Kenali Perbedaan Kista dan Kanker Payudara dan Ciri-cirinya

perbedaan kista dan kanker payudara

Kista dan kanker payudara jadi masalah kesehatan yang sering ditemui pada wanita. Walaupun terlihat mirip ternyata dua kondisi ini punya beberapa perbedaan antara kista dan kanker payudara. 

Sebaiknya, kamu mengetahui perbedaan tersebut agar kamu semakin perhatian dengan kondisi kesehatan kamu.

Jika muncul gejala, dengan mengetahui apa saja soal kista dan kanker payudara, kamu juga jadi lebih tahu cara mencegahnya. Yuk, simak beberapa informasi seputar perbedaan kista dan kanker payudara berikut ini. 

Perbedaan gejala kista dan payudara

Banyak yang bertanya, apakah kista sama dengan kanker payudara? Benjolan pada kista dan kanker payudara memang memiliki banyak kemiripan namun ada beberapa perbedaan yang khas.

Satu-satunya cara untuk benar-benar membedakan satu sama lain adalah dengan melakukan tes diagnostik seperti mammografi. Berikut ini perbedaan kista dan payudara jika dilihat pengertiannya. 

1.  Kista

Kista adalah benjolan bulat atau oval berisi cairan di payudara dimana letaknya ada satu atau lebih. Kondisi ini dapat bervariasi dalam ukuran, jumlah, dan gejala.

Sekitar 25 persen dari semua massa payudara bisa berubah menjadi kista namun kebanyakan kista payudara bersifat jinak (bukan kanker).

Ketika seseorang terkena kista tidak serta merta dia berisiko tinggi risiko terkena kanker payudara.

Pemeriksaan fisik saja tidak dapat secara pasti membedakan antara kista payudara jinak dan kanker payudara. Perlu adanya pemeriksaan medis dengan tes seperti USG yang dapat menentukan apakah benjolan tersebut adalah kista atau kanker payudara.

2.  Kanker Payudara

Kondisi ini merupakan adanya suatu pertumbuhan yang abnormal yang terjadi di jaringan payudara. Benjolan pada payudara ini bisa dalam bentuk jinak maupun dalam bentuk ganas. 

Ketika kanker bersifat jinak biasanya tidak menginvasi jaringan disekitarnya dan tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain.

Namun, kalau kondisinya sudah ganas, biasanya tumbuhnya sangat cepat, menginvasi jaringan sekitarnya bisa sampai ke kelenjar getah bening ketiak, kelenjar getah bening leher. Bahkan, bisa juga menuju organ tubuh yang lain seperti di tulang, di hati, di paru-paru dan di otak.

Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker paling umum yang menyerang wanita dengan lebih dari dua juta kasus baru setiap tahunnya. Meningkatnya kasus tersebut di kalangan wanita banyak disebabkan oleh beberapa faktor seperti gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, menstruasi dini, terlambat memiliki anak, atau tidak menyusui.

Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2020 dari WHO, kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 65.858 kasus setara dengan 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan besaran angka kanker untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Sekitar 1 dari 5 pasien kanker payudara di Indonesia memiliki jenis HER2-positif (Human Epidermal Growth Factor Receptor), yang merupakan salah satu jenis kanker payudara yang agresif.

Sementara menurut riset Penyakit Tidak Menular yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (2016) yang dilakukan pada sampel berusia 25-64 tahun di perkotaan, sebanyak 90 persen pasien kanker payudara di Indonesia berusia produktif antara 25 sampai 55 tahun.

Ciri-ciri benjolan gejala kista dan kanker payudara

Menurut para ahli dalam istilah medis, benjolan di payudara bisa terjadi. Benjolan itu sebenarnya harus cek lebih lanjut, apakah benjolan tersebut termasuk benjolan yang normal atau abnormal. 

Pada usia muda, banyak benjolan-benjolan yang ternyata normal yang terdapat di payudara.

Sebenarnya, dari sisi benjolannya perbedaan kista dan tumor sebenarnya tidak terlalu signifikan. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap wanita untuk mengenali gejala-gejala awal yang dicurigai sebagai kanker payudara. Hingga akhirnya bisa mengetahui perbedaan kista dan kanker. Berikut ini gejala kanker payudara:

  • Terjadi perubahan signifikan dalam bentuk dan ukuran payudara
  • Muncul ruam, puting susu yang berkerak atau adanya perubahan kulit. 
  • Adanya benjolan keras tanpa rasa sakit di payudara atau di area ketiak 
  • Sementara itu, banyak pertanyaan muncul tentang kista dan tumor apa bedanya? Seperti yang disebutkan diatas baik kista atau tumor merupakan istilah medis dari kata benjolan. 

    Kista dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada wanita yang pra menopause dan bisa jadi ciri perbedaan kista dan tumor payudara.

    Gejala kista payudara antara lain:

  • Benjolan bulat
  • Benjolan dapat digerakkan di bawah kulit
  • Benjolan seringkali bertekstur lembut tetapi mungkin terasa sebagai keras, dapat digambarkan seperti balon air
  • Menyebabkan nyeri lokal atau nyeri yang dapat bervariasi karena perubahan hormonal selama siklus menstruasi. 
  • Dengan mengetahui apa saja gejalanya, dari penjelasan diatas, kamu jadi tahu beda kista dan tumor payudara.

    Apakah kista payudara bisa berubah jadi kanker?

    Dengan adanya benjolan di sekitar payudara, mungkin banyak wanita yang khawatir mengenai kista payudara apa bisa jadi kanker? Perlu diketahui, benjolan pada payudara memiliki dua jenis jinak dan ganas dimana benjolan yang ganas mengarah pada kondisi kanker payudara. 

    Antara kista dan kanker payudara keduanya memiliki ciri umum yaitu benjolan pada payudara.

    Walaupun jinak benjolan pada payudara tetap memerlukan perawatan agar benjolan tersebut tidak berkembang menjadi kondisi yang semakin parah. 

    Sedangkan jika ada benjolan yang ganas itu sangat berisiko berkembang menjadi kanker payudara karena adanya kumpulan sel kanker yang berkembang cepat menuju jaringan di sekitarnya. 

    Benjolan pada payudara baik itu jinak maupun ganas semuanya harus diangkat atau dioperasi. Karena meskipun jinak jika dibiarkan lama akan membesar dan berubah menjadi ganas. 

    Cara mengurangi risiko kanker payudara

    Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara diantaranya dengan mengonsumsi buah dan sayuran berwarna cerah yang mengandung flavonoid. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko kanker. Kandungan flavonoid dalam buah dan sayur dapat mengatur pembelahan sel dan menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara. 

    Selain itu, kista dan kanker payudara dapat dicegah dengan beberapa cara antara lain:

    Menyusui 

    Seorang ibu, ada kemungkinan lebih rendah terkena kanker payudara jika menyusui lebih dari setahun. ASI mengandung alfa-laktalbumin dan asam oleat yang dapat membatasi kemampuan sel tumor payudara untuk bertindak secara tidak normal.

    Tetap aktif secara fisik 

    Olahraga berperan penting dalam terapi kanker payudara. Menurut penelitian, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara hingga 25 hingga 30 persen. 

    Berhenti merokok 

    Menurut sebuah penelitian, wanita yang mulai merokok 5 tahun sebelum mereka pertama kali hamil memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi. 

    Terutama jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok sama sekali. 

    Menjaga berat badan ideal

    Menjaga berat badan sama pentingnya. Kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk itulah, sebaiknya kamu menjaga berat badan agar tetap ideal.

    Batasi asupan alkohol 

    Menurut penelitian, minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sebaiknya kamu mulai menghindari minum alkohol dan menggantinya dengan banyak minum air putih.  

    Biaya pengobatan penyakit kista dan kanker mahal, miliki proteksi asuransi  

    Tips Lifepal! Kondisi kista atau bahkan kanker payudara termasuk penyakit kritis dimana jika tidak ditangani dengan cepat bisa akan sangat fatal. Padahal masalah Kesehatan yang satu ini bisa diobati jika ditemukan sedari dini.

    Mengingat betapa mahalnya biaya pengobatan ginjal yang bisa mencapai puluhan juta, sangat penting bagi kamu untuk memiliki asuransi kesehatan untuk atasi biaya pengobatan. 

    Lengkapi perlindungan dengan menambah manfaat tambahan dari asuransi penyakit kritis karena dapat melindungi kamu dari biaya mahal yang harus dibayarkan saat melakukan tes atau operasi untuk mencegah adanya kista hingga kanker.

    Dengan asuransi, kamu tidak perlu terlalu memikirkan biaya yang mahal dan bisa fokus pada proses mengontrol dan mencegah risiko kerusakan ginjal.

    Jangan lupa juga untuk memiliki dana darurat, ya! Coba hitung berapa dana darurat yang kamu butuhkan menggunakan kalkulator dari Lifepal berikut ini.

    Nah, itulah informasi seputar perbedaan kista dan kanker payudara. Yuk, jaga kesehatan agar terhindar dari berbagai risiko penyakit yang berbahaya. Jangan lupa untuk memiliki perlindungan dari asuransi agar kamu terhindar dari pengeluaran yang tak terduga. 

    Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

    Pertanyaan seputar perbedaan kista dan kanker payudara

    Walaupun tampak tidak ada perbedaan yang begitu jauh antara istilah kista dengan tumor. Keduanya dalam istilah medis bisa dikatakan sebagai benjolan. Cara untuk benar-benar membedakan satu sama lain adalah dengan melakukan tes diagnostik seperti mammografi.

    Cari tahu penjelasannya di artikel Lifepal berikut.

    Kamu bisa memiliki polis asuransi kesehatan untuk menanggung berbagai biaya pengobatan. Selain itu, lengkapi dengan manfaat tambahan dari asuransi penyakit kritis yang akan meng-cover biaya pengobatan untuk menangani penyakit kritis. Mula dari kanker, stroke, jantung, dan gagal ginjal.