Cara Mengisi Air Radiator Mobil Yang Benar dan Perawatannya

cara mengisi air radiator mobil

Pengecekan air radiator mobil perlu kamu lakukan secara rutin sebagai pemilik kendaraan. Sebab, radiator mobil menjadi komponen penting yang memerlukan perhatian khusus, terutama menjaga agar tidak habis. Bagaimana cara mengisi air radiator mobil yang benar?

Jika air radiator mobil habis, akan berdampak pada suara mesin yang kasar, hingga mesin mengalami overheat karena mempengaruhi sistem pembakaran di ruang mesin menjadi tidak sempurna. Maka dari itu, air radiator jangan sampai kurang atau bahkan sampai habis jika tidak mau mesin overheat karena suhu pada mobil meningkat. Kalau air radiator habis, kamu harus segera mengisinya kembali. 

Lalu, bagaimana caranya? Yuk, simak cara mengisi air radiator mobil yang benar plus informasi penting lainnya pada artikel Lifepal berikut ini.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil yang Benar

Meskipun sebenarnya bisa menggunakan air biasa, tetapi sebaiknya gunakan air radiator khusus agar komponen radiator tetap prima. Pengisian pun tidak bisa dilakukan sembarangan supaya hasilnya jadi lebih maksimal.  Berikut ini langkah-langkah mengisi air radiator yang benar dan juga aman:

1. Pastikan dilakukan saat mesin dalam keadaan dingin

Sebelum membuka tutup radiator, kamu harus memastikan mesin mobil dalam kondisi dingin. Kamu bisa melakukannya ketika pagi hari saat mesin mobil belum dipanaskan sehingga otomatis suhu mesin masih sangat dingin. Kalau tipe mobilmu tidak memiliki tabung reservoir radiator, bisa sangat berbahaya. Ketika suhu mesin belum dingin, air panas pada radiator bisa menyembur dan keluar mengenai diri.  

2. Cek ketinggian air radiator pada tabung reservoir

Langkah berikutnya memeriksa dahulu kondisi ketinggian air radiator mobil pada tabung reservoir. Kalau mobilmu tidak memiliki tabung reservoir, kamu bisa memperkirakan ketinggian air yang ada pada tabung radiator. Tujuannya memeriksa ketinggian ini untuk memberikan gambaran takaran air radiator yang dapat dituang ke tabung reservoir atau radiator.

3. Pakai corong agar tidak berceceran

Umumnya, lubang radiator atau pada tutup reservoir sangatlah kecil. Jadi, kamu akan membutuhkan corong untuk menuangkan air radiator ke lubang tersebut. Corong akan membantu agar air tidak berceceran dan terbuang. Ingat, kalau air yang terbuang dan jatuh ke ruang mesin, bisa menghasilkan karat pada beberapa komponen sampai membuat korsleting listrik. 

4. Isi radiator sampai batas maksimum

Ketika pengisian, pastikan takarannya tepat sampai batas maksimum. Kalau mobilmu memiliki tabung reservoir, maka pengisian air radiator hanya cukup sampai batas maksimum. Tetapi jika tidak, bisa melihatnya langsung. 

Jangan mengisi air hingga penuh walaupun jarak antara batas maksimum dan tutup tabung reservoir masih sangat jauh. Jika dipaksakan mengisi air radiator mobil sampai penuh, maka membuat air radiator terbuang melalui saluran pembuangan.  Saat kamu melakukan pengisian air radiator, mesin mobil harus dalam kondisi menyala.

Tujuannya agar air yang berada pada sistem pendingin mesin bisa keluar dan diganti dengan air yang baru. Namun, sebelum kamu hendak menghidupkan mesin, pastikan dulu AC dalam keadaan mati.  Barulah kamu bisa menghidupkan mesin sampai setengah temperatur dan kipas pada radiator berputar.

5. Tutup kembali sampai rapat

Terakhir, kamu bisa menutup tabung reservoir atau radiator sampai rapat jika pengisian sudah pada takaran yang tepat. Pastikan menutupnya dengan rapat, ya. Jika tidak, bisa berakibat luber atau tutup tersebut terpental saat mendapatkan tekanan tinggi dari mesin yang menyala.

Hal ini disebabkan tekanan yang diterima oleh radiator. Jika tutup terpental, maka air bisa meluber mengenai komponen mesin mobil, lalu dapat mengakibatkan mesin menjadi panas dan korslet, lalu menyebabkan mesin mobil mati.

Tanda-Tanda Air Radiator Mobil Habis

Sebelum mengetahui bagaimana cara mengisinya, kamu bisa cek dulu tanda-tanda apakah air radiator sudah habis? Berikut ini panduan yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui ketersediaan air radiator: 

1. Indikator mendekati merah

Perhatikan bagian indikator kendaraan. Pada suhu mesin normal, jarum akan berada hampir di tengah. Tetapi, jika jarum ini akan menuju warna merah, menandakan bahwa air radiator sudah habis. Hal ini karena kemampuan pendingin untuk menstabilkan temperatur dari keseluruhan mesin berkurang.  

2. AC mobil mulai tidak terasa dingin 

Cara ini paling mudah untuk memeriksa apakah air radiator sudah habis atau belum. Jadi, kalau kamu merasa bahwa AC mobil tidak memberikan udara dingin, maka ini bisa jadi pertanda bahwa air radiator mulai habis. 

Ketika air radiator mobil habis, otomatis mesin akan menghentikan putaran kompresor AC untuk mengurangi beban mesin. Ketika kompresor berhenti berputar, maka AC mobil akan terasa kurang dingin. 

3. Mesin tidak bertenaga 

Efek buruk dari air radiator yang habis yaitu overheat atau mesin terlalu panas. Jika ini terjadi, maka mesin tidak akan bisa menghasilkan tenaga yang maksimal, yang bahkan akan terasa berat untuk bergerak.  Dampaknya, akselerasi juga menjadi tidak bisa maksimal sehingga performa akan menurun.

4. Mesin ngelitik

Mesin mobil overheat ternyata mempengaruhi sistem pembakaran yang terjadi di ruang mesin. Kondisi ini membuat mesin ngelitik karena proses pembakaran di ruang silinder mesin menjadi tidak sempurna. Akhirnya, menimbulkan detonasi (getaran) ketika mesin sedang bekerja. Inilah yang disebut dengan ngelitik pada mesin.

5. Kap mesin mengeluarkan uap

Biasanya, kap mesin yang mengeluarkan uap menjadi tanda bahwa air radiator habis karena bocor pada sistem pendingin. Uap keluar karena mesin terlalu panas. Penyebabnya bervariasi, terutama selang radiator pecah, ada sambungan selang yang lepas, dan water pump yang bocor. 

Air Biasa dan Coolant, Mana Lebih Baik?

Pemilik kendaraan bisa memilih mengisi air radiator dengan air dari kran, air mineral, sampai cairan khusus radiator. Masing-masing jenis air untuk mengisi radiator mobil ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.  Berikut ini penjelasannya:

Mengisi radiator mobil dengan air biasa 

Air bisa merujuk pada air yang berasal dari kran. Secara fungsi, air ini bisa kamu pakai sebagai media untuk melepaskan panas sehingga suhu mobil dapat terjaga.  Keunggulan air biasa untuk mengisi radiator mobil yaitu gratis, lebih praktis, dan mudah. Tetapi sayangnya, mengisi radiator dengan air biasa tidak direkomendasikan.

Air biasa memiliki titik didih yang rendah dan saat menguap memiliki kadar yang tinggi sehingga akan cepat habis. Kalau tetap ingin memakai air, disarankan menggunakan air suling atau mineral kemasan.  

Cairan coolant

Berbeda dengan air biasa, memakai cairan khusus radiator (coolant) sangat disarankan. Cairan khusus coolant ini dapat menyerap panas dengan baik dan mencegah terjadinya korosi sehingga sangat aman digunakan untuk radiator mobil.

Titik didih coolant lebih tinggi dari air biasa, sehingga penyerapan panas dari mesin lebih baik ketimbang air biasa. Coolant juga memiliki sifat yang tak mudah menguap, jadi bisa kamu gunakan dalam waktu lebih panjang daripada air biasa. 

Usia pakai radiator coolant berkisar antara 20 hingga 40 ribu kilometer. Bahkan untuk radiator coolant yang bisa digunakan antara 80 hingga 100 ribu kilometer. Meski begitu, kamu tetap harus memeriksanya secara berkala, minimal seminggu sekali sebelum kendaraan kamu gunakan.

Cara Kerja Radiator Mobil

Radiator pada mobil memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap optimal selama beroperasi. Berikut adalah cara kerja radiator mobil:

1. Penyerapan suhu panas

Air radiator berfungsi sebagai media pendingin yang mengalir di sekitar mesin mobil. Ketika mesin beroperasi, air radiator akan menyerap suhu panas dari bagian mesin.

2. Pendinginan di upper tank

Setelah menyerap suhu panas, air radiator dialirkan ke upper tank pada radiator. Di sini, pendinginan pertama terjadi, dan suhu air menurun.

3. Perjalanan ke radiator core

Air radiator kemudian mengalir ke bagian radiator core. Radiator core memiliki serangkaian pipa dan sirip untuk meningkatkan permukaan kontak dengan udara luar. Suhu panas dari air radiator dipindahkan ke udara melalui proses konveksi.

4. Pembuangan panas ke udara

Dengan bantuan kipas radiator, udara luar digerakkan melalui radiator core, membantu pembuangan panas. Proses ini membuat air radiator kehilangan suhu panasnya, dan udara yang keluar dari radiator menjadi lebih dingin.

5. Kembali ke mesin

Setelah kehilangan suhu panasnya, air radiator yang telah didinginkan kembali dialirkan ke dalam mesin. Siklus ini terus berulang selama mesin beroperasi.

Daftar Harga Air Radiator Mobil yang Bagus 

Harga coolant radiator mobil bervariasi, ada yang murah tetapi ada juga yang mahal. Sebagai referensi, berikut ini daftar harga air radiator mobil dari merk terpercaya: 

Nama Radiator CoolantHarga (Rp)
VegacoolRp30,000
Megacools Radiator CoolantRp35,000
Winmax Radiator CoolantRp49,000
Bryston Long Life Radiator CoolantRp85,000
Master Radiator Coolant Premixed GreenRp52,000
Carrera Radiator CoolantRp55,000
Pertamina Coolant Xtreme CoolRp90,000
PRO-V Radiator CoolantRp89,000
Prestone Radiator Super CoolantRp65,000 – Rp105,000
Jumbo Radiator Coolant Super CoolRp99,000
TOP 1 Power CoolantRp50,000 – Rp100,000

Berikan Perlindungan Asuransi Mobil Terbaik untuk Kendaraanmu 

Mengingat biaya perbaikan di bengkel tidaklah murah, segera aktifkan produk asuransi terbaik untuk mobil kesayanganmu. Asuransi mobil akan memberikan perlindungan finansial dari risiko-risiko yang tidak terduga seperti kecelakaan, tabrakan dengan pengendara lain hingga mengalami benturan dengan bendara keras. 

Lifepal merupakan marketplace asuransi mobil terbaik yang dapat membantu kamu menemukan beragam produk asuransi terbaik. Di Lifepal, kamu bisa membandingkan sendiri manfaat pertanggungan dan harga premi yang ditawarkan sehingga kamu bisa mendapatkan produk asuransi yang cocok.

Yuk, isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan estimasi harga premi asuransi mobil yang sesuai dengan tipe kendaraan dan merek mobil kamu.

Pertanyaan Seputar Cara Mengisi Air Radiator Mobil

Kamu dapat mengisi air radiator saat mesin panas atau menunggu hingga mesin dingin. Namun, jika mobil hanya memiliki radiator tanpa tabung cadangan, sebaiknya tunggu hingga dingin sebelum membuka. Perlu diingat, jika terdapat kerusakan pada radiator atau kepala silinder, bisa terjadi kebocoran dalam sistem pendingin.
Air radiator sebaiknya diisi hingga batas maksimum yang tertera pada tempat atau tabung reservoir. Meskipun tidak perlu diisi penuh, penting untuk memastikan volume air berada di atas batas minimum agar proses sirkulasi berjalan dengan lancar.
Air radiator yang baik untuk mesin kendaraan adalah yang memiliki titik didih tinggi, dengan kadar sekitar 20%. Umumnya, air radiator seperti ini mengandung Ethylene Glycol, yang membuatnya lebih awet dan tidak mudah menguap. Pastikan untuk memeriksa komposisi air radiator agar sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.
Tidak, baik air buangan AC, air mineral, maupun air matang tidak disarankan untuk mengisi radiator. Kedua cairan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan radiator dan dapat mengakibatkan masalah pada sistem pendinginan. Sebaiknya gunakan air radiator yang direkomendasikan untuk menjaga kinerja mesin kendaraan.
Sebaiknya mengganti cairan coolant dalam radiator setiap dua tahun atau setiap 38.000 kilometer. Namun, interval waktu dan jarak tempuh tersebut dapat disesuaikan dengan spesifikasi mobil yang digunakan.