Estimasi Biaya Operasi Tiroid dan Prosedur Operasinya
Biaya operasi tiroid di Indonesia tergolong cukup mahal. Di rumah sakit swasta, biaya operasi tiroid atau gondok bisa mencapai puluhan juta.
Operasi tiroid adalah salah satu metode pengobatan yang umum dilakukan pada penderita gangguan kelenjar tiroid.
Jika dibandingkan dengan obat-obatan yang harus pasien konsumsi seumur hidup dan perasaan tidak nyaman karena terjadi pembengkakan, operasi tiroid bisa jadi solusi praktis. Apalagi jika dibantu dengan BPJS Kesehatan ataupun asuransi swasta.
Estimasi biaya operasi tiroid atau gondok
Lalu berapa biaya operasi kelenjar tiroid di Indonesia? Untuk diketahui, harga operasi tiroid sebenarnya bervariasi tergantung rumah sakit tempat kamu melakukan operasi.
Tetapi sebagai gambaran, berikut ini biaya operasi hipertiroid di beberapa rumah sakit dilansir dari Alodokter.
Rumah Sakit | Estimasi Biaya |
Rumah Sakit Balimed Negara, Bali | Rp11,1 juta |
RS Abdul Radjak Salemba | Rp19,1 juta |
RS Al Islam Bandung | Rp13 juta |
Loh Guan Lye Hospital Penang, Malaysia | Rp32 juta |
Rumah Sakit Premier Surabaya | Rp48 juta |
MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta | Rp70 Juta |
RSU Bunda Jakarta | Rp100 Juta |
Rumah Sakit QADR | Rp9,9 juta |
RSIA Bina Medika Bintaro | Rp12,7 juta |
RSAL Dr. Ramelan Surabaya | Rp14,04 juta |
Rumah Sakit Balimed Denpasar | Rp17,9 juta |
RS Imanuel Way Halim | Rp3,5 juta |
Bisakah operasi tiroid dengan BPJS?
BPJS Kesehatan ternyata menanggung biaya operasi tiroid secara penuh jika kamu rutin membayar iuran dan telah melalui rujukan berjenjang.
Sebab pada prinsipnya, semua jenis operasi yang bersifat tindakan pengobatan, biayanya akan ditanggung BPJS Kesehatan.
Hal ini diatur dalam pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yaitu Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014.
Namun, operasi tiroid dengan BPJS tetap tergantung dari pertimbangan dokter bedah dan rumah sakit yang menangani, misalnya mempertimbangkan derajat keparahan, riwayat penyakit, hingga ketersediaan fasilitas.
Biaya cek hormon tiroid
Untuk mengecek kondisi hormon tiroid, diperlukan cek laboratorium. Dilansir dari Alodokter, berikut ini estimasi biaya cek hormon tiroid di laboratorium pada klinik dan rumah sakit Indonesia.
Rumah sakit | Biaya |
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi | Rp275 ribu |
RSU Pindad Bandung | Rp259 ribu |
Siloam Hospitals Lippo Village | Rp680 ribu |
Rumah Sakit Premier Jatinegara | Rp1,58 juta |
Laboratorium Klinik Galaxy | Rp260 ribu |
Rumah Sakit Manyar Medical Centre | Rp378 ribu |
Klinik Ratulangi Medical Center | Rp462 ribu |
Mayapada Hospital Kuningan | Rp420 ribu |
Mitra Keluarga Surabaya | Rp457 ribu |
RS Sumber Kasih Cirebon | Rp314 ribu |
Laboratorium Klinik CITO Jakarta Selatan | Rp1,16 juta |
RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru | Rp240 ribu |
RS Amanah Umat Purworejo | Rp275 ribu |
Siloam Hospitals TB Simatupang | Rp250 ribu |
RS Sentra Medika Langut | Rp300 ribu |
RS Dera As-Syifa Brebes | Rp240 ribu |
RSU Banyumanik 2 | Rp210 ribu |
RS Brawijaya Antasari | Rp552 ribu |
RS Islam Amal Sehat Sragen | Rp442 ribu |
RS Keluarga Sehat Pati | Rp205 ribu |
Charitas Hospital Kenten | Rp184 ribu |
RS Harapan Sehat Pemalang | Rp210 ribu |
Apa itu penyakit tiroid?
Penyakit tiroid adalah masalah umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh.
Masalah terjadi ketika kelenjar tiroid di leher tidak cukup memproduksi hormon atau menjadi kurang aktif (hipotiroid), terlalu banyak memproduksi hormon atau terlalu aktif (hipertiroid), membengkak atau gondok.
Penyebab penyakit tiroid beragam, bisa karena penyakit autoimun, terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji, gaya hidup yang buruk, hingga pengaruh dari beberapa penyakit, seperti infeksi virus dan bakteri, kekurangan vitamin K dan C.
Penyakit tiroid dapat terjadi pada siapa saja, tetapi terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko menderita sakit tiroid, di antaranya:
Saat seseorang menderita penyakit tiroid, akan muncul perasaan tidak nyaman. Kemudian ada beberapa gejala spesifik dari hipertiroid, di antaranya:
Gejala-gejala tersebut perlu diatasi dengan penganganan medis yang tepat. Operasi tiroid adalah perawatan medis yang paling umum diterapkan pada penderita gangguan tiroid.
Indikasi yang memerlukan operasi tiroid
Beberapa penyakit tiroid memerlukan terapi kombinasi, operasi, atau penderitanya perlu menjalani pengobatan seumur hidup.
Namun, sebagian besar kondisi akibat gangguan kelenjar tiroid ini dapat diatasi dengan baik jika didiagnosis dan dirawat dengan benar sehingga tidak membahayakan nyawa.
Kondisi-kondisi yang membuat dokter menyarankan perlunya operasi tiroid adalah:
Jenis-jenis operasi tiroid
Operasi tiroid yang dilakukan pada penyakit tiroid adalah tindakan operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi.
Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar atau benjolan yang terdapat di dalam kelenjar.
Adapun operasi tiroid ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Lobektomi tiroid
Lobektomi adalah pengangkatan salah satu lobus dari kelenjar tiroid. Selama prosedur tiroid lobektomi berlangsung, dokter akan mengangkat setengah dari tiroid.
Prosedur ini mungkin disarankan bila kamu memiliki kelenjar tiroid yang bertumbuh dengan lambat di salah satu bagian tiroid dan tidak ada nodul yang mencurigakan di area tiroid lainya.
2. Tiroidektomi total
Jenis operasi tiroid ini dilakukan dengan mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Operasi ini mungkin melibatkan pengangkatan semua jaringan tiroid (tiroidektomi total) atau sebagian besar jaringan tiroid (tiroidektomi total dekat).
3. Biopsi tiroid
Biopsi tiroid adalah tindakan medis yang melibatkan pengambilan sampel jaringan kelenjar tiroid oleh dokter spesialis bedah. Biaya biopsi tergolong cukup mahal, bisa mencapai jutaan rupiah per tindakan.
Sampel ini kemudian diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan apakah tumor tiroid bersifat jinak atau ganas.
Persiapan sebelum operasi tiroid
Sebelum melakukan operasi tiroid, dokter akan melakukan evaluasi berupa pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah, foto rontgen, dan EKG yang dilakukan beberapa hari sebelum operasi dilakukan.
Karena itu, kamu juga perlu mempersiapkan biaya untuk pemeriksaan penunjang, misalnya untuk biaya cek darah, biaya rontgen, dan lain sebagainya.
Selain untuk memastikan kondisi pasien, hasil evaluasi praoperasi ini juga menentukan jenis anestesi (obat bius) yang akan digunakan dalam operasi serta bagian tiroid mana saja yang perlu diangkat.
Kemudian ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum operasi tiroid, di antaranya:
Metode operasi tiroid
Operasi tiroid umumnya berlangsung sekitar 1-2 jam, tapi tidak menutup kemungkinan operasi berjalan lebih lama dari itu.
Secara garis besar, operasi tiroid dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Adapun tiga metode operasi tiroid yang dapat digunakan untuk mengangkat kelenjar tiroid, yaitu:
1. Operasi konvensional
Prosedur operasi tiroid dengan metode konvensional membutuhkan sayatan sebesar kurang lebih 5-12 cm di tengah leher.
Tujuannya agar dokter dapat mengakses langsung kelenjar tiroid yang bermasalah dan mengangkatnya.
2. Operasi endoskopi
Dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut endoskop berupa selang dengan kamera kecil di ujungnya untuk mengangkat kelenjar tiroid.
Keunggulan metode endoskopi pada operasi tiroid, yaitu sayatan yang dibutuhkan untuk operasi endoskopi jauh lebih kecil dibandingkan operasi konvensional, yakni sekitar 0,5 – 1 cm.
3. Operasi robotik
Terakhir proses operasi yang sepenuhnya dilakukan dengan bantuan robot. Perbedaannya dengan operasi endoskopi dan konvensional, sayatan yang dibutuhkan operasi robotik hanya 8 mm. Namun, teknik operasi ini masih belum banyak dilakukan di Indonesia.
Berapa lama pemulihan pasca operasi tiroid?
Usai menjalani operasi tiroid, kamu akan dipindahkan ke ruangan pemulihan setelah operasi tiroid untuk beristirahat dan dievaluasi setidaknya selama 4-6 jam. Kemudian biasanya pasien perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit.
Pasien diperbolehkan pulang setelah kondisinya stabil dan nyeri pascaoperasi berkurang. Namun, pasien harus menghindari aktivitas yang berat selama setidaknya 10-14 hari.
Secara umum, operasi tiroid sebenarnya termasuk tindakan medis yang aman untuk dijalani. Bekas operasi tiroid pun tidak memerlukan waktu yang lama untuk pulih.
Efek samping setelah operasi tiroid
Seperti operasi pada umumnya, operasi tiroid juga dapat menimbulkan efek samping hingga komplikasi, seperti:
Meskipun jarang terjadi, akibat kelenjar tiroid diangkat melalui operasi tiroid juga dapat menimbulkan komplikasi berupa badai tiroid atau tirotoksikosis.
Gejalanya berupa sering gelisah, gangguan pencernaan seperti nyeri perut dan diare, tubuh gemetaran (tremor), banyak berkeringat, jantung berdetak cepat, dan demam.
Operasi tiroid termasuk operasi besar atau kecil?
Prosedur operasi tiroid bisa dikategorikan sebagai jenis operasi besar, karena prosedurnya melibatkan sayatan besar dan proses operasinya berlangsung cukup lama, bisa mencapai 90 menit sampai dua jam.
Operasi ini juga berisiko memicu komplikasi jika terjadi kesalahan. Selama operasi berlangsung, pasien akan diberikan obat bius total sehingga tidak sadarkan diri sama sekali.
Sebelum operasi dilakukan, pasien juga akan diminta untuk berpuasa selama 6-8 jam sebelum waktu operasi dilakukan.
Alternatif pengobatan tiroid tanpa operasi
Operasi memang sering dianjurkan untuk penderita tiroid, apalagi kalau kondisinya sudah cukup parah dan mengganggu pasien untuk beraktivitas.
Tapi, selain operasi, sebenarnya ada beberapa alternatif pengobatan tiroid lainnya yang bisa dilakukan tanpa perlu menjalani operasi, contohnya seperti:
1. Konsumsi obat
Apabila dokter menilai tiroid bisa disembuhkan tanpa operasi, salah satu metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah pemberian obat khusus.
Obat yang diberikan bekerja dengan cara menghancurkan kelenjar tiroid secara perlahan sampai hilang sama sekali. Akan tetapi, obat ini harus diminum seumur hidup guna mencegah gejala kambuh kembali.
2. Alat Radio Frekuensi Ablasi
Cara berikutnya adalah menggunakan alat khusus yang disebut alat Radio Frekuensi Ablasi. Alat ini bekerja dengan menusuk dan menghancurkan sumber benjolan.
Alat penghancur tiroid ini awalnya ditemukan di Korea Selatan. Di Indonesia, alat ini baru tersedia di 3 rumah sakit saja, yaitu di Aceh, Magelang, dan di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang.
Pemakaian alat ini akan memakan biaya perawatan sekitar Rp12 juta sampai dengan Rp15 juta, tergantung kondisi pasien.
Tips dari Lifepal! Nah, jika kamu ingin ingin mendapatkan kepastian biaya operasi tiroid, tak ada salahnya mendaftar asuransi kesehatan tambahan dari perusahaan swasta. Terutama bagi kamu yang enggan dihadapkan pada prosedur antrean layanan BPJS bisa dibilang sangat rumit.
Saat ini ada banyak produk asuransi kesehatan yang bisa kamu pilih yang menawarkan premi terjangkau. Mulai dari Rp150 ribu per bulan, kamu mendapat pertanggungan sesuai dengan isi polis yang disepakati.