Harga Ivermectin dan Faktanya Terkait Pengobatan Covid-19

harga ivermectin

Baru-baru ini obat cacing ivermectin mencuat di pasaran karena disebut-sebut bisa membantu pengobatan Covid-19. Namun, kenyataannya keberadaan obat ini masih menuai pro dan kontra terutama di kalangan ahli. Lalu, berapa harga ivermectin yang beredar di pasaran dan apakah benar obat ini cukup ampuh mengatasi Covid-19?

Ivermectin adalah obat antiparasit yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi cacing, oleh karena itu obat ini banyak disebut sebagai obat cacing. Beberapa infeksi atau penyakit akibat jenis cacing seperti strongyloidiasis dan onchocerciasis dapat diatasi menggunakan obat ini. 

Cara kerja ivermectin kurang lebih melumpuhkan dan membunuh larva cacing yang ada di dalam tubuh. Obat ini juga bisa menekan dihasilkannya mikrofilaria. Hasilnya, jumlah cacing yang menginfeksi  tubuh akan berkurang.

Menurut WHO, obat ivermectin tidak direkomendasikan untuk mengobati Covid-19 karena belum diuji secara klinis. Agar tidak salah informasi, simak penjelasan terkait fakta obat ivermectin dan harganya di pasaran. 

Pengertian Ivermectin

Ivermectin adalah golongan obat resep dengan kategori antiparasit. Manfaat yang selama ini umum di masyarakat adalah untuk mengatasi infeksi cacing. 

Ivermectin baik dikonsumsi untuk dewasa maupun anak-anak. Dalam dunia farmasi, obat ini termasuk kategori C. Studi pada hewan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, meskipun belum ada studi lanjutan untuk risiko terhadap ibu hamil dan menyusui. 

Namun alangkah baiknya khusus ibu hamil dan menyusui berkonsultasi kepada dokter untuk penggunaan ivermectin.  

Selain itu, ivermectin diprediksi memiliki efek antiradarang dan kemampuan untuk menghambat protein khusus yang diperlukan virus untuk menyerang tubuh.

Harga Ivermectin

Belakangan, obat ivermectin diperbincangkan banyak orang karena dianggap bisa mengobati Covid-19. Namun, nyatanya keberadaan obat ini masih menuai pro dan kontra. Banyak ahli yang tidak merekomendasikan obat ivermectin karena belum melakukan uji klinis.

Hingga saat ini, obat ivermectin aman digunakan untuk pengobatan karena infeksi cacing atau untuk mengatasi infeksi kutu pada penyakit kudis.

Apabila kamu mengalami infeksi cacing, kamu bisa menggunakan obat ivermectin ini. Berikut ini daftar harga ivermectin di pasaran. 

Shopee: Merek dagang Ivermax 12 mg Rp 200.000-an hingga Rp350.000-an. Bahkan ada yang sampai menjual dengan harga Rp530.000

Tokopedia: Merek dagang Ivermax 12 mg dibanderol dengan harga Rp425.000 per setrip. Rata-rata harga ivermectin mulai dari Rp250.000 hingga Rp350.000 per setrip. Produk dengan harga Rp250.000 paling laris dibeli.

Bukalapak: Harga ivermectin merek Ivermax dijual dengan kisaran harga Rp 260.000 sampai Rp400.000 per setrip.

Halodoc: Harga ivermectin Rp 197.100 utntuk 20 tablet, yang berarti satu tablet dipatok harga Rp9.855.

Namun, pastikan penggunaan obat ini juga melalui resep dokter, ya. Sebab obat ivermectin termasuk ke dalam golongan obat keras dan harus melalui resep dokter.

Peringatan sebelum menggunakan ivermectin

Ivermectin harus digunakan sesuai dengan resep dokter, bukan digunakan sembarangan. Hingga saat ini, izin edar obat ivermectin di pasaran adalah sebagai obat untuk infeksi cacing, bukan sebagai obat Covid-19.

Sebelum menggunakannya, kamu harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  • Jangan menggunakan ivermectin kalau kamu alergi terhadap obat ini. Beritahu dokter tentang riwayat alergimu.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi ivermectin.
  • Beri tahu dokter jika kamu sedang atau pernah menderita penyakit hati, ginjal, kanker, HIV/AIDS, sistem imun tubuh yang lemah, penyakit tidur, atau meningitis.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan ivermectin
  • Apabila sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, beritahu dokter tentang penggunaan ivermectin.
  • Beritahu dokter jika kamu sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Segera temui dokter jika kamu mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi ivermectin.
  • Dosis dan aturan pakai ivermectin

    Berikut ini adalah dosis obat ivermectin berdasarkan kondisi yang akan diatasi dan usia pasien:

  • Kondisi: Strongyloidiasis
  • Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ≥15 kg: 200 mcg/kgBB untuk 1–2 hari.

  • Kondisi: Onchocerciasis (infeksi cacing Ochocerca volvulus)
  • Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ≥15 kg: 150 mcg/kgBB sebagai dosis tunggal. Pengobatan diulang tiap 3–12 bulan sampai gejala hilang.

  • Kondisi: Rosacea
  • Dewasa: Sebagai krim 1%, oleskan secukupnya ke area yang bermasalah 1 kali sehari selama maksimal 4 bulan. Pengobatan dapat diulang jika diperlukan.

  • Kondisi: Kutu rambut
  • Dewasa dan anak-anak usia ≥6 bulan: Sebagai losion 0,5%, dioleskan ke kulit kepala dan rambut sebagai dosis tunggal. Biarkan selama 10 menit sebelum dibilas.

    Fakta ivermectin sebagai obat Covid-19

    Harga ivermectin yang tinggi di pasaran disebabkan oleh berita mengenai fungsinya sebagai obat terapi penanganan Covid-19. Tak sedikit masyarakat yang percaya dan akhirnya membeli obat ini.

    Namun, apakah benar obat ini sudah teruji keampuhannya untuk virus Covid-19?

    Dikutip dari website Alodokter, meskipun kerap digunakan sebagai obat cacing dan obat pembasmi kutu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ivermectin juga memiliki efek antivirus terhadap beberapa jenis virus, seperti virus Zika, influenza, chikungunya, dan virus Dengue.

    Meski demikian, dalam daftar terbaru obat-obatan Covid-19 yang telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ivermectin tidak termasuk di dalamnya. Artinya, berkebalikan dengan info yang beredar di masyarakat, hingga saat ini ivermectin tidak direkomendasikan sebagai obat Covid-19. 

    Diperlukan penelitian dan uji klinis lebih lanjut untuk memastikan apabila obat ivermectin aman dikonsumsi untuk pengobatan Covid-19.

    Ikatan dokter Indonesia (IDI) juga menyatakan ivermectin belum bisa digunakan untuk pengobatan Covid-19, sebab sampai saat ini belum ada bukti ilmiah. 

    Saat ini, ivermectin masih dalam proses uji klinis yang dilakukan BPOM. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan ivermectin yang beredar di pasaran untuk pengobatan Covid-19. 

    Untuk pengobatan Covid-19, sebaiknya kamu mengonsumsi obat dan vitamin yang sudah direkomendasikan oleh para ahli dan dokter. Hindari membeli obat karena ikut-ikutan orang lain. 

    Cara menggunakan ivermectin dengan benar

    Mengingat penggunaan ivermectin berada di bawah pengawasan dokter, maka selalu ikut anjuran dokter. Ingat apabila obat ini aman dikonsumsi untuk kamu yang mengalami infeksi cacing atau tungau. 

    Ivermectin tablet dikonsumsi saat perut kosong, misalnya 1 jam sebelum makan. Gunakan air putih untuk menelan tablet ivermectin. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan obat karena dapat menurunkan efektivitas.

    Konsumsi ivermectin tablet secara teratur. Tetap konsumsi sampai habis sesuai resep meskipun tubuh sudah terasa lebih baik.

    Jika kamu lupa mengonsumsi ivermectin tablet, segera konsumsi apabila jarak dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

    Untuk ivermectin lotion, gunakan pada kulit kepala yang sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Oleskan lotion dengan rata ke seluruh permukaan kulit kepala. Diamkan obat selama 10 menit sebelum dibilas menggunakan air bersih.

    Simpan ivermectin pada wadah tertutup, pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

    Interaksi ivermectin dengan obat lain

    Penggunaan ivermectin bersama obat tertentu dapat menyebabkan beberapa efek interaksi, antara lain:

  • Peningkatan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan dengan amiodarone, atorvastatin, quinidine atau clarithromycin
  • Penurunan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan dengan phenytoin, nifedipine, atau phenobarbital
  • Peningkatan efek antikoagulan dari warfarin
  • Penurunan efek terapi Lactobacillus atau estriol
  •  Efek samping dan bahaya ivermectin

    Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan ivermectin, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual hingga muntah
  • Diare atau konstipasi
  • Ruam kulit ringan
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi yang lebih serius seperti:

  •  Mata nyeri, merah, bengkak, atau penglihatan buram
  • Gangguan keseimbangan atau sulit berjalan
  •  Perubahan suasana hati, bingung, atau hilang kesadaran
  • Demam, sakit perut, nyeri sendi, pembengkakan di kaki atau tangan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
  • Jantung berdebar-debar atau sesak napas
  • Nyeri di leher atau punggung
  • Kejang
  • Pening hingga terasa akan pingsan
  • FAQ seputar harga ivermectin

    Berikut daftar harga ivermectin di beberapa e-commerce Indonesia:

    Shopee: Merek dagang Ivermax 12 mg Rp 200.000-an hingga Rp350.000-an. Bahkan ada yang sampai menjual dengan harga Rp530.000

    Tokopedia: Merek dagang Ivermax 12 mg dibanderol dengan harga Rp425.000 per setrip. Rata-rata harga ivermectin mulai dari Rp250.000 hingga Rp350.000 per setrip. Produk dengan harga Rp250.000 paling laris dibeli.

    Bukalapak: Harga ivermectin merek Ivermax dijual dengan kisaran harga Rp 260.000 sampai Rp400.000 per setrip.

    Halodoc: Harga ivermectin Rp 197.100 utntuk 20 tablet, yang berarti satu tablet dipatok harga Rp9.855.

    Dikutip dari website Alodokter, meskipun kerap digunakan sebagai obat cacing dan obat pembasmi kutu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ivermectin juga memiliki efek antivirus terhadap beberapa jenis virus, seperti virus Zika, influenza, chikungunya, dan virus Dengue.

    Belum ada hasil studi yang dapat membuktikan bahwa obat ini efektif digunakan untuk mencegah COVID-19.

    Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan ivermectin, antara lain sakit kepala, nyeri otot, mual hingga muntah, diare atau konstipasi, dan ruam kulit ringan.