Kapasitas Baterai Mobil Listrik, dari Tesla Sampai Wuling

kapasitas baterai mobil listrik

Salah satu hal yang sering dipertanyakan oleh calon pengguna mobil listrik adalah kapasitas baterainya. Kapasitas baterai mobil listrik memang berbeda-beda tergantung merek atau pabrikan mobilnya.

Di Indonesia, terdapat sejumlah merek mobil listrik yang sudah beredar dan dipasarkan secara resmi. Setiap merek tersebut mengeluarkan mobil listrik dengan fitur yang beragam, serta kapasitas baterai yang juga berbeda.

Mengetahui kapasitas baterai mobil listrik sangat penting untuk melihat seberapa jauh jarak tempuh yang bisa dicapai oleh mobil listrik dalam satu kali pengecasan. 

Dalam artikel ini, Lifepal membahas perbandingan kapasitas baterai mobil listrik dan jenis-jenis baterai mobil listrik yang ada saat ini. 

Komparasi kapasitas baterai mobil listrik 

Supaya memudahkan kamu dalam mempertimbangkan jenis mobil listrik untuk dipilih, berikut ini komparasi atau perbandingan kapasitas baterai mobil listrik dari setiap merek yang ada di Indonesia.

Nama MobilKapasitas BateraiJangkauan Tempuh (km)Durasi Pengisian (jam)
Tesla Model S100 kWh647< 10
Tesla Model 350 kWh – 75 kWh4229.5 jam
Lexus UX 300e54,3 kWh3006-7
Nissan Leaf EV40 kWh3116-8
BMW i480 kWh5904-6
BMW iX70 kWh6008
Toyota C+POD EV9,06 kWh1505
Wuling Air EV17,3 kWh (Standard Range)

26,7 kWh (Long Range)

200 (Standard Range)

300 (Long Range)

8,5 – 11

1. Hyundai Ioniq EV

Mobil listrik Hyundai termasuk salah satu mobil listrik paling populer. Ada dua tipe yang dihadirkan dalam serial Ioniq, yaitu Ioniq EV Prime dan Ioniq EV Signature. 

Kedua tipe tersebut menggunakan jenis baterai yang sama dengan kapasitas yang juga sama, yaitu kapasitas 38.3 kWh dan voltase 319.4 V, serta bisa dipakai untuk menempuh jarak 373 km.

Dengan kapasitas baterai mobil listrik Hyundai tersebut, baterai mobil Hyundai Ioniq EV bisa diisi dalam durasi 45 menit untuk mode fast charging atau selama 6 jam 5 menit untuk mode slow charging.

2. Hyundai Kona EV

Selain Ioniq, Hyundai juga menghadirkan mobil listrik seri Kona yang hanya terdiri atas satu varian saja. Baterai yang digunakan masih sama dengan baterai pada seri Ioniq.

Hanya saja, Hyundai Kona EV memiliki kapasitas baterai yang berbeda, yaitu 39,2 kWh dan voltase 327 V. Durasi pengisian baterainya juga masih sama dengan Ioniq EV dan mampu menempuh hingga 345 km.

3. Tesla Model 3 Standard Range Plus

Tesla Model 3 Standard Range Plus merupakan mobil listrik yang digunakan sebagai mobil patroli oleh Korlantas Polri. 

Kapasitas baterai mobil listrik Tesla untuk tipe ini sebesar 54 kWh, cukup besar bila dibandingkan dengan mobil listrik lain. Dengan kapasitas tersebut, mobil ini bisa dipakai berkendara hingga menempuh jarak 422 km.

4. Lexus UX 300e

Lexus UX 300e merupakan mobil listrik pabrikan Jepang yang desainnya menyerupai mobil SUV. Baterai yang digunakan berjenis Lithium-Ion dengan kapasitas 54,3 kWh.

Meskipun kapasitas baterainya cukup besar, tapi sayangnya mobil ini hanya bisa digunakan untuk menempuh jarak 300 km saja. Sebab, baterainya dianggap tidak terlalu awet. 

Namun, untuk penggunaan di wilayah kota besar, kemampuan untuk menempuh jarak 300 km sebenarnya sudah cukup mumpuni.

5. Nissan Leaf EV

Mobil Nissan Leaf EV adalah penerus dari mobil listrik keluaran Nissan yang sebelumnya, yaitu Nissan Kicks E-Power. 

Sama seperti Lexus, mobil listrik Nissan Leaf EV juga menggunakan baterai jenis Lithium-Ion. Kapasitas baterai mobil listrik yang satu ini adalah 40 kWh dan bisa digunakan sampai jarak tempuh 311 km.

Salah satu keunggulan dari mobil ini adalah adanya fitur E-Pedal yang berfungsi untuk menghemat konsumsi baterai. Mobil ini membutuhkan waktu pengisian sekitar 8 jam dari nol hingga penuh. 

6. BMW i4

Di antara jenis mobil listrik lain, BMW i4 dikenal sebagai mobil listrik mewah dengan kapasitas baterai yang cukup besar. 

Kapasitas baterai mobil listrik BMW i4 adalah 80 kWh dan bisa dipakai untuk menempuh jarak sampai dengan 590 km dalam sekali pengisian baterai.

Mobil ini juga memiliki desain serta fitur yang umum ditemukan pada mobil sport. Sehingga, BMW i4 dianggap sebagai mobil listrik yang paling sporty.

7. BMW iX

Selain BMW i4, ada juga mobil listrik lain dari BMW, yaitu BMW iX. Mobil BMW iX menggunakan baterai jenis Lithium-Ion dengan kapasitas 70 kWh.

Meski kapasitasnya di bawah BMW i4, namun termasuk cukup besar bila dibandingkan dengan kapasitas baterai mobil listrik lainnya.

Dengan kapasitas tersebut, baterai mobil ini memerlukan durasi sekitar 8 jam untuk pengisian penuh dan bisa digunakan untuk menempuh jarak sampai dengan 600 km. 

8. Toyota C+POD EV

Mobil listrik Toyota ini memiliki ciri khas dari bentuk yang mungil dan desain yang tak biasa. Seringkali, Toyota C+POD EV dijadikan pilihan bagi peminat mobil listrik dengan dana terbatas.

Sebab, dari segi harga, mobil listrik ini memang cenderung lebih terjangkau. Namun, kapasitas baterainya pun juga jauh lebih rendah dibanding yang lainnya, yaitu sebesar 9,06 kWh. 

Dengan kapasitas itu, mobil Toyota C+POD EV bisa menempuh jarak hingga 150 km dalam sekali pengisian. 

Meski terkesan pendek, namun jarak tersebut sebenarnya sudah cukup mumpuni untuk pemakaian mobil di wilayah perkotaan. 

9. Wuling Air EV

Ada lagi mobil listrik mungil dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Wuling Air EV. Mobil ini sudah cukup sering ditemukan di jalan raya dan diminati oleh banyak pengguna mobil di Indonesia.

Sama seperti mobil listrik Toyota, desain Wuling Air EV lebih mungil dan unik, dengan harga yang juga tidak terlalu mahal. 

Kapasitas baterainya lebih tinggi dibanding mobil listrik Toyota, yaitu sebesar 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dan 26,7 kWh untuk tipe Long Range.

Tipe Standard Range bisa digunakan untuk menempuh sampai dengan jarak 200 km dalam sekali pengisian, sementara tipe Long Range bisa menempuh jarak 300 km.

Durasi pengisian baterainya berbeda-beda, tergantung daya pengisian yang digunakan. Umumnya, untuk mengisi baterai Wuling Air EV sampai penuh, diperlukan waktu sekitar 8,5 jam sampai dengan 11 jam.

Jenis baterai untuk mobil listrik

Setiap mobil listrik bisa memiliki kapasitas dan daya tahan yang berbeda karena adanya perbedaan jenis baterai. Jenis baterai yang dipakai akan menentukan kapasitas baterai mobil listrik tersebut.

Umumnya, ada enam jenis baterai yang dipakai pada mobil listrik, yaitu: 

  • Lithium-Ion: Baterai dengan efisiensi energi yang tinggi dan performa yang baik meski mesin dalam suhu tinggi
  • Nickel-metal hydride (NiMH): Baterai yang terbuat dari hidrogen untuk menyimpan energi dengan usia pakai yang lebih lama dibanding Lithium-Ion
  • Lead-acid (SLA): Jenis baterai tertua yang cenderung lebih lemah, kini lebih sering digunakan sebagai baterai cadangan pada mobil komersial
  • Solid-state: Baterai yang menggunakan elektrolit padat untuk menghemat konsumsi baterai, sehingga baterai lebih awet
  • Nickel-cadmium: Baterai yang lebih sering dipakai pada mobil hybrid jenis lama, memiliki bobot yang berat dan kini dilarang karena risiko toksisitas kadmium
  • Ultracapacitor: Baterai dengan kapasitas penyimpanan energi yang besar namun lebih sering dipakai sebagai baterai sekunder, bekerja sebagai pendukung baterai utama pada mobil listrik
  • Cara merawat baterai mobil listrik

    Supaya kapasitas baterai mobil listrik tetap awet, ada beberapa cara untuk merawatnya. Berikut ini cara tepat merawat baterai mobil listrik:

  • Hindari paparan suhu tinggi pada mobil, selalu parkir mobil di tempat yang sejuk
  • Jangan terlalu sering mengisi daya baterai saat baterai masih terisi
  • Gunakan charger asli di tempat pengisian yang resmi
  • Jangan terlalu sering mengisi daya baterai dengan mode fast charging
  • Hanya isi baterai jika dayanya sudah berada di bawah 20 persen dan hentikan sebelum mencapai 100 persen
  • Itulah pembahasan mengenai kapasitas mobil listrik dari berbagai merek mobil listrik ternama. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan kamu yang saat ini sedang melirik mobil listrik sebagai kendaraan pribadi, ya. 

    Temukan artikel menarik terkait mobil listrik seperti biaya charge mobil listrik di Lifepal!

    Tips dari Lifepal! Supaya mobil listrik milikmu tetap awet, pastikan untuk selalu merawat baterai dengan baik. Sama seperti saat mengisi daya baterai gadget, kamu pun perlu lebih bijak dalam menentukan cara mengisi baterai.

    Agar mobil listrik tetap terlindungi dengan baik, pertimbangkan juga untuk menggunakan asuransi mobil. Asuransi mobil bisa menanggung sebagian besar biaya perbaikan di bengkel jika mobil listrikmu mengalami kerusakan, termasuk kerusakan baterai.

    Lindungi mobil kesayanganmu dengan asuransi mobil terbaik 

    Selain rutin melakukan servis agar kendaraan tetap prima, penting juga buat kamu untuk memberikan proteksi asuransi mobil terbaik. Asuransi mobil memberikan perlindungan finansial dari risiko kecelakaan maupun bencana alam yang membuat mobil kamu rusak dan harus dibawa ke bengkel. 

    Kalau punya asuransi,  kamu tidak perlu lagi khawatir soal biaya perbaikan di bengkel yang mahal karena akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. 

    Sudah paham mengenai manfaat asuransi mobil namun bingung harus memilih asuransi mobil yang mana? Kuis Asuransi Mobil dari Lifepal ini bisa membantu kamu menemukan jenis asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan. Cobain, yuk! 

    Setelah mendapatkan rekomendasi jenis asuransi mobil yang cocok, lanjutkan dengan menghitung perkiraan biaya premi asuransi mobil yang mesti kamu bayarkan menggunakan Kalkulator Premi Asuransi Mobil berikut ini. 

    Pertanyaan seputar kapasitas baterai mobil listrik 

    Umumnya, kapasitas baterai mobil listrik yang tinggi memang bisa dipakai untuk menempuh jarak yang lebih jauh. Akan tetapi, kemampuan mobil untuk menempuh jarak tertentu juga dipengaruhi oleh jenis baterai yang dipakai serta cara perawatan baterai. Beberapa jenis baterai mungkin tidak terlalu awet dan lebih mudah terkuras, sehingga tidak bisa dipakai untuk menempuh jarak lebih jauh meski kapasitasnya lebih besar.
    Asuransi mobil memberikan manfaat perlindungan berupa penggantian biaya servis di bengkel akibat kecelakaan maupun bencana alam. Jadi, kamu akan terhindari dari risiko finansial yang besar akibat mahalnya biaya perbaikan mobil di bengkel.