Kanker Mulut – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Kanker mulut adalah kanker yang terjadi di rongga mulut, bisa di bibir, gusi, lidah, dinding mulut, hingga bagian bawah lidah.
Tak hanya rongga mulut saja, kanker yang juga disebut dengan kanker oral ini juga bisa menyerang jaringan yang terdapat di tenggorokan dan kelenjar ludah.
Kondisi ini termasuk dalam beberapa jenis kanker yang dikelompokkan dalam kanker kepala dan leher sehingga penanganannya pun sama.
Secara umum, gejala kanker mulut yang dirasakan penderitanya adalah munculnya sariawan yang tidak kunjung sembuh, muncul bercak putih atau merah, dan rasa sakit di dalam mulut.
Apa itu kanker mulut?
Sebelum membahas gejala kanker mulut lebih lanjut, sudahkah kamu memahami apa itu kanker mulut? Dilansir dari Cancer Council, kanker mulut adalah jenis kanker yang menyerang rongga mulut.
Kanker ini paling sering terjadi pada bibir, lidah, dan bagian bawah lidah. Namun, bisa juga menyerang bagian pipi, gusi, langit-langit mulut, amandel, dan kelenjar ludah.
Kanker mulut termasuk dalam kelompok kanker kepala dan leher sehingga ditangani dengan cara yang sama dengan kedua jenis kanker tersebut.
Dilansir dari Cancer Treatment Centers of America, terdapat beberapa jenis kanker mulut, yaitu :
- Karsinoma sel skuamosa, lebih dari 90 persen kanker yang terjadi di rongga mulut disebabkan oleh beberapa sel skuamosa bermutasi sehingga muncul pertumbuhan sel abnormal.
- Karsinoma verukosa, kanker ini memiliki pertumbuhan yang sangat lambat dan jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya, tapi dapat menyerang jaringan di dekatnya dan terbentuk dari karsinoma sel skuamosa yang bertambah parah.
- Karsinoma kelenjar ludah minor dan limfoma, jenis kanker yang jarang terjadi dan umumnya terbentuk pada tenggorokan, amandel, kelenjar di selaput mulut, dan pangkal lidah.
Sayangnya kanker ini jarang terdeteksi di awal. Pada banyak kasus baru ditemukan setelah kanker menyebar hingga ke kelenjar getah bening di leher.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala atau ciri kanker mulut sehingga dapat diobati sekaligus mencegah kanker mulut berkembang lebih serius.
Gejala kanker mulut
Sebagian orang seringkali tidak menyadari adanya perubahan pada jaringan mulut merupakan gejala dari mulut. Bahkan, tak sedikit pula yang menganggap kondisi ini tidak berbahaya.
Itulah mengapa, penderita kanker mulut sering kali terlambat ditangani dan sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dilansir dari WebMD, beberapa tanda gejala kanker mulut yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut.
- Muncul benjolan atau pembengkakan pada bibir, gusi, pipi, atau bagian lain di dalam mulut
- Muncul bercak putih yang agak berbulu disertai bintik-bintik warna putih dan merah di mulut
- Sariawan yang tidak kunjung sembuh
- Terjadi pendarahan secara tiba-tiba di mulut
- Kehilangan indera perasa atau mati rasa disertai nyeri pada area wajah, mulut, atau leher saat ditekan
- Luka di wajah, leher, dan mulut yang tidak kunjung sembuh dalam 2 minggu
- Muncul rasa sakit atau perasaan seperti ada sesuatu yang tersangkut di bagian belakang tenggorokan
- Sulit mengunyah, menelan, berbicara, dan menggerakkan rahang atau lidah
- Suara menjadi serak
- Sakit telinga
- Jika terjadi pembengkakan di rahang, gigi palsu akan sulit dipasang dan terasa tidak nyaman
- Penurunan berat badan yang dramatis
Perlu diingat bahwa setiap penderita kanker mulut bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda.
Karena itu, apabila kamu merasakan beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui secara pasti apakah gejala tersebut menandakan kanker mulut atau bukan.
Apakah penyakit ini bisa disembuhkan? Menurut University Rochester Medical Center, kanker mulut bisa sembuh jika ditemukan dan diobati sejak dini karena pada tahap awal ini sel kanker masih berukuran kecil dan belum menyebar.
Penyebab kanker mulut
Kanker mulut disebabkan oleh terjadinya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di dalam mulut. Kondisi ini kemudian memicu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut.
Sel abnormal ini terus membelah diri, tumbuh, dan tidak mati. Pada akhirnya, sel akan menumpuk dan menjadi tumor ganas atau kanker.
Dilansir dari Alodokter, belum diketahui secara pasti apa penyebab perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di dalam mulut tersebut. Meskipun demikian, beberapa faktor diduga dapat meningkatkan terjadinya kanker mulut.
Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker mulut.
- Kebiasaan merokok
- Kebiasaan mengunyah tembakau
- Minum alkohol
- Paparan sinar matahari berlebih pada area bibir
- Jarang mengonsumsi sayur dan buah
- Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut
- Virus yang ditularkan secara seksual, seperti human papillomavirus (HPV)
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Stadium kanker mulut
Dilansir dari Healthline, berdasarkan ukuran dan tingkat keparahannya, kanker mulut dibagi menjadi 4 stadium. Berikut penjelasan lebih detailnya.
Stadium 1
Pada stadium ini, kanker mulut masih berukuran 2 cm atau lebih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Stadium 2
Kanker mulut yang sudah memasuki stadium 2 memiliki ukuran antara 2-4 cm dan sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Stadium 3
Pada stadium ini, kanker mulut sudah berukuran lebih besar dari 4 cm atau sudah menyebar ke kelenjar getah bening, tapi tidak ke bagian tubuh lainnya.
Stadium 4
Ukuran sel kanker sudah semakin membesar dan telah menyebar ke jaringan terdekat, kelenjar getah bening, atau bagian tubuh lainnya.
Pengobatan kanker mulut
Cara mengobati kanker mulut akan ditentukan dokter onkologi berdasarkan stadium, letak, jenis kanker mulut, serta kondisi kesehatan pasien. Berikut beberapa pengobatan kanker mulut yang perlu kamu ketahui.
Operasi kanker mulut
Operasi pengangkatan tumor adalah pengobatan umum untuk kanker mulut pada stadium awal. Seberapa luas operasi pengangkatan juga tergantung pada ukuran tumor serta seberapa jauh sel-sel kanker sudah menyebar.
Jika ukuran tumor masih kecil dapat dilakukan operasi kecil untuk mengangkat tumor tersebut. Namun, jika ukurannya besar dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, mungkin memerlukan operasi ekstensif.
Radioterapi
Pengobatan ini dilakukan dengan memanfaatkan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker. Radioterapi umumnya dikombinasikan dengan kemoterapi atau operasi.
Perlu diketahui bahwa cara mengobati kanker mulut ini juga bisa menimbulkan efek samping, seperti radang tenggorokan, kerusakan gigi, mulut kering, hingga gusi berdarah.
Kemoterapi
Berbeda dengan radioterapi yang dilakukan dengan memanfaatkan sinar khusus, kemoterapi menggunakan obat-obatan yang diberikan kepada penderita kanker mulut secara oral atau jalur intravena (IV) untuk membunuh atau mengecilkan ukuran tumor.
Pengobatan kanker mulut ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi. Secara umum, pengobatan ini menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan rambut rontok.
Terapi target
Pengobatan kanker mulut berikutnya adalah terapi target yang dilakukan dengan cara mengubah struktur sel kanker sehingga pertumbuhan sel tersebut di dalam tubuh pun terganggu.
Pengobatan ini bisa digunakan untuk pengobatan tunggal ataupun bersamaan dengan pengobatan kanker lainnya.
Tips dari Lifepal! Itulah beberapa pengobatan kanker mulut yang bisa dilakukan. Meskipun demikian, akan lebih baik jika kamu menerapkan pola hidup sehat sebagai cara untuk mencegah kanker mulut.
Kamu bisa mulai dengan berhenti merokok, tidak mengunyah tembakau, tidak minum alkohol, dan perbanyak mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Gunakan asuransi kesehatan yang mengcover penyakit kritis
Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan.
Salah satu pertimbangan yang perlu kamu perhatikan saat memilih asuransi kesehatan adalah apakah asuransi tersebut sudah mengcover penyakit kritis atau belum.
Cari tahu di Lifepal, daftar asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri harga premi serta manfaatnya.