Beranda
Media
3 Penyebab Gas Mobil Tidak Stabil dan Cara Mengatasinya

3 Penyebab Gas Mobil Tidak Stabil dan Cara Mengatasinya

gas mobil tidak stabil

Kamu pernah mengalami pedal gas mobil tidak stabil? Misalnya RPM atau putaran mesin tinggi, padahal tidak sedang menginjak pedal gas. 

Contoh lainnya pedas terasa tersendat saat menginjak gas. Nah, masalah-masalah seperti ini ada baiknya tidak dibiarkan karena bisa saja berpengaruh pada kenyamanan perjalananmu.

Jangan anggap sepele masalah ini. Masalah gas tidak stabil bisa menjadi masalah keselamatan pengemudi dan penumpang.

Apa penyebab gas mobil tidak stabil?

Gas mobil tidak stabil bisa terlihat dari RPM-nya yang tidak mau turun, gas mobil terasa berat, atau bahkan gas mobil lambat turun. 

Performa mobil jadi tidak optimal dan bisa membahayakan penumpang di dalamnya. Sebenarnya kenapa gas mobil tidak stabil? Berikut ini beberapa kemungkinan penyebabnya.

1. Gangguan pada throttle position sensor

Gangguan sensor atau throttle position sensor (TPS) bisa saja menjadi penyebab gas mobil milikimu tidak stabil. 

TPS merupakan komponen yang berperan dalam membaca besaran bukaan throttle gas yang dikirimkan ke electronic control unit.

Bila TPS terganggu, otomatis bacaan throttle gas untuk mengendalikan laju mobil tidak sesuai dengan “perintah”. Maka itu, RPM bisa saja naik sendiri walaupun kamu tidak menginjak pedal gas.

Gangguan TPS ini bisa saja disebabkan kotoran yang menyumbat lubang udara di dalam lubang udara throttle gas. 

Hal tersebut bisa menyebabkan error ketika gas  mobil sedang dijalankan. Penting sekali untuk menjaga kebersihan TPS untuk membuat gas stabil saat kendaraan dilajukan.

2. Idle speed control kotor

Idle speed control merupakan komponen yang berfungsi mengaturnya banyakna udara yang masuk melalui idle port saat katup menutup. ISC berkolasi di tabung filter udara. 

ISC dikontrol oleh electronic control unit atau ECU. Komponen ini bekerja dengan mengirimkan sinyal ke ECU untuk menggerakkan komponen tertentu. Bila ISC kotor, maka sinyal yang dikirim ke ECU pun terhambat.

Sensor pada ISC ini rentan kotor karena letaknya di area filter udara. Kotoran ini berupa kerak uap oil yang tersedot dari ruang pembakaran. 

Kotoran yang ada menyebabkan ISC jadi tidak konsisten membaca data masuknya udara untuk dikirimkan ke ISC. Ini juga bisa menjadi penyebab gas mobil tidak stabil.

3. Komponen lainnya kotor

Gas mobil yang tidak stabil tak hanya dipengaruhi ISC atau TPS. Namun, bisa disebabkan komponen lainnya juga kotor. 

Komponen yang dimaksud adalah throttle body, selang-selang vakum, saringan udara, dan air flow sensor unit. Bila komponen ini kurang terawat dan dibiarkan kotor, mesin tidak bekerja secara optimal. 

Bahkan gas mobil tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga bisa saja gas tidak naik atau tidak turun saat dioperasikan pengemudi.

Maka dari itu, penting untuk menjaga berbagai komponen ini tetap bersih. Termasuk memberikan perawatan yang maksimal agar mesin mobil bebas gangguan.

Pelajari gejala throttle body mobil rusak atau kotor agar dapat segera kamu perbaiki.

Cara mengatasi gas mobil naik sendiri

Nah, sebelumnya kamu telah tahu penyebab gas mobil tidak stabil. Sekarang saatnya kamu mengatasi masalah mobilmu dengan beberapa cara mengatasi gas mobil naik sendiri seperti berikut ini.

1. Mengganti idle speed control

Bila masalah gas mobil naik sendiri terkendala pada ISC, kamu perlu mengganti komponennya. ISC perlu diganti jika kondisi rusaknya cukup parah akibat kotoran yang menyumbat. Kamu bisa meminta bantuan bengkel terpercaya untuk mengganti komponen ini.

Namun, jika masih bisa dibersihkan, kamu bisa menggunakan lap atau cairan khusus supaya katup udara bisa kembali menutup dan mesin bisa kembali bekerja optimal. 

2. Mengganti throttle position sensor

Gas mobil kamu suka naik sendiri? Kemungkinan besar TPS terganggu. Kondisi ini bisa bikin mobil boros bensin atau bahan bakar lho, apalagi mesin mobil juga tidak responsif. 

Maka itu, kamu perlu meminta bantuan teknisi di bengkel untuk mengganti TPS, sehingga kamu bisa berkendara lebih nyaman tanpa khawatir. 

3. Membersihkan komponen mobil. berkala

Selebihnya kamu perlu memperhatikan kebersihan mobil secara berkala. Karena komponen lainnya seperi air flow sensor unit, saringan udara, throttle body, EGR valve, serta selang vakum yang kotor bisa berdampak pada gas mobil tidak stabil.

Jadi, jangan lupa rutinkan servis mobil untuk mengecek komponen mobil utuh dan optimal berfungsi. Dengan begitu, kamu bisa berkendara dengan lebih tenang.

4. Daftarkan asuransi

Untuk kamu yang belum mendaftarkan mobilmu ke asuransi, segera daftarkan yuk! Asuransi kendaraan akan membantumu untuk menyelesaikan masalah mobilmu. 

Dengan asuransi, biaya perbaikan kerusakan mobil tidak akan terasa membebani. Jadi mobilmu bisa segera diperbaiki tanpa perlu takut adanya hambatan biaya.

Tanda gas mobil tidak stabil

Sebenarnya tanda gas mobil tidak stabil bisa dirasakan dari perpindahan tuas transmisi. Biasanya, tuas transmisi secara mudah bisa dipindahkan. 

Namun, pada kondisi gas tidak stabil, perpindahannya jadi kurang mulus. Di samping itu, masalah tersebut bisa menyebabkan mesin mobil mati. Pada mobil dengan transmisi manual, biasanya mobil akan melaju terhentak ketika kopling dilepas. 

Sementara mobil bertransmisi otomatis, bisa saja melaju terus tidak terkontrol. Kondisi ini sangat membahayakan dan berisiko tinggi kecelakaan.

Namun jangan terlalu cemas, gas mobil bisa diatasi dengan mengulik terlebih dulu apa penyebabnya.

Berapa RPM yang normal? 

Terkadang, RPM yang tiba-tiba naik sendiri bisa jadi salah satu ciri atau tanda gas mobil tidak stabil. RPM sendiri sebenarnya berupa singkatan dari round per minute

RPM adalah jumlah putaran yang terjadi pada mesin mobil dalam waktu satu menit. Standar RPM mobil yang normal ada pada kisaran angka 800-900 round per satu menit. Kondisi normal ini disebut juga sebagai kondisi langsam.

Akan tetapi, beberapa mobil bisa saja memiliki angka RPM normal yang berbeda. Ini dipengaruhi oleh setelah dari pabrik yang memproduksi mobil. 

Kondisi gas mobil yang tidak berfungsi dengan baik bisa disebut juga kondisi gas yang tidak langsam. Jika langsam mobil tidak stabil, angka RPM bisa naik sendiir.

Coba kamu perhatikan, apakah RPM mobilmu sudah dalam angka normal apa belum. Kenaikan RPM yang terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diartikan dengan jelas bisa jadi salah satu tanda kondisi gas mobil tidak berfungsi dengan baik. 

Asuransi kendaraan untuk biaya perbaikan mobil

Banyak yang beranggapan bahwa beli mobil justru merugikan. Alasannya karena mobil dianggap memerlukan biaya perawatan yang mahal. Benarkah demikian? Simak penjelasannya di video berikut. 

Asuransi kendaraan bisa kamu manfaatkan untuk menanggung biaya perbaikan mobil, termasuk ketika terjadi masalah pada mesin mobil yang menyebabkan gas menjadi tidak berfungsi dengan baik.

Tips dari Lifepal, ketika merasakan gas mobil tidak langsam, segera cari tahu penyebabnya. Kamu bisa berkunjung ke bengkel mobil untuk cari tahu titik masalahnya. 

Teknisi akan membantu memberi solusi tergantung dari kondisi mobilmu. Selalu rutinkan jadwal perawatan mobil supaya mesin bekerja optimal. 

Simak pula ulasan mengenai ciri ciri throttle body mobil rusak di artikel Lifepal lainnya!

Ada dua pilihan asuransi mobil yang bisa dipilih, antara asuransi mobil all risk atau asuransi mobil TLO (total loss only). 

Supaya tidak bingung memilih, ikuti kuis asuransi mobil terbaik berikut untuk mengetahui jenis asuransi mobil yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. 

Pertanyaan seputar gas mobil tidak stabil

Salah satu penyebab gas mobil tidak stabil dan tidak berfungsi adalah gangguan pada throttle position sensor (TPS) atau komponen yang berperan dalam membaca besaran bukaan throttle gas yang dikirimkan ke electronic control unit.
Asuransi mobil merupakan produk pengelolaan keuangan karena membantu kamu mengurangi risiko finansial dengan menjamin biaya-biaya pengeluaran mendadak yang muncul akibat risiko kecelakaan atau penyebab tertentu. Pilihan produk asuransi bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu All Risk/Comprehensive dan Total Loss Only (TLO).