6 Penyebab Benjolan di Dubur tapi Bukan Wasir, Apa Saja?

benjolan di dubur tapi bukan wasir

Muncul benjolan di dubur tapi bukan wasir, lalu apa ya? Wasir atau hemoroid memang menjadi salah satu penyebab paling umum munculnya benjolan di anus. Meskipun begitu, ternyata masih ada juga penyebab lainnya yang juga tentu membutuhkan penanganan yang berbeda.

Wasir sendiri merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus. Terdapat dua jenis wasir, yaitu eksternal dan internal. Biasanya yang menyebabkan benjolan di dubur yang dapat disentuh merupakan jenis wasir eksternal.

Nah, ingin tahu penyebab benjolan lainnya selain wasir? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

Penyebab benjolan di dubur tapi bukan wasir

Terdapat berbagai penyebab ada benjolan di dubur. Dubur terdiri dari beberapa jaringan yang berbeda, termasuk membran mukosa, kelenjar getah bening, saraf, dan pembuluh darah.

Jika ada sesuatu yang menyebabkan iritasi, penyumbatan, atau infeksi, benjolan dapat terbentuk pada dubur yang dapat membuatnya terasa keras.

Jika seseorang melihat adanya benjolan di area dubur yang mengeras, orang tersebut harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, meskipun memang kebanyakan dari benjolan ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.

Berikut ini adalah beberapa penyebab potensial ada benjolan di area dubur:

1. Hematoma perianal

Hematoma perianal adalah suatu kondisi di mana darah menggenang di jaringan sekitar dubur karena pecahnya pembuluh darah.

Mengejan saat buang air besar, mengangkat benda berat, dan gerakan kuat lainnya dapat menyebabkan pembuluh darah pecah. Seseorang dengan hematoma perianal mungkin memiliki tonjolan bengkak di dekat dubur yang mungkin juga menyakitkan.

2. Kutil dubur

Human papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kondiloma akuminata, ini bisa muncul pada atau di sekitar dubur dan disebut sebagai kutil dubur. Umumnya kutil dubur berwarna kulit dan lembut.

Seseorang dapat tertular HPV melalui hubungan seksual atau dengan bertukar cairan tubuh. Berikut adalah beberapa gejalanya:

  • Rasa gatal
  • Nyeri
  • Keluarnya lendir
  • Benjolan kecil atau besar
  • 3. Hidradenitis suppurativa perianal

    Hidradenitis suppurativa (HS) perianal adalah kondisi peradangan yang mempengaruhi area kulit yang mengandung kelenjar apokrin.

    HS perianal muncul di bawah kulit sebagai nodul yang menyakitkan. Ketika dikeringkan, benjolan itu sering kali berisi nanah yang berbau busuk.

    4. Moluskum kontagiosum

    Moluskum kontagiosum adalah infeksi kulit yang menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki infeksi.

    Infeksi dapat terjadi di bagian tubuh mana saja yang bersentuhan dengan virus, termasuk dubur. Jika infeksi terjadi di dubur, biasanya karena:

  • Terlibat dalam aktivitas seksual dengan seseorang yang memiliki infeksi.
  • Menyentuh anus setelah menyentuh bagian tubuh lain yang terinfeksi.
  • Berbagi handuk atau kain lain dengan seseorang yang terinfeksi.
  • 5. Benda asing

    Benda asing terkadang menjadi penyebab rasa keras pada dubur. Ini dapat menekan dubur, membuatnya terasa lebih keras dari biasanya.

    Kondisi ini mungkin akan terasa sangat tidak nyaman. Benda-benda yang bisa tersangkut di anus antara lain mainan seks, tulang tertelan, hingga termometer.

    6. Kanker dubur

    Menurut American Society of Colon and Rectal Surgeons, kanker dubur menyumbang sekitar 1-2% dari semua kanker yang mempengaruhi usus. Kondisi ini paling sering terjadi pada perempuan dan orang-orang berusia antara 55 dan 64 tahun. Kanker dubur dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan yang terasa keras.

    Beberapa gejala lain dari kanker dubur meliputi:

  • Gatal dubur
  • Pendarahan dubur
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar dubur atau selangkangan
  • Ada benjolan di dubur dan sakit
  • Keputihan yang tidak normal
  • Pembentukan benjolan atau massa di dekat lubang  dubur
  • Perubahan gerakan usus, seperti penyempitan tinja
  • Gejala-gejala ini juga umum pada kondisi jinak lainnya. Maka dari itu, seorang dokter harus memeriksa jika pasien datang dengan gejala-gejala ini. Untuk memastikan kondisi tersebut kanker atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan, salah satunya biopsi.

    Cara membedakan benjolan di dubur tapi bukan wasir

    Benjolan pada dubur tapi tidak sakit biasanya dikaitkan dengan wasir. Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran dari pembuluh darah di usus besar bagian akhir (rektum), serta dubur. Kamu bisa membedakan benjolan lain dengan wasir dari gelanya.

    Wasir sering kali ditandai dengan benjolan di luar dubur. Selain itu, wasir kerap ditandai dengan sejumlah gejala lain wasir, seperti:

  • Rasa gatal atau sakit di sekitar anus.
  • Perdarahan dari anus saat buang air besar.
  • Keluarnya lendir setelah BAB.
  • Beberapa pemicu wasir adalah sembelit atau diare yang berlangsung lama, sering mengangkat beban berat, kehamilan, baru melahirkan, dan kebiasaan duduk terlalu lama. 

    Beberapa gejala wasir mungkin sama dengan kondisi yang disebutkan di atas. Agar pengobatan yang didapatkan tepat, kamu lebih baik berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. 

    Diagnosis benjolan di dubur tapi bukan wasir

    Jika seseorang memiliki benjolan di dubur maka harus berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang gejala dan melakukan pemeriksaan fisik.

    Selama pemeriksaan fisik, dokter akan menggunakan jari yang bersarung tangan untuk meraba apakah ada benjolan yang disebabkan oleh wasir, moluskum kontagiosum, atau kutil dubur.

    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu menggunakan anoskop, yaitu alat yang dapat dimasukkan ke dalam anus untuk memungkinkan mereka melihat dubur lebih dekat.

    Jika dokter ingin melakukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh pada daerah dubur dan usus besar untuk mengetahui adanya kanker usus besar, dokter dapat menggunakan pemeriksaan tambahan.

    Beberapa prosedur yang mungkin digunakan dokter untuk memeriksa usus besar meliputi:

  • Kolonoskopi, yaitu prosedur yang menggunakan tabung menyala untuk mencari pertumbuhan usus besar.
  • Sigmoidoskopi, yaitu pemeriksaan yang mirip dengan kolonoskopi yang menggunakan tabung untuk memeriksa usus bagian bawah.
  • Barium enema, pemeriksaan rontgen usus besar.
  • Cara mengatasi benjolan di dubur tapi bukan wasir

    Penanganan untuk kondisi ini tentu ditentukan berdasarkan penyebabnya. Pengobatannya dapat berupa obat oral, obat topikal, atau bisa juga operasi untuk kondisi tertentu. Kebanyakan kondisi ini tidak berbahaya, jadi jangan langsung panik ketika mendapati benjolan di dubur.

    Tips dari Lifepal! Meskipun tidak berbahaya, tapi kamu juga tidak boleh mengabaikannya. Apabila benjolan terus membesar, terasa sakit, dan dibarengi dengan gejala lainnya yang mengganggu, kamu sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter.

    Jangan lupa juga untuk selalu konsumsi serat yang cukup agar BAB lancar dan jaga kebersihan area dubur dengan baik.

    Pentingnya asuransi kesehatan

    Dalam beberapa kasus, kamu mungkin membutuhkan biaya untuk beberapa pemeriksaan untuk memastikan bahwa benjolan di dubur yang kamu alami bukan merupakan kondisi yang berbahaya.

    Pemeriksaan-pemeriksaan ini bisa menghabiskan biaya yang besar. Belum lagi jika kondisi yang kamu miliki memang harus mendapatkan penanganan khusus nantinya.

    Apabila kamu memiliki asuransi kesehatan, kamu tidak perlu pusing memikirkan biaya pemeriksaan dan juga perawatan medis karena ini bisa ditanggung oleh asuransi.

    Setiap asuransi memiliki premi dan manfaat yang berbeda-beda. Cari tahu lewat Tanya Lifepal untuk mengetahui asuransi yang sesuai dengan kebutuhanmu.

    Pertanyaan seputar benjolan di dubur tapi bukan wasir

    Sebagian besar kondisi yang menyebabkan benjolan keras di dubur bersifat jinak atau tidak berbahaya. Namun, benjolan di dubur bisa menyakitkan dan menyebabkan kekhawatiran bagi banyak orang. Karena itulah dibutuhkan penanganan serta obat khusus dari dokter.
    Asuransi kesehatan akan menanggung berbagai pemeriksaan dan perawatan medis. Ini juga termasuk biaya rawat jalan, rawat inap, bahkan operasi jika diperlukan. Kamu jadi tidak perlu khawatir keluar biaya tak terduga untuk perawatan kesehatan yang mungkin akan menguras tabunganmu.