Pengertian Engine Mounting, Fungsi, dan Tanda Kerusakannya
Engine mounting merupakan komponen yang berperan atas kenyamanan mobil yang sedang dikendarai. Komponen ini bekerja dengan menangkap getaran supaya penumpang tidak merasakan getaran itu ketika berada di dalam mobil.
Getaran pada mobil yang biasa terjadi saat proses akselerasi maupun deselerasi dapat diminimalisir dengan adanya komponen ini.
Dengan begitu, getaran ini juga tidak akan berpengaruh pada kinerja spare part mobil yang lain sehingga meminimalisir adanya kerusakan.
Apa Itu Engine Mounting?
Engine mounting adalah salah satu komponen penting di mesin, komponen ini berfungsi untuk meredam getaran yang tinggi di mesin mobil agar tidak masuk ke kabin. Getaran ini terjadi karena adanya ledakan pencampuran bahan bakar dan udara di ruang pembakaran.
Ledakan tersebut akan memutar kruk as yang berbentuk bandul dan terjadilah getaran. Jika getaran ini tidak ditahan oleh engine mounting maka kenyamanan di ruang kabin akan berkurang.
Selain itu, komponen ini juga berfungsi untuk menjaga komponen mesin agar menempel dengan sasis. Komponen inilah yang nantinya akan membantu pekerjaan komponen lain seperti piston dan girboks.
Fungsi Engine Mounting
Fungsi engine mounting yang paling utama adalah meredam getaran pada mesin mobil. Dengan diredamnya getaran ini, maka akan ada dua manfaat utama.
Manfaat yang pertama adalah kenyamanan penumpang. Tanpa komponen ini, getaran pada mesin mobil akan terasa sampai ke kabin, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan selama berkendara.
Selain itu, manfaat yang berikutnya adalah perlindungan bagi komponen mesin lainnya. Jika getaran terlalu hebat, akan berdampak pada spare part mobil lainnya, membuat spare part lain jadi tidak bisa berfungsi dengan baik.
Jenis-Jenis Engine mounting
Berdasarkan konstruksinya, terdapat dua jenis engine mounting yang dapat kamu pilih. Perlu diingat, jika mobil kamu menggunakan lebih dari satu komponen ini, pastikan bahwa semua jenisnya sama.
1. Konvensional
Jenis konvensional terbuat dari plat baja dan dengan bentuk yang sederhana.Satu sisi bekerja sebagai pengait sasis dan sisi lainnya yang berbentuk tabung dengan karet berluang di bagian tengahnya berfungi menahan getaran pada mesin supaya tidak sampai ke bodi mobil.
2. Modern
Jenis modern jelas memiliki harga yang lebih mahal daripada tipe konvensional. Konstruksinya juga terlihat lebih modern dengan bentuk tabung hidrolik. Jenis ini biasa digunakan untuk jenis-jenis mobil mewah.
Penyebab Engine Mounting Rusak
Tentunya, kerusakan pada komponen ini tidak terjadi tanpa sebab. Untuk bisa memperbaikinya, kamu perlu terlebih dahulu mengetahui penyebab engine mounting rusak, yaitu:
1. Beban kendaraan terlalu besar
Salah satu penyebab utama dan yang paling sering terjadi adalah beban yang harus ditahan oleh komponen ini terlalu berat.
Dengan beban berat, energi yang dikeluarkan mobil saat melakukan akselerasi tentu juga semakin besar sehingga muncul getaran ekstra yang membuat komponen ini bekerja keras.
2. Karet retak
Terdapat karet di bagian dalam komponen ini yang seiring dengan masa pemakaian mungkin mengalami keretakan. Apalagi kalau karet ini tidak dirawat dan diganti secara berkala.
3. Service yang kurang mendetail
Komponen ini terletak di posisi yang cukup tersembunyi sehingga jika tidak dilakukan pengecekan secara mendetail, mungkin tidak ditemukan kerusakan pada komponen ini.
Padahal pengecekan komponen ini secara berkala saat servis mobil ini sangatlah penting untuk melihat kondisinya masih layak pakai atau tidak.
Ciri-Ciri Engine Mounting Rusak
Sebagai pemilik kendaraan, sebaiknya kenali tanda-tanda apabila terjadi kerusakan pada komponen peredam getaran mesin mobil ini.
Kamu juga perlu mengetahui ciri engine mounting mobil rusak untuk mendeteksi gejala kerusakan. Berikut ini beberapa ciri-ciri engine mounting rusak.
1. Ada getaran pada mesin
Karena fungsinya untuk menahan getaran pada mesin maka jika komponen ini sudah tidak berfungsi dengan baik, getaran pada mesin akan sangat terasa bahkan saat kendaraan dalam posisi idle.
Selain itu, mesin akan terasa menghentak saat dipindahkan ke kopling gigi 1 setelah sebelumnya dalam posisi diam. Hentakan ini biasa terjadi pada mobil FWD, tepatnya pada komponen bagian transmisi.
2. Terdengar bunyi aneh pada mesin
Ciri selanjutnya adalah munculnya bunyi-bunyi aneh, semacam gluduk-gluduk saat mobil berakselerasi atau berjalan di jalanan yang rusak. Bunyi-bunyi aneh ini juga akan muncul saat mobil pertama kali distarter.
3. Posisi mesin miring atau turun
Salah satu ciri yang terlihat jelas saat komponen ini rusak adalah kedudukan mesin mobil yang menjadi miring atau turun. Ciri ini hanya akan muncul pada komponen yang diletakkan pada dudukan mesin.
Umur Engine Mounting Mobil
Engine mounting adalah komponen penting yang berfungsi menahan mesin mobil agar tetap st abil dan tidak bergerak saat kendaraan berjalan. Umur pakainya bervariasi tergantung pada cara penggunaan dan kondisi mobil. Umumnya, engine mounting dapat bertahan 5-7 tahun atau sekitar 100.000 km. Namun, umur ini bisa lebih pendek jika mobil sering digunakan di jalanan rusak, mengalami benturan, atau mesin bekerja terlalu keras. Jika sudah saatnya komponen ini diganti atau mengalami kerusakan, segera kunjungi bengkel engine mounting untuk mellakukan service atau pergantian.
Dampak Engine Mounting Rusak dan Tidak Diganti
Ketika engine mounting rusak dan dibiarkan terlalu lama tanpa penggantian, hal ini dapat memengaruhi kinerja mobil secara keseluruhan. Beberapa dampaknya adalah:
1. Kebocoran pada selang radiator
Engine mounting yang rusak dapat menyebabkan mesin bergoyang lebih dari biasanya. Akibatnya, selang radiator yang terhubung ke mesin bisa mengalami tekanan berlebih hingga akhirnya retak atau bocor. Kebocoran radiator ini bisa berujung pada mesin overheat dan risiko kerusakan lebih besar.
2. Gangguan pada selang bahan bakar
Goyangan mesin akibat mounting yang rusak juga dapat memengaruhi posisi dan kestabilan selang bahan bakar. Selang ini bisa bergeser, terjepit, atau bahkan robek, yang berpotensi menyebabkan kebocoran bahan bakar. Kebocoran bahan bakar tidak hanya membahayakan kinerja mesin, tetapi juga meningkatkan risiko kebakaran.
Jangan abaikan kondisi engine mounting mobil. Jika mulai terasa gejala seperti getaran berlebihan atau bunyi tidak normal, segera periksa dan ganti komponen ini agar performa mobil tetap optimal dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Servis rutin dan berkendara dengan hati-hati saja tidak cukup untuk melindungi mobil kesayanganmu. Ada risiko lain seperti kecelakaan dan kehilangan yang tidak dapat kamu hindari sepenuhnya.
Maka dari itu, kamu butuh asuransi mobil sebagai proteksi mobil kesayanganmu. Secara umum terdapat dua jenis asuransi mobil, yaitu asuransi TLO dan all risk.
Asuransi all risk memberikan pertanggungan untuk kerusakan kecil hingga besar, sedangkan asuransi TLO memberikan pertanggungan untuk kerusakan lebih dari 75% atau kehilangan.
Ingin tahu jenis asuransi mana yang cocok untuk kendaraan kamu? Coba cek video berikut ini.