yang harus lebih diperhatikan secara benar, khususnya kesehatan. Salah satu isu kesehatan yaitu masalah pada tekanan darah. 

Tekanan darah sendiri adalah sebuah istilah untuk mengukur kemampuan jantung saat memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

Meskipun tekanan darah sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor, tetapi secara umum, tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak baik bagi kesehatan. 

Oleh karena itu, kita patut mengecek tekanan darah secara berkala agar dapat segera mengetahui potensi masalah kesehatan terutama bagi kaum rentan seperti lansia. 

Sayangnya, masalah tekanan darah banyak terjadi pada lansia. Oleh karena itu, saat melakukan pengecekan kesehatan lanjut usia, pastikan bahwa pasien memiliki tensi normal orang lansia. 

Mengetahui tensi normal pada lansia tentu sangat penting, terutama apabila orang terdekatmu adalah seorang lansia. Berapakah tensi normal pada lansia? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Ukuran tensi normal lansia

Kaum rentan seperti lansia harus lebih diperhatikan kesehatannya. Salah satunya dengan mengenali batas tensi normal lansia. Lalu berapakah tekanan darah normal lansia? 

Berbeda dengan orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal pada kisaran 90/60 – 120/80 mmHg, tensi darah normal lansia berada pada kisaran 130/80 – 140/90 mmHg.

Dalam membaca tensi normal lansia, angka pertama yaitu 130 dan 140 adalah angka sistolik yang mengukur tekanan pada pembuluh saat jantung berkontraksi dan memompa darah bersih. 

Sedangkan angka kedua yaitu angka diastolik adalah tekanan saat darah kotor dikembalikan dari seluruh tubuh menuju darah.

Mengapa tekanan darah normal lansia lebih tinggi daripada orang dewasa pada umumnya? Karena seiring berjalannya usia, pembuluh darah mengeras sehingga diperlukan daya dorong lebih kuat guna memompa darah ke seluruh tubuh. 

Pentingnya cek tekanan darah bagi lansia

Nah, setelah mengetahui berapa tekanan darah normal lansia, lalu apa pentingnya cek tekanan darah bagi lansia? Tekanan darah dipengaruhi oleh volume darah yang dipompa jantung serta resistensi pada aliran darah. 

Dengan kata lain, ketika pembuluh darah sempit sementara darah yang dipompa banyak, maka makin tinggi tekanan darah sebab jantung harus mengeluarkan energi ekstra guna mengedarkan darah ke seluruh tubuh. 

Ketika terjadi tekanan darah tinggi atau hipertensi, seseorang terpapar risiko kecacatan hingga kematian. Kematian dapat terjadi akibat serangan jantung atau stroke sedangkan kecacatan terjadi karena adanya disfungsi organ. 

Dua penyebab kematian, yakni penyakit jantung dan stroke, pada dasarnya muncul karena tidak lancarnya aliran dalam pembuluh darah dan dapat diperparah oleh penanganan yang terlambat.

Padahal seseorang dapat segera mengetahui apakah ia berada dalam batas tensi normal lansia dengan melakukan pengecekan rutin. 

Hal ini karena hipertensi adalah suatu kondisi yang berlangsung terus menerus dan dapat dideteksi sejak dini apalagi bila pasien merasakan gejala hipertensi seperti pusing, sakit di dada, serta jantung berdebar-debar.

Kita dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin. 

Apalagi pada golongan lansia yang lebih rentan terhadap berbagai keluhan kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi lansia untuk mengecek tekanan darah secara berkala guna mengantisipasi segala kemungkinan.

Dampak jika tensi darah terlalu tinggi atau rendah pada lansia

Nah, tekanan darah normal lansia harus tetap dijaga agar terhindarkan dari berbagai risiko kesehatan. Lalu kapankah tekanan darah lansia dapat dikatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah?

Jika tensi lansia lebih tinggi daripada 140/90 mmHg maka seorang lansia dapat dikatakan memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi. 

Sedangkan hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi ketika lansia memiliki tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. 

Jika tekanan darah seseorang melebihi ukuran tekanan darah normal untuk lansia, berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi.

Gagal ginjal

Ginjal adalah organ yang berfungsi untuk membuang racun dalam tubuh. Ketika seorang lansia mengalami perburukan kondisi kesehatan karena hipertensi. 

Hal itu akan berdampak buruk pada ginjal sehingga ginjal tidak lagi bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 

Penyakit jantung koroner

Setiap kenaikan tekanan darah menjauhi normal, naik pula risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner sendiri disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah yang mengakibatkan penyempitan di arteri koroner.

Demensia

Jika tensi darah seseorang melebihi ukuran tekanan darah normal untuk lansia, risiko demensia pun akan menghampiri. 

Dulu, hipertensi dianggap menyebabkan demensia secara tidak langsung. Hipertensi menyebabkan stroke kemudian dari stroke itulah seseorang terpapar risiko demensia

Namun ternyata hipertensi dapat memiliki sebab langsung dengan demensia karena hipertensi mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang akibatnya pasokan nutrisi ke otak berkurang drastis. 

Kebutaan

Selain menyebabkan gangguan kesehatan seperti stroke dan penyakit jantung koroner, hipertensi juga dapat mengakibatkan komplikasi mata yang berujung pada kebutaan. 

Hipertensi berefek buruk kepada penglihatan lansia karena dapat membatasi aliran darah menuju retina yang bertugas sebagai reseptor cahaya. Kondisi ini disebut retinopati. 

Walaupun tekanan darah tinggi lebih banyak dibahas, tetapi bukan berarti tekanan darah rendah pada lansia tidak akan menjadi masalah besar. 

Gejala seperti pusing, penglihatan kabur, mual bahkan pingsan dapat sangat berbahaya bagi lansia. Dari kondisi tersebut, dapat muncul berbagai masalah kesehatan lain akibat hilangnya kesadaran.  

Berikan perlindungan asuransi terbaik untuk lansia

Para lansia tak bisa terlepas dari risiko penyakit. Apalagi jika tensi lansia tidak normal (terlalu rendah atau terlalu tinggi). Untuk itulah, para lansia wajib untuk memiliki asuransi yang ditujukan bagi para lanjut usia (lansia) atau asuransi lansia.

Jenisnya bisa bermacam-macam, bisa asuransi jiwa, asuransi kesehatan, hingga asuransi penyakit kritis.  

Dalam memilih produk asuransi lansia, pastikan orang tua kamu masih masuk dalam kriteria pertanggungan. Ada banyak fitur yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. 

Mulai dari kelengkapan manfaat, pilihan asuransi tambahan atau rider, hingga opsi cara pembayaran. Kondisi ini bisa disesuaikan dengan kondisi orang tua kamu. 

Kamu hanya perlu menyesuaikan sesuai kebutuhan dan besaran preminya. Khusus asuransi kesehatan, kamu bisa cek cara memilihnya dengan menonton tayangan video berikut ini.

Cara menjaga tensi darah lansia tetap normal

Setelah mengetahui dampak buruk dari hipertensi dan hipotensi, lalu bagaimana cara menjaga tensi darah lansia tetap normal? Berikut adalah cara-caranya.

1. Rutin berolahraga

Aktivitas fisik ringan bagi lansia sangat diperlukan guna menjaga fungsi otot serta mencegah berat badan berlebih. 

Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dan sesuaikan jenis olahraga dengan kondisi fisik lansia. 

2. Menjaga asupan gizi

Makanan bergizi dan berserat tinggi diperlukan lansia guna menjaga kesehatan secara umum dan menjaga tekanan darah secara khusus. 

Sebab tekanan darah rendah dapat terjadi karena kurangnya asupan nutrisi dari makanan. Maka kurangi makanan berlemak dan tinggi garam serta perbanyaklah konsumsi serat dan protein. 

3. Memperhatikan waktu istirahat

Cukup tidur dan istirahat dapat menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah sehingga menjauhkan lansia dari risiko hipertensi. 

Kebutuhan tidur masing-masing orang berbeda tergantung pada usianya. Lansia di atas 65 tahun memerlukan waktu tidur 7-8 jam per harinya. 

4. Tidak merokok

Kebiasaan menghisap tembakau adalah kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Namun jika ingin terhindar dari berbagai risiko kesehatan, lansia sebaiknya tidak mengonsumsi rokok sama sekali dalam bentuk apapun.

Selain karena berbahaya dan dapat memicu kanker, rokok juga dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.  

5. Melakukan pengecekan tekanan darah rutin

Selain cara-cara seperti di atas, kita juga dapat mengantisipasi hipertensi dan hipotensi dengan mengetahui berapa tekanan darah lansia secara reguler. 

Ingat bahwa tekanan darah bervariasi tergantung dari aktivitas serta usia, jadi pastikan tekanan darah sesuai dengan hal-hal tersebut. 

Pertanyaan seputar tensi normal lansia

Tensi darah normal lansia berada pada kisaran 130/80 – 140/90 mmHg. Yuk, ketahui lebih lanjut pada artikel Lifepal!
Ya. Asuransi untuk orang tua rasanya sangatlah diperlukan. Mengingat risiko kesehatan akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Selain itu, biaya perawatan di Indonesia juga terus naik setiap tahunnya. Pada tahun 2018 saja, peningkatan biaya rumah sakit mencapai 11 persen.

Jenisnya asuransi yang bisa diberikan bermacam-macam, bisa asuransi jiwa, asuransi kesehatan, hingga asuransi penyakit kritis. Temukan produk asuransi untuk lansia dengan premi termurah hanya di Lifepal!