Begini Cara Membuka Ban Serep Innova Sendiri dengan Mudah

cara membuka ban serep innova

Setiap pembelian Toyota All New Kijang Innova akan dilengkapi dengan satu ban serep. Saat ban tersebut akan digunakan, cara membuka ban serep Innova cukup mudah dan cepat.

Ban mobil adalah bagian yang paling bekerja keras, dan langsung beradu dengan kondisi permukaan jalan, sehingga kondisi ban juga tidak selalu dalam kondisi prima. 

Itulah sebabnya, ban serep menjadi salah satu komponen penting yang harus dimiliki oleh mobil untuk mengantisipasi kebocoran, kempes dan lain sebagainya. 

Nah, jika kamu mengalami kebocoran mobil atau ban sedang tidak dalam kondisi prima, ketahui cara melepas ban serep Innova di artikel ini.

Cara membuka ban serep Innova

Cara membuka ban serep Innova yang pertama kali harus kamu lakukan adalah membuka ban serepnya. Mungkin kamu akan kesulitan dan sering bertanya bagaimana cara membukanya. 

Sebab, posisi ban serep Innova terletak di kolong mobil. Lalu, bagaimana cara membuka ban serep tersebut? Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Siapkan alat untuk membuka ban serep 

Alat yang dibutuhkan untuk membuka ban serep ini sebenarnya sudah tersedia. Beberapa alat tersebut adalah tiga batang besi dengan ujung pengait dan kunci untuk membuka baut ban. 

Jika kamu tidak menemukan alat yang dibutuhkan tersebut, kamu bisa mengecek pada toolkit yang sudah disediakan juga oleh Toyota pada setiap unit mobilnya. 

Biasanya, toolkit ini terletak pada bagian kiri bagasi mobil yang menjadi tempat penyimpanan dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk mengganti ban serep.

2. Proses melepaskan ban

Setelah menemukan alat untuk membuka ban serep, selanjutnya adalah cara melepas ban serep Innova dengan menyambungkan tiga batang besi dengan ujung seperti, pengait berada di paling depan. 

Jika sudah selesai dan tersambung semua, kamu bisa memasukkan lubang pada bagian tengah bumper yang berada pada posisi belakang. 

Kemudian cek bagian bawah bumber belakang dan di bawah bibir bagasi yang terdapat lubang di bagian tengah. 

Lubang tersebut merupakan lubang yang digunakan mulai melepas ban serep. Jika sudah mendengar bunyi klik maka kamu sudah bisa mulai melepas ban serep. 

Selanjutnya, putar pengait ke arah kiri, maka ban serep yang berlokasi di kolong mobil akan turun secara otomatis. Jika diperlukan kamu bisa menggunakan kunci baut ban agar pelepasan ban serep lebih mudah. 

3. Ambil ban serep 

Jika ban serep yang berada di kolong mobil sudah turun dan terlepas, kamu bisa mulai melepaskan rantai atau besi penyangga dari ban serep. Kemudian, kamu bisa langsung mengambil ban serep. 

Langkah selanjutnya, ganti ban serep dengan menggunakan dongkrak. Saat memasangnya kembali jangan lupa untuk memutar besi pengait searah jarum jam. Selesai!

Apakah ban serep bisa dipakai terus menerus?

Ban serep tidak memiliki kekuatan yang sama dengan ban biasa. Oleh sebab itu, tidak direkomendasikan untuk memakai ban serep terlalu lama.

Biasanya, ukuran ban serep lebih kecil daripada ukuran standar ban Innova pada umumnya. Ukurannya lebih kecil ini bertujuan agar ban mobil muat disimpan di kolong mobil seperti Innova. 

Ukuran ban yang kecil ini akan menyebabkan traksi dan pengereman yang membahayakan pengemudi jika digunakan perjalanan jauh dan terus-menerus.

Sebaiknya, jika menggunakan ban serep gunakan batas kecepatan mobil 60 km/jam atau tidak melebihi 80 km/jam. 

Sebab, daya pengereman ban yang berbeda dibandingkan dengan normal, dan dapat menyebabkan mobil tergelincir jika kecepatan terlalu tinggi.

Sesuai namanya, sebagai ban serap, ban ini sebaiknya hanya dipakai sementara waktu. Segera datangi bengkel terdekat untuk mengganti ban dengan ban baru.

Cara merawat ban serep yang jarang dipakai

Merawat ban serep juga sama pentingnya dengan merawat ban normal. Namun, seringkali pemilik kendaraan mengabaikan perawatan ban serep karena jarang dipakai.

Padahal fungsi ban serep cukup krusial digunakan dalam keadaan darurat. Berikut ini cara merawat ban serep yang jarang dipakai.

1. Simpan ban serep dengan baik

Penyimpanan ban serep bisa dibilang perlu perhatian ekstra karena posisinya yang berada di kolong mobil mudah kotor, apalagi jika melewati jalanan banjir, becek dan kotor. 

Sehingga, pastikan untuk menyimpan ban serep dengan baik seperti menyimpannya dalam mobil atau area bagasi agar tidak mudah kotor.

Hindari menyimpan ban serep berdekatan dengan benda tajam agar tidak tertusuk dan menyebabkan bocor atau kempis. 

2. Periksa tekanan angin

Cara merawat ban serep berikutnya adalah memeriksa tekanan angin secara secara rutin. Kamu juga bisa menggunakan alat pengukur tekanan angin ban Innova untuk mendapatkan hasil akurat. 

Jika pada saat pengecekan tekanan angin dirasa kurang, maka bagian ban dinding akan berbentuk lekukan. Maka kamu perlu melakukan pengisian tekanan angin segera.

3. Cek kondisi permukaan ban serep

Selain mengecek tekanan angin secara berkala, untuk merawat ban serep juga perlu pengecekkan kondisi permukaan ban serep secara menyeluruh. 

Pengecekkan meliputi ketebalan dinding, tekstur permukaan ban, dan pola alur ban apakah mengalami perubahan atau tidak. Jika, tidak ada kendala yang berarti, ban serep masih dalam keadaan normal dan prima. 

4. Bersihkan ban serep secara berkala

Perawatan ban serep salah satunya dilakukan dengan membersihkan ban serep secara berkala, bahkan meskipun ban tersebut sedang tidak akan digunakan. 

Jika ban serep ditempatkan di kolong mobil, biasanya akan membuat kondisi ban menurun. Selain itu, elastisitas pada ban akan menurun ketika terkena suhu lembab. 

5. Cek umur ban serep

Selain mengetahui cara membuka ban serep Innova, kamu juga harus mengetahui masa kedaluwarsa ban. Tidak disarankan menggunakan ban serep terlalu lama. 

Selain itu, ban serep sendiri memiliki masa pakai yang biasanya memuat penjelasan, ban serep digunakan di bawah beberapa tahun. 

Dalam perawatan ban serep kamu juga perlu mengecek umur ban serep, karena akan mempengaruhi kelenturan karet ban. Jika sudah melewati masa kadaluarsa, sebaiknya ban diganti.

Tips dari Lifepal! Usahakan untuk melakukan perawatan ban serep secara rutin walau tidak dipakai, kurang lebih 3 bulan sekali. 

Meskipun tidak terlalu dibutuhkan perawatan, namun ban serep sangat penting digunakan dalam kondisi darurat seperti, ban bocor atau kempis. 

Selain itu, ada baiknya untuk melakukan penyimpanan mobil di bawah kolong dengan melapisi kain yang bersifat waterless, agar ban serep terlindung dan bisa melewati jalanan berlumpur, banjir, atau becek.

Pelajari pula cara merawat ban mobil di artikel Lifepal lainnya!

Alasan perlu punya asuransi mobil

Apapun tipe atau merk mobil yang kamu miliki, tetap akan membuatmu pusing jika terjadi kerusakan seperti, mogok, lecet, bahkan penyok akibat kecelakaan atau tabrakan. Apalagi biaya servis mobil bisa sangat mahal. 

Untuk mengantisipasi kerusakan-kerusakan tersebut, sebaiknya miliki asuransi mobil. Sebab, asuransi mobil bisa menanggung sebagian besar biaya kerusakan mobil. Simak tips memilih asuransi mobil di video berikut.

Asuransi mobil sendiri memiliki dua jenis yaitu, asuransi mobil all risk dan asuransi TLO. Asuransi all risk akan menanggung kerugian berupa kehilangan mobil akibat pencurian, dan cocok untuk melindungi kendaraanmu dari segala risiko. 

Sedangkan asuransi TLO atau Total Loss Only, adalah asuransi yang bisa bertanggung jawab atas ganti rugi hingga 75 persen dari nilai mobil yang mengalami kerusakan. 

Lantas, dari kedua jenis asuransi mobil tersebut, manakah yang harus dipilih? Supaya tidak ragu, kamu bisa mengikuti kuis asuransi mobil terbaik berikut untuk memperhitungkan pertanggungan yang kamu butuhkan nanti. 

FAQ seputar cara membuka ban serep Innova

Ukuran tekanan angin Toyota All New Kijang Innova, memiliki ukuran standar ban 205/65R16 dan angin ban mobil depan maupun belakang memiliki ukuran yang sama yaitu, 33 psi. Saat akan merawat atau membuka ban serep Innova, tekanan angin ini juga perlu diperhatikan.
Asuransi mobil syariah adalah produk asuransi yang menjamin ganti rugi terhadap risiko tertentu pada mobil yang dilandaskan pada hukum syariat Islam. Risiko yang dimaksud berupa kecelakaan, bencana alam, pencurian, kerusuhan, hingga kebakaran dan banjir. Pelaksanaan asuransi syariah juga tetap diawasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).