Seberapa mahal biaya pap smear di rumah sakit? Pap smear adalah uji medis yang dapat memeriksa kondisi sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina.
Kanker serviks atau kanker leher rahim menjadi momok yang mengerikan buat para wanita. Saking ngerinya, penyakit berbahaya ini bisa merenggut nyawa pengidapnya. Makanya perlu deteksi awal dengan lakukan pengecekan pap smear.
Pengecekan pap smear menjadi langkah dini yang bisa diambil buat meminimalkan risiko lanjutan kalau sampai ditemukan adanya kanker serviks. Dengan begitu, perkembangan kanker kalau misalnya aja ada dapat ditekan hingga nantinya hilang dari tubuh.
Nah, buat kamu yang pengin mengambil langkah ini, sudah tahu belum berapa besaran biayanya? Kalau belum, cek dulu nih biayanya dalam ulasan berikut ini.
Daftar Isi
Kisaran biaya pap smear di rumah sakit tahun 2021
Wajar saja kalau banyak orang penasaran dengan biaya pap smear. Soalnya mahalnya biaya-biaya terkait kanker bukan rahasia umum lagi.
Bersumber dari Alodokter, biayanya masih terbilang terjangkau lho. Kamu udah bisa melakukan pengecekan pap smear dengan biaya mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.000.000 di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.
Berikut ini biaya pap smear di rumah sakit dan laboratorium di Indonesia:
Rumah sakit |
Biaya pap smear |
Lokasi |
Siloam Hospitals Bogor | Rp655.000 | Bogor |
Mayapada Hospital Kuningan | Rp714.000 | Jakarta |
Siloam Hospitals Kebon Jeruk | Rp600.000 | Jakarta |
Siloam Hospitals TB Simatupang | Rp465.000 | Jakarta |
Rumah Sakit Premier Jatinegara | Rp250.000 | Jakarta |
Siloam Hospitals Bekasi Timur | Rp668.000 | Bekasi |
Mitra Keluarga Pratama Jatiasih | Rp176.000 | Bekasi |
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi | Rp250.000 | Jakarta |
Siloam Hospitals Lippo Village | Rp310.000 | Tangerang |
Columbia Asia Hospital Medan | Rp247.412 | Medan |
Laboratorium Klinik CITO Yogyakarta | Rp200.000 | Yogyakarta |
Laboratorium Klinik Prodia Wonogiri | Rp520.000 | Wonogiri |
Omni Hospital Alam Sutera | Rp600.000 | Tangerang |
Siloam Hospitals Surabaya | Rp700.000 | Surabaya |
Siloam Hospitals Asri | Rp1.142.000 | Jakarta |
Siloam Hospitals Denpasar | Rp204.000 | Bali |
BIMC Siloam Hospital Nusa Dua | Rp684.000 | Bali |
Laboratorium Klinik CITO Indraprasta Semarang | Rp200.000 | Semarang |
Siloam Hospitals Manado | Rp785.000 | Manado |
Siloam Sriwijaya Palembang | Rp294.000‐Rp544.000 | Palembang |
Rumah Sakit Immanuel | Rp526.500 | Bandung |
Download Aplikasi
Siloam Hospitals Jambi |
Rp277.000 | Jambi |
Rumah Sakit Siloam Putera Bahagia Cirebon | Rp296.000 | Cirebon |
Siloam Hospitals Balikpapan | Rp400.000 | Balikpapan |
RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru | Rp420.000 | Riau |
Pentingnya antisipasi biaya medis dengan asuransi
Biaya pap smear dapat berbeda-beda di setiap rumah sakit yang dipilih. Mengingat pentingnya pap smear untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi wanita, saat ini kamu harus mempertimbangkan memiliki asuransi kesehatan.
Tujuannya memiliki asuransi kesehatan adalah untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi setelah kamu melakukan pap smear.
Sekadar informasi, biaya perawatan kesehatan penyakit kritis seperti kanker serviks bisa menghabiskan hingga miliaran rupiah.
Itu sebabnya, deteksi dini dan pencegahan lewat pemeriksaan pap smear diiringi vaksin HPV akan lebih baik.
Harga vaksin HPV yang bisa mencapai jutaan rupiah untuk tiga tahap gak seberapa dibandingkan risiko yang mungkin terjadi.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi, memiliki asuransi penyakit kritis menjadi salah satu langkah antisipasi atas biaya pemeriksaan dan pengobatan yang mahal.
Berikut ini daftar asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia.
- Asuransi Penyakit Kritis Simas Jiwa
- Asuransi Penyakit Kritis Cigna
- Asuransi Penyakit Kritis AXA Mandiri
- Asuransi Penyakit Kritis Allianz
- Asuransi Penyakit Kritis Prudential
- Asuransi Penyakit Kritis Manulife
- Asuransi Penyakit Kritis AIA
- Asuransi Penyakit Kritis FWD
- Asuransi Penyakit Kritis Astra Life
- Asuransi Penyakit Kritis Sequis Life
Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya seputar asuransi kesehatan, kamu bisa menanyakannya ke para ahli di Tanya Lifepal!
Ini lho alasannya pentingnya jalani pemeriksaan pap smear
Kamu pastinya setuju apapun sakitnya lebih baik cepat ditangani daripada dibiarkan berlanjut, terus malah gak bisa disembuhkan. Inilah alasan pentingnya menjalani pemeriksaan pap smear.
Sebagai informasi aja nih, papanicolaou test adalah pemeriksaan medis dengan mengambil sel dari leher rahim (serviks) buat diteliti adanya kanker atau enggak. Pap smear dianjurkan buat wanita subur yang berada di rentang usia 15-49 tahun.
Idealnya nih, wanita menjalani pemeriksaan pap smear tiap dua tahun sekali saat menginjak usia 21 tahun. Setelah memasuki usia 30 tahun, pemeriksaan ini dapat dilakukan tiap tiga tahun sekali.
Lain ceritanya buat pengidap HIV, sel prakanker, punya riwayat kanker serviks, ataupun daya tahan tubuh yang lemah. Mereka harus sering-sering menjalani pap smear.
Walaupun gak menjanjikan akurasi 100 persen, pemeriksaan medis ini masih bisa diandalkan. Lagi pula seandainya hasilnya 80 persen, itu udah mendekati positif lho. Jadi, gak usah ragu deh jalani pemeriksaan pap smear.
Siapa saja yang membutuhkan pap smear?
Wanita yang telah aktif secara seksual, baik dalam ikatan pernikahan maupun belum, harus melakukan tes pap smear secara rutin.
Sementara itu, buat mereka yang masih perawan atau belum pernah berhubungan seksual dan belum menikah tidak perlu menjalani tes pap smear. Sebab wanita dengan status tersebut sangat kecil sekali berisiko tertular infeksi HPV.
Namun, kebiasaan merokok, faktor keturunan, dan paparan diethylstilbestrol (DES) saat masih dalam kandungan menjadi beberapa faktor risiko yang bisa memengaruhi risiko kanker serviks selain infeksi HPV.
Untuk mengetahui apakah perlu atau tidak menjalani tes pap smear, kamu harus konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Bagaimana pap smear dilakukan?
Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama spekulum. Alat yang sepenuhnya berbahan logam ini dipakai buat membuka vagina.
Dalam prosedur pap smear, spekulum nantinya dimasukkan ke dalam vagina. Kemudian dokter menggunakan sikat halus atau kapas buat ambil sampel sel agar bisa dianalisis.
Apakah ada rasa sakit saat spekulum dimasukkan? Sebenarnya, gak ada rasa sakit yang muncul saat spekulum masuk ke vagina. Cuma terasa gak nyaman dengan dimasukkannya spekulum ini.
Frekuensi waktu melakukan pap smear
Tes pap smear memang harus dilakukan semua wanita yang telah aktif secara seksual dengan kategori usia ataupun kondisi-kondisi tertentu.
Meski tidak perlu dilakukan setiap tahun, wanita dengan hasil pap smear yang menunjukkan kejanggalan sebaiknya kembali menjalani tes ini setelah 6 bulan atau 1 tahun dari tes sebelumnya.
Berikut ini adalah kondisi-kondisi wanita yang wajib menjalani pap smear dan frekuensi waktunya:
1. Usia 21 tahun ke atas
Tes pap smear dianjurkan dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita berusia 21 tahun ke atas. Hal ini dilakukan baik yang sudah menjalani vaksin HPV ataupun belum melakukannya.
2. Usia 21-29 tahun
Wanita yang berusia 21-29 tahun sebaiknya menjalani tes pap smear setiap tiga tahun sekali.
Nah, kamu tidak perlu melakukan pemeriksaan HPV, kecuali bila hasil tes Pap smear menunjukkan keabnormalan.
3. Usia 30 tahun ke atas
Untuk kamu yang berusia 30 tahun ke atas disarankan menjalani pap smear setiap lima tahun sekali bersama tes HPV hingga usia 65 tahun.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan selama semua tes menunjukkan hasil normal. Wanita berusia 30-65 tahun bisa menjalani pap smear saja dengan frekuensi tiga tahun sekali.
4. Usia 65 tahun ke atas
Bagi mereka yang berusia 65 tahun yang sudah menjalani pap smear selama 10 tahun terakhir dengan hasil normal, bisa berhenti menjalani tes ini karena tidak memerlukannya lagi.
4. Sistem imun yang lemah
Buat kamu yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah atau menurun karena berbagai kondisi, seperti mengidap HIV/AIDS atau mengonsumsi obat penekan sistem imun (imunosupresan), ada baiknya menjalani tes pap smear sesuai rekomendasi dokter.
5. Pernah menjalani operasi histerektomi total
Khusus buat wanita yang telah menjalani histerektomi total atau operasi pengangkatan rahim dan serviks, tidak dianjurkan untuk menjalani pap smear.
6. Pernah terdeteksi memiliki prekanker
Khusus untuk mereka yang pernah terdiagnosa mengalami kondisi prekanker dianjurkan melanjutkan pap smear selama minimal 20 tahun sejak pertama kali terdeteksi. Kamu harus menjalani frekuensi tes ini meskipun telah berusia 65 tahun.
Hal-hal yang perlu diketahui seputar pap smear
Gak cuma biayanya, ada hal-hal lain yang wajib kamu tahu dari pap smear ini. Apa aja hal-hal tersebut?
- Wanita yang bakal menjalani pap smear gak diperbolehkan melakukan hubungan seksual atau membersihkan vagina selama 2 – 3 hari.
- Ada baiknya tes ini dilakukan di hari ke-5 pasca haid atau di hari ke-10 dan ke-20 sesudah hari pertama haid.
- Jangan berendam kalau pengin melakukan tes ini.
- Sampaikan gangguan yang dialami sebelum tes. Misalnya aja ada keputihan, sakit, gatal-gatal, ataupun panas.
- Hindarkan penggunaan kontrasepsi khusus wanita.
- Jauhi diri sementar dari obat-obatan buat vagina.
- Kosongkan kandung kemih sebelum jalani pap smear.
- Tes ini butuh waktu sekitar 10 – 20 menit.
- Hasilnya baru ketahuan setelah beberapa hari pemeriksaan.
- Seandainya hasilnya positif, belum tentu kamu menderita kanker. Bisa jadi kamu mengalami peradangan atau perubahan sel kecil (displasia). Buat memastikannya, perlu dilakukan beberapa tes lagi.
Nah, udah tahu kan sekarang berapa biaya pap smear? Jauh dari perkiraan, ternyata menjalani pemeriksaan ini gak harus sampai menguras isi dompet.
Ada baiknya kamu secara rutin melakukannya. Sebab bagaimanapun juga mencegah gak semahal mengobati. Semoga artikel ini bermanfaat ya!