Kenali Fungsi Vane Pump pada Power Steering
Secara sederhana, fungsi vane pump adalah sebagai alat untuk meningkatkan tekanan hidraulis dan tenaga penggerak seperti motor listrik maupun mesin. Ada keterlibatan langsung antara performa kerja vane pump dan power steering.
Fungsi vane pump pada power steering yakni membantu memompa untuk meningkatkan tekanan hidrolik pada power steering supaya dapat bekerja dengan maksimal. Selain vane pump, ada tipe lain yang bisa membantu tekanan power steering seperti roda gigi dalam dan luar, plugger, screw, ataupun pompa torak.
Kendati demikian, vane pump dinilai yang paling cocok untuk memberikan tekanan secara terus-menerus yang diperlukan power steering. Untuk mengetahui lebih lanjut fungsi vane pump, berikut ini penjelasannya.
Apa itu vane pump
Vane pump atau pompa hidrolik kipas merupakan alat untuk memompa sehingga terjadi perpindahan positif untuk meningkatkan tekanan hidraulis dan tenaga penggerak yang dibutuhkan motor listrik atau mesin. Vane pump jenis ini terdiri dari kipas atau balik-baling yang terpasang di bagian rotor dan berputar pada rongga pompa.
Sedangkan housing yang ada di dalam vane pump berperan untuk membantu kerja komponen lain dan memberikan arahan flow masuk ke dalam sistem. Ada dua output pada vane pump yakni output fixed dan variable.
Sementara itu, secara spesifik pada mesin mobil vane pump memiliki peran untuk meningkatkan tekanan hidraulis atau tekanan hidrolik yang dibutuhkan power steering agar dapat bekerja dengan maksimal.
Power steering membutuhkan pompa yang memiliki tekanan continue atau tekanan secara terus-menerus. Oleh karena itu, vane pump dinilai yang paling cocok digunakan untuk memberikan bantuan dorongan pompa pada power steering.
Tekanan yang dihasilkan vane pump bisa berasal dari perputaran yang terjadi di dalam mesin sehingga volume pompa akan berbanding lurus dengan frekuensi perputaran di dalam mesin.
Di bagian atas pompa terdapat reservoir yang berisikan air atau fluida khusus. Kamu perlu melakukan pengecekan rutin terhadap volume fluida.
Apakah temperatur fluida sesuai atau adakah gelembung di sana yang bisa menyebabkan fluida jadi keruh. Penyebab volume fluida berkurang adalah kebocoran.
Fungsi vane pump pada power steering
Fungsi vane pump pada power steering yakni untuk memberikan dorongan tekanan hidrolik pada pompa di dalam sistemnya. Saat rotor di dalam pompa memutar pada poros engkol melalui v-belt dan puli, vane pump pada rotor akan terhempas keluar.
Vane bisa terlempar keluar karena adanya gaya sentrifugal yang membuat dinding-dinding menekan vane, menekan, dan menghisap fluida.
Power steering memiliki katup regulator dan regulator valve yang berperan untuk mengontrol tekanan hidrolik agar menghasilkan tekanan yang tepat dan tidak melebihi tekanan yang dibutuhkan berdasarkan spesifikasinya.
Control valve pada power steering bertugas sebagai pengatur laju aliran fluida yang dibutuhkan silinder dari pompa di bagian kanan atau kiri, tergantung dari arah putaran roda kemudi.
Termasuk saat roda kemudi diputar kembali menuju reservoir atau saat roda kemudi melaju lurus tanpa diputar.
Komponen utama vane pump
Untuk bisa menghasilkan tekanan hidrolik yang dibutuhkan, vane pump terdiri dari beberapa komponen diantaranya reservoir tank, pump body, flow control valve dan peralatan idle up.
Berikut ini penjelasan peran masing-masing komponen.
Reservoir tank
Komponen ini memiliki peran sebagai penyimpan atau penampung cadangan minyak power steering. Reservoir tank dilengkapi dengan ventilasi di bagian tutupnya yang berguna untuk memperlancar sirkulasi tekanan udara sehingga aliran minyak power steering jadi stabil.
Pump body
Fungsi pump body pada vane pump yakni sebagai ruma rotor blade dan dudukan puli. Di mana puli terhubung langsung dengan puli poros engkol yang dikaitkan dengan v-belt.
Saat vane blade berputar di dalam pump body maka akan menghasilkan tekanan hidrolik yang akan dialirkan menuju gear housing.
Flow control valve
Control valve sendiri berfungsi sebagai pengontrol aliran fluida atau minyak khusus bertekanan hidrolik menuju power silinder sesuai dengan arahan dari sistem setir kemudi.
Sedangkan flow control valve berfungsi sebagai pengatur volume fluida atau minyak yang berasal dari pompa power steering menuju gear housing dan menjaga volumenya supaya bertekanan tetap sekalipun RPM atau kecepatan mobil berubah.
Peralatan idle up
Komponen yang terakhir adalah peralatan idle up yang berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin saat pompa mendapatkan beban maksimum.
Mengenal komponen power steering lainnya
Selain vane pump, ada sejumlah komponen power steering lainnya yang juga memiliki peran sangat vital. Sebagai informasi, berikut adalah komponen power steering pada jenis hydraulic power steering.
1. Reservoir Tank
Komponen ini berfungsi menyimpan dan menampung cadangan minyak power steering. Terdapat ventilasi pada tutupnya yang berfungsi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering.
2. Control Valve
Komponen Control Valve berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi.
3. Power Cylinder
Komponen power steering lainnya yang tidak kalah penting adalah power cylinder yang berfungsi menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear (rack and pinion).
4. Steering Gear
Ada pula steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion. Komponen ini memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering column ke steering linkage.
5. Steering Linkage
Komponen Steering Linkage berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi.
6. Steering Hose
Steering hose berfungsi sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam. Komponen ini tahan panas dan tahan terhadap tekanan tinggi.
Komponen yang disebut juga sebagai selang power steering ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear.
7. Oil Power Steering
Oil power steering merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak.
Tips dari Lifepal! Untuk menjaga kestabilan volume fluida atau minyak khusus pada vane pump yang membantu memberikan tekanan hidrolik pada power steering adalah dengan melakukan pengecekan secara berkala.
Umumnya, fluida pada vane pump tak dapat berkurang. Kendati demikian, bila terjadi kebocoran maka potensi berkurangnya volume fluida semakin tinggi.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan servis mobil rutin secara berkala untuk bisa mendeteksi bila terjadi kerusakan mobil, baik kerusakan ringan ataupun kerusakan berat.
Selain untuk mendeteksi bila terjadi kerusakan, rutin servis mobil diperlukan untuk membersihkan atau mengganti komponen mobil yang telah habis masa pemakaiannya sehingga bisa meningkatkan performa mobil kembali.
Untuk jangka panjangnya, manfaat melakukan servis mobil adalah untuk menjaga harga jual kembali mobil sehingga harga mobil bekas tidak perlu jatuh terlalu jauh. Untuk melakukan perawatan dan perbaikan mobil, kamu bisa mengandalkan asuransi mobil terbaik.
Manfaatkan asuransi mobil untuk meng-cover biaya perbaikan di bengkel
Memiliki mobil tentu sudah harus siap dengan berbagai biaya yang menyertainya. Yang biasanya paling menguras kantong adalah biaya perbaikan mobil di bengkel.
Karena itu, agar keuangan kamu tidak terbebani karena mahalnya biaya servis mobil, gunakan asuransi mobil terbaik yang bisa meng-cover biaya kerusakan baik kecil maupun besar.
Temukan asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan kamu melalui kuis asuransi mobil terbaik dari Lifepal berikut ini.
Setelah itu, hitung biaya premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator premi asuransi mobil yang sudah disesuaikan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan.