Sayangi Jantungmu, Biaya Operasi Bypass Sangat Fantastis!

biaya operasi bypass jantung

Operasi bypass jantung menjadi salah satu tindakan yang disarankan dokter untuk mengobati jantung koroner. Kira-kira berapa biaya operasi bypass jantung? 

Seperti diketahui, penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian tertinggi kedua, setelah stroke, di dunia bahkan Indonesia.

Berdasarkan data World Health Organization tahun 2015, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan stroke. Dan 31% dari seluruh kematian tersebut, atau sekitar 8,7 juta penyebabnya adalah jantung koroner. 

Melihat tingginya angka kematian akibat jantung koroner, menjadikan penyakit ini momok yang menakutkan. Selain karena datangnya yang gak bisa diprediksi, penyakit ini juga menyerang semua kalangan. 

Karena biaya perawatannya juga gak murah, begitu juga dengan prosedur bypass jantung. Kalau kamu diharuskan dokter menjalani tindakan tersebut, dana yang harus disiapkan untuk operasinya saja berkisar mulai dari Rp150 juta. 

Itu biaya bypass jantung di Indonesia. Sedangkan di beberapa negara tetangga, operasi bypass jantung setidaknya menelan biaya sekitar Rp140 juta-Rp500 juta. 

Biaya tersebut hanya untuk tindakan operasinya saja ya! Belum perawatan lainnya seperti kamar rawat inap, setidaknya pasien harus menginap selama lima hari. Dan biaya seperti visit dokter, obat-obatan, laboratorium dan sebagainya. 

Paling gak kamu harus siapkan dana cadangan sekitar 20 persen – 30 persen dari biaya operasi. Yaitu, sekitar Rp300 juta – Rp500 juta yang harus disiapkan untuk operasi di rumah sakit swasta di Indonesia. Wow, angka yang fantastis untuk satu tindakan ya! 

Mengapa biaya bypass jantung sangat mahal?

Kenapa sih operasi bypass jantung biayanya begitu besar? Karena untuk mengatasi penyakit ini dibutuhkan teknologi yang canggih serta ahli medis khusus untuk proses pembedahan. 

Kamu juga harus melewati banyak tahapan pemeriksaan sebelum prosedur dilakukan. Paling gak, kamu harus bolak balik ke rumah sakit satu sampai dua kali dalam sebulan. 

Operasi bypass jantung merupakan prosedur medis dengan membuat jalan pintas untuk mengalirkan darah ke otot jantung. 

Hal ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner jantung. Atau gampangnya, operasi ini mengganti pembuluh arteri yang rusak dengan pembuluh darah dari area tubuh lainnya untuk membuat jalan pintas. 

Jantung koroner disebabkan oleh tersumbatnya atau rusaknya arteri jantung akibat plak yang menumpuk. Kondisi ini menyebabkan darah jadi gak ngalir dengan baik ke otot jantung. 

Kalau gak segera ditangani, otot jantung akan rusak karena gak dapat makanan. Ini yang kemudian memicu gagal jantung atau serangan jantung sering terjadi. 

Apa saja jenis-jenis penyakit jantung ?

Tahukah kamu kalau serangan jantung itu merupakan implikasi dari penyakit jantung? Jadi, serangan jantung adalah salah satu dari penyakit jantung. 

Tapi, selama ini mayoritas orang hanya mengenal semua jenis penyakit kardiovaskular itu adalah serangan jantung. Penyakit kardiovaskular sendiri adalah penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah. 

Berbagai masalah yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Beberapa jenis penyakit jantung perlu kamu tahu dan waspadai sebagai berikut: 

Angina pectoris

Kamu pasti bingung dengan nama penyakit Angina Pectoris? Nah, kalau angin duduk pasti semua orang tahu. Ya, angina pectoris atau angin duduk adalah salah satu jenis penyakit jantung yang biasanya si penderita mengalami nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. 

Penyakit ini terjadi karena dada penderita gak mendapat oksigen yang cukup. Paling sering disebabkan oleh penyumbatan kecil di arteri jantung atau koroner. 

Aritmia jantung

Penyakit ini karena adanya gangguan pada irama jantung atau detak jantung tidak normal. Bisa lebih cepat atau lebih lambat. Penyakit jantung aritmia bisa dialami oleh siapa saja dengan banyak faktor penyebabnya. 

Gangguan katup jantung

Satu lagi penyakit jantung yang harus kamu waspadai adalah gangguan katup jantung yang muncul karena adanya kelainan di salah satu atau lebih dari empat katup jantung. 

Orang yang berusia 40 tahun ke atas harus hati-hati nih, karena penyakit ini sangat berisiko untuk orang di usia ini. Pasalnya, semakin tua seseorang, maka katup jantung akan jadi tebal dan kaku.

Jantung koroner

Bisa dibilang ini adalah penyakit yang paling populer atau diketahui mayoritas orang. Penyakit ini terjadi karena adanya penebalan pada dinding arteri akibat akumulasi lemak. 

Kondisi penebalan tersebut mengakibatkan jumlah darah yang masuk ke jantung jadi terhambat dan tekanan darah juga meningkat. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum operasi bypass jantung

Secara umum, dokter akan menyarankan pasiennya menjalani operasi bypass jika pasien menderita penyakit jantung koroner dengan kondisi seperti di bawah ini: 

  • Ditemukannya lebih dari satu pembuluh darah yang menyempit hingga membuat bilik kiri jantung gak berfungsi seperti biasanya atau saat dalam kondisi normal. 
  • Adanya penyumbatan berat pada arteri koroner kiri utama 
  • Gak bisa dengan hanya prosedur pemasangan ring 
  • Mengalami nyeri dada yang hebat 
  • Sebelum prosedur bypass jantung dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain jika pasien jantung koroner gak ada gejala dan berisiko kecil bakal mengalami serangan jantung, operasi bypass gak disarankan untuk dilakukan. 

    Selain itu jika pasien berusia rawan, di atas 85 tahun karena ditakutkan komplikasi setelah operasi lebih tinggi terjadi pada pasien usia lanjut. Dan bila pasien baru mengalami stroke atau serangan jantung, dokter pasti gak memberi saran untuk dilakukan prosedur ini. 

    Kondisi lain yang bisa membuat bypass jantung gak bisa dilakukan apabila ada gangguan pembekuan darah, pasien pernah mendapat radioterapi di bagian dada atau operasi pada dada sebelumnya. 

    Selain itu, bila pasien sedang mengalami infeksi atau gangguan elektrolit. Kenapa prosedur bypass jantung gak bisa dilakukan pada pasien dengan kondisi seperti di atas? Karena kondisi tersebut memiliki risiko tinggi bakal alami komplikasi pascaoperasi. 

    Seperti apa persiapan sebelum operasi bypass jantung?

    Kurang lebih sama dengan prosedur medis lainnya persiapan sebelum operasi dilakukan pasien akan menjalani beberapa tes. Antara lain foto rontgen dada, tes darah, elektrokardiografi (EKG), dan kateterisasi jantung. 

    Nah, sebelum memulai tahapan tes tersebut, konsultasikan dengan dokter spesialis mengenai aktifitas apa yang boleh atau gak boleh dilakukan. Gak lupa, diskusikan juga mengenai pantangan makanan dan obat-obatan yang boleh atau gak untuk dikonsumsi. 

    Selain itu, dokter juga akan bertanya akan kondisi kesehatan pasien dan juga riwayat kesehatan keluarga. Ada juga pemeriksaan fisik jantung dan paru-paru, dan arteri mana yang mengalami penyumbatan akan diperiksa terlebih dulu. 

    Bagaimana operasi bypass jantung dilakukan?

    Sebagai informasi saja, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi bypass jantung umumnya berlangsung selama 3 – 6 jam. Bius yang digunakan adalah anestesi umum atau bius total. Sehingga pasien selama operasi dalam kondisi gak sadar. 

    Prosedur yang akan dilalui pasien bypass jantung seperti di bawah ini:

  • Denyut jantung, tekanan darah, kadar oksigen di dalam tubuh dan fungsi sistem pernapasan pasien diperiksa dokter. Kemudian selang pernapasan akan dipasangkan melalui tenggorokan. Selang tersebut akan tersambung ke ventilator untuk memberi asupan oksigen yang dibutuhkan pasien selama operasi berlangsung. 
  • Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan sepanjang bagian tengah tulang dada atau di bawah puting kiri pasien hingga jantung terlihat.
  • Pasien akan diberi obat menghentikan kerja jantung. 
  • Selama operasi, fungsi jantung akan diganti dengan pembuluh darah jantung yang tersambung ke mesin jantung paru (heart lung machine). 
  • Dokter akan mencangkok pembuluh darah dari bagian tubuh lain (paha, dinding dada, atau pergelangan tangan).
  • Pembuluh darah ini akan dicangkokkan pada pembuluh arteri koroner yang tersumbat, sehingga terbentuk jalan pintas baru. Dengan begitu, darah dapat melewatinya menuju jantung. 
  • Setelah pencangkokan pembuluh darah selesai, dokter kemudian akan membuat jantung kembali berdenyut. Kadang diperlukan juga kejutan listrik untuk membuat jantung kembali berdetak.
  • Setelah itu tulang dada akan disatukan lagi dengan kawat khusus yang bakal jadi permanen dengan menempel di tulang dada. Dan menutup sayatan dengan jahitan. 
  • Selang pernapasan yang dipasang sebelumnya akan dilepas setelah pasien dapat bernapas sendiri secara normal.  
  • Apa saja komplikasi operasi bypass jantung?

    Seperti dijelaskan sebelumnya, operasi ini pastinya memiliki risiko komplikasi. Meski begitu, berkat perkembangan teknik operasi, risiko tersebut bisa diminimalisir atau rendah. 

    Namun, tetap saja dengan operasi jantung terbuka dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang berbeda-beda dialami tiap pasien. 

    Komplikasi yang biasanya terjadi di operasi bypass jantung, seperti:

  • Infeksi luka operasi atau perdarahan 
  • Pasien bisa mengalami gangguan irama jantung atau aritmia 
  • Penggumpalan darah 
  • Serangan jantung 
  • Stroke 
  • Nyeri dada 
  • Gagal ginjal 
  • Reaksi akibat alergi obat bius 
  • Hilang ingatan atau kesulitan berpikir. Biasanya kondisi ini akan pulih sendiri setelah 6 – 12 bulan pascaperasi. 
  • Estimasi biaya operasi bypass jantung 

    Biaya penyakit jantung terbilang sangat mahal karena biasanya selalu berakhir dengan tindakan medis atau operasi. 

    Tingginya dana yang dibutuhkan pasien karena penyakit jantung memerlukan tindakan bedah dan nonbedah. Gak heran, penyakit jantung terbilang penyakit dengan high cost

    Biaya operasinya saja terbilang tinggi, untuk tindakan bypass di rumah sakit swasta di Indonesia, berkisar di angka minimal Rp150 juta. Pahitnya, pasien harus menyediakan dana lebih dari dua kali lipat. 

    Untuk biaya bypass pada anak saja, tindakan yang dilakukan memakan biaya minimal Rp80 juta – Rp100 juta. Dan penyakit jantung pada anak itu biasanya bawaan, sehingga harus operasi lebih dari satu kali. Gak heran, kalau biaya operasi jantung pada anak bisa menguras tabungan. 

    Di Sunway Medical Center di Malaysia, operasi bypass jantung berkisar antara Rp178 juta – Rp195 juta. Biaya tersebut hanya untuk tindakan saja, di luar tarif rawat inap, jasa konsultasi -dokter, obat-obatan dan sebagainya. 

    Tarif jasa konsultasi dokter bedah dan spesialis jantung rata-rata Rp800 ribu per satu kali konsultasi. Bisa dibayangkan berapa dana yang harus disiapkan untuk melakukan operasi bypass jantung di Malaysia ya. 

    Apakah biaya operasi bypass jantung di-cover BPJS?

    Penyakit jantung adalah satu dari delapan penyakit gak menular atau katastropik. Meski gak menular, penyakit ini punya komplikasi yang bisa mengancam jiwa penderita atau dengan kata lain penyakit risiko tinggi. Dalam pengobatannya, penyakit katastropik ini membutuhkan biaya yang tinggi. 

    Bila melihat tingginya biaya pengobatan, maka asuransi kesehatan bisa jadi solusinya. BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah untuk warga negaranya. Untungnya lagi, penyakit jantung adalah penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014. 

    Di dalamnya tercantum penjelasan kalau biaya kesehatan untuk operasi bypass jantung sekaligus perawatannya ditanggung BPJS Kesehatan. 

    Pentingnya punya asuransi 

    Mahalnya biaya operasi bypass dan perawatan medis setelah atau sebelumnya yang harus dikeluarkan, pasti memberatkan pasien. Bahkan, gak jarang tindakan medis tertunda karena pasien punya keterbatasan biaya. 

    Kondisi ini jadi gak perlu dikhawatirkan kalau kamu punya asuransi kesehatan. Di sinilah pentingnya asuransi kesehatan untuk kamu miliki. Karena manfaatnya yang bisa meringankan biaya operasi dan perawatan medis, sehingga penangan medis bisa langsung dilakukan. 

    Bagaimana memilih asuransi kesehatan terbaik?

    Saat ini nasabah bisa memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangannya. Ratusan polis dan brand bisa dipilih calon nasabah. Namun, di sini nasabah harus lebih cermat dalam menentukan brand mana yang akan dibeli plus manfaat yang menguntungkan. 

    Berikut beberapa hal yang harus calon nasabah perhatikan sebelum membeli asuransi kesehatan: 

    1. Metode klaim cashless

    Dengan sistem klaim cashless nasabah bisa datang ke rumah sakit bermodal kartu peserta asuransi kesehatan saja. Artinya, nasabah tidak perlu mengeluarkan dana terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis. 

    2. Menanggung biaya rawat jalan

    Biaya perawatan pra dan pasca rawat inap tidaklah murah. Untuk itu, sebaiknya pilih yang menanggung biaya rawat jalan tersebut. 

    3. Manfaat pengembalian premi

    Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir. Umumnya 20-100 persen dari total premi yang telah dibayarkan.

    4. Manfaat Coordination of Benefit (CoB) 

    Dengan manfaat Coordination of Benefit (CoB), jika asuransi BPJS tidak mencakup semua biaya perawatan, maka kita bisa mengajukan kekurangannya pada asuransi swasta.

    5. Manfaat Pertanggungan Pre-Existing Condition

    Pre-existing condition adalah kondisi di mana calon nasabah sudah menderita penyakit tertentu saat mendaftar asuransi. Sebagian besar produk mengecualikan hal ini dalam klaim, tetapi ada yang tidak mengecualikannya dengan atau tanpa syarat. 

    6. Limit/plafon sesuai premi

    Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misal uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini. Namun, di tahun-tahun mendatang dengan kenaikan biaya medis 7-15 persen, nilai pertanggungan tersebut akan berkurang.

    7. Iuran premi sesuai dengan penghasilan

    Meski proteksi kesehatan sangatlah penting, calon nasabah tetap harus memastikan keuangannya tetap terjaga. Oleh karena itu, pastikan premi tidak kemahalan apalagi melebihi kemampuan. Standarnya alokasi asuransi minimal sekitar 3-5 persen dari penghasilan.

    8. Beli melalui broker asuransi

    Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim. Ingat, ketika sedang mengalami risiko medis, pengajuan klaim bisa saja sulit dilakukan sendiri. 

    Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu. Broker asuransi Lifepal dapat sangat membantu dalam mengatasi masalah klaim tersebut. (Editor: Chaerunnisa)