Cara Gurah Mesin Mobil Serta Manfaat dan Risikonya

gurah mesin mobil

Gurah mesin mobil dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengembalikan performa mobil. Sederhananya, dengan prosedur ini maka tumpukan deposit atau kerak karbon di ruang bakar mobil akibat pemakaian dapat berkurang. 

Kamu bisa melakukan cara ini sendiri di rumah dengan peralatan yang tidak terlalu banyak atau memanfaatkan jasa di bengkel. Meski begitu, cara ini bisa menimbulkan sejumlah risiko terutama jika tidak memiliki keahlian khusus.

Kalau kamu ingin melakukan prosedur ini, berikut ini beberapa hal yang harus diketahui seputar prosedur ini, mulai dari manfaat gurah mesin mobil hingga biaya yang harus dikeluarkan.

Cara Melakukan Gurah Mesin Mobil Sendiri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode ini membutuhkan keahlian khusus. Kamu bisa mendatangi jasa gurah mesin di bengkel. Tetapi, banyak pemilik kendaraan melakukan gurah mesin sendiri di rumah karena prosesnya memang tidak terlalu rumit.

Untuk melakukan gurah sendiri, kamu hanya cairan khusus dan alat gurah mesin mobil seperti vacuum yang bisa dibeli di marketplace atau toko onderdil mobil. Pastikan cairan kimia yang digunakan memiliki kualitas yang bagus. Umumnya, cairan carbon cleaner paling sering digunakan untuk membersihkan ruang bakar dari tumpukan kerak maupun deposit. 

Berikut ini cara melakukan gurah mesin sendiri: 

  1. Siapkan cairan kimia khusus dan pembersih karbon.
  2. Masukan cairan tersebut ke dalam mesin melalui saluran oli. 
  3. Cairan akan diputar bersama oli mesin sehingga kerak di dalam mesin dapat rontok. 
  4. Selanjutnya supaya kotoran ikut keluar maka akan dikuras kembali.
  5. Selama proses pengurasan atau pembersihan, pemilik kendaraan harus memastikan cairan kimia dan kerak karbon telah keluar semua dan bagian mesin mobil dalam keadaan bersih. 

Efek jika sisa cairan kimia tidak turut keluar adalah menimbulkan efek seperti water hammer karena tidak bisa terbakar dan tidak bisa dikompresi. Ini mengakibatkan piston jadi bengkok. 

Cara Gurah Mesin Mobil di Bengkel dan Biayanya

Kalau kamu tak mau repot dan ingin proses ini berjalan dengan baik, maka bisa memilih bengkel gurah mesin mobil terdekat, terpercaya dan berpengalaman melakukan pembersihan kerak karbon. Kisaran biaya gurah mesin mobil di bengkel mulai dari Rp200 ribuan saja dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar 40 menit. 

Pengerjaannya gurah di bengkel dilakukan tanpa bongkar mesin. Cara ini dilakukan dengan menembakkan cairan carbon cleaner ke ruang bakar dari lubang busi. Selanjutnya, jika proses pembersihan sudah selesai akan dihisap keluar.  Proses pembersihan kerak ini akan semakin optimal jika dilakukan bersamaan dengan ganti oli mesin.

Khusus pada masalah pengapian akibat gangguan pada busi, kamu harus melakukan penggantian busi. Selain itu, kamu sangat disarankan untuk melakukan servis mobil, terutama jika mesin mobil bergetar saat diam.

Biasanya, pembersihan ruang bakar mesin ini dilakukan oleh penyedia jasa gurah mesin mobil yang diberikan oleh bengkel umum. Sementara di bengkel resmi, langkah ini sering direkomendasi tergantung pada kondisi mesin mobilnya

Mengapa Perlu Melakukan Gurah di Mesin Mobil?

Istilah gurah mesin digunakan oleh bengkel mobil untuk menyebut proses pembersihan kerak karbon (carbon cleaner engine) untuk mobil yang menggunakan bahan bakar bensin. Jika dibandingkan, gurah mesin lebih hemat daripada biaya turun mesin mobil.

Proses yang juga disebut sebagai engine flush mobil ini digunakan untuk membersihkan ruang bakar mesin dari kotoran karbon maupun endapan kotoran di dalamnya. Timbulnya endapan ini menyebabkan performa mesin mobil menurun sehingga membuat knocking atau mesin ngelitik. 

Cara ini menjadi pilihan yang tepat ketika mesin dalam keadaan low performance di luar melakukan tune up karena pekerjaan tune up sendiri tidak sampai membersihkan ruang bakar. Selain itu, gurah mesin mobil adalah cara yang lebih mudah tanpa perlu proses turun mesin mobil, apalagi biaya turun mesin mobil tidaklah murah.

Tidak ada anjuran khusus prosedur ini harus dilakukan di setiap berapa kilometer. Pemilik mobil hanya perlu menunggu rekomendasi jika ingin melakukannya di bengkel resmi.

Beberapa alasan mengapa pemilik mobil harus melakukan gurah mesin, antara lain:

1. Pakai bahan bakar oktan yang tidak sesuai

Kerak karbon ini umumnya disebabkan ketika pemilik tidak mengisi bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin apalagi kualitas bahan bakar yang belum sebaik di luar negeri. 

Misalnya, mobil LCGC disarankan menggunakan bahan bakar minyak dengan kadar Research Octane Number (RON) minimal 92 seperti Pertamax. Sayangnya, ada pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah sehingga menyebabkan pengapian menjadi tidak pas dan mempercepat timbulnya deposit di ruang bakar.

2. Sering melewati jalanan padat dan macet

Kendaraan yang sering melalui jalanan padat dan macet, berpotensi lebih besar  menyebabkan penumpukan kerak karbon. Oleh karena itu, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan pembersihan karbon di ruang bakar secara berkala.

Melalui prosedur gurah, kotoran yang ada di dalam mesin seperti di permukaan dalam cylinder head, di klep masuk atau buang, hingga di atas setiap piston akan dibersihkan. Alhasil, tumpukan karbon tidak ada lagi maka mesin nggelitik dan masalah lainnya tidak akan muncul lagi ke mobilmu. 

Risiko Gurah Mesin Mobil

Meskipun prosedur ini terbilang solusi yang bisa digunakan tetapi bukan berarti gurah mesin ini tanpa risiko. Berikut ini beberapa risiko yang ditimbulkan, terutama jika terlalu sering melakukannya:

1. Cairan gurah berpotensi terkontaminasi 

Memilih cairan gurah mesin mobil sangatlah penting. Pastikan kamu tidak memakai cairan untuk gurah yang sudah tidak layak pakai. Sebab, cairan gurah berpotensi terkontaminasi dan mengandung amonia yang berbahaya bagi kendaraan.

Amonia adalah gas aktif yang memicu terjadinya pembakaran dan menimbulkan bau yang sangat tajam. Ketika bahan ini berkontak dengan mesin yang berfungsi melakukan pembakaran, maka bisa menyebabkan kebakaran dan merusak mesin mobil. 

2. Menimbulkan korosi 

Efek gurah mesin mobil yang dilakukan terlalu sering dapat merusak mesin dan menyebabkan korosi. Hal ini terutama jika proses pembersihan tidak dilakukan dengan sempurna. Dalam kasus yang lebih parah, korosi bisa menimbulkan mesin terkontaminasi zat lain.

Jadi, pastikan proses pembersihan dan pengurasan dilakukan dengan baik, ya. Sekalipun gurah dilakukan berkali-kali, korosi tidak sepenuhnya bisa dicegah.

3. Mengganggu laju alami mesin 

Risiko gurah mesin mobil berikutnya adalah berpotensi mengganggu laju alami mesin. Pada beberapa jenis mobil, gurah disarankan dilakukan usai menempuh jarak 2.000 sampai 4.000 kilometer.    

Walaupun bisa dilakukan sendiri oleh pemilik mobil, gurah mesin membutuhkan keahlian khusus sehingga memerlukan kehati-hatian.  

4. Bisa merusak mesin 

Sebaiknya pilih cairan kimia yang tepat dan tidak berpotensi merusak mesin. Sebaiknya pilih cairan yang tepat. Jika ada cairan asing yang tiba-tiba dimasukkan ke dalam mesin yang ternyata berkualitas buruk, maka inilah yang membuat mesin menjadi bermasalah. 

5. Berbahaya jika terkena kulit

Efek satu ini akan terasa bagi kamu yang melakukan cara gurah mesin sendiri di rumah, terutama jika salah memilih cairan. Pasalnya, carbon cleaner akan terasa panas jika terkena kulit. Bahkan, bisa membuat kulit menjadi gatal.  

Tips Aman Sebelum Melakukan Gurah Mesin

Gurah mesin yang dilakukan dengan prosedur yang tidak tepat akan berpotensi membuat kerusakan lain pada kendaraan. Sebelum melakukannya, ada beberapa tips penting yang bisa kamu perhatikan, antara lain:

  • Pastikan memilih cairan khusus gurah yang berkualitas. Hindari cairan yang mengandung logam, terutama aluminium. 
  • Pilih cairan carbon cleaner dengan nilai basa-nya sekitar 10-12. Kalau nilainya lebih dari itu, maka sifatnya cenderung korosif terhadap material logam. Bahkan berbahaya bagi kulit. 
  • Jika kamu ingin melakukannya dengan memanfaatkan jasa gurah mesin mobil, pilih bengkel umum yang memang sudah berpengalaman melakukannya. Atau lebih baiknya, kamu bisa mengikuti anjuran dari bengkel resmi.
  • Ketika material cairan kimia masuk ke dalam mesin, pastikan harus diteliti. Jika tidak, akan berdampak buruk ke seal atau karet mengeras. Ini juga menimbulkan kerusakan pada komponen mesin lainnya.    
  • Gurah sebaiknya dilakukan berkala dengan memperhatikan jangka waktu terakhir melakukan gurah. Misalnya, bisa dijadwalkan setiap tiga bulan sekali. 

Tips dari Lifepal! Gurah hanyalah salah satu opsi alternatif pembersihan mesin. Artinya, ketika kondisi mesin mobil sudah terlalu parah, pemilik kendaraan sebaiknya melakukan servis yang benar di bengkel umum maupun bengkel resmi agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan gurah mesin mobil sebelum melakukannya sendiri. Dan pastikan bahwa mobil kamu memang memiliki alasan yang tepat untuk melakukan prosedur tersebut.

Simak pula ulasan mengenai cara meningkatkan performa mesin mobil bensin, dan juga biaya swap engine mobil di artikel Lifepal lainnya!

Amankan Keuangan Dari Biaya Perawatan Mobil dengan Asuransi

Memiliki asuransi mobil bisa membantu menjaga finansialmu ketika harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Misalnya kerusakan berat akibat kecelakaan yang membutuhkan banyak perbaikan dan perawatan.

Asuransi mobil memberikan proteksi berupa ganti rugi biaya kerusakan sesuai polis yang dipilih. Yuk cari tahu di Lifepal produk asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan kamu dengan mengikuti kuis di bawah ini:

Pertanyaan Seputar Gurah Mesin Mobil

Gurah mesin mobil adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses pembersihan kerak karbon (carbon cleaner engine) untuk mobil yang menggunakan bahan bakar bensin. Proses ini digunakan untuk membersihkan ruang bakar mesin dari kotoran karbon maupun endapan kotoran di dalamnya.

Tidak ada waktu yang dianjurkan untuk melakukan prosedur gurah ini. Namun sebaiknya, kamu bisa mengikuti anjuran dari bengkel resmi terlebih dahulu.

Apabila dilakukan dengan teknisi yang mumpuni atau keahlian khusus jika dilakukan di rumah sendiri, maka prosedur ini relatif aman. Akan tetapi, perhatikan terlebih dahulu risiko yang bisa terjadi dan bagaimana menghindarinya.

Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan