Mobil Masuk Selokan, Apa yang Harus Dilakukan?

mobil masuk selokan

Berfungsi sebagai saluran air, selokan kerap kali kita temui di tepian jalan. Jika tidak berkendara dengan hati-hati, bukan tidak mungkin mobil masuk selokan.

Saat hal itu terjadi, apa yang harus kamu lakukan? Yuk simak beberapa tipsnya.

Kasus mobil masuk selokan

Di Indonesia kasus mobil selokan kerap terjadi. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari faktor eksternal hingga internal.

Begitu juga kondisi selokan pun bermacam-macam. Ada selokan yang hanya berupa parit sempit yang dangkal sehingga sangat membahayakan roda jika mobil terperosok di dalam.

Ada pula selokan yang lebih lebar dan dalam yang tentunya jauh lebih membahayakan karena bisa mengakibatkan mobil hanyut, bahkan tenggelam.

Faktor eksternal di antaranya seperti ditabrak atau menghindari tabrakan dengan kendaraan lain.

Sementara faktor internal, bisa jadi disebabkan oleh kelalaian kamu sendiri sebagai pengemudinya atau juga terjadinya kerusakan pada salah bagian kendali pada mobil.

Hal ini bisa diperparah jika kondisi selokan yang ada tidak disertai dengan pengaman jalan. Karena ketika mobil berjalan terlalu ke tepian, potensi ban selip akibat menapak pada tanah yang lembek sangat mungkin terjadi.

Mobil masuk selokan Buk Renteng

Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah insiden mobil masuk selokan Buk Renteng, di Sleman, DIY pada Agustus 2021 lalu.

Saat itu, sekitar pukul 13.10 WIB, sebuah mobil Daihatsu Luxio warna putih yang dikendarai oleh seorang warga Triharjo, Sleman, ditemukan warga sekitar sudah terhanyut di derasnya arus air selokan Buk Renteng atau yang dikenal dengan nama Kanal Van der Wijk itu.

Saat ditemukan, mobil terseret arus air selokan yang lumayan deras sejauh hingga 300 meter dengan posisi menghadap ke belakang.

Beruntung, si pengendara hanya mengalami luka ringan meski terjadi kerusakan cukup parah pada mobil berpelat nomor AB 1429 DH itu.

Kepada polisi, si pengendara mobil nahas itu mengaku hendak memutar balik mobilnya. Akan tetapi, lantaran kurang berhati-hati, mobilnya justru terperosok di tanah yang lembek di tepian selokan. Akhirnya, mobilnya pun tercebur ke selokan.

Mobil masuk selokan Mataram

Selain kasus di atas, ada juga kasus lainnya, yakni sebuah mobil masuk ke selokan Mataram yang tepatnya berada di Gamping, Sleman, DIY.

Insiden itu menimpa seorang pengendara asal Bantul, DIY pada 28 Juli 2020 sekitar pukul 06.15 WIB.

Ketika itu, pengendara tengah melajukan mobilnya, Toyota Calya dari arah Barat menuju ke Timur ke arah Ring Road Barat.

Saat hendak mendahului sepeda motor yang ada di depannya melalui sisi sebelah kanan, mobil justru masuk ke area rerumputan di pinggir jalan dan tergelincir ke Selokan Mataram.

Badan mobil jatuh ke selokan dengan kedalaman sekitar tujuh meter dan terendam air. Akibatnya pengendara ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp1,5 juta.

Kasus mobil masuk Selokan Mataram serta terperosoknya mobil di selokan Buk Renteng hanya dua dari sekian banyak contoh insiden terceburnya mobil ke dalam selokan.

Cara mengatasi mobil masuk selokan

Insiden mobil masuk selokan bisa menimpa siapa saja. Terlebih jika kondisi selokan tidak memiliki pengaman di tepiannya.

Potensi masuknya mobil ke dalam selokan menjadi lebih besar jika kamu mengendarai mobil dalam kondisi lelah dan mengantuk sehingga kurang fokus.

Jika kamu berada dalam kondisi tersebut, dan akhirnya mobilmu tercebur ke dalam selokan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar mobil bisa keluar kembali ke jalanan.

1. Jangan panik

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat mobil masuk ke dalam selokan adalah tidak panik. Jika kamu bisa menguasai kepanikan maka kamu pun bisa berpikir lebih jernih.

Sebaliknya, jika panik, hal yang lebih buruk bisa saja terjadi, misalnya kamu akan kehabisan napas yang mengakibatkan hilangnya kesadaran.

2. Segera keluar

Jika sudah menyadari bahwa mobil kamu tercebur ke dalam selokan, hal kedua yang harus dilakukan adalah sesegera mungkin mencari jalan keluar dari dalam mobil.

Pasalnya, semakin lama kamu berada di dalam mobil, semakin besar pula kamu akan ikut terjebak di dalam air. Bahkan di selokan-selokan yang dalam, bisa jadi kamu akan ikut tenggelam bersama mobilmu.

3. Minta bantuan

Sementara untuk mengevakuasi mobil dari dalam selokan yang dalam, cara paling masuk akal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan mobil Crane.

Pasalnya, jika hanya menggunakan bantuan tenaga beberapa orang untuk menarik tubuh mobil, hal tersebut cukup riskan.

Orang yang menarik mobil dari dalam air berpotensi ikut terseret karena berat bodi mobil bisa berlipat ganda diakibatkan adanya tekanan air.

Atau jika mobil terperosok di selokan dangkal dan sempit, maka kamu bisa meminta bantuan 3-4 orang.

Satu orang memegang kemudi, sedangkan dua atau tiga orang lainnya memegang bagian atas samping bodi mobil sambil menggoyang-goyangkannya.

Sementara satu orang yang memegang kemudi menjalankan mobil tersebut dan mengarahkannya maju atau mundur, tergantung posisi roda yang terperosok.

Hal yang harus dilakukan setelah mobil masuk selokan

Jika mobil kamu mengalami insiden masuk selokan dan akhirnya berhasil dievakuasi maka kamu wajib mengecek kembali kondisi kerusakan yang terjadi.

Salah satu yang harus kamu lakukan adalah melakukan spooring balancing. Proses ini dilakukan agar kondisi ban mobil bisa kembali ke posisi awal sesuai dengan setting-an pabrik.

Dalam proses spooring, biasanya dua roda depan yang akan diluruskan serta diatur kembali agar balik seperti awal.

Pasalnya, setelah masuk selokan, bisa saja kerusakan terjadi bukan hanya pada steering system, tetapi juga di sasisnya.

Setir bisa jadi belum tertarik, tetapi chasis mobil (sistem kerangka mobil) justru yang bermasalah dan bisa saja masalah itu ada di bagian roda.

Selain itu, kamu juga perlu melakukan balancing jika merasa tidak nyaman saat mengendarai mobil yang pernah masuk ke selokan.

Balancing adalah penyesuaian atau upaya menjaga keseimbang pada titik atas bawah atau kiri kanan roda dengan cara menambahkan timah pada bagian yang kurang.

Selain karena insiden, salah satunya tercebur ke selokan, balancing biasanya dilakukan setelah penggantian ban atau velg, dan jika kilometernya sudah mencapai batas untuk balancing.

Tips dari Lifepal! Perubahan setelah mobil masuk selokan mungkin tidak bisa langsung kamu sadari. Pastikan kamu mengecek kendaraan ke bengkel setelah kejadian ini untuk memastikan mobil kesayanganmu dalam kondisi baik.

Kamu bisa memanfaatkan asuransi mobil lho jika terjadi kecelakaan hingga menyebabkan mobil masuk selokan. 

Pentingnya asuransi mobil

Jangan sampai kamu mengalami kerugian finansial akibat besarnya biaya perbaikan mobil ketika terjadi kecelakaan.

Apabila memiliki asuransi mobil, kamu dapat terhindar dari kerugian finansial apabila risiko-risiko yang tidak diinginkan seperti ini terjadi.

Secara umum ada dua jenis asuransi mobil, yaitu all risk dan asuransi TLO. Mana yang cocok untuk kamu? Ikut kuis asuransi mobil terbaik berikut untuk cari tahu!

Jika ingin mendapatkan pertanggungan, kamu diharuskan membayar premi asuransi mobil yang dibayarkan tahunan. Kamu bisa menghitungnya dengan kalkulator premi asuransi mobil berikut ini:

Pertanyaan seputar mobil masuk selokan 

Spooring ban perlu dilakukan. Karena saat mobil masuk selokan, selain bodi yang mengalami benturan, ban juga mengalami hal yang sama. Benturan yang cukup keras dengan dinding selokan yang terbuat dari beton, membuat kondisi sistem kaki-kaki mobil menjadi tak lagi standar. Itulah sebabnya perlu dilakukan spooring.
Asuransi kendaraan memberikan pertanggungan apabila terjadi risiko yang tidak bisa kamu hindari seperti kecelakaan hingga kehilangan. Kamu bisa memilih asuransi sesuai kebutuhanmu.

Terdapat dua jenis asuransi, yaitu asuransi TLO dan asuransi all risk. Pilihan ini juga biasanya menyesuaikan usia kendaraan. Dapatkan penawaran khusus dan diskon hingga 25% untuk asuransi kendaraan di Lifepal!