Biaya Transplantasi Ginjal Ditanggung BPJS, Cek Syaratnya

biaya transplantasi ginjal

Transplantasi atau cangkok ginjal adalah tindakan medis untuk mengganti organ ginjal yang mengalami kerusakan akibat gagal ginjal kronis stadium akhir. Biaya transplantasi ginjal di Indonesia bisa mencapai Rp250 juta hingga Rp300 juta.

Namun, tenang saja. Untuk kamu yang terdaftar sebagai pasien BPJS Kesehatan, biaya transplantasi ginjal tersebut akan ditanggung sepenuhnya, bahkan mencapai Rp400 juta.

Untuk informasi lebih lengkap, berikut ini uraian terkait biaya transplantasi ginjal serta beberapa persyaratan yang harus dilakukan.

Mengenal gagal ginjal kronis yang harus dilakukan tranplantasi ginjal

Sebelum membahas mengenai biaya transplantasi ginjal di beberapa rumah sakit di Indonesia, kamu perlu memahami terlebih dahulu terkait apa itu gagal ginjal kronis yang mengharuskan pasien menjalani transplantasi ginjal.

Gagal ginjal sendiri adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan menurunnya kualitas fungsi ginjal dalam menyaring kotoran (urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urine.

Gangguan fungsi ginjal dalam menyaring cairan dan elektrolit serta limbah lain dari aliran darah ini harus secepatnya ditangani dengan terapi pengganti ginjal, salah satunya adalah cuci darah. 

Cuci darah ini bukan satu-satunya solusi yang bisa dilakukan oleh pasien gagal ginjal untuk menjalankan terapi pengganti ginjal. Pada kondisi yang lebih parah, bisa jadi pasien terpaksa melakukan transplantasi ginjal atau cangkok ginjal.

Ginjal pasien yang mengalami penurunan dan tidak akan membaik akan digantikan oleh ginjal donor yang fungsinya masih baik. Tentu, prosedur ini dilakukan setelah proses pemeriksaan medis yang cukup panjang. 

Berikut ini beberapa cara memperbaiki fungsi ginjal yang bisa kamu lakukan apabila mengalami sakit ginjal yang belum terlalu parah.

Berapa biaya transplantasi ginjal?

Bagi pasien yang menderita gagal ginjal atau pihak keluarganya, pertanyaan ini tentu menjadi yang pertama muncul di kepala. Sama halnya dengan tindakan medis lain berupa operasi, prosesi transplantasi ginjal tentu tidaklah murah. 

Beberapa rumah sakit swasta mematok tarif transplantasi ginjal yang lebih mahal dari biaya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan di atas, misalnya:

  1. Rumah Sakit Siloam Hospitals Asri Mampang di Jakarta Selatan mematok biaya transplantasi ginjal mulai dari Rp820 juta. 
  2. Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo di Jakarta mematok harga Rp140,4 juta.

Itu tadi sebagai estimasi biaya transplantasi ginjal di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Lebih aman, apabila keluarga pasien menyiapkan dana 20 persen atau 30 persen lebih tinggi dari tarif yang dipatok rumah sakit. Biaya cadangan ini disiapkan untuk mengantisipasi adanya pembengkakan biaya karena ada tambahan tindakan medis.

Apakah BPJS menanggung biaya transplantasi ginjal?

Mengutip dari laman berisatu.com yang tayang pada tanggal 12 Januari 2023, BPJS Kesehatan akan menanggung seluruh biaya transplantasi ginjal hingga Rp400 juta.

Biaya ini nantinya akan dihitung mulai dari pasien masuk ke rumah sakit, menjalani rawat inap, obat-obatan, tindakan operasi, hingga pasca operasi.

Syaratnya, kedua pihak yang pasien dan pendonor harus berstatus peserta BPJS Kesehatan. Selain itu, kedua belah pihak juga harus mengurus beberapa surat administrasi BPJS seperti surat rujukan dan dokumen penting lainnya. 

Syarat donor transplantasi ginjal

Transplantasi ginjal bisa menjadi solusi medis bagi orang yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronis. Kronis berarti sudah berlangsung sejak lama dengan kondisi yang cenderung menurun.

Penanganan transplantasi untuk pasien penderita gagal ginjal terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Transplantasi yang dilakukan dari donor ginjal yang masih hidup.
  • Transplantasi yang dilakukan dari pendonor yang sudah meninggal dunia. Sebagaimana ginjal akan diambil dari tubuh seseorang yang sudah meninggal dunia, maka hal ini harus sudah mendapat izin dari pihak jenazah.

Tentu sebelum menjalani pembedahan cangkok, pasien penerima ginjal harus menjalani tes kecocokan dengan ginjal dari donor. Proses transplantasi tidak bisa dilanjutkan jika ditemukan penolakan dari ginjal donor.

Berikut ini beberapa persyaratan untuk donor transplantasi ginjal yang harus dipenihi.

  • Usia di atas 19 tahun
  • Tidak memiliki penyakit seperti PCOS, lupus, dan penyakit autoimun lainnya
  • Sehat fisik dan mental
  • Donor diharuskan memiliki golongan yang sama dengan pasien penerima donor
  • Tekanan darah harus normal
  • Tidak menderita penyakit diabetes
  • Tidak menderita penyakit atau memiliki riwayat penyakit kanker
  • Berat badan ideal, yakni BMI harus kurang dari 35
  • Tidak memiliki penyakit menular seksual seperti hepatitis B dan HIV
  • Kadar protein dalam urine tidak lebih dari 300 mg per 24
  • Tidak memiliki riwayat penggumpalan darah
  • Tidak pernah menderita penyakit ginjal seperti batu ginjal

Untuk kamu yang berencanan menjadi pendonor, pastikan kamu sudah tahu efek yang akan terjadi dan bersedia memberikannya secara sukarela, ya.

Kapan transplantasi ginjal perlu dilakukan?

Cangkok ginjal dilakukan saat kondisi gagal ginjal sudah masuk tahap akhir atau sudah parah sekali. Pada tahapan ini, fungsi ginjal benar-benar sudah menurun dan justru terjadi penumpukan racun dalam tubuh. 

Seperti diketahui, fungsi ginjal sebagai penyaring darah yang kemudian diekskresikan menjadi urin. Dengan fungsi yang tak berjalan, maka ginjal tak bisa menyaring darah tersebut dan justru terjadi penumpukan racun. 

Gejala berikut ini perlu diwaspadai sebagai tahapan gagal ginjal tahap akhir.

  • Terjadi retensi atau penumpukan cairan pada tubuh. Biasanya terjadi di lengan, tungkai, dan paru-paru. Dikutip dari alodokter, kondisi ini akan menyebabkan penderita gagal ginjal mengalami pembengkakan tubuh, sesak napas, dan produksi urin yang terus menurun. Mual dan muntah.
  • Nafsu makan menurun.
  • Gatal-gatal.
  • Linglung hingga penurunan kesadaran.
  • Pucat.
  • Mudah merasa lelah.
  • Nyeri otot, sendi atau tulang.

Gagal ginjal biasanya disebabkan oleh penyakit awalan lain. Munculnya penyakit tersebut akan membebani kerja ginjal dan akhirnya menghambat fungsi ginjal secara normal. 

Penyakit yang menyebabkan gagal ginjal antara lain diabetes, darah tinggi, asam urat, kanker, HIV, batu saluran kemih, lupus, rheumatoid arthritis, dan beberapa penyakit lain. 

Ketahui juga sakit ginjal stadium 5 beserta gejalanya.

Apakah gagal ginjal kronis masih bisa sembuh?

Pada prinsipnya, penanganan gagal ginjal kronis bertujuan untuk meredakan gejala dan efek yang muncul pada tubuh akibat limbah yang menumpuk dan tidak bisa diekskresikan keluar.

Secara umum, tahapan pengobatan gagal ginjal meliputi tiga tahap berikut.

  1. Pemberian obat
  2. Cuci darah rutin
  3. Transplantasi ginjal

Pada tahap awal deteksi gagal ginjal, pemberian obat bisa membantu proses penyembuhan. Namun, pada kondisi di mana fungsi ginjal benar-benar menurun drastis, prosedur cuci darah wajib dilakukan sebagai bagian dari terapi pengganti fungsi ginjal. 

Proses cuci darah secara sederhana dianggap sebagai penggantian fungsi ginjal dalam menyaring darah dalam tubuh. 

Pada tahap akhir, saat fungsi ginjal jauh menurun maka perlu dilakukan transplantasi. Hal itu juga dilakukan berlatar kondisi bahwa biaya cuci darah tidak murah. 

Untuk mencegah penyakit ini, jalani pola hidup sehat dengan menghindari kondisi yang dapat memicu gagal ginjal kronis.

Kondisi yang perlu diperhatikan sebelum transplantasi ginjal

Perlu proses yang cukup panjang sebelum seorang pasien gagal ginjal menjalani cangkok. Intinya adalah memastikan bahwa si pendonor siap dan memiliki kesehatan prima, dan hal yang sama juga dipastikan terhadap resipien atau penerima donor. 

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi pasien sebelum menjalani transplantasi ginjal:

1. Pengecekan riwayat penyakit

Dokter akan memeriksa riwayat penyakit yang diderita pasien. Proses cangkok ginjal ini memiliki implikasi yang cukup kompleks terhadap kondisi fisik pasien sehingga perlu analisis yang dalam. 

Misalnya, pasien yang juga mengidap HIV akan diminta mempertimbangkan proses cangkok ginjal. 

Pasalnya, usai operasi dilakukan seorang penerima donor ginjal harus mengonsumsi obat-obatan penurun daya tahan tubuh (imunosupresan).

Hal ini tentu bertolak belakang terhadap kebutuhan seorang pengidap HIV untuk meningkatkan sistem imunnya. 

Dokter juga akan memeriksa riwayat alergi terhadap obat bius dan obat-obatan lain yang akan diberikan setelah transplantasi dilakukan. 

Pasien juga akan diminta melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, pencitraan tubuh, hingga pemeriksaan psikologi untuk memastikan kondisi pasien siap menjalani seluruh prosesi cangkok ginjal. 

2. Proses pencocokan antara donor dan resipien ginjal

Setelah ditemukan adanya pihak yang berpotensi bertindak sebagai donor ginjal, maka dokter akan melakukan serangkaian evaluasi dan kajian untuk memastikan ginjal dari donor cocok untuk dicangkokkan ke dalam tubuh pasien. 

Rangkaian pencocokan ini mencakup pemeriksaan golongan darah donor dan resipien. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan penolakan dari tubuh pasien. 

Kemudian dilakukan cek jaringan. Apabila golongan darah sudah cocok, maka perlu dipastikan juga jaringan donor cocok dengan jaringan yang dimiliki pasien. 

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan human leukocyte antigen (HLA), yaitu dengan membandingkan gen pendonor dengan resipien. Kecocokan hasil pemeriksaan berarti akan mengurangi risiko terjadinya penolakan terhadap organ donor.

Bagaimana proses transplantasi ginjal dilakukan?

Transplantasi ginjal merupakan medis yang sudah cukup umum dilakukan di dunia kedokteran. Setelah dokter memastikan kecocokan antara organ donor dan resipien ginjal, maka dilakukan operasi untuk memindahkan satu unit ginjal (dari pendonor hidup) ke dalam tubuh pasien penerima donor. 

Pada proses ini, pasien diminta berbaring di atas tempat tidur operasi dan diberikan obat bius atau anestesi. Kemudian, tindakan operasi dilakukan oleh dokter spesialias urologi dengan membuat sayatan di bagian bawah perut. 

Proses operasi ini dilakukan secara bersamaan antara pendonor dengan penerima.

Setelah ginjal dari pendonor berhasil diambil, maka organ ini akan dicangkokkan kepada pasien tanpa mengangkat ginjal lama, kecuali terdapat penyakit seperti infeksi, batu ginjal, kanker, sindrom nefrotik, kista ginjal, atau hipertensi yang dapat memicu terjadinya komplikasi. 

Dikutip dari Alodokter, setelah ginjal yang baru sudah terpasang, dokter akan menyambung pembuluh darah baru (biasanya dari daerah tungkai) ke pembuluh darah di perut, agar ginjal baru mendapatkan pasokan darah dan berfungsi secara normal.

Pada tahap akhir, dokter akan menyambungkan saluran kemih (ureter) dari ginjal baru ke kandung kemih. Pemasangan stent di ureter baru dapat dilakukan untuk membantu melancarkan aliran urine selama 6-12 minggu pasca tindakan.

Saat organ ginjal sudah terpasang dengan sempurna, sayatan akan ditutup dengan jahitan. Secara keseluruhan, tindakan operasi ini akan memakan waktu tiga jam. Selama operasi, tekanan darah, denyut jantung, dan kadar oksigen dalam darah akan terus dimonitor.

Baca juga cerita pengalaman sembuh dari gagal ginjal agar kamu semakin semangat menjalani pengobatan.

Pertanyaan seputar biaya transplantasi ginjal

Transplantasi ginjal adalah tindakan medis yang bertujuan mengganti organ ginjal yang sudah tidak bisa berfungsi secara normal lagi dengan ginjal yang baik. Donor ginjal bisa didapatkan dari pendonor yang masih hidup atau meninggal. Terlepas dari asalnya, pasien perlu melakukan tes kecocokan dengan ginjal baru. Jika tidak cocok, pasien harus menunggu ginjal dari pendonor lain.
Lamanya pembedahan untuk transplantasi ginjal diperkirakan tiga jam. Pasien tidak akan merasakan apa pun karena dibius di sepanjang proses pembedahan.
Kisaran biaya transplantasi ginjal di Rumah Sakit Siloam Hospitals Asri Mampang di Jakarta Selatan dimulai dari Rp750 juta. Sedangkan kisaran di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo di Jakarta dimulai dari Rp140,4 juta.