Pengertian Asuransi Sosial, Ciri-Ciri, dan Contoh Produknya

Dalam kehidupan, risiko sosial dan ekonomi seperti kecelakaan kerja, sakit, atau kehilangan penghasilan akibat pensiun dapat menimbulkan beban finansial yang berat. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah dan lembaga terkait menyediakan mekanisme perlindungan melalui asuransi sosial
Berbeda dengan asuransi komersial, asuransi sosial bertujuan memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat luas, terutama bagi pekerja dan kelompok rentan. Lalu, apa sebenarnya pengertian asuransi sosial? Simak penjelasan berikut.
Pengertian Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah sistem perlindungan yang dirancang untuk memberikan jaminan keuangan kepada masyarakat, terutama bagi pekerja dan kelompok rentan, terhadap risiko tertentu seperti kecelakaan kerja, penyakit, atau kehilangan penghasilan. Berbeda dengan asuransi komersial yang bersifat sukarela, asuransi sosial biasanya bersifat wajib dan dikelola oleh pemerintah atau lembaga yang ditunjuk.
Sistem ini bekerja dengan mekanisme iuran yang dibayarkan oleh peserta, pemberi kerja, atau kombinasi keduanya. Dengan adanya skema ini, peserta bisa mendapatkan manfaat seperti layanan kesehatan, tunjangan pensiun, hingga santunan kecelakaan kerja. Hal ini diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Asuransi sosial berprinsip mengedepankan nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan subsidi silang untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Diharapkan, mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas bisa menjadikan produk ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat yang tidak mampu.
Sama seperti asuransi pada umumnya, terdapat premi yang harus dibayarkan. Jadi, peserta dalam hal ini masyarakat wajib menyetorkan premi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Namun, mekanismenya diatur sedemikian rupa sehingga lebih meringankan. Karena fokusnya adalah perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sudah seharusnya premi atau iuran tidak memberatkan peserta.
Ciri-Ciri Asuransi Sosial
Terdapat lima ciri-ciri yang menjadikan asuransi ini berbeda dengan produk asuransi pada umumnya. Ciri-ciri atau karakteristik asuransi sosial:
- Bersifat wajib bagi setiap individu.
- Dibangun dengan berlandaskan asas gotong royong dengan prinsip kebersamaan.
- Premi berasal dari masyarakat atau pekerja dan perusahaan tempat pekerja bernaung.
- Bersifat sosial dan tidak bertujuan mencari keuntungan.
- Bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat.
Selain dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, asuransi ini juga memiliki dua sifat, yaitu bersifat kerugian dan jiwa.
Sifat kerugian artinya asuransi jenis ini akan memberikan ganti rugi kepada pihak yang merasa dirugikan berdasarkan ketetapan yang telah disepakati. Contohnya, BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara, sifat jiwa artinya asuransi ini akan memberikan sejumlah uang kepada pihak kedua yang mendapatkan santunan untuk hari tua ataupun meninggal dunia. Contohnya, Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Perbedaan Asuransi Sosial dan Komersial
Perbedaan utama kedua jenis asuransi ini ada pada ketentuannya. Jika asuransi komersial bersifat sukarela dan berorientasi profit, maka berbeda dengan asuransi sosial.
Asuransi sosial justru wajib dimiliki oleh seluruh Warga Negara Indonesia dan bersifat non-profit. Ini membuat adanya perbedaan harga premi asuransi sosial dengan premi asuransi komersial.
Selain itu, dalam asuransi komersial dinyatakan bahwa asuransi komersial tidak menanggung semua jenis penyakit, sementara perlindungan sosial menanggung hampir semua jenis penyakit, termasuk gagal ginjal hingga kanker.
Tujuan dari asuransi ini juga memiliki perbedaan yang signifikan. Pada asuransi sosial, tujuan utamanya adalah memberikan bentuk perlindungan dasar kepada seluruh masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan.
Tujuan ini jelas berbeda dengan asuransi komersial, karena asuransi swasta atau asuransi komersial memiliki salah satu tujuan utama untuk mencari keuntungan.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Sosial
Kelebihannya terletak pada biaya premi bisa dibilang terjangkau, apalagi kalau dibandingkan dengan tarif premi asuransi swasta yang umumnya lebih tinggi. Maka dari itu, layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah agar mereka tidak mengalami kerugian finansial yang lebih besar ketika tertimpa musibah.
Untuk kekurangannya, bila dibandingkan dengan asuransi pada umumnya, biasanya nilai pertanggungan asuransi ini jauh lebih kecil.
Sebagai contoh, Asuransi Jasa Raharja menetapkan jenis santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar Rp50 juta.
Sementara, beberapa perusahaan asuransi swasta bisa memberikan santunan dua kali lipat dari uang pertanggungan Jasa Raharja.
Uang pertanggungan asuransi swasta bahkan bisa lebih dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar, tergantung paket asuransi yang dipilih. Sebagai konsekuensinya memang premi yang harus dibayarkan jauh lebih besar.
Hal ini tidak mengherankan karena asuransi memang ditujukan sebagai perlindungan dasar nilai ekonomi yang dibutuhkan peserta.
Bukan mencari keuntungan atau manfaat lebih seperti halnya pada produk asuransi swasta. Jadi, nominal pertanggungannya tidak fantastis karena memang dengan dana tersebut sebenarnya terbilang cukup.
Oleh sebab itu, jika ingin lebih berimbang, kamu dapat melengkapi dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa konvensional. Dengan begitu, kamu pun bisa mendapatkan kedua manfaat asuransi dengan maksimal secara bersamaan.
Contoh Asuransi Sosial Di Indonesia
Berikut beberapa contoh asuransi sosial di Indonesia yang diberikan oleh perusahaan BUMN penyedia layanan ini, yaitu:
1. BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan pada mulanya dikenal dengan nama ASKES (Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri).
ASKES pada masa itu memberikan jaminan proteksi kesehatan kepada para pegawai negeri, pejabat negara, penerima pensiun TNI/Polri/Pejabat Negara, dan keluarga termasuk veteran, perintis kemerdekaan, dan pegawai negeri tidak tetap yang membayar iuran.
Kemudian, berubah menjadi BPJS Kesehatan yang berfungsi sebagai asuransi kesehatan sosial sekaligus jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bersifat wajib dengan premi nasional.
2. BPJS Ketenagakerjaan
Tidak jauh berbeda dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan awalnya adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang memberikan proteksi terhadap asuransi kecelakaan, tabungan hari tua, dan santunan kematian.
Program tersebut didukung dengan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan kini berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Asuransi tenaga kerja ini juga memberikan jangkauan yang lebih luas terutama para pekerja lepas seperti tukang ojek, pedagang, nelayan, petani, hingga pekerja biasa lainnya.
3. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas (Jasa Raharja)
Masyarakat Indonesia sudah terlindungi dengan asuransi kecelakaan dari PT Jasa Raharja. Asuransi yang diberikan termasuk para pengguna transportasi umum dan pengguna kendaraan pribadi.
Proteksi yang diberikan berupa santunan kematian, cacat tetap, perawatan, biaya penguburan jika tidak punya ahli waris, dan penggantian biaya ambulans jika mengalami kecelakaan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.
4. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (TASPEN)
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau asuransi TASPEN memberikan jaminan hari tua berupa tabungan pensiun sekaligus proteksi jiwa. Ini merupakan program yang terbatas hanya bagi para Pegawai Negeri Sipil dengan premi yang dipotong dari gaji mereka setiap bulan.
5. Asuransi Sosial ABRI
Cakupannya terbatas bagi para personil Tentara Nasional Indonesia saja. PT Asabri memberikan proteksi terhadap risiko kematian, kehilangan pekerjaan akibat pensiun, atau memutuskan mundur dari TNI.
Pentingnya Asuransi untuk Kamu dan Keluarga
Setelah memahami tentang asuransi sosial, penting bagi kamu untuk menyadari bahwa perlindungan finansial bukan hanya kebutuhan individu, tetapi juga keluarga. Risiko kesehatan, kecelakaan, hingga kehilangan penghasilan bisa terjadi kapan saja, dan tanpa perlindungan yang tepat, hal ini dapat mengganggu kestabilan keuangan keluargamu.
Asuransi sosial memang memberikan jaminan dasar bagi masyarakat, tetapi dalam beberapa kasus, cakupan perlindungannya terbatas. Oleh karena itu, memiliki asuransi tambahan seperti asuransi kesehatan bisa menjadi langkah bijak untuk memastikan kamu dan keluargamu mendapatkan perlindungan optimal. Dengan asuransi kesehatan, kamu bisa mengakses layanan medis yang lebih luas tanpa harus khawatir dengan biaya yang tinggi.
Jika kamu masih bingung memilih asuransi, kamu bisa dapatkan referensi ke berbagai produk asuransi kesehatan terbaik dan terlengkap hanya di Lifepal!