Perbedaan Wasir dan Kanker Dubur atau Usus, Kenali Gejalanya
Bagaimana ya perbedaan wasir dan kanker dubur? Apakah kedua penyakit tersebut saling berkaitan? Lalu, seperti apa gejala dari masing-masing penyakit tersebut? Pelajari lebih lanjut melalui artikel berikut ini.
Boleh dibilang, beberapa jenis kanker khusus memiliki gejala yang serupa dengan wasir. Khususnya, kanker dubur dan kanker usus besar. Tak heran jika sebagian orang khawatir terjangkit kanker apabila mengalami perdarahan di dubur atau memiliki benjolan di anus.
Akan tetapi, ternyata ada beberapa perbedaan wasir dan kanker anus, loh. Pun begitu dengan penyakit ambeien yang ciri-cirinya berbeda. Kamu mau mengetahui cara membedakan kanker dubur/anus dengan wasir/wasir? Mari simak ringkasan dalam poin-poin di bawah ini!
Perbedaan wasir dan kanker dubur atau usus
Sekilas, memang ada beberapa gejala serupa antara wasir dan kanker dubur. Pertama, perdarahan rektal. Jika mengalami gejala tersebut, maka tinja atau kotoranmu mungkin disertai dengan darah.
Apabila terjadi hal demikian, perhatikan warna darahnya untuk menelisik asalnya. Darah merah cerah kemungkinan mengalir dari saluran pencernaan bawah seperti rektum atau usus besar. Sementara itu, darah merah gelap bisa jadi indikasi perdarahan di usus kecil.
Kedua, baik kanker dubur maupun wasir disertai dengan rasa gatal di bagian dubur atau anus. Itu terjadi karena lendir dan tinja dari rektum mengiritasi kulit sensitif di sekitar anus. Kegatalan umumnya kian parah setelah buang air besar (BAB) dan di malam hari.
Ketiga, benjolan di lubang anus. Akan tetapi, gejala itu kemungkinan besar terjadi akibat wasir, terutama wasir eksternal dan wasir prolaps. Bagian bengkak itu cenderung keras dan diikuti oleh rasa nyeri.
Meski memiliki gejala yang mirip, ada pula perbedaan kanker dubur dan ambeien atau wasir. Berikut ini perincian informasinya:
Gejala wasir dan kanker dubur atau usus yang berbeda
Perbedaan kanker dubur dan ambeien yang pertama adalah penyebabnya. Wasir atau ambeien adalah kondisi di mana pembuluh darah di rektum dan anus membengkak, sehingga muncul iritasi. Bahkan, anus bisa berakhir gatal, terluka, dan berdarah.
Di sisi lain, kanker terjadi akibat pertumbuhan sel-sel di luar kendali. Di dubur atau anus misalnya, kanker bisa mengakibatkan pertumbuhan atau benjolan.
Selain itu, inilah perbedaan wasir dan kanker dubur atau usus secara lebih detail:
1. Kebiasaan BAB yang berubah
Setiap orang memiliki kebiasaan BAB masing-masing. Nah, perubahan kebiasaan BAB jadi gejala umum kanker kolorektal. Baik itu dari segi frekuensi maupun konsistensi. Itu jadi perbedaan kanker dubur dan ambeien yang pertama.
Gejala tersebut dapat hadir dalam berbagai bentuk, seperti diare, sembelit (termasuk kotoran kering atau keras), feses yang kecil, atau tinja yang berlendir hingga berdarah.
2. Rasa tidak nyaman di perut yang terjadi terus-menerus
Yang satu ini juga merupakan ciri-ciri kanker usus. Ketidaknyamanan yang dimaksud, antara lain: kembung dalam waktu lama, perut terasa begah, hingga kram. Penderita wasir umumnya tidak mengalami rentetan gejala itu.
Lebih lanjut, kamu juga akan merasakan tekanan atau rasa nyeri di perut bila menderita kanker dubur ataupun usus.
3. Berat badan turun tanpa alasan jelas
Ciri ini juga menunjukkan gejala umum kanker usus, serta tidak terjadi pada penderita wasir. Menurut studi yang terbit di US National Library of Medicine, 38–51% penderita kanker usus mengalami penurunan berat badan tanpa alasan jelas. Keparahannya bergantung pada lokasi dan stadium kanker.
4. Sensasi ingin BAB yang tak hilang bahkan setelah melakukannya
Gejala ini disebut tenesmus. Kondisi itu membuat kamu merasa perlu mengejan atau mengalami kram/rasa sakit walaupun sebenarnya kotoranmu sudah terbuang sempurna.
Selain mengindikasikan kanker usus, gejala itu juga berkaitan dengan penyakit radang usus (inflammatory bowel disease/IBD). Para penderita kanker anus pun berpotensi mengalami gejala tenesmus.
5. Kelelahan
Setiap jenis kanker membuat penderitanya mengalami kelelahan. Perdarahan saluran usus bahkan bisa mengakibatkan darah rendah penyebab pelemahan tubuh dan rasa lelah berlebih.
Kelelahan berlebih tak dirasakan oleh penderita wasir sehingga gejala yang kelima ini juga termasuk dalam perbedaan wasir dan kanker anus atau usus.
6. Rasa sakit di dubur
Pada kanker usus dan kecil, tidak ada rasa sakit di dubur. Nyeri di rektum atau anus kemungkinan besar terjadi karena wasir internal. Gejala tersebut kerap datang dan pergi, serta tidak menimbulkan gejala lain seperti berat badan yang menurun drastis–seperti pada kanker.
Yang perlu diingat, gejala kanker dubur agak mirip wasir. Maka dari itu, penting untuk kamu memperhatikan setiap gejala dan melakukan pemeriksaan untuk memastikannya.
Namun demikian, penderita wasir lebih mungkin menjalani perawatan di rumah, seperti mengonsumsi lebih banyak serat, terapi air hangat di sekitar organ intim dan anus (mandi sitz), serta mengoleskan krim wasir di sekitar anus.
Apakah wasir bisa jadi penyebab kanker?
Sebagian dari kamu mungkin cemas kalau wasir bisa memicu kanker. Namun sebenarnya, wasir atau ambeien tidak menyebabkan kanker, baik itu kanker dubur maupun usus. Wasir dan kanker merupakan penyakit berbeda, walau memiliki sejumlah gejala serupa.
Wasir atau ambeien muncul karena pembengkakan di pembuluh darah, sedangkan kanker dubur atau usus terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker, yakni usia di atas 50 tahun, keluarga memiliki riwayat kanker, merokok. Risiko terjangkit kanker dubur juga meningkat bila kamu memiliki riwayat human papillomavirus (HPV) penyebab infeksi permukaan kulit, serta mengalami cedera kronis di anus.
Di sisi lain, kamu lebih berpotensi terkena kanker usus besar jika berlebihan mengonsumsi gorengan, menderita obesitas, ada riwayat kanker usus besar di keluarga, hingga banyak minum alkohol.
Kondisi lain yang punya gejala mirip wasir
Ada beberapa penyakit yang gejalanya mirip wasir. Apa saja itu? Cek poin-poin berikut!
1. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus atau IBD merupakan penyakit autoimun (imun menyerang tubuh sendiri) yang terjadi dalam saluran pencernaan. Gejala umumnya, yakni: diare lebih dari 14 hari, BAB berdarah, berat badan menurun, hingga rasa sakit atau nyeri perut.
Ada dua jenis IBD, yakni penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Radang pada penyakit Crohn berpotensi muncul di berbagai saluran pencernaan dan berpotensi berlangsung dalam jangka waktu lama–sekitar 2 hingga 3 tahun. Di sisi lain, kolitis ulseratif hanya menyerang usus besar dan terjadi secara berulang atau berpotensi kambuh.
2. Pruritus ani
Radang kulit ini sering disalahartikan sebagai wasir atau ambeien. Ketika mengalaminya, area anus akan terasa gatal. Kondisi tersebut bisa muncul akibat terlalu lembapnya kulit serta ketidakcocokan terhadap makanan yang kamu konsumsi.
Kamu dapat mengatasinya dengan menjaga kelembapan area bokong, seperti mengganti celana dalam secara teratur dan mengeringkan area anus setelah BAB. Penggunaan krim atau salep sesuai resep dokter juga bisa membantu.
3. Fisura anus
Sembelit berisiko membuat anus terasa terbakar, nyeri, bahkan bisa pula terjadi perdarahan. Orang di berbagai rentang usia bisa terjangkit fisura anus. Perawatannya serupa dengan ambeien.
Pentingnya asuransi kesehatan
Pengobatan wasir hingga biaya operasi wasir ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, ini hanya biaya operasi dasar saja. Apabila ada tambahan alat untuk operasi, misalnya penggunaan stapler untuk operasi ambeien, tidak akan ditanggung.
Pada kasus seperti ini, kamu mungkin membutuhkan asuransi kesehatan swasta agar semua biaya dapat ter-cover. Ada banyak pilihan asuransi kesehatan dengan berbagai pilihan premi dan manfaat yang berbeda.
Begitu juga dengan kanker dubur. Kanker termasuk ke dalam penyakit kritis. Kamu bisa menambahkan asuransi penyakit kritis sebagai rider atau manfaat tambahan dari asuransi kesehatan dasar yang sudah kamu miliki.
Lifepal adalah marketplace asuransi yang menyediakan berbagai asuransi, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga asuransi kendaraan. Dapatkan asuransi kesehatan kamu di sini. Tidak mahal lho, ada yang preminya mulai Rp50 ribu per bulan!