Daftar Mobil Listrik China dan Fakta-Fakta Menariknya
Mobil listrik China kini semakin diperhitungkan di dunia otomotif. Revolusi industri manufaktur mobil dunia memang dimulai oleh Tesla, namun kini negara tirai bambu itu kian mendominasi.
Beragam jenis mobil listrik hadir mulai dari yang paling canggih hingga yang paling murah ada. Semenjak dua tahun terakhir memang manufaktur mobil listrik di Cina tengah menggeliat.
Para industrialis di sana tak pernah main-main untuk urusan bisnis dan pasar. Sehingga mobil listrik China memiliki kualitas yang tak kalah dengan mobil listrik yang sudah ada.
China juara produksi mobil listrik
Sepanjang tahun lalu (2020), penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid di Cina naik sebanyak 14,6 persen. Padahal, dunia dan sektor bisnis sedang tertimpa pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada turunnya volume penjualan otomotif.
Namun tidak pada mobil listrik buatan China. Dengan pencapaian itu, China dipastikan mendapat posisi teratas sebagai pasar kendaraan listrik terbesar di dunia. Hal ini didukung oleh data dari Center of Automotive Management (CAM) pada 2020.
Di tahun itu penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid mencapai 1,246 juta unit. Atau lebih dari dua kali lipat volume penjualan otomotif nasional Indonesia pada tahun 2020.
Data yang dirilis CAM itu meliputi semua jenis kendaraan penumpang yang menggunakan tenaga listrik, termasuk juga 121.000 bus dan kendaraan komersial berdaya listrik lainnya.
Setengah jumlah mobil listrik dunia beroperasi di China
Mobil listrik buatan China seperti memang sangat beragam. Ada banyak sekali manufaktur otomotif bertenaga listrik yang berlomba-lomba membuat electric vehicle. Mulai dari yang paling canggih, paling mewah, bahkan ada yang paling murah.
Dilansir dari Xinhua, hingga pada Mei 2021, kepemilikan mobil listrik di China mencapai 5,8 juta. Jumlah itu bahkan sekitar setengah dari total kendaraan listrik yang ada di seluruh dunia.
Penjualan mobil listrik di China mencapai 950.000 unit dalam lima bulan pertama tahun 2021, atau 2,2 kali lipat angka pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut data yang dirilis Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), tingkat penetrasi pasar mobil listrik buatan China telah mencapai 8,7 persen.
Kemudian, hingga April 2021, total sudah ada 65.000 stasiun pengisian daya, 644 stasiun penukaran baterai, dan 1,87 juta tiang pengisian daya telah dibangun di seluruh China. Jumlah itu bahkan meliputi 176 kota dan lebih dari 50.000 kilometer ruas jalan raya.
CAAM memprediksi, tingkat pertumbuhan produksi dan penjualan mobil listrik buatan China di negeri Tirai Bambu itu akan tetap di atas 40 persen, dalam lima tahun ke depan.
Daftar merk mobil listrik buatan China
Investasi yang terus dikucurkan, membuat pertumbuhan mobil listrik di negeri tirai bambu makin dahsyat. Pada pertengahan Mei 2021, raksasa teknologi China, Huawei dan Baidu, menginvestasikan dana hampir sebesar USD 19 miliar untuk bisnis mobil listrik.
Lewat investasi sebesar itu, Huawei serta Baidu ingin menjadi pemain penting juga dalam bisnis mobil listrik China di masa depan. Keduanya pun dikatakan tertarik dengan teknologi yang ada dalam mobil listrik.
Hingga akhir tahun lalu, tercatat, ada 9 pabrikan mobil listrik Cina yang sudah membuat prototipenya. Inilah beberapa pabrikan mobil listrik buatan China yang akan meramaikan pasar mobil listrik di China, ataupun dunia mancanegara jika mereka melebarkan pasarnya.
1. NIO
Mobil listrik buatan China yang pertama adalah NIO, yang melansir varian EP9. Keluaran ini dinilai yang paling revolusioner. Hal ini karena tidak seperti mobil listrik kebanyakan, NIO adalah mobil listrik bertipe sports car.
NIO bahkan sudah menjajal sirkuit Austin di Amerika Serikat. Mobil bertenaga listrik ini mampu berlari hingga 265 km/jam. Pada Agustus 2021 lalu, produsen mobil NIO mengungkapkan ambisinya untuk menggantikan pangsa pasar mobil listrik Tesla di China.
2. Byton
Byton pertama dimunculkan pada 2018. Mobil listrik China ini katanya bakal melansir mobil listrik jenis MPV.
Nampaknya jelas, bahwa Byton ingin mengalahkan Tesla model Y jika memang modelnya seperti itu.
3. Build Your Dream (BYD)
Produsen electric vehicle selanjutnya adalah Build Your Dream atau disingkat jadi BYD. BYD memperkenalkan mobil listrik Bernama E6 yang dibuat khusus untuk taksi.
BYD juga diklaim mampu digunakan untuk jarak yang jauh. Dengan tenaga yang diisi dari kosong hingga penuh, diperkirakan E6 mampu menempuh jarak 400 kilometer.
Tidak hanya E6, BYD juga bekerja sama dengan Daimler untuk membuat mobil listrik bernama Denza.
Denza juga kabarnya jadi mobil listrik China murah pesaing Tesla Model S dan Tesla Model X. Dengan kualitas dan teknologi yang setara, Danzen akan dijual di bawah harga pesaingnya itu.
4. Zhidou
Selanjutnya ada Zhi Dou yang fokus membangun electric vehicle berbasis city car. Zhidou akan membuat varian D3 dan D2, sebuah city car mungil yang siap mengaspal di jalanan perkotaan.
5. Changjiang EV
Electric vehicle ini juga menjadi salah satu lawan Tesla selanjutnya. Changjiang EV membuat mobil listrik eCool. Saat diperkenalkan pada 2016, harga mobil listrik china eCool yakni sebesar USSD 12 ribu atau sekitar Rp 169 juta.
eCool bisa menjadi mobil listrik China murah dengan harga jual yang tidak terlalu tinggi ini. Memiliki kecepatan puncak hingga 125 km/jam dengan jarak tempuh 196 kilometer. eCool ditanam mesin yang tenaganya hanya 34 daya kuda.
6. Kandi
Mobil listrik buatan China selanjutnya adalah datang dari Kandi. Ia menciptakan mobil listrik Bernama Geely Global Hawk EX3. Mobil ini dalam interiornya ditanam monitor digital selebar 12,3 inci sebagai pusat pengaturan.
Geely Global Hawk EX3 mampu mencapai jarak 300 kilometer saat baterainya diisi penuh. Larinya tidak cukup cepat, hanya mampu melaju 0-45 km dalam waktu 6 detik. Tentu tidak ada apa-apanya dibanding Tesla Model X yang mampu mencapai 0-100 km hanya dalam 3 detik.
7. BAIC
Berikutnya adalah salah satu raksasa electric vehicle di China. Ialah Beijing Automotive Industry Company disingkat Baic yang memproduksi Foton.
Foton adalah salah satu mobil listrik China di Indonesia, mobil ini pernah diperkenalkan ke tanah air
BAIC sebagai produsen raksasa electric vehicle sudah melahirkan 4 mobil listrik. Rencananya BAIC, akan terus serius membangun jenis mobil baru, mengingat mereka punya kekuatan modal yang besar.
8. Great Wall Motors
Berikutnya adalah produsen mobil listrik buatan China yang sangat berambisi. Tahun lalu pada 2020, Great Wall Motors menggelontorkan dana USSD 3,2 miliar hanya untuk riset mobil listrik. Nilai itu setara dengan Rp45 triliun.
Great Wall Motors berencana menargetkan bisa menjual 700 ribu mobil listrik hingga 2025 nanti.
9. Lifan Motors
Lifans Motors merupakan pabrikan mobil listrik besar China. Sehingga Lifan sudah punya nama besar di industri ini. Lifan juga menargetkan bisa membangun berbagai jenis mobil listrik.
Bahkan, Lifan pun sudah mulai berproduksi di Uruguay. Ini membuktikan bahwa Lifan tengah mengincar pasar dunia untuk menghasilkan mobil listrik terbaiknya.
Selain yang sudah disebutkan, ada juga mobil listrik Changli, yaitu mobil listrik yang diklaim sebagai mobil listrik termudah di dunia dan diproduksi dari China.
Mobil listrik china masuk Indonesia
Meskipun jarang sekali melihat mobil listrik buatan China mengaspal di jalanan Indonesia. Namun sebenarnya mobil listrik China masuk Indonesia bukan lagi isapan jempol.
Beberapa merek mobil China terbaru sudah mencoba mengirim mobil listrik China masuk Indonesia. Berikut dua di antaranya.
Wulling Mini Ev
Salah satu mobil listrik China murah yang tengah naik daun yaitu Wuling Hong Guang Mini EV. Wuling memang pendatang baru di dunia otomotif tanah air, namun untuk mobil listrik ini menjadi debutannya.
Desas-desus Mini Ev menjadi mobil listrik China masuk Indonesia tersebar di media sosial. Wuling sendiri sempat menjadi merk SUV terlaris di Indonesia mengalahkan XPander.
Hal ini membuat beberapa asumsi orang akan didatangkannya pula mobil listrik China buatan Wuling.
Di China sendiri, Mini Ev hanya dibanderol 28.800 yuan atau setara Rp 61 jutaan saat peluncuran pada tahun 2020 lalu. Nilai tersebut bahkan jauh lebih murah dibandingkan mobil low cost green car (LCGC) di Indonesia saat ini, yakni Daihatsu Ayla seharga Rp 103,3 juta.
Spesifikasi Wuling
Mini EV adalah mobil listrik mini yang memiliki tenaga 20 kW (27 dk) dan torsi 85 Nm. Paket baterai bisa membawa mobil melaju hingga 170 km. Mini EV mampu mencapai kecepatan tertinggi sebesar 100 km/jam.
Bisa jadi Mini EV bakal jadi mobil listrik China murah yang meledak di pasaran. Berdasarkan data dari China Passenger Car Association (CPCA), sejak Juni 2021, Mini EV terjual sebanyak 29.143 unit. Angkanya lebih tinggi dua kali lipat dibanding Tesla Model 3 yang terjual sebanyak 16.515 unit dan Model Y sebesar 11.623 unit.
Weltmeister
Merk mobil listrik buatan China ini memang jarang dikenal orang banyak. Hanya beberapa pemerhati otomotif yang mungkin pernah mendengar nama Weltmeister.
Weltmeister adalah produsen mobil listrik buatan China yang baru mengeluarkan 4 produk, dan keempatnya adalah SUV.
Weltmeister kini tengah menjajaki pasar Indonesia dan siap mengaspal di tanah air. Meskipun mobil listrik China masuk Indonesia masih sedikit jumlahnya, namun Weltmeister yakin akan meraih kesuksesan di negeri kepulauan ini.
Bekerja sama dengan PT WM Motor Asia Pasifik (WMAP), Weltmeister akan meluncurkan W5 atau sering disebut EX-5. Harga mobil listrik Cina Weltmeister jauh lebih murah dari Hyundai Kona Electric 01.
WMAP juga bukan nama yang sembarangan, perusahan ini masih bagian dalam HASCAR International Motor, sebuah grup otomotif domestik yang memegang lisensi penjualan untuk merk Jeep, Chrysler, Dodge, Fiat, dan Alfa Romeo di Indonesia yang diimpor utuh dari negaranya (CBU).
Spesifikasi Weltmeister
Untuk spesifikasi Weltmeister W5, tersedia 2 pilihan dengan masing-masing memiliki jarak tempuh yang berbeda. Pilihan pertama hadir menggunakan kapasitas baterai 52,5 kWh. Mobil ini dalam satu kali pengecasan penuh, diklaim bisa melaju sejauh 400 kilometer.
Kemudian pada pilihan kedua, dibekali baterai Li-ion berkapasitas 69 kWh yang mampu menjangkau 520 km dengan kondisi baterai terisi penuh. Kedua mobil ini memiliki tenaga yang sama yaitu sebesar 215 hp, serta torsi 315 Nm.
Tenaga dan torsi disalurkan ke dua roda depan (FWD). Pengisian daya menggunakan fast charging 120 kW, hanya 30 menit. Sedangkan jika memakai normal charger 6,6 kW dibutuhkan waktu 8-9 jam.
Di dalamnya, Weltmeister W5 ada layar 12,8 inci di konsol tengah dan minim penggunaan tombol. Semua tombol diganti dengan touch screen termasuk untuk pengaturan ac, radio, dan navigasi.
Semakin mewah dengan tambahan fitur semacam panoramic sunroof, speedometer digital, powerback door with handsfree, kamera 360 derajat, hingga pemanas kursi.
Sedangkan pada fitur keamanan, Weltmeister sudah memiliki adaptive cruise control, intersection collision avoidance, traffic jam assist, automatic parking system, hingga airbag.
Di China, Weltmeister W5 ditawarkan mulai dari 149.800 Yuan atau setara Rp330 Juta dengan potongan pajak dan insentif pemerintah terkait mobil listrik.
Mobil listrik di dunia
Pada 2019, Lembaga survei independen JATO meneliti tentang harga mobil listrik di dunia. Ia mengambil sampel sebanyak 43 pasar di dunia pada paruh pertama 2019, harga rata-rata mobil listrik 81 persen lebih tinggi dari kendaraan biasa.
Eropa yang menjadi pasar kedua mobil listrik dunia memiliki rata-rata harga mobil listrik sebesar 34.091 dolar AS atau sekitar Rp 478 juta per unit. Nilai ini didapat dari mobil listrik termurahnya yaitu Renault Zoe yang dibanderol dengan harga rata-rata USSD 35.036 dolar AS.
Kemudian Tesla Model 3 sebesar USSD 67.440 dolar AS, dan Jaguar I-Pace melebihi USSD 100.000.
Begitupun di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Rata-rata harga mobil listrik lebih tinggi dari Eropa yaitu sekitar USSD 35.614 atau Rp499 juta per unit. Di Amerika mobil listrik jenis pickup dan truk menjadi primadona dengan presentase 18 persen.
Harga rata-rata sebesar 43.650 dolar AS, dengan mobil listrik termurahnya bermerk Nissan Leaf yang dibanderol mulai dari USSD 32.506 dolar AS, dan Tesla Model 3 di angka USSD 47.467.
Tidak larisnya mobil listrik di Amerika lebih karena masyarakat disana kurang terlalu suka dengan mobil kecil. Sehingga hal ini menghambat penjualan mobil listrik di Amerika Serikat.
Beruntung bagi China, pemerintah China telah menargetkan kendaraan listrik dan berusaha keras mengembangkan elektrifikasi. Selain itu, standar keamanan China yang lebih longgar daripada di AS atau Eropa, memungkinkan biaya lebih rendah.
Hal itu tercermin dari harga mobil listrik buatan China yang rata-rata hanya USSD 26.715 atau sekitar Rp 374 juta per unit. Bayangkan kalian bisa memiliki City Car Chery EQ1 seharga 20.260 dolar AS atau SUV subkompak BYD Yuan hanya 15.279 dolar AS atau hanya dengan Rp214 juta.
Lindungi keuanganmu dengan asuransi mobil terbaik
Untuk melindungi keuanganmu dari beban biaya servis mobil, penting agar kamu memiliki asuransi. Dengan memiliki asuransi mobil, kamu tidak perlu khawatir lagi jika terjadi sesuatu dengan mobil kamu seperti terserempet, tabrakan dan semacamnya.
Cari tahu asuransi mobil terbaik di Lifepal dengan menggunakan kuis memilih asuransi mobil berikut ini. Setelah itu, hitung biaya perkiraan premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator dari Lifepal.
Demikianlah pembahasan mengenai mobil listrik buatan China. Sebagai sebuah negara maju, negara tirai bambu memang tak mau ketinggalan dalam hal terknologi mobil lsitrik.
Tips dari Lifepal! Jika kamu berniat membeli mobil listrik, pastikan memilih brand yang ikut mengembangkan ekosistem mobil listrik itu sendiri. Misalnya brand mobil listrik yang menyediakan fasilitas charging di dealer atau tempat-tempat tertentu.
Kemajuan perkembangan mobil listrik bisa terwujud bila produsen otomotif turut aktif dalam mengembangkan ekosistem mobil listrik. Disamping itu tentu saja ada peran dari pemerintah seperti dengan memberikan keringanan pajak mobil listrik khusus untuk pemilik kendaraan ramah lingkungan ini.